Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
“Analisa Penyebab Perbedaan Kualitas Kinerja yang Dihasilkan dari Tata Kelola
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)”
I. Latar Belakang
Tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance telah menjadi
topik yang banyak dibicarakan di dunia bisnis Internasional dalam dua dekade terakhir ini.
Good Corporate Governance atau yang biasa disingkat menjadi GCG ini mulai menjadi
tuntutan untuk diterapkan oleh perusahaan sejak terjadinya krisis besar di Amerika dan Eropa
di tahun 90-an. Selain itu, terjadinya skandal perusahaan besar seperti Enron, membuat GCG
menjadi prinsip yang semakin diperhatikan di dunia Internasional. Di Indonesia sendiri,
terjadinya krisis ekonomi di tahun 1997 menjadi tahun dengan kinerja BUMN terburuk yang
disebabkan oleh adanya kegiatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dengan terjadinya
skandal tersebut menunjukkan bahwa sistem di perusahaan belum dapat menjalankan fungsi,
tugas, dan tanggung jawab dengan baik.
Penerapan Good Corporate Governance menjadi salah satu prinsip yang digunakan
oleh perusahaan baik perusahaan swasta maupun perusahaan negara (BUMN) untuk dapat
menghadapi persaingan di segala sektor bisnis. Good Corporate Governance dapat
mempengaruhi nilai dari perusahaan, yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan
nilai perusahaan kepada pemegang saham (Shleifer dan Vishny, 1997). Dengan
meningkatkanya nilai perusahaan tentu kemakmuran pemegang saham juga meningkat yang
berdampak baik terhadap investasi di perusahaan.
Dengan semakin dinamis dan kompetitifnya perkembangan dunia usaha maka
penerapan GCG pada BUMN ditetapkan pada Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara Nomor PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Namun sayangnya, saat ini
penerapan Good Corporate Governance di BUMN dirasa kurang optimal jika dibandingkan
dengan penerapan di perusahaan swasta. Masalah governance dalam BUMN sering identik
dengan ‘kinerja keuangan yang buruk, daya saing rendah, tidak adanya profesionalisme, dan
daya respon yang lemah terhadap perubahan lingkungan bisnis’ (Tjager dkk., 2004, p. 198).
Sebaliknya, kualitas Good Corporate Governance perusahaan swasta diyakini memiliki
1
kualitas dan kepercayaan yang lebih tinggi oleh sebagian besar investor. Oleh karena itu,
peneliti ingin mengetahui apa saja yang menjadi penyebab utama atas perbedaan kualitas
kinerja yang dihasilkan dari tata kelola yang diterapkan perusahaan BUMN dan BUMS.
V. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh
pembaca, antara lain:
A. Dapat menjadi bahan evaluasi dan tambahan informasi bagi perusahaan
BUMN maupun BUMS dan relevansinya dengan peningkatan kinerja
perusahaan.
B. Sebagai bahan referensi pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian
selanjutnya dan/atau bahan mengajar yang berkaitan dengan tata kelola
perusahaan BUMN dan BUMS
2
VI. Metodologi Penelitian
1. Studi literatur
Penulis menggunakan beberapa studi literatur yang digunakan sebagai acuan
dalam penelitian ini, yaitu :
A. Syakhroza, A. (2005), Corporate Governance: Sejarah dan Perkembangan,
Teori, Model, dan Sistem Governance, Serta Aplikasinya pada Perusahaan
BUMN, Pidato pengukuhan Guru Besar UI, Lembaga Penerbit UI, 1-23. 17
halaman.
B. Nofitasari, N. (2015), Pengaruh Good Corporate Governance Dan Kinerja
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan, Studi : Badan Usaha Milik Negara
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013.
Peneliti juga menggunakan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber lainhnya
seperti jurnal pendukung, buku dan artikel yang dianggap berkaitan dengan penyebab
perbedaan kualitas kinerja BUMN dengan BUMS melalui tata kelola yang diterapkan.
2. Metode pengumpulan data
● Wawancara
Peneliti mengumpulkan informasi melalui tanya jawab yang dilakukan dengan
pegawai BUMN dan pegawai BUMS yang dianggap representatif serta kredibel untuk
membagikan pengalaman dan memberikan informasi yang dibutuhkan.
● Observasi
Peneliti melakukan pengamatan secara tidak langsung melalui dokumen-
dokumen yang dapat diakses secara bebas, seperti laporan tahunan, laporan keuangan
tahunan, informasi yang dapat diakses melalui website BUMN maupun BUMS serta
artikel publikasi yang dianggap terpercaya baik itu koran, majalah dan artikel
akademisi maupun peneliti lainnya.