Вы находитесь на странице: 1из 37

KEHAMILAN FISIOLOGIS

Dosen Pembimbing :
Nur Yenny S.Kep.Ns., M.Kes.
Disusun oleh:
Kelompok 5 (IPN 3B)

1. Monica Putri S (1711B0005)


2. Mike Oktavyana (1711B0007)
3. Nabhan Muna (1711B0008)
4. Wolfardus Nome (1711B0010)
5. Arta (1811B0027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah dengan judul “Kehamilan Fisiologis”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kuliah Keperawatan Maternitas dan juga membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca terhadap kehamilan fisiologis.

Makalah ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat
membantu pembaca dalam mengerti makalah ini. Dalam menyusun makalah ini, kami
banyak memerlukan bantuan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu kesempatan ini
kami mengucapkan terima terima kasih kepada :

1. Dosen pembimbing Ibu Nur Yenny S.Kep.Ns., M.Kes.

2. Rekan-rekan yang telah banyak membantu dan juga yang telah memberi
masukan- masukan dalam penyusunan makalah ini.

Didalam makalah ini dapat ditemukan informasi yang berguna untuk tahu dan
menambah wawasan masyarakat tentang kehamilan fisiologis. Makalah ini jauh dari kata
sempurna, Maka dari itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun.

Kediri, Desember
2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................


DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik...............................................................................
2.2 Komunikasi Terapeutik pada lansia ..............................................................................
2.3 Manfaat Komunikasi Terapeutik pada lansia ...............................................................
2.4 Teknik Komunikasi pada Lansia ..................................................................................
2.5 Hambatan Berkomunikasi terapeutik Dengan Lansia...................................................
2.6. Pendekatan Keperawatan pada Lansia .........................................................................
2.7 Teknik Perawatan Lansia pada Reaksi Penolakan

BAB III PEMBAHASAN DAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


PADA LANSIA
3.1 Langkah-langkah Pada Saat Melakukan Pengkajian pada Lansia ................................
3.2 Hasil Melakukan 2Komunikasi Terapeutik pada lansia ..............................................

BAB IV ANALISIS)..........................................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................................
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum)
dan sel mani (apermatozoa). Perubahan pada wanita hamil meliputi perubahan
fisiologis dan perubahan psikologis (Saminem,2009:1).
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita.
Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses
kehamilan, persalinan dan masa nifas. Kehamilan merupakan fenomena normal yang
terjadi karena adanya pertemuan sel sperma dengan sel telur di tuba fallopi, kemudian
bernidasi dilapisan endometrium yang akan berkembang menjadi janin, lamanya
kehamilan normal 280 hari atau 40 minggu.
Proses kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan perubahan–
perubahan pada fisik, maupun psikologis. Direncanakan atau tidak, calon ibu perlu
mempersiapkan diri secara psikologis sejak sebelum, selama, dan sesudah kehamilan.
Perubahan–perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, merupakan hal yang
sangat penting untuk diketahui. Sangat disayangkan sekali, ketika wanita mengetahui
terjadi perubahan dalam dirinya, akan tetapi tidak mengetahui bagaimana perawatan
kehamilannya (Manuaba, 2008).
Perkembangan dan perubahan–perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan
tidaklah sama, tetapi tergantung pada usia kehamilannya. Pada trimester pertama
kehamilan (0-12 minggu) merupakan awal kehamilan, belum terlihat perubahan yang
nyata pada tubuh. Tetapi sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional dalam proses kehamilan. Beberapa
perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama, antara lain pembesaran
payudara, sering buang air kecil, konstipasi, mual dan muntah pada pagi hari
(morning sickness), merasa lelah, sakit kepala, kram perut, penambahan berat badan.
Dalam tahapan inilah sikap positif wanita hamil terhadap dirinya cukup jelas.
Pada trimester kedua kehamilan (13–28 minggu), berupa pembesaran pada
payudara dan abdomen yang semakin nyata serta terjadi penebalan pinggang,
perubahan pada kulit, rambut serta kuku. Ibu juga dapat merasa sakit diperut bagian
bawah, sering sendawa dan buang angin, muncul sifat pelupa, pusing, mimisan, gusi
berdarah secara tiba-tiba. Selain itu adalah pengeluaran colostrum, kadang-kadang
mendengkur, serta timbul oedema pada daerah wajah dan ekstremitas.
Trimester ketiga kehamilan (29–40) minggu, merupakan kesiapan untuk
menjelang kelahiran anak. Kebanyakan wanita hamil dalam tahap ini sering
mengalami gangguan tidur, rasa sakit dipunggung, muncul varices, sering-sering
buang air kecil, cairan vagina makin banyak. Pada tahapan ini, sering timbul konflik
antara sensasi tubuh, perasaan bergantung dan kenyataan tanggung jawab untuk
menerima peran sebagai ibu (Maulana, 2008).
Banyak sekali perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, diduga akan
mempengaruhi rasa nyaman selama proses kehamilan. Kebanyakan wanita hamil
telah mengetahui bahwa kehamilan adalah kewajaran yang sempurna yang harus
dirawat, tetapi bukan penyakit yang harus dijauhi. Belakangan ini wanita hamil telah
mengetahui bahwa selama kehamilan akan mengalami perubahan pada tubuhnya
yang bersifat sementara bukan permanen. Beberapa kunjungan kehamilan, wanita
hamil mengeluh mengalami gangguan rasa nyaman akibat dari perubahan fisik
selama kehamilan, mereka mengeluh tidak nyaman dengan tubuhnya, rasa percaya
diri sangat kurang terhadap penampilan. (Susanti, Ni Nengah. 2008).
Secara umum telah diterima bahwa kehamilan membawa resiko bagi ibu hamil.
Menurut WHO sekitar 15% dari seluruh ibu hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilaanya serta dapat mengancam jiwa ibu dan
bayi. Dari 5 juta kehamilan yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan
20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan. 13% diantaranya disebabkan
eklampsia. Di Sumatera Utara ibu hamil yang meninggal dunia akibat komplikasi
lebih dari 50 dari 19.500 ibu hamil yang ada (Sugiri, 2007).
Berdasarkan hasil survey awal penelitian yang dilakukan di Desa Padang
Brahrang Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat Tahun 2012 dimana dari 42 orang
ibu hamil sebagian diantaranya tidak mengetahui perubahan psikologis dan fisiologis
yang terjadi dalam masa kehamilanya, ini dilakukan dengan melalui wawancara
beberapa ibu hamil, terutama pada ibu primigravida masih kurang. Hal ini disebabkan
kurang adanya informasi atau penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang
ada di Desa tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Fisiologis adalah merupakan cabang dari Ilmu biologis yang mempelajari objek
spesifik makhluk hidup dari sudut pandang struktur dan fungsinya. Secara terminologis
istilah fisiologis berasal dari bahasa Yunani yaitu (Physis alam dan Logos: Ilmu),

Fisiologi kehamilan adalah seluruh proses fungsi tubuh pemeliharaan janin dalam
kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel sperma, saat hamil akan terjadi
perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah drastis (Wikepedia, 2007)

Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum)
dan sel mani (apermatozoa). Perubahan pada wanita hamil meliputi perubahan
fisiologis dan perubahan psikologis (Saminem,2009:1).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat
sangat besar kemungkinanya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,2008:3).
B. PEMBAGIAN KEHAMILAN

Trimester pertama : Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12


minggu).
Gejala pada trimester I umumnya adalah sering mual dan muntah, payudara
membesar, sering buang air kecil, sering cepat lelah. Emosi tidak stabil, lebih
sering cepat marah, penurunan libido seksual
Trimester kedua : Dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-28
minggu).
Pada trimester II, terjadi penambahan berat badan yang sangat signifikan karena
nafsu makan yang meningkat tajam, payudara yang semakin besar diikuti dengan
perut bagian bawah yang terlihat semakin membesar. Bayi kadang – kadang
terasa bergerak, denyut jantung meningkat, kaki, tumit, betis kadang
membengkak. Gatal pada permukaan kulit di bagian perut. Kadang disertai
dengan sakit pinggang dan gangguan pada pembuangan air besar/sembelit. Emosi
menjadi lebih stabil dan seluruh perhatian tertuju pada sang bayi yang akan lahir.

Trimester ketiga : Dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (29-42


minggu).
Pada trimester III, bayi mulai menendang – nendang, payudara semakin besar dan
kencang, puting susu semakin hitam dan membesar, kadang – kadang terjadi
kontraksi ringan dan suhu tubuh dapat meningkat. Cairan vagina meningkat dan
kental. Emosi mulai tidak stabil, perasaan gembira disertai cemas menunggu
kelahiran sang bayi.

