Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MYLANTA SUSPENSI
Disusun Oleh:
Tujuan preformulasi
a. Proses optimasi suatu obat melalui penentuan sifat fisika-kimia yang dianggap
penting dalam menyusun formula sediaan, agar didapat sediaan yang stabil,
efektif dan aman.
Mylanta suspensi :
Komposisi : alumunium hidroksida, magnesium hidroksida,simetikon
Formulasi : gom arab, Aquadest
vehicle, yaitu larutan hidrokoloid seperti tilose, gom, bentonit, dan lain-
lain.
vehicle.
trichlorida).
- Bahan Pengawet
alam, karena bahan ini sangat mudah dirusak oleh bakteri. Sebagai bahan
untuk pengawet, karena memerlukan jumlah yang kecil, tidak toksik dan
tidak iritasi. Misalnya fenil mercuri nitrat, fenil, mercuri chlorida fenil
mercuri asetat.
mempunyai ruang udara diatas cairan sehingga dapat dikocok dan mudah
tertutup rapat dan terlindung dari pembekuan, panas yang berlebihan dan
dosis yang diberikan setiap kali tepat dan seragam. Pada etiket harus juga
1.4 Evaluasi
Prosedur ini dilakukan dalam IPC (In Process Control) pada pembuatan tablet.
IPC adalah pengujian yang dilakukan selama proses produksi dalam industri
farmasi. Pengujian yang dilakukan adalah:
a. Keseragaman ukuran (FI ed. III)
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebalnya
tablet.
b. Keseragaman Bobot (FI ed III) dan Keseragaman sediaan (FI ed. IV)
Ditimbang 20 tablet dan dihitung bobit rata-ratanya. Jika ditimbang satu
persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata rata
lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom “A” dan tidak boleh ada
satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari
harga dalam kolom “B”. Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak
boleh ada satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot
rata-rata yang ditetapkan dalam kolom “A” maupun kolom “B”
Keseragaman Sediaan
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode,
yaitu keragaman bobot atau keseragaman kandungan. Persyaratan keseragaman
bobot dilakukan terhadap tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang
merupakan 50% atau lebih dari bobot satuan sediaan. Keseragaman bobot bukan
merupakan indikasi yang cukup dari keseragaman kandungan jika zat aktif
merupakan bagian kecil dari tablet atau jika tablet bersalut gula. Oleh karena itu,
umumnya farmakope mensyaratkan tablet bersalut dan tablet yang mengandung
zat aktif 50 mg atau kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50% bobot sediaan,
harus memenuhi syarat uji keseragaman kandungan yang pengujiannya dilakukan
pada tiap tablet. (FI ed. IV)
c. Waktu Hancur dan Disolusi (FI ed. III dan FI ed. IV)
Alat untuk menguji waktu hancur adalah Desintegration Tester. Cara
kerjanya:
Memasukkan 5 tablet (menurut FI ed. III) atau 6 tablet (menurut FI ed. IV) ke
dalam keranjang, turun-naikkan keranjang secara teratur 30 kali tiap menit.
Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas
kasa, kecuali fragmen berasal dari zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain,
waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15
menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet
bersalut gula dan bersalut selaput. Jika tablet tidak memenuhi syarat ini,
ulangi pengujian menggunakan tablet satu persatu, kemudian ulangi
menggunakan 5 tablet dengan cakram penuntun. Dengan pengujian ini tablet
harus memenuhi syarat diatas.
d. Kekerasan Tablet (FI ed. III)
Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui kekerasannya, agar
tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras. Kekerasan tablet ini erat
hubungannya dengan ketebalan tablet, bobot tablet dan waktu hancur tablet.
Alat yang digunakan untuk pengukuran kekerasan tablet adalah Hardness
tester atau dengan tiga jari tangan.
e. Keregasan Tablet (Friability)
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang.
Penentuan keregasan atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu
tablet akan dilapis (coating). Alat yang digunakan disebut Friability tester.
Caranya:
- Bersihkan 20 tablet dari debu, kemudian ditimbang (W1 gram)
- Masukkan tablet ke dalam alat
- Putar alat tersebut selama 4 menit (kecepatan 20 rpm)
- Keluarkan tablet, bersihkan dari debu, dan ditimbang (W2 gram)
- Kerapuhan tablet yang didapat adalah W1 - W2 / W1 x 100%
- Batas kerapuhan yang diperbolehkan maksimal 0,8%
f. Waktu hancur
Waktu hancur penting dilakukan jika tablet diberi per oral, kecuali tablet yang
harus di kunyah sebelum di telan. Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan
kesesuaian batas waktu hancur yang ditetapkan pada masing – masing
monografi. Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan
aktifnya terlalu sempurna. Pada pengujian waktu hancur, tablet dinyatakan
hancur jika ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali fragmen
yang berasal dari zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang
diperlukan untuk menghancurkan keenam tablet tidak lebih dari 15 menit
untuk tablet tidak bersalutdan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut.
g. Disolusi
Disolusi adalah suatu proses perpindahan molekul obat dari bentuk padat ke
dalam larutan suatu media. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya
zat aktif yang terabsorbsi dan memberikan efek terafi di dalam tubuh.
Kecepatan absorbsi obat tergantungpda cara pemberian yang dikehendaki dan
juga harus dipertimbangkan frekuensi pemberian obat.
Penetapan kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui apakah kadar zat aktif
yang terkandung di dalam suatu sediaan sesuai dengan yang tertera pada etiket
dan memenuhi syarat seperti yang tertera pada masing-masing monografi.
Bila zat aktif obat tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak akan
memberikan efek terapi dan juga tidak layak untuk dikonsumsi.
Daftar Pustaka