Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MEKANIKA TEKNIK,STATIKA
KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
FAJAR MAULANA (170130151)
AKBAR VELAYATI (170130126)
M.REZA FAHLEVI (170130139)
KHAWARIZMI (170130144)
CHAIRUL FACHROZY (170130148)
FERDIANNOER (170130154)
KELAS A4
c.Resultan Gaya
Resultan gaya merupakan suatu penjumlahan dari gaya-gaya yang bekerja pada
benda. Resultan gaya berlambangkan huruf R. Resultan gaya memiliki 2 jenis yang berbeda,
yaitu:
*Resultan gaya searah
Pada resultan gaya ini gaya bekerja pada arah yang sama. Berikut ini adalah
gambar dari resultan gaya searah.
*Resultan gaya berlawanan arah
Pada resultan gaya ini gaya bekerja dengan arah yang berlawanan. Berikut ini
adalah gambar dari resultan gaya berlawanan arah.
II.Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu elemen bangunan (free body) yang menahan keseimbangan
antara muatan (aksi) dan reaksi, dimana gaya-gaya muatan bekerja di luar konstruksi yang
disebut sebagai gaya luar (muatan dan reaksi), sehingganya timbul gaya yang merambat dari
muatan kepada reaksi perletakan yang disebut sebagai gaya dalam (gaya normal, gaya
lintang/geser, dan gaya momen). Sebagian besar konstruksi/struktur dapat dimasukkan ke dalam
salah satu dari tiga golongan, yaitu balok, portal, dan rangka batang. Balok memikul beban tegak
saja, persoalan balok akan dapat diselesaikan secara lengkap apabila diagram gaya geser dan
momennya telah diperoleh. Portal tersusun dari batang-batang yang dihubungkan dengan
sambungan kaku, suatu portal akan teranalisa secara lengkap apabila telah diperoleh variasi gaya
geser, gaya aksial momennya di seluruh bagian anggotanya.
Rangka batang dipandang sebagai bagian-bagian yang dihubungkan dengan sendi, I‐9
sehingga gaya geser dan momen pada seluruh batangnya terhapus, suatu rangka batang teranalisa
secara lengkap apabila gaya aksial disetiap batangnya telah diperoleh. Diagram gaya geser dan
momen suatu elemen struktur akan dapat digambarkan apabila semua reaksi luarnya telah
diperoleh. Dalam keseimbangan system gaya-gaya sejajar yang sebidang, telah dibuktikan bahwa
jumlah gaya-gaya yang tidak diketahui pada sembarang elemen bangunan yang dapat dhitung
dengan menggunakan prinsip statika tidak bias lebih dari dua buah, disebut juga sebagai struktur
statis tertentu. Suatu elemen struktur akan bersifat statis tertentu jika reaksi-reaksi hanya tiga,
karena statika hanya menyediakan tiga kondisi keseimbangan, yaitu keseimbangan gaya-gaya
vertikal, keseimbangan gaya-gaya horisontal, dan keseimbangan momen, yang dapat ditunjukkan
dengan persamaan ΣV = 0, ΣH = 0, dan ΣM = 0. Dalam kasus-kasus balok sederhana (simple
beam), balok gantung (overhanging beam), dan balok kantilever (cantilever, balok terjepit
sebelah) bersifat statis tertentu, karena reaksi luarnya hanya tiga.
C.Struktur Balok
Balok (Beam) adalah suatu anggota struktur yang ditujukan untuk memikul beban
transversal saja, suatu balok akan teranalisa dengan secara lengkap apabila diagram gaya geser
dan diagram momennya telah diperoleh. Diagram gaya geser dan momen suatu balok dapat
digambarkan apabila semua reaksi luarnya telah diperoleh. Dalam telaah tentang keseimbangan
sistem gaya-gaya sejajar yang sebidang, telah dibuktikan bahwa jumlah gaya yang tak diketahui
pada sembarang benda-bebas (free body) yang dapat dihitung dengan prinsip statika tidak bisa
lebih dari dua buah.
Sejauh keseimbangan balok secara keseluruhan yang ditinjau, reaksi yang tak diketahui
muncul ada dua, yakni VA dan VB. Sebaiknya VA diperoleh dengan menggunakan persamaan
keseimbangan yang menyatakan bahwa jumlah momen di B harus sama dengan nol, dan
kemudian VB diperoleh dengan menggunakan persamaan yang menyatakan bahwa jumlah momen
di A harus sama dengan nol, dan akhirnya pengecekan dilakukan dengan menggunakan
persamaan yang menyatakan bahwa jumlah gaya vertikal harus sama dengan nol.
Beberapa jenis balok antara lain :
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi
dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua
reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk
penampang dan materialnya.
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada
satu ujung tetap.
Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom
tumpuannya.Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) menahan translasi dan rotasi
Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang
dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan untuk
menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok
tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.
Konstruksi balok sederhana adalah konstruksi yang ditumpu pada dua titik tumpu,
yang masing-masing berupa sendi dan rol. Jenis konstruksi ini adalah statis tertentu, yang
dapat diselesaikan dengan persamaan keseimbangan. Konstruksi balok sederhana dengan
sebuah beban terpusat Untuk dapat menggambar bidang SFD, NFD dan BMD terlebih dahulu
harus dihitung reaksi arah vertikal. Sedangkan untuk menghitung besarnya reaksi, dapat
dilakukan secara grafis ataupun analitis.
Bending moment diagram (BMD), dan Normal force diagram (NFD) hasil
perhitungan dengan cara grafis Cara grafis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan skala jarak dan skala gaya (Misalkan skala jarak 1cm: 1m) dan skala gaya
(1cm : 2kN).
2. Menggambar konstruksi balok dengan skala yang telah ditentukan dan memperpanjang
garis kerja gaya Pv, Av, serta Bv.
3. Uraikan gaya menjadi Pv dan Ph.
4. Lukislah lukisan kutub dan poligon batangnya sehingga diperoleh besarnya Av dan Bv.
5. Besarnya reaksi adalah sama dengan panjang garisnya dikalikan dengan skala gayanya.
6. Besarnya momen adalah sama dengan panjang kutub (II) dikalikan dengan tinggi ordinat
pada poligon batang (y) dikalikan dengan skala gaya dan skala jarak. (M = H.y. skala gaya.
Skala jarak).
Untuk membuktikan besarnya M = H. Y, berikut disajikan penjelasannya segitiga prt
(dalam poligon batang) sebangun dengan segitiga Owx (pada lukisan kutub), maka diperoleh
hubungan: Segitiga prt (dalam poligon batang)