Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan
pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit
agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur
tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang
mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya

1.2 Rumusan masalah


1. Apa Pengertian Istirahat Dan Tidur?
2. Agaimana maksud dari Fisiologi Tidur?
3. Berapa banyak waktu yang Dibutuhkan Untuk Tidur?
4. Apa saja Faktor Yang Mempengaruhi Tidur?
5. Apa saja Macam Gangguan Tidur?
6. Apa manfaat dari tidur?
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :

1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat dan tidur.

2. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur

yang berlaku.

3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan

tidur klien
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Istirahat Dan Tidur

a) Istirahat
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun
tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di
atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak
beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai
ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini
berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana yang nyaman untuk beristirahat bagi
klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat

 Merasa segala sesuatu berjalan normal


 Merasa diterima
 Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
 Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
 Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
 Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.

b) Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan
ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih
berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain
juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu
waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan
energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku
fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
2.2 Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular
Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).
RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan
sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,
sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).

Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,
bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya,
kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah
ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut
jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan
individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang
sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang
mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau
paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.

Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalo gram (EEG),
elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu
non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).
1) Tidur NREM
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang
ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang
ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi
tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV).
a. Tahap 1 NREM
1) Tahap meliputi tingkat paling dangkal dari tidur.
2) Tahap berakhir beberapa menit.
3) Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penurunan secara bertahap tanda-tanda
vital dan metabolisme.
4) Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensorik seperti suara.
5) Ketika terbangun, seseorang merasa seperti telah melamun.

b. Tahap 2 NREM
1) Merupakan periode tidur bersuara.
2) Kemajuan relaksasi.
3) Untuk terbangun masih relatif mudah.
4) Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban.

c. Tahap 3 NREM
1) Tahap awal dari tidur yang dalam.
2) Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak.
3) Otot-otot dalam keadaan santai penuh.
4) Tanda-tanda vital menurun tetapi tetap teratur.
5) Tahap terakhir 15 hingga 30 menit.

d. Tahap 4 NREM
1) Tahap tidur terdalam.
2) Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur.
3) Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan porsi malam yang
seimbang pada tahap ini.
4) Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama jam terjaga.
5) Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit.
6) Tidur sambil berjalan dan anuresis dapat terjadi.
2) Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit\.Tidur
REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama
tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap
individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan
tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur , individu melewati tahap tidur
NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap
orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai
dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III
berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu,
individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan
berlangsung selama 10 menit.

2.3 Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Tidur

Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per Hari

 Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata
45-60 menit.
 Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur
sepanjang malam.
 Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur sepanjang
malam + tidur siang.
 Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
 Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
 Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
 Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
 Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
 Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan serin sulit tidur
 Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur

a) Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur lebih banyak dari normal.
Namun demikian , keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya
pada pasien dengan gagguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan
pnyakit persarafan.
b) Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi
perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c) Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap
bangun dan waspada menahan kantuk.
d) Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e) Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga
mengganggu tidurnya.
f) Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum alkohol dapat
,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
g) Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:

 Diuretik : menyebabkan insomnia


 Antidepresan : menyupresi REM
 Kafein : meningkatkan saraf simpais
 Beta-bloker : menimbulkan insomnia
 Narkotika : menyupresi REM

h) Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari
protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya
proses.
2.5 Macam-Macam Gangguan Tidur
a) Insomnia
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur
atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum
cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan
ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas.
Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita
insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya
berkurang.Jenis insomnia yaitu :
1. Insomnia insial adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat memulai tidur
2. insomnia intermiten adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat mempertahankan
tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
3. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri,
kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
b) Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan
semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur,
menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa
menit dankembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita
mempunyai resikoterjadinya cidera.
c) Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak,
remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa
factor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang
kaku.
d) Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur,
dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat
tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya secara pasti
belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat di mana periode
REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi
pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau
berada di tepi jurang.
e) Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut.
Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan
mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian
belakang mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.

2.6 Manfaat Tidur

1. Hidup lebih sehat dan awet muda


Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to a
good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara tidur dan
kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung biasanya berada di
titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan antara
hipertensi dan lama tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan
kurang tidur dengan risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan
penyakit penyakit lain. Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
2. Memperindah wajah dan tubuh
Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat proses penuaan. Anda
semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti wajah nampak
lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur dengan rileks maka akan memperindah wajah
dan tubuh anda.
3. Menjauhi Stress
Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan sejenak
menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi hormon stress yang
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
4. Mencerdaskan Otak
Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum
alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti orang yang
kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas alkohol dalam satu
jam. Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan membuat masalah dengan
proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Artinya anda akan
menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang tidur.
5. Tubuh menjadi Ideal
Bagi anda yang sedang diet, tidur menjadi point penting untuk mendukung program diet
anda. Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan
meningkat.Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila kebanyakan
tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan. Oleh karena itu, supaya hidup
sehat marilah kita biasakan tidur dengan proporsi yang cukup

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap

individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur

yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek

fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan

keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan

memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.

3.2 Saran

Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai

kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai

kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan

tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai,

kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap

klien dapat berjalan dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
http://fitrinurazizah85.blogspot.co.id/2013/12/makalah-kebutuhan-istirahat-dan-tidur.html

http://sofiakurniati.blogspot.co.id/2012/06/makalah-keperawatan-pola-istirahat-dan.html

Вам также может понравиться