Вы находитесь на странице: 1из 30

HIPERTENSI

Definisi
Apa itu hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan
aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan
darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang
dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya
tahan pembuluh darahnya.

Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri
(mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke
seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung
dalam keadaan rileks sembari mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.

Perlu diketahui bahwa tekanan sistolik adalah tekanan maksimal karena jantung berkontraksi,
sementara tekanan diastolik adalah tekanan terendah di antara kontraksi (jantung beristirahat).

Berapa seharusnya tekanan darah normal?


Memahami angka tekanan darah normal tidaklah mudah, terutama dengan istilah seperti
“sistolik”, “diastolik”, dan “milimeter merkuri” (mmHg). Namun, jika Anda ingin menjaga
tekanan darah tetap terkontrol, penting untuk mengetahui apa yang dianggap normal, dan kapan
tekanan darah dikatakan terlalu tinggi alias hipertensi.

Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80 mmHG. Saat angka sistolik dan diastolik
berada di kisaran ini, maka Anda dapat disebut memiliki tekanan darah normal. Seseorang baru
disebut memiliki darah tinggi atau mengidap hipertensi jika hasil pembacaan tekanan darah
menunjukkan 140/90 mmHG. Tekanan darah yang terlalu tinggi akan mengganggu sirkulasi
darah.

Namun begitu, memiliki tekanan darah normal bukan berarti Anda bisa bersantai. Saat angka
sistolik Anda berada di antara 120-139, atau jika angka diastolik (angka bawah) berkisar di 80-
89, ini artinya Anda memiliki “prehipertensi”. Meskipun angka ini belum bisa dianggap
hipertensi, tetap saja ini di atas angka normal. Orang-orang yang sehat juga dianjurkan untuk
melakukan langkah pencegahan untuk menjaga agar tekanan darah tetap berada di kisaran
normal, sekaligus menghindari risiko hipertensi dan penyakit jantung.

Apabila pembacaan tekanan darah Anda berada di atas 180/110 mmHg, atau jika memiliki
tekanan sistolik ATAU diastolik yang lebih tinggi dari angka ini, Anda berisiko menghadapi
masalah kesehatan yang sangat serius. Angka ini menunjukkan kondisi yang disebut krisis
hipertensi. Jika tekanan darah Anda sampai setinggi ini, dokter biasanya akan mengukur kembali
setelah beberapa menit. Jika masih sama tingginya, Anda akan segera diberi obat darah tinggi
darurat.
Seberapa umumkah hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Peningkatan orang-orang dewasa di
seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun
2025.

Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
milik Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa 25,8 persen penduduk Indonesia mengidap
hipertensi. Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) menunjukkan angka
pengidapnya meningkat jadi 32,4 persen. Ini artinya ada peningkatan sekitar tujuh persen dari
tahun-tahun sebelumnya. Angka pasti di dunia nyata mungkin bisa lebih tinggi dari ini karena
banyak orang yang tidak menyadari mereka memiliki tekanan darah tinggi.

Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan “pembunuh diam-diam”
karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin
mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa layaknya penyakit jantung.

Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat waktu, hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi
serius penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes, dan
banyak penyakit berbahaya lainnya. Stroke (51%) dan Penyakit Jantung Koroner (45%)
merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi di Indonesia.

Ciri-ciri & gejala


Apa saja ciri-ciri dan gejala hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Penderita hipertensi biasanya tidak menunjukkan ciri apapun atau hanya mengalami gejala
ringan. Namun secara umum, gejala hipertensi adalah:

 Sakit kepala parah


 Pusing
 Penglihatan buram
 Mual
 Telinga berdenging
 Kebingungan
 Detak jantung tak teratur
 Kelelahan
 Nyeri dada
 Sulit bernapas
 Darah dalam urin
 Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga

Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk
informasi lebih lengkap.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Hubungi dokter secepatnya jika:

 Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (lebih dari 120/80 mm Hg)
 Mimisan, sakit kepala, atau pusing
 Menderita efek samping setelah minum obat darah tinggi

Karena hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, Anda perlu memeriksakan
tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari
pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau
gejala abnormalitas.

Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan gejala krisis
hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-65303118/65302940
(khusus untuk DKI Jakarta).

Penyebab
Apa penyebab hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas disebut hipertensi primer. Tapi tekanan darah tinggi
juga bisa disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.

Ambil contoh, merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam
tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHG. Nikotin
dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat
menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi.

Kebanyakan makan makanan asin, yang mengandung natrium (makanan olahan, makanan
kalengan, fast food), dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan juga dapat
meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan
penyakit jantung. Kondisi ini disebut hipertensi sekunder. Pil KB atau obat flu yang dijual di
toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan
terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi karena obat mungkin menjadi normal setelah berhenti minum obat, tapi
dalam beberapa kasus, tekanan darah masih meningkat selama beberapa minggu setelah
menghentikan penggunaan obat. Anda harus bertanya kepada dokter jika tekanan darah abnormal
terus terjadi.

Anak di bawah 10 tahun sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain,
misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah
mengonsumsi obat darah tinggi.
Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, lebih dari 25% penduduk Indonesia yang berusia di atas
18 tahun menderita tekanan darah tinggi maupun prehipertensi.

Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi pada remaja diklasifikasikan sebagai hipertensi
primer. Seperti orang dewasa, penyebab hipertensi primer tidak sepenuhnya dipahami. Beberapa
remaja tampak mewarisi kecenderungan terkena tekanan darah tinggi dari orangtua mereka,
sementara yang lain menjadi korban gaya hidup buruk, yang mengakibatkan obesitas dan bentuk
tubuh tidak ideal yang istilahnya disebut dokter sebagai “menurunnya kebugaran
kardiovaskular”.

Pada beberapa kasus, hipertensi pada remaja didasari oleh kondisi medis tertentu yang sudah
lebih dulu diidapnya, seperti penyakit jantung maupun ginjal.

Namun secara umum, beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang
terkena hipertensi adalah:

 Kelelahan
 Diabetes
 Asam urat
 Obesitas
 Kolesterol tinggi
 Penyakit ginjal
 Kecanduan alkohol
 Wanita yang menggunakan pil KB
 Orang yang memiliki orangtua atau kakek nenek dengan tekanan darah tinggi.

Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya
sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Apakah tekanan darah tinggi bisa disembuhkan?


Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus
menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg. Anda tidak bisa merasakan hipertensi. Banyak
orang yang bahkan tidak tahu mereka memiliki darah tinggi. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala
fisik, yang diam-diam merusak pembuluh darah dan menyebabkan ancaman kesehatan yang
serius.

Pasalnya hipertensi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan suatu sindrom atau
kumpulan gejala penyakit di dalam tubuh. Hipertensi bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti
penyakit jantung atau penyakit ginjal. Jika tekanan darah tinggi Anda disebabkan oleh penyakit
lain yang mendasarinya, hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar penyebabnya
— jika penyakit mendasarnya memang mungkin untuk disembuhkan.

Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85% sampai 90%) di dunia
tergolong hipertensi primer. Pada sebagian besar kasus, kondisi hipertensi primer yang diderita
oleh hampir kebanyakan orang dipengaruhi oleh keturunan (genetik) atau gaya hidup/lingkungan
yang tidak sehat. Untuk beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan.
Hipertensi jenis ini tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi.

Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi.
Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila
gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik.

Obat & diagnosis


Apa saja obat darah tinggi yang sering digunakan?
Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung.

Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah:

 Diuretik: chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone,


bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene)
 Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor: captopril, enalapril, lisinopril, benazepril
hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril)
 Beta-blocker: atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol, bisoprolol,
esmilol, nebivolol, dan sotalol)
 Penghambat saluran kalsium: amlodipine, clevidipine, diltiazem,
felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine)
 Alfa-blocker: doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride
 Vasodilator: hydralazine dan minoxidil
 Central-acting agents: clonidine, guanfacine, dan methyldopa.

Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis untuk manfaatnya bisa dirasakan.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi
(hipertensi)?
Hipertensi didiagnosis melalui teknik tes tekanan darah. Inspeksi teknik akan dilakukan beberapa
kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin
meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala.

Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan
mendiagnosis Anda mengidap tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita penyakit kronis,
misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga
terdiagnosis hipertensi.

Dokter akan meminta Anda untuk berbaring terlentang untuk mengukur tekanan darah Anda.
Tekanan darah akan lebih rendah pada anak-anak daripada orang dewasa dan akan meningkat
secara bertahap seiring bertumbuhnya anak. Anda perlu bertanya kepada dokter untuk
mengetahui lebih jelas tentang tekanan darah yang normal.

Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda.
Pasalnya, jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter,
tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga hasil yang terlihat dari
pemeriksaan dokter pun bahwa tekanan darah Anda umumnya tinggi. Fenomena ini disebut juga
“white coat hypertension”. Karena itu, dokter mungkin ingin mengukur tekanan darah Anda
lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Ini akan membantu menentukan apakah Anda
hanya memiliki white coat hypertension atau Anda benar-benar memiliki tekanan darah tinggi.

Jika Anda memiliki white coat hypertension, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa
terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh
dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini akan memberi Anda
banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi)?
Dilansir dari rilis media yang diunggah pada laman PD PERSI, dikatakan bahwa penurunan
tekanan darah hingga 2 mmHg bisa mengurangi 7 persen risiko kematian akibat serangan
jantung dan 10% risiko kematian akibat stroke.

Di sisi lain, gejala hipertensi tak melulu harus ditangani dengan obat-obatan medis. Di samping
konsumsi obat-obatan, Anda juga harus melakukan perubahan gaya hidup postif. Beberapa
perubahan gaya hidup postif yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi hipertensi
adalah:

 Diet seimbang dan rendah garam


 Olahraga teratur
 Tidak merokok dan tidak minum alkohol
 Berusaha menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas

Berbagai cara yang sudah disebutkan di atas banyak membantu menurunkan tekanan darah agar
tekanan darah normal selalu — sekaligus menekan risiko Anda terhadap komplikasi risiko
penyakit lain akibat hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itu artinya,
mengelola tekanan darah adalah komitmen seumur hidup.
Anda juga bisa melakukan pengobatan hipertensi secara alami. Beberapa pengobatan alami yang
bisa Anda coba untuk mengatasi hipertensi adalah belajar teknik bernapas yang benar dan
relaksasi otot. Kedua hal tersebut dapat membantu menghilangkan stres yang mungkin muncul
sebagai efek samping dari hipertensi. Terlebih, stres emosional memengaruhi tekanan darah
Anda. Jadi belajarlah untuk memilah-milih prioritas hidup dan menjauhi diri dari pemicu stres
sebagai upaya dampingan yang sama penting untuk mengelola tekanan darah Anda.