(Yeyeh,2009:1).
C. PROSES KEHAMILAN
Proses kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm :
Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh system
hormonal yang kompleks.
Spermatozoa
Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks.
Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus, menjadi spermatosit
pertama, menjadi spermatosit kedua, menjadi spermatid, akhirnya menjadi
spermatozoa. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma
yang mengandung 40-60 juta spermatozoa tiap milliliter. Bentuk spermatozoa
seperti cabang yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit gepeng mengandung
inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor), ekor (panjang sekitar 10x
kepala, mengandung energy sehingga dapat bergerak). Sebagian kematian dan
hanya beberapa ratus yang mencapai tuba falopi. Spermatozoa yang masuk ke
dalam genetalia wanita dapat hidup selama 3 hari, sehingga cukup waktu
untuk mengadakan konsepsi.
Fertilisasi/ konsepsi
Fertilisasi atau konsepsi adalah pertemuan antara spermatozoa dengan ovum
untuk membentuk zigot. Proses konsepsi / fertilisasi berlansung sebagi berikut
:
1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiate,
yang mengandung persediaan nutrisi
2) Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah sitoplasma
yang dibentuk vitelus
3) Dalam perjalanan korona radiate makin berkurang dalam zona pelucida.
Nutrisi dialirkan ke dalam vitelus, melalui saluran pada zona pellucid
4) Konsepsi terjadi pada pars ampuylaris tuba, tempat yang paling luas dan
dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum yang
mempunyai waktuterlama di dalam ampula tuba
5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 24 jam
6) Spermatozoa dilimpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan
kekuatan sendiri. Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan
sebagian dari lipoprotein sehingga mampu mengadakan fertilisasi.
Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba. Spermatozoa hidup selama
3 hari di dalam genetalia interna. Spermatozoa mengelilingi ovum yang telah
siap dibuahi serta mengikis korona radioata dan zona pelucida dengan proses
enzimatik (hialurodinase). Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum.
Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya terlepas dan
tertinggal di luar. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot.
Nidasi
Nidasi adalah masuknya dan tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Bagian-bagian nidasi meliputi :
1) Pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa membentuk zigot
2) Dalam beberapa jam zigot membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
3) Bersamaan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi terus berjalan ke
uterus
4) Hasil pembelahan sel memenuhio seluruh ruangan dalam ovum yang
besarnya 100 MU atau 0,1 mm dan disebut stadium morula
5) Selama pembelahan sel di bagian dalam, terjadi pembentukan sel di
bagian luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiata yang
menjadi sel trofoblas
6) Sel trofoblas dalam pertumbuhannya mampu mengeluarkan hormone
korionik gonadotropin yang mempertahankan korpus luteum gravidarum
7) Pembelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang
mengandung cairan yang disebut blastula
8) Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili
korialis yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi
9) Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin
banyak mengandung glikogen yang disebut desidua
10) Sel trofoblas yang meliputi “primer vili korialis” melakukan destruksi
enzimatik dan proteotik, sehingga dapat menanamkan diri di dalam
endometrium
11) Proses penanaman blastula disebut nidasi atau implantasi
12) Proses nidasi tersebut terjadi pada hari ke-6 sampai 7 setelah konsepsi
13) Pada saat tertanamnya blastula ke dalam endometrium, mungkin terjadi
perdarahan yang disebut tanda Hartman.

D. TANDA – TANDA KEHAMILAN


1. Tanda Dugaan Hamil
 Amenore (Terlambat datang bulan)
Wanita hamil memang mengalami amenore atau terlambat datang
bulan. Ini terjadi karena terjadi hormone estrogen dan progesterone
yang meningkat selama kehamilan. Hormone tersebut mencegah
terjadinya peluruhan dinding rahim sehingga tidak menjadi menstruasi.
Selain pada wanita hamil, amenorejuga bisa terjadi pada wanita
dengan anemia berat, gangguan hormone, stress dan menopause.

 Mual ( Nause) dan Muntah (Emesis)


Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan
progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan,
sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang
sering disebut juga morning sickness. Umumya terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan. keadan ini biasanya disebut dengan morning
sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila
terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan
disebut hiperemesis gravidarum.
 Ngidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada
bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.
 Sinkope atau pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkna iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope
atau pingsan. Sinkope sering terjadi pada awal kehamilan dan sering
dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. biasanya akan hilang
setelah kehamilan 16 minggu.
 Sering miksi
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua
umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bisa timbul karena
janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung
kencing.
Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh
peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar.
 Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae
juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di
garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi
ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
 Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester
satu.
 Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron
mengakibatkan terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises
sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan
gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada
daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan
pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
 Mamae
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan
alveoli di mamae untuk persiapan ASI. Glandula montgomeri tampak
lebih jelas.

