Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Peluang pasar yang besar ini sayangnya belum tergarap dengan optimal, karena
sebagian besar tanaman durian yang ada di Provinsi Banten merupakan tanaman
warisan yang tumbuh ‘liar’ dengan minim pemeliharaan. Kebun durian yang telah
menerapkan pola tanaman yang baik dengan varietas yang terpilih telah menunjukkan
hasil dan nilai yang tinggi.
Upaya meningkatkan produksi dan kualitas durian dapat ditempuh dengan cara
mengembangkan luas areal pertanaman varietas unggul lokal dengan penerapan
teknologi budidaya secara benar (Good Agriculture Practices). Langkah pertama dalam
pengembangan kebun durian diperlukan teknologi pembibitan yang berkualitas.
Ketersediaan bibit berkualitas akan mempengaruhi lebih dari 50 % keberhasilan usaha
berkebun durian. Untuk itu tahapan ini perlu dikuasai oleh pengusaha kebun durian.
Pembibitan Durian
Pembibitan durian dapat dilakukan dengan menggunakan sumber materi generatif
dan vegetatif. Kedua sumber perbanyakan ini mempunyai kelemahan dan kelebihan
masing-masing. Untuk mendapatkan bibit yang berkualitas diperlukan perpaduan
antara dua sumber materi perbanyakan yang mempunyai masing-masing kelebihan
yang dapat saling melengkapi.
2. Sumber Vegetatif
Sumber vegetatif tanaman merupakan bahan perbanyakan berasal dari bagian
tanaman yang dapat dijadikan sebagai bibit unggul. Pemilihan bahan vegetatif tanaman
durian yang perlu diperhatikan adalah keunggulan dari tanaman yang akan dibuat
sebagai bibit. Beberapa keunggulan yang harus diperhatikan adalah: ( 1) rasa, (2)
warna, (3) aroma, (4) umur berbuah, (5) tingkat produksi dan (6) ketahanan terhadap
penyakit.
3. Teknik Penggabungan
Bibit unggul durian dapat diperoleh melalui penggabungan dua sumber bahan
perbanyakan, yaitu batang bawah ( sumber materi generatif ) dan batang atas ( sumber
materi vegetatif ). Proses penggabungan dapat melalui sambung (grafting) atau tempel
mata tunas (okulasi).
a. Sambung (grafting)
Metode sambung pada pembibitan durian dapat menggunakan cara sambung
samping dan sambung pucuk. Kedua metode tersebut mempunyai beberapa kelebihan
dan kelemahan sebagai berikut: No. Uraian Metode sambung pucuk Metode sambung
samping 1. Batang bawah Muda ( < 3 bulan ) Tua ( > 3 bulan ) 2. Keberhasilan Tinggi (
> 75 %) Sedang ( 50% - 75%) 3. Tingkat kerumitan Lebih mudah Mudah 4. Sarana
Lebih banyak Kurang 5. Pemeliharaan Lebih mudah Mudah 6. Penampilan Lebih
mantap Mantap Gambar 1. Bibit durian Gambar 2. Bibit durian dari tempel dari
sambung pucuk mata tunas.
Gambar 1. Bibit Durian Sambung Pucuk Gambar2. Bibit Durian dari Tempel
Mata Tunas
b. Tempel (okulasi)
Penggabungan dua bahan perbanyakan tanaman durian melalui metode tempel
mata tunas dapat dilakukan pada batang bawah durian yang telah berumur lebih dari 6
bulan dengan ukuran batang batang sebesar pensil. Metode ini sangat umum dilakukan
oleh pengusaha bibit durian, karena selain kualitas bibit lebih baik, sumber entres
(bahan vegetatif yang digunakan lebih sedikit. Proses perbanyakan bibit melalui tempel
lebih mudah dilakukan, walaupun demikian keberhasilan metode ini tetap harus
ditunjang oleh ketrampilan dan kompatibilitas bahan yang diperlukan.
http://menanam-buah.blogspot.co.id/2013/06/cara-pembibitan-buah-durian.html