Memang benar bahwa kombinasi resep obat dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu
Anda mencegah mengalami peningkatan tekanan darah. Namun, Anda juga harus rutin
memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk
dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda.

Semakin Anda bertambah tua, tindakan pencegahan menjadi lebih penting. Tekanan sistolik
biasanya akan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Tetaplah jaga berat badan
agar ideal, yang dapat dicapai dengan pola makan sehat dan olahraga. Memiliki berat badan
sehat akan mengurangi peluang Anda terkena hipertensi.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
GASTRITIS

Definisi
Apa itu gastritis?
Gastritis adalah suatu kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung meradang atau membengkak.
Gastritis atau juga sering disebut sebagai radang lambung, dapat muncul secara mendadak
(gastritis akut) atau berlangsung dalam waktu yang lama (gastritis kronis). Orang awam sering
menyebut gastritis adalah maag, padahal gastritis pada dasarnya berbeda dari maag.

Kondisi ini tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan pengobatan tertentu. Namun, dalam
beberapa kasus, penyakit gastritis adah kondisi yang dapat menjadi gejala sakit asam lambung
dan bahkan bisa meningkatkan risiko kanker perut.

Seberapa umumkah penyakit gastritis?


Gastritis adalah kondisi yang sangat umum. Namun, penyakit ini lebih banyak dijumpai dalam
orang-orang yang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, antinyeri, atau kecanduan alkohol.
Risiko penyakit ini bisa dikurangi dengan cara mengurangi faktor-faktor pemicunya. Anda perlu
berdiskusi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Apa bedanya maag dan gastritis?


Maag adalah istilah yang digunakan orang awam untuk menggambarkan suatu kondisi dengan
kumpulan gejala seperti keluhan sakit perut, mual, muntah, dada terasa perih seperti terbakar,
kembung, begah, dan mulut terasa asam. Maka, maag sendiri sebenarnya bukan penyakit,
melainkan sebagai gejala yang menandakan adanya penyakit tertentu.

Gejala-gejala di atas dapat muncul pada orang yang mengalami gastritis, tapi penyakit-penyakit
lain seperti GERD dan ulkus peptikum juga dapat memiliki gejala-gejala yang sering kali disebut
sebagai maag oleh orang awam.

Definisi ilmiah maag sendiri belum ada hingga saat ini. Bisa jadi apa yang seseorang maksud
dengan maag, sebenarnya adalah gastritis. Namun, ini hanya bisa dipastikan dengan pemeriksaan
terlebih dahulu oleh dokter.

Seperti yang dijelaskan di atas sebelumnya, gastritis adalah peradangan pada bagian mukosa
lambung. Kondisi penyakit gastritis akut dan kronis lama-lama bisa menyebabkan tukak
lambung atau peptic ulcer.

Kondisi ini adalah luka yang menyakitkan yang berkembang di lapisan lambung atau usus kecil.
Tukak lambung dapat terjadi di daerah di mana adanya asam atau enzim. Setelah diduga
disebabkan oleh stres dan penumpukan asam, sekarang penelitian telah menemukan penyebab
utamanya adalah infeksi bakteri.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala gastritis?
Orang yang menderita kondisi ini sering tidak memiliki gejala apa pun sampai didiagnosis.
Namun, Anda harus waspada jika memiliki gejala-gejala ini:

 hilang nafsu makan


 mual dan muntah
 nyeri di perut bagian atas
 merasa kenyang meski baru makan sedikit

Jika dinding lambung Anda mengalami perdarahan, Anda mungkin memiliki gejala-gejala ini:

 feses berwarna hitam


 muntah darah atau cairan berwarna pekat seperti kopi

Masih ada beberapa gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang gejala
tersebut, segera konsultasi ke dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Anda harus menghubungi dokter Anda jika gejala-gejala yang dialami belum hilang juga. Anda
juga perlu memberitahu dokter jika perut Anda merasa tidak nyaman setelah minum obat,
terutama aspirin atau obat penghilang rasa sakit lainnya. Sebagai tambahan, jika Anda muntah
darah atau buang air besar berdarah, Anda harus segera pergi ke dokter untuk mengatasi
masalahnya.

Penyebab
Apa penyebab gastritis?
Penyebab umum gastritis adalah:

 Mengonsumsi obat-obatan antinyeri seperti aspirin atau obat antiradang non-steroid (NSAID)
 Sering mengonsumsi alkohol
 Infeksi perut yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori
 Penyakit autoimun (seperti anemia parah)
 Refluks cairan empedu menuju lambung
 Penyalahgunaan kokain
 Stres

Kenapa obat antinyeri harus dihindari?


Efek samping obat antinyeri bisa berdampak adanya kerusakan saluran cerna. Kerusakan pada
saluran cerna ini disebabkan karena mekanisme dan bahan-bahan dari obat ini dalam
menghambat enzin COX (siklooksigenase) di lambung. Secara sederhana, enzim COX ini adalah
enzim yang bertanggung jawab terhadap rangsangan nyeri.

Ternyata, selain bertanggung jawab terhadap mekanisme nyeri, enzim COX juga bertanggung
jawab dalam pertahanan lapisan kulit dalam lambung. Pasalnya, penghambatan enzim COX di
lambung dari obat antinyeri akan menyebabkan pengikisan dinding lambung.

Akibatnya, lambung jadi rentan teriritasi oleh asam lambung apabila terpapar terus menerus.
Sehingga, perdarahan lambung dapat terjadi. Jika kondisi ini terus dibiarkan, lambung akan
berlubang. Dalam kondisi medis, kondisi ini disebut sebagai perforasi lambung.

Perforasi lambung dapat menyebabkan isi lambung bocor ke rongga perut dan menimbulkan
infeksi. Nah, jika rongga perut sudah terinfeksi, hal tersebut akan menyebabkan peritonitis, yaitu
infeksi pada jaringan yang melapisi bagian dalam perut. Infeksi ini dapat mengakibatkan
komplikasi yang membuat berbagai organ dalam tubuh berhenti berfungsi. Kondisi ini termasuk
gawat darurat medis dan bisa mengancam nyawa.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk gastritis?
Ada beberapa hal yang bisa membuat Anda terkena kondisi ini. Faktor risiko penyebab penyakit
gastritis adalah:

 Sering mengonsumsi makanan pedas atau yang kadar lemaknya tinggi seperti gorengan
 Gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau kebanyakan minum minuman beralkohol
 Kelebihan berat badan atau obesitas
 Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB
 Stres atau kelelahan
 Pola makan berantakan dan tidak teratur
 Sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit
 Penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi: HIV/AIDS, penyakit Crohn, dan penyakit infeksi
bakteri lainnya
 Alergi makanan, khususnya bagi orang yang memiliki esophagitis eosinophilic (EoE, gangguan
pencernaan). Kondisi ini bisa menjadi pemicu gastritis. Penting untuk berkonsultasi dengan
dokter atau ahli alergi untuk mendeteksi alergi makanan guna menghindari kondisi gastritis.

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan penyakit gastritis?


Obat gastritis akut maupun kronis biasanya menggunakan pengobatan antibiotik dan obat-obatan
yang mampu menangkal asam dapat diminum untuk penyakit gastritis akut. Di samping itu,
Anda juga harus menghindari alkohol serta ibuprofen, naproxen, dan aspirin selama minum obat
gastritis dari dokter.

Sementara, dokter akan menganjurkan Anda menggunakan obat gastritis akut maupun kronis di
bawah ini untuk membatasi jumlah asam di dalam perut Anda:

 Obat Antihistamine-2 (H2): Famotidine, Cimetidine, Ranitidine dan Nizatidine


 Pompa penghambat proton (PPI): Omeprazole, Esomeprazole, Iansoprazole, Rabeprazole, dan
Pantoprazole.

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan cairan infus dan obat-obatan yang dapat mengurangi
asam jika gastritis Anda memburuk.

Pola makan khusus gastritis


Beberapa diet makanan tertentu juga bisa menjadi cara mencegah dan mengatasi gastritis. Ada
beberapa makanan yang dapat membantu mengelola gastritis Anda dan mengurangi gejalanya.
Makanan yang baik untuk gastritis adalah:

1. Makanan dengan kandungan serat tinggi seperti apel, oatmeal, brokoli, wortel, dan kacang-
kacangan.
2. Makanan rendah lemak seperti ikan serta dada ayam dan dada kalkun tanpa kulitnya.
3. Makanan dengan tingkat keasaman rendah. Disarankan makan sayuran yang direbus.
4. Hindari minuman bersoda.
5. Hindari minuman yang berkafein seperti coklat, kopi, teh.
6. Perbanyak konsumsi probiotik dari kombucha, yoghurt, kimchi, dan oncom.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan atau minuman probiotik dapat membantu
mengatasi infeksi yang disebabkan Helicobacter pylori. Helicobacter pylori adalah bakteri yang
menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan yang dapat menyebabkan maag dan gastritis akut.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk gastritis?


Penyakit gastritis adalah kondisi yang didiagnosis dengan berdasarkan deskripsi gejala pasien.
Namun, untuk memastikan keakuratannya, dokter menggunakan tes-tes di bawah ini:

1. Endoskopi

Tes pertama lewat prosedur endoskopi, dokter Anda akan memasukakan selang tabung lentur
yang dilengkapi dengan lensa (endoskopi) lewat tenggorokan Anda. Tabung ini akan masuk
lewat kerongkongan, perut, dan usus kecil. Dengan endoskopi, dokter Anda akan mencari tanda-
tanda peradangan pada lambung.
Jika terdapat tanda yang mencurigakan ditemukan, dokter Anda mungkin akan mengambil
sampel jaringan kecil (biopsi) untuk pemeriksaan laboratorium.

2. Tes H.pylori.

Test H. pylori adalah tes yang bisa dilakukan di berbagai cara, termasuk tes darah, tes feses, atau
dengan tes lewat napas. Untuk tes napas, Anda akan disuruh meminum segelas kecil cairan
jernih dan tidak berasa yang mengandung karbon radioaktif.

Bakteri H. pylori akan memecah cairan tes di perut Anda. Kemudian, Anda meniupkan napas ke
dalam tas atau kantunag khusus, yang kemudian disegel. Jika Anda terinfeksi H. pylori, sampel
napas Anda akan mengandung karbon radioaktif.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi penyakit gastritis?
Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi gastritis
akut ataupun kronis yang Anda alami:

 Makan sedikit-sedikit tapi sering


 Makan masakan yang matang
 Cuci tangan sebelum makan untuk menghindari infeksi
 Ikuti arahan dokter, jangan mengonsumsi obat tanpa resep atau berhenti minum obat tanpa izin
dokter

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Pencegahan
Bagaimana mencegah maag dan gastritis tidak kambuh lagi?
1. Tidak merokok

Nikotin dalam rokok memiliki efek relaksasi otot, sehingga otot saluran pencernaan yang
seharusnya mempertahankan agar isi lambung tidak naik ke atas menjadi lemah. Hal ini
menyebabkan refluks asam lambung, serangkaian gejala gangguan pencernaan yang ditandai
dengan rasa terbakar pada dada akibat asam lambung yang naik.

Perokok juga cenderung mudah batuk, di mana setiap kali batuk perut akan tertekan sehingga
semakin memperbesar risiko asam lambung naik. Selain rokok, alkohol dan cokelat juga
memiliki efek yang mirip dengan nikotin.
2. Ubah pola makan Anda

Untuk mencegah kondisi ini kambuh kembali bisa sesederhana dengan mengubah pola makan
harian Anda.

 Biasakan makan lebih sering dengan porsi yang lebih sedikit. Jika Anda biasa makan 3 kali
sehari, coba ubah menjadi makan 5-6 kali sehari dengan porsi yang lebih sedikit.
 Hindari makan hingga terlalu kenyang karena jika isi lambung terlalu penuh maka isi lambung
bisa naik ke tenggorokan.
 Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam seperti makanan pedas, jeruk, dan
kopi. Makanan atau minuman bersifat asam memicu rasa nyeri pada ulu hati.
 Hindari makan sebelum tidur karena meningkatkan risiko naiknya isi lambung.

3. Kurangi berat badan

Anda yang kegemukan memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi lambung yang meradang.
Ini disebabkan karena cenderung makan dalam porsi besar, yang meningkatkan tekanan dalam
lambung sehingga isi lambung mudah naik keluar. Mengurangi berat badan 2-5 kg dapat
membantu Anda mencegah kondisi ini datang kembali.

4. Hindari konsumsi obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter

Obat anti nyeri yang sering digunakan salah satunya adalah obat anti inflamasi non-steroid
(OAIN). Obat ini memiliki efek meningkatkan asam lambung sehingga Anda menjadi rentan
mengalami nyeri ulu hati sehingga penggunaan OAIN sebaiknya atas nasihat dokter.

Berhati-hatilah juga dalam minum jamu, karena produk jamu sering kali mengandung OAINS
sehingga minum jamu dalam jangka panjang juga memiliki efek yang sama dengan penggunaan
OAINS jangka panjang.

5. Konsumsi makanan yang mengandung lemak sehat dan berprotein

Lemak tradisional dan protein memiliki lebih banyak gizi. Lemak bersifat antiradang pada
lapisan saluran pencernaan dan protein dapat membantu pencernaan. Asam klorida mengaktifkan
enzim yang membantu pencernaan protein, seperti Pepsin.

Dengan mengonsumsi lebih banyak protein, kelebihan asam lambung dalam perut Anda dapat
digunakan untuk mencerna protein, bukannya malah naik ke kerongkongan Anda.

Apa yang sebaiknya Anda makan?

 Daging dari hewan liar atau yang digembalakan


 Ikan
 Telur organik
 Susu asli dan hasil kultur (jika perut Anda tidak sensitif)
 Kacang dan biji-bijian utuh
 Minyak kualitas baik (minyak kelapa, minyak sawit, atau extra virgin olive oil)

6. Perhatikan posisi tidur Anda

Ingatlah untuk tidur miring ke kiri, dengan posisi bantal agak tinggi. Berbaring telentang di
tempat tidur datar dan bantal yang rendah dapat menyebabkan mulas yang lebih serius. Sebab
pada kondisi ini, tenggorokan dan perut Anda berada pada tingkat yang sama dan membuat asam
lambung mudah mengalir ke kerongkongan Anda.
MALARIA

Definisi
Apa itu malaria?
Malaria adalah sebagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh parasit dari nyamuk
Anopheles. Jika nyamuk Anopheles yang terinfeksi menggigit Anda, parasit Plasmodium
penyebab malaria dapat ditularkan dan dilepaskan ke dalam aliran darah Anda. Setelah Anda
terkena malaria, Anda akan terus menggigil dan demam yang terjadi dalam siklus yang
berlangsung selama 2-3 hari dalam satu waktu.

Seberapa umumkah malaria?


Malaria lebih umum di negara tropis dan subtropis daripada di negara dengan iklim sedang.
Penyakit ini dapat mempengaruhi pasien dalam semua golongan usia. Malaria mampu diatasi
dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala malaria?
Gejala dan tanda umum malaria adalah:

 Menggigil sedang sampai berat


 Demam tinggi
 Banyak berkeringat
 Sakit kepala
 Muntah, mual
 Diare
 Anemia
 Nyeri otot
 Kejang-kejang
 Koma
 Buang air besar berdarah

Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas
tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Hubungi dokter jika Anda mengalami:

 Demam tinggi setelah menjelajahi daerah dengan risiko malaria yang tinggi
 Demam tinggi beberapa minggu, bulan, atau setahun telah berlalu setelah Anda pulang dari
daerah dengan risiko malaria tinggi

Jika Anda memiliki tanda atau gejala di atas atau ingin bertanya, konsultasikanlah dengan
dokter. Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain. Diskusikan dengan dokter untuk
mendapatkan solusi terbaik untuk situasi Anda.

Penyebab
Apa penyebab malaria?
Sejenis parasit mikroskopik, disebut juga Plasmodium, dianggap sebagai penyebab malaria.
Plasmodium paling umum ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama oleh nyamuk Anopheles
betina, biasanya pada petang atau malam hari. Hanya lima jenis parasit Plasmodia yang
menyebabkan malaria pada manusia. Saat Anda digigit, parasit masuk ke dalam aliran darah.
Ketika parasit berada di dalam tubuh, mereka masuk ke dalam hati untuk bertumbuh, namun
beberapa jenis parasit ini tidak aktif selama setahun. Setelah beberapa hari, parasit dewasa akan
memasuki aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah, biasanya dalam 48-72 jam,
menyebabkan sel yang terinfeksi pecah.

Walaupun langka, Anda juga bisa tertular malaria melalui transfusi darah dan penggunaan jarum
suntik yang sama.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk malaria?
Ada banyak faktor risiko malaria, seperti:

 Tinggal di atau mengunjungi daerah tropis di mana penyakit malaria umum terjadi, macam
negara Afrika, bagian selatan Gurun Sahara, anak benua Asia, Kepulauan Solomon, Papua
Nugini, dan Haiti
 Usia lebih muda, terutama anak-anak dan bayi
 Kemiskinan
 Pengetahuan kurang
 Kurangnya atau tidak adanya layanan kesehatan

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Bagaimana cara mendiagnosis malaria?


Dokter mungkin meninjau ulang riwayat kesehatan Anda untuk mengetahui apakah Anda baru-
baru ini menjelajahi daerah rawan malaria. Pemeriksaan fisik mungkin penting dalam beberapa
kasus. Dokter juga dapat memastikan apakah Anda mengalami pembengkakan limpa atau hati.

Dokter bisa meminta Anda untuk menjalani tes darah sehingga mereka mampu mengetahui
apakah terdapat parasit untuk membantu menyesuaikan pengobatan. Tes darah membantu dokter
mengetahui apakah Anda mengidap malaria, jenis parasit malaria apa yang menyebabkan gejala,
apakah infeksi disebabkan oleh parasit yang kebal terhadap obat-obatan tertentu, dan apakah ada
organ vital yang terpengaruh. Ada beberapa tes yang membutuhkan waktu beberapa hari untuk
mendapatkan hasilnya, sementara tes lainnya hanya kurang dari 15 menit.

Bagaimana cara mengobati malaria?


Kenyataannya, malaria dapat membahayakan nyawa, sehingga Anda tidak boleh mengobatinya
sendiri di rumah. Anda disarankan mendapatkan perawatan di rumah sakit. Anda bisa
mendapatkan obat resep tergantung jenis parasit. Saat Anda menyadari bahwa infeksi tidak dapat
hilang karena parasit kebal terhadap obat, Anda harus memberi tahu dokter sehingga mereka
dapat mempertimbangkan menggunakan lebih dari satu jenis obat, atau mengganti obat-obatan
secara keseluruhan untuk mengobati kondisi Anda.

Tergantung jenis parasit malaria yang Anda miliki, seberapa parah gejala, umur, atau kondisi lain
seperti kehamilan, Anda bisa diberikan beberapa macam obat-obatan dan berapa lama Anda
membutuhkan perawatan. Obat-obatan antimalaria yang paling umum meliputi chloroquine,
quinine sulfate, hydroxychloroquine, mefloquine, atau kombinasi atovaquone dan proguanil.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi malaria?
Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi malaria:

 Menyemprot dinding rumah dengan insektisida sanggup membantu membunuh nyamuk dewasa
yang masuk ke dalam rumah
 Menjaga tempat tetap bersih, kering, dan higienis
 Tidur di bawah kelambu
 Menutupi kulit dengan mengenakan celana panjang dan baju berlengan panjang, atau pakaian
tertutup, terlebih ketika wabah menyebar di daerah Anda
 Jika Anda terkena malaria, Anda harus mengonsumsi makanan cair, baru kemudian dalam masa
pemulihan, Anda bisa makan sayuran hijau dan buah-buahan
 Tidak membiarkan air tergenang dekat rumah Anda

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
STROKE

Definisi
Apa itu penyakit stroke?
Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau
sama sekali berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa
menit, sel-sel otak mulai mati. Penyakit ini merupakan kondisi yang dapat mengancam hidup
seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan permanen.

Ada 3 jenis kondisi


1. Stroke iskemik

Penyakit stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai
darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Jenis penyakit ini bertanggung jawab atas 87
persen dari total kasus penyakit ini

Bekuan darah sering diakibatkan oleh aterosklerosis, yang merupakan penumpukan timbunan
lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa lepas dan
memblokir aliran darah di otak Anda. Konsepnya mirip dengan serangan jantung, di mana
gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung Anda.

Kondisi ini bersifat embolik, yang berarti bekuan darah berasal dari bagian lain di tubuh Anda
dan kemudian berpindah menuju ke otak, lalu biasanya dari jantung dan arteri besar di dada
bagian atas dan leher.