 Anoreksia (tidak ada nafsu makan)


Anoreksia (tidak ada nafsu makan), pada bulan- bulan pertama karena
akibat ketidak seimbangan hormone dalam tubuh tetapi setelah itu
nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah
pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai
dengan tuanya kehamilan.
2. Tanda- Tanda Tidak Pasti Kehamilan
 Reaksi kehamilan positif
Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan hormon\ chorionic
gonadrotropin sub unit beta (beta heg) dalam urine, dapat dideteksi dalam
darah dan urine mulai enam hari setelah implantasi. Cara kahas yang
dipakai untuk menentukan adanya human chorionic gonadrotropin pada
kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari. Dengan tes
kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu membuat
diagnosis kehamilan sedini-dininya (Wikdjosastro dalam prawirohardjo,
2005 dalam Yeyeh, 2009:77).

 . Suhu basal
Sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2°C sampai 37,8°C
adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering dipakai
dalam pemeriksaan kemandulan (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2005
dalam Yeyeh, 2009:78).

 .Uterus membesar
Uterus akan mengalami perubahan bentuk, besar dan konsistensi.

 Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah segmen bawah rahim melunak., tanda hegar
tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada
minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan
yang hamil berulang. Pada pemeriksaan bimenual, segmen bawah uterus
terasa lebih lembek. Tanda ini sulit diketahui pada pasien gemuk atau
dinding abdomen yang tegang.

 Tanda Chadwick.
Tanda ini biasanya muncul pada minggu kedelapan dan terlihat
jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini berupa perubahan warna.
Warna pada vagina dan vulva menjadi lebih merah dan agak kebiruan
timbul karena adanya vaskularisasi pada daerah tersebut.

 Tanda goodel
Tanda ini biasanya muncul pada minggu keenam dan terlihat lebih
awal pada wanita yang hamilnya berulang tanda ini berupa servik menjadi
lebih lunak dan jika dilakukan pemerisaan dengan speculum, servik
terlihat berwarna lebih kelabu kehitaman (Yeyeh, 2009:78).

 Tanda piscaseek
Uterus membesar secara sistimatis menjauhi garis tengah tubuh
(setengah bagian terasa lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih
besar tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat
kehamilan. Selain dengan bertambahnya usia kehamilan, pembesaran
uterus menjadi semakin simetris. Tanda piscaseeck, dimana uterus
membesar kearah satu jurusan hingga menonjol kejurusan pembesaran
tersebut (wiknjosastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2005:78).

 Tanda Braxton hick


Tanda tersebut, bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda
ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilannya misalnya pada mioma uteri,
tanda ini tidak ditemukan
(wiknjaksastro dalam prawirihardjo, 2005 dalam Yeyeh, 2009:78-79).
3. TANDA PASTI KEHAMILAN
 Teraba bagian-bagian janin
Akan teraba pada kehamilan 20 minggu ( bokong, kepal, kaki, lengan).
 Denyut Jantung Janin
Dengan leanec DJJ akan terdengar pada kehamilan 18-20 minggu,
sedangkan dengan doppler pada kehamilan 12 minggu dapat terdengar.
 Adanya gerakan janin
Untuk primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 minggu,
sedangkan untuk multigravida dapat dirasakan pada kehamilan 16
minggu.
 Terlihat kerangka janin
Bila dilakukan pemeriksaan rontgen akan jelas terlihat kerangka janin.
 Terlihat kantong janin
pada pemeriksaan USG dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang
janin, diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan usia kehamilan.
Bila terdapat kecurigaan seperti kehamilan mola, kehamilan ganda,
selain dengan USG dapat juga dilakukan fetoskopi.

E. PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL

Perubahan fisiologis dibagi menjadi perubahan yang dapat dilihat dan perubahan
yang tidak dapat dilihat.

 Perubahan yang dapat dilihat


1. Perubahan pada kulit.
Terjadi hiperpigmentasi, yaitu kelebihan pigmen di tempat tertentu. Pada wajah,pipi
dan hidung mengalami hiperpigmentasi sehingga menyerupai topeng (Kloasma
gravidarum). Pada daerah areola mamae da puting susu, daerah yang berwarna hitam di
sekitar putting susu akan menghitam. Sekitar areola yang biasanya tidak berwarna akan
berwarna hitam. Hal ini disebut areola mamae sekunder. Putting susu menghitam dan
membesar sehingga lebih menonjol. Pada area suprapubis, terdapat garis hitam yang
memanjang dari atas sympisis sampai pusat. Warnanya lebih hitam dibandingkan
sebelumnya, muncul garis baru yang memenjang di tengah atas pusat (linea nigra).
Pada perut, selain hiperpigmentasi, terjadi strie gravidarum yang merupakan garis pada
kulit. Terdapat dua jenis strie gravidarum, yaitu strie livide (garis yang berwarna biru)
dan strie albikan (garis yang berwarna putih). Hal ini terjadi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis.
2.Perubahan kelenjar.
Kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentuk seperti leher pria.
Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.

3. Perubahan payudara
Perubahan ini pasti terjadi pada wanita hamil karena dengan semakin dekatnya
persalianan, payudara menyiapkan diri untuk memproduksi makanan pokok untuk bayi
setelah lahir.

Perubahan yang terlihat pada payudara adalah:


1. Payudara membesar, tegang, dan sakit.
2. Vena dibawah kulit payudara membesar dan terlihat jelas.
3. Hiperpigmentasi pada areola mamae dan putung susu serta muncul areola
mamae sekunder.
4. Kelenjar motgomery yang terletak di bawah areola mamae membesar dan
kelihatan dari luar. Kelenjar motgomery mengeluarkan lebih banyak cairan agar
putung susu selalu lembab dan lemas sehingga tidak menjadi tempat
berkembang biak bakteri.
5. Payudara ibu mengeluarkan cairan apabila dipijat mulai kehamilan 16
minggu, cairan yang dikeluarkan jernih. Pada kehamilan 16 minggu sampai 32
minggu, warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari
kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih kental,
berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum.
4. Perubahan perut.
Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar. Biasanya, hingga
kehamilan empat bulan, pembesaran perut belum kelihatan. Setelah kehamilan lima
bulan, perut mulai kelihatan membesar. Saat hamil tua, perut menjadi tegang dan pusat
menonjol ke luar timbul strie gravidarum dan hiperpigmentasi pada linea alba serta
linea nigra.

5. Perubahan alat kelamin luar.


Alat kelamin luar ini tampak hitam kebiruan karena adanya kongesti pada
peredaran darah. Kongesti terjadi karena pembuluh darah membesar, darah yang
menuju uterus sangat banyak, sesuai dengan kebutuhan uterus membesarkan dan
memberi makanan janin. Gambaran mukosa vagina mengalami kongesti berwarna hitan
kebiruan tersebut disebut tanda Chadwick.

6. Perubahan pada tungkai.


Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering
terjadi endema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan uterus yang
membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.

7. Perubahan pada sikap tubuh.


Sikap tubuh itu menjadi lordosis karena perut yang membesar.

 Perubahan yang tidak dapat dilihat:


1. Perubahan pada alat pencernaan.
Alat pencernaan lebih kendur, peristaltik kurang baik, terjadi hipesekresi kelenjar
dalam alat pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual, muntah, hipersalivasi, dan
lain-lain. Pristaltik yang kurang baik dapat emnimbulkan konstipasi atau obstipasi.
2. Perubahan pada peredaran pembuluh darah
1. Perubahan pada darah. Volume darah semakin meningkat karena jumlah
serum lebih besar daripada pertumbuhan sel darah sehingga terjadi pengenceran
darah (hemodilusi). Masa puncak terjadi pada umur kehamilan 32 minggu.
Serum darah (volume darah) bertambah 25-30%, sedangkan sel darah
bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah 30%. Bertambahnya hemodilusi
darah mulai tampak pada umur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, Ibu
hamil yang mengidap penyakit jantung harus berhati-hati. Jumlah sel darah
merah semakin meningkat, hal ini untuk mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim. Namun, pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai dengan
anemia fisiologis.
2. Perubahan pada jantung. Selama hamil, jantung memompa untuk dua
orang, yaitu ibu dan janin. Bertambahnya cairan darah menambah volume
darah, tetapi kepekatan darah berkurang dam pembuluh darah membesar. Oleh
karena itu, kerja jantung bertambah berat.
3. Perubahan tekanan darah. Biasanya, tekanan darah tidak tinggi meskipun
volume darah bertambah, bahkan sedikit turun. Turunya tekanan darah ini
disebabkan oleh kepekatan darah berkurang.

3. Perubahan pada paru.


Paru juga bekerja lebih berat karena menghisap zat asam untuk kebutuhan
ibu dan janin. Pada kehamilan tua posisi paru terdesak ke atas akibat uterus
membesar.

