Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker leher rahim atau yang disebut juga sebagai kanker serviks
merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh HPV atau Human Papilloma
kanker serviks, yaitu sekitar 99,7%. Kanker serviks adalah salah satu penyakit
kanker yang paling banyak terjadi pada kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita
wanita didunia terinfeksi virus HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks
Menurut WHO setiap dua menit wanita meninggal dunia karens kanker
90-100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk, kasus baru kanker serviks
ditemukan 40-50 kasus pper hari. Artinya dalam waktu sehari semalam atau 24jam,
berkembang dengan jumlah kasus 369.500, dan di negara maju termasuk rangking
10 dengan jumlah kasus 96.100 (cermin dunia kedokteran, 2001 dalam aminarti).
sekitar 500.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks dan lebih dari
250.000 meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan didunia menderita kanker
Husada Jakarta, di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker nomor satu yang
umumnya diderita oleh wanita. Pada tahun 2001, kasus baru kanker serviks
sejumlah 2.429 dari total kasus kanker sehingga merupakan peringkat satu, yaitu
25,91% dari keseluruhan kanker. semua wanita yang aktif secara seksual memiliki
resiko terinfeksi kanker serviks atau tahap awal kanker serviks, tanpa memandang
usia atau gaya hidup. Kanker serviks merupakan kanker yang dapat mempengaruhi
para wanita dengan latar belakang dan umur yang berbeda di seluruh dunia. Jika
ditarik angka rata-rata, kanker sering kali menjangkiti dan dapat membunuh mereka
pada usia produktif sekitar 30-50 tahun yang pada saat itu, mereka masih memiliki
tanggung jawab ekonomi dan sosial terhadap anak-anak maupun anggota keluarga
lainya.(Tilong, 2012)
rahim mengurangi insiden kanker serviks yang invasif sebesar 50% atau lebih.
bertanggung jawab atas semua kasus kanker serviks. Perawatan bagi penderita
kanker serviks, termasuk pada operasi pada stadium awal dan kemoterapi, serta
radioterapi.
Kanker serviks terjadi pada bagian organ reproduksi wanita. Leher rahim
adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim. Di bagian
inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks, penyakit serius yang
adalah penderita kanker serviks. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa yang
menyebabkan kanker serviks adalah human papilloma virus atau HPV. Di antara
sekian jenis virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks ialah tipe 16 dan
gejala kanker serviks tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih
jauh. Kanker serviks bisa dilihat dengan menggunakan suatu alat, yaitu pap
smear.(Tilong 2012)
pemeriksaan pap smear, yang bisa mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan
menjadi sel kanker. Semakin dini sel-sel abnormal terdeteksi, semakin rendahnya
resiko seseorang menderita kanker serviks. Cara mencegah yang paling baik adalah
dengan cara melakukan pemeriksaan pap smear secara dini dan berkala, terutama
bagi wanita berumur yang mempunyai resiko tinggi terkena kanker. Pemeriksaan
ini mampu mendeteksi adanya kelainan sel sehingga kasus kematian akibat kanker
serviks bisa diturunkan sampai 90%. Tes ini bahkan bisa dilakukan dipuskesmas.
menggunakan alat yang dinamakan speculum dan dilakukan oleh bidan ataupun ahli
karsinoma penyebab kanker serviks. PAP Smear test cenderung murah, cepat, dan
bersalin, rumah sakit, bidan, klinik, praktik dokter, dan lain sebagainya. PAP Smear
test bisa dilakukan kapan saja, kecuali sedang haid, atau sesuai petunjuk dokter.
PAP Smear test, sebaiknya dilakukan 1X setahun oleh setiap wanita yang sudah
Usaha deteksi dini pada orang yang tampaknya sehat sisebut skrining, yaitu
penemuan penyakit secara aktif pada orang-orang yang tanpa gejala dan tampak
memeriksa dengan bantuan spekulum, agar dapat melihat serviks. Setelah serviks
terlihat, spatula atau semacam sikat digunakan untuk menyapu permukaan serviks.
Hasil sepuan kemudian diusapkan digelas mikroskop dan diproses oleh ahli
patologi untuk diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui ada perubahan dalam sel-
mengetahui sama sekali tentang pemeriksaan PAP Smear. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengambil judul ”gambaran tingkat pengetahuan tentang PAP Smear
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Khusus
paritas.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis