Вы находитесь на странице: 1из 7

MODUL PRAKTIKUM PEMANDU WISATA II

CAPAIAN Sesuai dengan RPS yang telah disusun, maka capaian


PRAKTIKUM praktikum mata kuliah ini adalah: Mahasiswa Prodi DIII
Perjalanan Wisata FIB USU mampu menunjukkan sikap,
keterampilan dan wawasan sebagai pramuwisata yang
berkualitas.
METODE Metode yang digunakan adalah Metode Penelitian
PRAKTIKUM Kualitatif melalui wawancara terstruktur. Menurut Sarosa
(2017:8), metode kualitatif adalah penelitian yang mencoba
memahami fenomena dalam seting dan konteks naturalnya.
ALAT-ALAT Modul Praktikum (Berupa Kertas Panduan)
LUARAN PRAKTIKUM Attitude, Skill and Knowledge (ASK) Guiding
TEAM PRAKTIKUM 1 Team terdiri dari 3 mahasiswa/i
WAKTU YANG 2 Jam 15 Menit
DIBUTUHKAN
PENILAI Solahuddin Nasution, M.SP. (Dosen/Instruktur)
PRAKTIKUM NIP:
POSTULAT PRAKTEK Praktek Merupakan Penyelenggaraan Ujian Tengah
Semester III Mata Kuliah Pemandu Wisata II
KOORDINATOR Descha Satriva br Tarigan
LAPANGAN NIM 172204062

Praktek ini diselenggarakan di Kota Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kurang
lebih 2 Jam dari Kota Medan. Waktu penyelenggaraan pada tgl 26 Oktober 2018 hari
Jumatjam 07.00 WIB sampai selesai
PENUNTUN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI PARIWISATA II
PROGRAM STUDI DIII PERJALANAN WISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

NAMA :
NIM :
SEMESTER :
KELAS :
FOTO
BERWARNA

Nama Lengkap :
NIM :
Tempat Lahir :
Tanggal Lahir :
Alamat :
No. Telp/Hp :
e-mail :

Ayah/Ibu :
Pekerjaan :
Alamat :
No.Telp/Hp :

Dengan ini saya dan orang tua saya menyatakan bersedia untuk mengikuti praktikum dengan
baik sesuai peraturan.

Medan,......................20 Medan,........................20

(....................................) (.......................................)
MODUL PRAKTIK I

SIKAP, KETERAMPILAN DAN WAWASAN PEMANDU WISATA

1. Waktu Pelaksanaan
120 Menit

2. Kompetensi
 Mampu menginvetarisasi atraksi wisata di Pasar Buah Berastagi

3. Dasar Teori
 4A (Attraction, Acces, Aminities, Ancillary)
 Teori Stakeholder (Stakeholder Utama, Pendukung dan Kunci)
 Sarana dan Prasarana Wisata
 Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil
buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. (UU
No 10 Tahun 2009)
 Unik menurut KBBI adalah spesial, lain daripada yang lain.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus, benar atau elok.
 Nilai adalah mengenai hal-hal yang benar dan baik, nilai ini lah yang
menjadi inti yang tertanam dan lekat dalam memory atau soul (jiwa)
manusia.
 Komponen Kunci Pariwisata: 1) atraksi wisata, acara, kegiatan; 2) Pemasaran
dan Promosi Pariwisata; 3) Infrastruktur Pariwisata; 4) Pelatihan Layanan
Industri Pariwisata; dan 5) Ritel Layanan Pariwisata (Hasan, 2017:96-97)
 Informasi Konten Video Promosi: 1) Geografis – Lokasi Tempat Tinggal; 2)
Demografi (umur, pendapatan, status keluarga, pendidikan); 3) Kepemilikan
peralatan dan penggunaan (Delman, Angkot, tata hidang); 4) atribut produk:
harga, kualitas, kuantitas; 5) atribut gaya hidup: kegiatan, minat. (Hasan,
2017:99-100)
 Komponen Produk Pariwisata (Hasan, 2017:167-168)
 Atraksi dan Lingkungan: Atraksi Alam, Atraksi Budaya, dan atraksi Buatan
Manusia
 Fasilitas dan Layanan: akomodasi (hotel, apartemen, villa, perkemahan,
taman, hostel, wisma dan ragam lainnya), Restoran/Bar/Kafe, Transportasi
di Destinasi (Taksi, Rental Mobil, Delman, Sepeda Motor, Kuda dll),
Olahraga (ruang olahraga, golf, stadion, pusat kebugaran), fasilitas
(fasilitas kesehatan, IT, money charger, Teater, dll), Outlet ritel (toko,
travel agent, souvenir), Layanan (layanan informasi, penyewaan peralatan,
polisi pariwisata, dll)
 Aksesibilitas: Infrastruktur (jalan, parkir mobil, kereta api, bandara,
pelabuhan, dll); sarana transportasi (ukuran, kecepatan, dan ketersediaan
berbagai angkutan umum); operasional (rute perjalanan, frekuensi
pelayanan dan biaya seperti biaya tol).
Keterangan Mengenai Teori: Teori diatas memang ada beberapa yang sama sesuai dengan
literatur yang diambil, sehingga terlihat seperti Overlapping(tumpang tindih), namun
mahasiswa/i tidak perlu khawatir. Teori diatas sengaja di tumpuk agar dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai data yang harus diambil di lapangan. Apabila ada data yang
sama misalnya: pengulangan kata “atraksi” atau “akses”, mahasiswa/i tidak perlu cemas akan
hal tersebut, hal terpenting adalah indikator capaian. Apabila indikator capaian sudah
terpenuhi per teori, maka validitas data, dianggap sudah sah.

4. Langkah Prosedur
 Tahap pertama, briefing mengenai dasar teori
 Tahap kedua,briefing mengenai kegunaan peralatan dan cara
menggunakannya/mengisi/menulis lembar kerja
 Tahap ketiga, survei/pengumpulan data daya tarik wisata dengan metode
observasi partisipan
 Tahap keempat, pengelompokan data lapangan sesuai dengan lembar kerja

5. Lokasi Praktek: Kota Berastagi


6. Hasil : Indikator Teori ini harus terlihat dalam capaian sikap, keterampilan dan
wawasan sebagai mahasiswa D3 Perjalanan wisata USU.
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Ali. 2015. Tourism Marketing. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service)

Вам также может понравиться