4. Perubahan pada kehamilan.


1. Ginjal bekerja lebih berat kerena harus menyaring ampas dua orang, yaitu
ibu dan janin.
2. Ureter tertekan oleh uterus apabila uterus keluar dari rongga panggul.
Ureter juga semakin berkelak-kelok dan kendur sehingga menyebabkan
perjalanan urine ke kandung kemih melambat. Kuman dapat berkembang di
kelokan dan menimbulkan penyakit.
3. Pada bulan kedua kehamilan, ibu lebih sering berkemih kerena ureter lebih
antefleksi dan membesar.
5. Perubahan pada tulang.
Keadaan tulang pada kehamilan juga mengalami perubahan, bentuk tulang
belakan menyesuaikan diri dengan keseimbangan badan karena uterus membesar.
Oleh karena itu, pada kehamilan lebih dari enam bulan, sikap tubuh ibu tamapak
menjadi lordosis.

6. Perubahan pada jaringan pembentuk organ.


Jaringan menjadi lebih longgar dan mengikat barang.

7. Perubahan pada alat kelamin dalam.


Perubahan pada alat kelamin dalam sudah pasti terjadi karena alat kelamin dalam
merupakan alat reproduksi . (Saminem,2009:1-5)

F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN


Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik,
faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
1. Faktor fisik
Seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu
tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin,
atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang
disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
a. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu
dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu,
karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan
atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat
berguna bagi ibu dan janinnya
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada
ibu hamil dan janinnya
d. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan
mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang
kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat
berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
e. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan
dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
dapar berjalan dengan lancar
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi.
Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam
keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
2. Faktor Psikologis
Yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
a. Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami
keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti
jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
b. Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam
menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga
mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih
percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan,
persalinan dan masa nifas
(Glade B.2001).
3. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat,
fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya
hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak
merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan
dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang
berhubungan dengan adat istiadat.
Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil,
maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya Yang tak kalah
penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan
dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan
bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan
yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan
melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka
kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
BAB III

KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN FISIOLOGIS

A. KASUS
Seorang perempuan usia 24 tahun pada tanggal..... datang ke klinik dengan
keluhan mual,muntah,tidak nafsu makan,susah tidur dan cepat lelah. Dari hasil
pemeriksaan TTV: TD: 100/80 mmHg, N:80x/menit,RR:22x/menit,S: 37OC.
Pemeriksaan Urin : + hamil, setelah di anamnesa lebih lanjut pasien terakhir haid
15 oktober 2018
FORMAT PENGKAJIAN ANTENATAL

KEPERAWATAN MATERNITAS

Data diambil tanggal :……………jam..…... Jam MRS :……………..

Ruang rawat / kelas :…………………....... Tanggal MRS :……………..

No. Rekam Medik :………………........... Dx Medik : ……………..

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M Nama suami : Tn. N

Umur : 24 tahun Umur : 24 tahun

Suku/Bangsa : jawa/indonesia Suku/Bangsa : jawa/indonesia

Agama : islam Agama : islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : wirausaha

Alamat : jl. Manila no 37 kediri Alamat : jl. Manila no 37 kediri

Status perkawinan : menikah Lama menikah : 6 bulan

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama : mual muntah
b. Riwayat penyakit saat ini : pasien periksa ke klinik pada tanggal 10 desember 2018,
pasien mengeluh mual, muntah pusing, tidak nafsu makan, susah tidur mudah lelah
C. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Menstruasi
 Menarche : 12 tahun  Siklus : teratur
 Umur :  Lamanya : 7 hari
 Banyaknya : ± 2-3pembalut/hari  Keluhan : dismenore
 HPHT : 15 oktober 2018
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
No Thn Umur Penyu Jenis Penolon Penyul Lasera Infek Perdarah Jenis B T
kehamil lit g it si si an Kelami B B
an n

c. Genogram

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: garis keturunan

: tinggal 1 rumah

d. Kehamilan sekarang
 Diagosa kehamilan : G.............P............A...........H..........mgg
 Usia kehamilan :
 Taksiran persalinan :
 Imunisasi : TT ( )sudah ( ) belum, berapa kali........................
 ANC : .........kali, pemeriksa : ................., tempat : ........................
 Keluhan selama hamil atau saat ini :
 Pengobatan selama hamil :
 Pergerakan janin, sejak usia :
 Rencana perawatan bayi : ( )sendiri ( )orang tua ( )lain-lain
 Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
A. Breast care :
a) Perineal care :
b) Nutrisi :
c) Senam nifas :
d) KB :
e) Menyusui :

D. Riwayat Keluarga Berencana


a) Melaksanakan KB : ( )Ya ( X )Tidak
b) Bila Ya, jenis kontrasepsi apa yang digunakan :
c) Sejak kapan menggunakan kontrasepsi :
d) Masalah yang terjadi :

E. Riwayat kesehatan
 Penyakit yang pernah dialami ibu : -
 Pengobatan yang didapat :-
 Riwayat penyakit keluarga :-
( )Penyakit DM

( )Penyakit Jantung

( )Penyakit HT

( )Penyakit lainnya..........................................

