Вы находитесь на странице: 1из 13

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH

KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH

A. MASALAH UTAMA
Harga Diri Rendah

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Definisi
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri,
merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri
(Keliat, 2009)
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentng nilai personal
yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang
sesuai dengan ideal diri ( Keliat, Budi, Anna, 2005)

2. Tanda Dan Gejala


a. Data Subyektif: klien mengatakan kesepian, tidak punya teman,
lebih sering menyendiri, tidak dapat berhubungan sosial, klien
mendengar suara yang mengancam, menyuruh melakukan tindakan
pencederaan, mengungkapkan mendengar suara-suara pada diri
sendiri, orang lain atau lingkungan
b. Data Obyektif: menyendiri, diam, ekspresi wajah murung, sedih,
sering larut dalam pikirannya sendiri, wajah tegang dan marah,
mondar mandir, mata melotot, rahang menutup, tangan mengepal,
keluar keringat banyak, mata merah

3. Penyebab terjadinya masalah


a. Faktor Predisposisi
1) Penolakan orang tua
2) Harapan orang tua yang tidak realistis
3) Kegagalan berulang kali
4) Kurang mempunyai tanggungjawab personal
5) Ketergantungan pada orang lain
6) Ideal diri tidak realistis
b. Faktor Presipitasi
1. Ketegangan peran yaitu stres yang berhubungan dengan frustasi
yang dialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan,
terhadap 3 jenis transisi peran yaitu perkembangan, situasi sehat
sakit
2. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologi atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan
4. Akibat Terajadinya Masalah
Klien yang mengalami gangguan harga diri rendah bisa mengakibaatkan
gangguan interaksi sosial: menarik diri, dan memicu munculnya perilaku
kekerasan yang beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan

C. POHON MASALAH
Isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri: harga diri rendah


(Core problem)

Gangguan citra tubuh

D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


1. Masalah keperawatan:
a. Resiko isolasi sosial: menarik diri.
b. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
c. Berduka disfungsional.

2. Data yang perlu dikaji :


a. Data subyektif :
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
b. Data obyektif :
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial: menarik diri
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Gangguan citra tubuh