Diperkirakan 15 persen kasus embolik ini disebabkan oleh kondisi yang disebut fibrilasi atrial In
adalah sebuah kondisi yang membuat jantung Anda berdetak tidak teratur. Ini menciptakan
kondisi di mana gumpalan bisa terbentuk di jantung, terlepas, dan berjalan ke otak. Bekuan darah
yang menyebabkan kondisi ini tidak akan hilang tanpa pengobatan.

2. Stroke hemoragik

Penyakit stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah.
Stroke hemoragik menyumbang sekitar 13 persen dari total kasus penyakit ini

Kondisi ini berawal dari pembuluh darah yang melemah, kemudian pecah dan menumpahkan
darah ke sekitarnya. Darah yang bocor jadi menumpuk dan menghambat jaringan otak di
sekitarnya. Kematian atau komapanjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.

Ada dua jenis stroke hemoragik. Pertama adalah aneurisma, yang menyebabkan sebagian
pembuluh darah melemah hingga mengembang layaknya balon dan kadang pecah. Lalu lainnya
adalah malformasi arteriovenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal.
Jika pembuluh darah semacam itu pecah, bisa menyebabkan stroke hemoragik.
3. Stroke ringan

Transient ischemic attack (TIA) atau sering disebut stroke ringan adalah kekurangan darah pada
sistem saraf yang berlangsung singkat, biasanya kurang dari 24 jam atau bahkan hanya dalam
beberapa menit. Kondisi ini terjadi saat bagian otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup.
Anda memiliki risiko stroke ringan yang lebih tinggi apabila Anda pernah mengalami transient
ischemic attack.

Seberapa umumkah penyakit stroke?


Penyakit stroke dapat terjadi pada golongan usia berapapun. Anda dapat meminimalisir terkena
penyakit ini dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Silakan diskusikan dengan dokter Anda
untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala stroke?
Gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya selalu menyerang satu sisi bagian
tubuh. Hal ini semakin memburuk dalam jangka waktu 24 sampai 72 jam. Gejala yang biasa
terjadi termasuk:

 Sakit kepala tiba-tiba


 Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan
 Kelelahan
 Kehilangan kesadaran atau koma
 Vertigo dan pusing
 Penglihatan yang buram dan menghitam
 Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
 Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala stroke yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda
memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala stroke berikut ini:

 Mati rasa, tidak berdaya, atau perasaan seperti kesemutan yang muncul tiba-tiba atau kehilangan
kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki terutama jika terjadi hanya pada satu
sisi tubuh
 Perubahan penglihatan secara tiba-tiba
 Susah bahkan tidak dapat berbicara
 Pusing secara tiba-tiba dan mengalami kesulitan dalam memahami kalimat sederhana.
 Bermasalah dengan berjalan dan menyeimbangkan badan.
 Rasa sakit kepala yang parah dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
 Anda mengonsumsi aspirin atau obat-obatan yang menghambat pembekuan darah namun
 Anda melihat adanya tanda-tanda pendarahan.
 Tersedak, dikarenakan makanan yang jatuh ke dalam tenggorokan.
 Memiliki tanda-tanda pembekuan darah di pembuluh dalam seperti: merah, panas, dan sakit pada
daerah tertentu di lengan atau kaki Anda.
 Lengan dan kaki semakin menjadi kaku dan tidak bisa diregangkan (spastisitas)

Jika seseorang memiliki kecenderungan untuk terkena gejala stroke, Anda sebaiknya
memperhatikan aktivitasnya untuk menjaga dan membawa mereka ke dokter segera mungkin;

 Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Periksa apakah satu sisi dari wajahnya tidak bereaksi
 Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Perhatikan apabila ada satu tangan
yang menggeluyur ke bawah.
 Mintalah orang tersebut untuk mengulangi kalimat sederhana. Periksa apakah ada kata-kata yang
tidak jelas dan apakah kalimat dapat diulang dengan benar.

Penyebab
Apa penyebab stroke?
Penyebab stroke dapat terjadi akibat:

 Penyebab stroke iskemik: Kondisi ini terjadi ketika darah yang membeku menyumbat
pembuluh darah. Jenis ini merupakan jenis yang biasa terjadi pada orang lanjut usia.
 Penyebab stroke hemoragik: Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak bocor
atau pecah sehingga darah mengalir ke dalam otak atau ke permukaan otak. Jenis stroke ini tidak
seumum iskemik namun lebih mematikan.
 Penyebab stroke ringan: Kondisi ini terjadi ketika plak atau darah yang beku pada pembuluh
arteri menghambat pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Kondisi ini menyebabkan
aliran darah ke otak menjadi tersumbat dan menimbulkan kondisi ini terjadi.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan saya untuk berisiko terkena kondisi ini?
Ada banyak faktor risiko penyebab stroke :

 Faktor risiko gaya hidup:


 Berat badan berlebihan atau obesitas
 Tubuh yang tidak aktif bergerak
 Sering dan banyak mengonsumsi alkohol
 Pengguna obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin.