 Riwayat operasi yang lalu :.................................


Jenis operasi : ...................................................

Waktu : .............................................................

F. Aspek Psikososial
a) Apakah kehamilan ini direncanakan oleh ibu dan pasangan : TIDAK
b) Harapan yang ibu inginkan selama masa kehamilan : IBU DAN ANAK SEHAT
c) Bagaimana dukungan pasangan terhasp kehamilan ini .............................................
....................................................................................................................................
d) Bagaimana sikap anggota keluarga lainnya terhadap kehamilan ini : ANGGOTA
KELUARGA MERASA SENANG ATAS KEHAMILAN INI
e) Kesiapan mental untuk menjadi ibu : IBU MERASA SIAP
G. Kebutuhan Dasar Khusus
a. Pola Nutrisi
 Frekuensi makan 3x/ hari
 Nafsu makan: menurun Alasan: jika makanan masuk ibu selalu merasa mual dan muntah
 Ada ( Y ) Mual (Y ) Muntah
 Jenis makanan rumah : Nasi, lauk pauk dan sayur
 Makanan yang tidak disukai / alergi /pantangan : tidak ada alergi

b. Pola eleminasi
 BAK
 Frekuensi 4-5 x ( Y )terkontrol ( )tidak terkontrol
 Warna : KUNING
 Jumlah: ±1000 CC
 Keluhan saat BAK :TIDAK ADA KELUHAN
 Pemakaian kateter : ( ) ya ( X ) tidak, jenis :.....................................

 BAB
 Frekuensi 1x/hari
 Warna: coklat
 Bau : khas
 Konsistensi : lunak
 Keluhan : tidak ada keluhan

c. Pola personal hygiene ( y )mandiri ( )dibantu sebagian ( )dibantu total


 Mandi / seka
 Frekuensi 2x/hari
 Sabun : ( y )Ya ( )Tidak

 Oral hygiene
 Frekuensi 3x /hari
 Waktu : ( y )pagi ( y )sore ( y )setelah makan

 Cuci rambut
 Frekuensi : 2 hari sekali
 Shampoo : ( y )ya ( )tidak
d. Pola istirahat dan tidur
 Lama tidur 5jam/hari
 Kebiasaan sebelum tidur : membaca
 Keluhan : pusing
e. Pola aktivitas
 Senam hamil ( ) ya ( x) tidak

f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


 Merokok :pasien tidak merokok
 Minuman keras : pasien tidak minum-minuman keras
 Ketergantungan obat : pasien tidak ketergantungan obat

H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : anemis,bersih
2. Tekanan darah : 100/80 mmHg
3. Respirasi :22x/menit
4. Nadi :80 x/menit
5. Suhu :37occ
6. Kesadaran : composmetis
7. Tinggi Badan :155 cm
8. BB sebelum hamil : 47 kg
9. BB saat ini : 45 kg
10. Lingkar lengan :
a. Kepala
 Keluhan : pusing
b. Mata
 Konjungtiva : anemis
 Skelra : putih
 Pupil: isokor
 Ketajaman penglihatan :normal
 Keluhan lain :

c. Hidung
 Polip : tidak ada
 Pernafasan cuping hidung : tidak
 Penggunaan alat bantu pernafasan ( )ya ( x )tidak. Jenis :................................

d. Mulut dan Tenggorokkan


 Gigi geligi : ( )karies ( x ) tidak karies
 Kesulian menelan : tidak ada kesulitan
 Mukosa : lembab
 Bibir :lembab
 Lainnya : tidak ada

e. Dada dan aksila


 Aerola mammae : warna coklat
 Papila mammae : bersih
 Kolostrum : tidak ada

f. Pernapasan
 Jalan napas : normal
 Suara napas :normal
 Keluhan ( )sesak ( x )tidak
 Menggunakan otot bantu pernapasan
 Lainnya sebutkan

g. Sirkulasi jantung
 Irama : teratur
 Kelainan bunyi jantung :
 Nyeri dada ( x)tidak ( )ya, Timbulnya saat.................................
Karakter............................................

Skala nyeri.......................................