F. RENCANA TINDAKAN PERAWATAN


Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan Pasien Keluarga
Harga diri TUM : Tujuan 1.Pasien mampu SP I SP I
rendah Umum: klien mengidentifikasi 1.Identifikasi 1.Diskusikan
dapat kemampuan kemampuan masalah yang
berhubungan melakukan melakukan dirasakan dalam
dengan orang kegiatan kegiatan dan merawat pasien
lain secara 2.Pasien mampu aspek positif 2.Jelaskan
optimal mengidentifikasi pasien ( buat pengertian, tanda
TUK : Setelah aspek positif daftar dan gejala, dan
dilakukan yang dimiliki ( kegiatan) proses terjadinya
tindakan buat daftar 2.Bantu pasien harga diri rendah
keperawatan kegiatan) menilai 3.Diskusikan
3.Pasien mampu kegiatan yang kemampuan atau
selama 3x24 melakukan dapat aspek positif
jam kegiatan yang dilakukan saat pasien yang
diharapkan: dipilih ini ( pilih dari pernah dimiliki
-Pasien daftar kegiatan sebelum dan
meningkatkan yang dapat setelah sakit
harga dirinya dilakukan saat 4.Jelaskan cara
-Pasien mampu
melakukan ini merawat harga
kegiatan sesuai 3.Bantu pasien diri rendah
dengan memilih salah terutama
kemampuan satu kegiatan memberikan
yang dimiliki yang dapat pujian semua hal
dilakukan saat yang positif pada
ini untuk pasien
dilatih 5.Latih keluarga
4.Latih memberi
kegiatan yang tanggung jawab
dipilih (alat kegiatan pertama
dan cara yang dipilih
melakukannya) pasien bimbbing
5.Masukan dan beri pujian
pada jadwal 6.Anjurkan
kegiatan membantupasien
untuknlatihan sesuai jadwal
dua kali dan memberikan
perhari pujian
SP II SP II
1.Evaluasi 1.Evaluasi
kegiatan kegiatan
pertama yang keluarga dalam
telah dilatih membimbing
dan berikan pasien
pujian melaksanakan
2.Bantu pasien kegiatan pertama
memilih yang dipilih dan
kegiatan kedua dilatih
yang akan pasien.beri
dilatih pujian.
3.Latih 2.Bersama
kegiatan kedua keluarga melatih
( alat dan cara) pasien dalam
3.Masukkan melakukan
pada jadwal kegiatan kedua
kegiatan untuk yang dipilih
latihan : dua pasien
kegiatan 3.Anjurkan
masing2 dua membantu
kali perhari pasien sesuai
jadwal dan
memberi pujian
SP III SP III
1.Evaluasi 1.Evaluasi
kegiatan kegiatan
pertama dan keluarga dalam
kedua yang dalam
telah dilatih membimbing
dan berikan pasien
pujian melaksanakan
2.Bantu pasien kegiatan pertama
memilih dan kedua yang
kegiatan ketiga telah dilatih, beri
yang akan pujian.
dilatih 2.Bersama
3.Latih keluarga melatih
kegiatan ketiga pasienmelakukan
(alat dan caraI) kegiatan ketiga
3.Masukkan yang dipilih
pada jadwal 3.Anjurkan
kegiatan untuk menbantu pasien
latihan, esuai jadwal dan
masing-masing berikan pujian
dua kali
perhari
SP IV SP IV
1.Evaluasi 1.Evaluasi
kegiatan kegiatan
pertama kedua keluarga dalam
dan ketiga membimbing
yang telah pasien
dilatih, beri melakukan
pujian kegiatan pertam
2.Bantu pasien kedua, dan
memilih ketiga. Beri
kegiatan pujian
keempat yang 2.Bersama
dilatih keluarga melatih
3.Latih pasien
kegiatan melakukan
keempat (alat kegiatan
dan cara) keempat yang
4.Masukkan dipilih
pada jadwal 3.Jelaskan
kegiatan untuk follow up ke
latihan, empat RSJ/PKM, tanda
kegiatan kambuh rujukan
masing-masing 4.Anjurkan
dua kali membantu
perhari pasien sesuai
jadwal dan
memberi pujian
SP V SP V
1.Evaluasi 1.Evaluasi
kegiatan kegiatan
latihan dan keluarga daam
beri pujian membimbing
2.Latih pasien
kegiatan melakukan
dilanjutkan kegiatan yang
sampai tak dipilh oleh
terhingga pasien, beri
3.Nilai pujian
kemampuan 2.Nilai
yang telah kemampuan
mandiri keluarga
4.Nilai apakah membimbing
harga diri pasien
pasien 3.Nilai
meningkat kemampuan
keluarga
melakukan
kotrol ke
RSJ/PKM
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan Pasien Keluarga
Isolasi TUM : klien 1. Pasien mampu SP1 SP1
Sosial dapat mengindentifi 1. Identifikasi 1. Diskusikan
berinteraksi kas penyebab penyebab masalah yang
dengan orang isolasi sosial: isolasi dirasakan
lain sehingga siapa yang sosial: dalam
tidak terjadi serumah, sapa siapa yang merawat
halusinasi
yang dekat serumah, pasien
TUK :
Setelah dantdak dekat, sapa yang 2. Jelaskan
dilakukan apa sebabnya dekat pengertian,
tindakan 2. Pasien mampu dantdak tanda dan
keperawatan mengidentfika dekat, apa gejala, proses
selama 3 x si keuntungan sebabnya. terjadinya
24 jam punya teman 2. keuntunga isolasi sosial
dharapkan: dan bercakap- n punya 3. Jelaskan cara
1. Pasen cakap teman dan merawat
dapat 3. Pasien mampu bercakap- isolasi sosial
berintera mengidentfika cakap 4. Latih dua
ksi si kerugi tidak 3. kerugi cara merawat
dengan punya teman tidak berkenalan,
orang dan tidak punya berbicara saat
lain bercakap- teman dan melakukan
sehingga cakap tidak kegiatan
tidak 4. Pasien mampu bercakap- harian
terjadi berkenalana cakap 5. Anjurkan
halusinasi dengan orang 4. latih cara membantu
2. Terjadi lain secara berkenalan pasien sesuai
hubungan bertahap dengan jadual dan
intraperso 5. Pasien mampu pasen dan memberikan
al yang melakukan perawat pujian saat
lebih erat aktivitas atau tamu besuk
sambil 5. Masukan
bercakap- pada jadual
cakap kegiatan
untuk
latihan
perkenalan