 Lainnya sebutkan
h. Extremitas dan Integumen
 Turgor kulit : kembali ˂3 detik
 Warna kulit : kuning langsat
 Kesulitan dalam pergerakan : tidak ada kesulitan
 Kekuatan otot : 4-4-4-4

 Lainnya sebutkan……............

i. Abdomen
 Linea : terdapat linea
 Striae : tidak terdapat striae
 Luka bekas operasi : tidakada
 Leopold I : TFU.........................
Berisi.......................

 Leopold II :
 Leopold III : bagian terbawah janin .................................
melewati PAP : ( )sudah ( )belum

 Leopold IV :
 Denyut jantung janin :
 Osborn Test :
 Kontraksi uterus :
 Lainnya sebutkan ….

j. Genitourinaria
 Keluaran pervaginam : ( x )tidak ada ( )ada
Bila ada, berupa : ( )darah ( )lendir ( )air ketuban ( )keputihan

 Lain-lain..............................................................................................................

I. Data Penunjang
a. Laboratorium : pemeriksaan kehamilan (+)
b. USG :

c. Terapi yang didapat :- volavit


-

J. Data Tambahan

Kediri,………………………

Pemeriksa
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH PARAF


DS: pasien mengeluh mual ,
1 muntah , pusing , tidak nafsu Ketidakseimbangan
makan dan susah tidur Pola makan tidak nutrisi : kurang dari
teratur, tidak nafsu kebutuhan tubuh
DO: pasien terlihat lemas makan,mual,muntah
Konjungtiva anemis

Berkurangnya
pemasukan
makanan
TD: 100/80
N : 80x/menit
RR: 22x/menit
S : 37O cc Kekosongan
lambung

Erosi pada lambung

Produksi HCL
meningkat

Asam lambung
refleks

Berkurangnya
pemasukan
makanan

Intake makanan
tidak adekuat

Kekurangan nutrisi
RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEP TUJUAN RENCANA KEP RASIONAL


Ketidakseimbangan 1.jelaskan tentang pentingnya 1. sebagai
nutrisi : kurang dari Setelah dilakukan nutrisi untuk kebutuhan tubuh informasi dasar
kebutuhan tubuh tindakan 2.anjurkan pasien makan untuk perencaan
keperawatan sedikit tapi sering awal dan validasi
diharapkan 3.jaga lingkungan pada saat data
kebutuhan nutrisi pasien makan 2. memudahkan
tercukupi 4.kolaborasi dengan tim gizi makanan masuk
untuk kebutuhan nutrisi dan mencegah
pasien mual , muntah
3. untuk
menambah nafsu
makan pasien
4.memberikan
menu makanan
yang tepat
TINDAKAN KEPERAWATAN

HARI / DIAGNOSA TINDAKAN TANDA


TANGGAL KEP KEP TANGAN
WAKTU
Kebutuhan nutrisikurang 1.menjelaskan tentang pentingnya nutrisi
dari kebutuhan tubuh bagi tubuh
b/d faktor biologis 2.menganjurkan pasien makan sedikit tapi
sering
3.menjaga lingkungan pada saat pasien
makan
4.berkolaborasi dengan tim gizi untuk
menentukan menu makan yang tepat untuk
pasien
EVALUASI KEPERAWATAN

HARI / DIAGNOSA KEP EVALUASI TANDA


TANGGAL TANGAN
WAKTU
Kebutuhan S: pasien mengatakan
nutrisikurang dari pusing,mual,muntah,tidak nafsu makan dan
kebutuhan tubuh b/d susah tidur
faktor biologis O: Konjungtiva anemis
Pasien terlihat lemas
TD: 100/80 mmHg
N: 80x/menit
RR: 22x/menit
S: 37O C
Pemeriksaan urin : + hamil
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :


Rineka Cipta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta: Salemba Medika.
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Mandriwati. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC.
Mubarok, Wahit Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta :
SalembaMedika.
Maulana, Heri. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC
Morgan, Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Panduan Praktik. Jakarta: EGC.
Monika. 2009. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku.
http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Juni 2010
Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.
Sulistyani, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Saminem. 2009. Kehamilan normal. Jakarta: EGC.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Jogjakarta: Graha Ilmu
Salmah.2006. Asuhan kebidanan antenatal. Jakarta: EGC.
Suyanto dan Ummi Salamah. 2009. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi.
Jogjakarta: Mitra Cendekia.
Varney, Helen. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC.
Varney, Hellen.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4 volume 1.Jakarta: EGC.
Wawan, dkk. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yeyeh, Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (kehamilan). Jakarta: CV Trans
Info Media.

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm.


111-116

Вам также может понравиться