SPII SPII
1. Evaluasi 1. Evaluais
kegiatan kegiatan
berkenalan dalam
(berapa merawat/mela
orang). tih pasen
Beri berkenalan
pujian dan berbcara
2. Latih cara saat
berbicara melakukan
saat kegiatan
melakukan harian. Beri
kegiatan pujian
harian (2. Jelaskan
latih 2 kegiatan
kegiatan) rumah tangga
3. Masukan yang apat
pada melibatkan
jadual pasien
kegiatan bebicara
utuk (makan,
latihan sholat
berkenalan bersama) di
2-3 orang rumah)
pasien, 3. Latih cara
perawat membimbing
dan tamu, pasien
berbicara berbicara dan
saat memberi
melakukan pujian
kegiatan 4. Anjurkan
harian membantu
pasien sesuai
jadual saat
besuk
SPIII SPIII
1. Evaluasi 1. Evaluasi
kegiatan kegiatan
berkenalan kelurga
(berapa dalam
orang) dan merawat/mela
bicara saat tih pasien
melakukan berkenalan,
dua berbicara saat
kegiatan melakukan
harian. kegiatan
Beri harian. Beri
pujian pjian
2. Latih cara 2. Jelaskan cara
berbicara melatih
saat pasien
melakukan melakukan
kegiatan kegiatan
harian ( sosial seperti
latih 2 berbelanja,
kegiatan memnta
baru) sesuatu
3. Masukan 3. Latih
pada keluarga
jadual mengajak
kegiatan pasien
utuk belanja saat
latihan besuk
berkenalan 4. Anjurkan
4-5 orang, membantu
berbicara pasien sesuai
saat jadual dan
melakukan berikan
4 kegiatan pujian saat
harian besuk
SP IV SPIV
1. Evaluas 1. Evaluasi
kegiatan kegiatan
berkenalan kelurga
, bcara dalam
saat merawat/mela
melakukan tih pasien
empat berkenalan,
kegiatan berbicara saat
harian. melakukan
Beri kegiatan
pujian harian/rumah
2. Latihan tangga,
cara bicara berbelanja.
sosial: Ber pujian
meminta 2. Jelaskan
sesuatu, follow up ke
menjawab RSJ, tanda
pertanyaan kambuh,
. rujukan
3. Masukan 3. Anjurkan
pada membantu
jadual pasien sesuai
kegiatan jadual
untuk kegiatan dan
latihan memberikan
berkenalan pujian
>5 orang,
orang
baru,
berbicara
saat
melakukan
kegiatan
harian dan
sosialisasi.
SPV SPV
1. Evaluasi 1. Evaluasi
kegiatan kegiatan
latihan kelurga
berkenalan dalam
, berbicara merawat/mela
saat tih pasien
melakukan berkenalan,
kegiatan berbicara saat
harian melakukan
sosialisasi. kegiatan
Beripujian harian/rumah
2. Latihan tangga,
kegiatan berbelanja &
harian kegiatan lain
3. Nilai dan follow
kemampua up.Beripujian
n yang 2. Nilai
telah kemampuan
mandri keluarga
4. Nilai merawat
apakah pasien
isolasi 3. Nilai
sosial kemampuan
teratasi keluarga
melakukan
kontrol ke
RSJ
DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk. 2006. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSJD


Dr. Amino Gondoutomo

Keliat Budi A. 2009. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Stuart GW, Sundeen SJ. 2012. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3.
Jakarta: EGC

Tim Direktorat Keswa. 2013. Standart Asuhan Keperawatan Kesehatan


Jiwa Edisi 1. Bandung: RSJP Bandung

Townsend M.C. 2008. Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan


Psikiatri: Pedoman Untuk Pembuatan Rencana
Keperawatan. Jakarta: EGC
SP 1 Pasien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan,
membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih,
melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian

Orientasi :
“Assalamualaikum, bagaimana keadaan T hari ini ? T terlihat segar“.
”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang
pernah T lakukan?Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat
T dilakukna di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk
kita latih”
”Dimana kita duduk ? bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ?
Bagaimana kalau 20 menit ?

Kerja :
” T, apa saja kemampuan yang T dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa T lakukan?
Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring..............dst.”.
“ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang T miliki “.
” T, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan
di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5
(misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang
masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.
”Sekarang, coba T pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah
sakit ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu,
bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur T”. Mari kita
lihat tempat tidur T. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik.
”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !.
Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita
lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !”
” T sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”

“ Coba T lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau T
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T
(tidak) melakukan.

Terminasi :
“Bagaimana perasaan T setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapihkan
tempat tidur ? Yach, T ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapihkan tempat tidur, yang sudah
T praktekkan dengan baik sekali.Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di
rumah setelah pulang.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadual harian. T. Mau berapa kali sehari
merapihkan tempat tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu
sehabis istirahat, jam 16.00”
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. T masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapihkan tempat tidur?
Ya bagus, cuci piring.. kalu begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8
pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi Sampai jumpa ya”

Вам также может понравиться