 Faktor risiko medis:


 Tekanan darah yang tinggi – risiko pada kondisi ini dapat memicu tingginya tekanan darah
melebihi 120/80 mm Hg. Dokter Anda akan membantu menentukan berapa tekanan darah
yang sesuai dengan umur Anda baik Anda memiliki diabetes atau tidak
 Perokok aktif maupun yang terpapar asap rokok
 Kolesterol yang tinggi
 Diabetes
 Sleep apnea. Gangguan tidur di mana tingkat oksigen secara perlahan berkurang jumlahnya
selama malam hari ;
 Penyakit jantung, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung, atau ritme jantung
yang tidak normal;

 Faktor lainnya yang berhubungan dengan risiko yang tinggi yaitu :


 Memiliki sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kondisi ini, serangan jantung,
atau stroke ringan
 Berumur di atas 55 tahun;
 Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan. Perempuan
biasanya terkena kondisi ini pada usia lanjut, dan lebih rentan terhadap kematian akibat
penyakit ini dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan juga, memiliki risiko dari
penggunaan pil KB atau terapi hormon yang termasuk estrogen, juga dalam kondisi
kehamilan dan melahirkan .

Tidak memiliki faktor-faktor risiko seperti di atas bukan berarti Anda tidak dapat terkena
penyakit ini. Faktor-faktor ini hanya sebagai referensi. Anda sebaiknya konsultasi dengan dokter
Anda untuk penjelasan yang lebih rinci.

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada
dokter Anda.

Apa saja pilihan obat stroke?


Obat stroke umumnya dapat dilakukan dengan beberapa metode pengobatan. Namun, penderita
dapat bertahan jika sesegera mungkin dibawa ke ruang gawat darurat di rumah sakit.

Jika gejala stroke yang terjadi dialami disebabkan oleh gumpalan darah, obat stroke yang dapat
digunakan adalah obat untuk mencairkan darah. Agar efektif, perawatan obat stroke ini harus
segera dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya gejala pertama yang
muncul. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat stroke lainnya yang dapat mencairkan
darah seperti Heparin, Warfarin (Coumadin), Aspirin atau Klopidogrel (Plavix).

Penyakit stroke dapat menyebabkan tidak bekerjanya beberapa fungsi tubuh. Seberapa besar
kemungkinan seseorang bisa pulih belum bisa diketahui. Banyak orang membutuhkan
rehabilitasi seperti terapi bicara, terapi fisik, dan terapi kerja.
Pengobatan juga harus dilakukan pada sejarah kondisi medis penderita seperti tekanan darah
tinggi, diabetes, perokok, gaya hidup, dan tingkat kolesterol yang tinggi.

Kondisi lainnya juga harus dicegah dengan cara mengurangi atau menghilangkan penyebab
stroke awal pada penderita. Banyak orang dapat melakukan ini dengan penggunaan obat-obatan
untuk mencegah penggumpalan darah.

Sering kali, mengonsumsi takaran kecil aspirin setiap hari dapat membantu. Selain itu, kita juga
harus mengendalikan tekanan darah yang tinggi dan mengurangi risiko komplikasi lainnya
seperti diabetes, tingkat kolesterol yang tinggi, merokok, dan berat badan yang berlebihan.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini?

Dokter akan mendeteksi dan memberikan obat stroke berdasarkan sejarah medis dan
pemeriksaan fisik. CT scan atau MRI scan pada otak dapat dilakukan lebih lanjut untuk
mengevaluasi bagian otak mana yang terkena gejala stroke dan juga untuk menentukan apakah
kondisi yang Anda alami diakibatkan oleh penggumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah.

Pemeriksaan aktivitas elektrik pada jantung (elektrokardiogram atau ECG) akan dilakukan untuk
mengetahui detak jantung yang tidak beraturan (fibilasi atrium) yang dapat menyebabkan stroke
dengan mempermudah penggumpalan darah di jantung dan menyebabkan kondisi ini terjadi.

Terapi stroke
Setelah mengalami stroke, tak jarang beberapa orang akan melakukan terapi stroke. Ini adalah
salah satu cara untuk membantu Anda mempelajari kembali keterampilan yang hilang ketika
penyakit ini menyerang bagian otak Anda. Terapi stroke dapat membantu Anda mendapatkan
kembali kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Hasil penyembuhan atau pemulihan tergantung dengan tingkat keparahan penyakit yang dialami
masing-masing pasien. Para peneliti telah menemukan fakta bahwa orang yang menjalani
program terapi stroke bisa sembuh dan kembali normal lebih cepat daripada orang yang tidak
melakukan terapi stroke.

Bagaimana cara terapi dilakukan?


Ada beberapa cara untuk melakukan terapi stroke. Rencana atau perawatan terapi bisa dilakukan
tergantung pada bagian tubuh atau jenis kemampuan apa yang melemah karena kondisi ini
terjadi. Terapi fisik antara lain:

 Latihan keterampilan motorik. Latihan-latihan ini dapat membantu meningkatkan kekuatan


dan koordinasi otot Anda kembali. Biasanya orang yang melakukan terapi ini adalah orang yang
otot lidahnya melemah. Terapi ini bisa memperkuat otot Anda untuk berbicara ataupun menelan.
 Terapi mobilitas. Anda mungkin perlu belajar menggunakan alat bantu mobilitas, seperti alat
bantu berjalan, tongkat, kursi roda atau penahan pergelangan kaki. Penyangga pergelangan kaki
dapat menstabilkan dan memperkuat pergelangan kaki Anda untuk membantu mendukung berat
badan Anda saat Anda belajar kembali berjalan.
 Terapi Constraint-induced. Terapi ini dilakukan oleh anggota tubuh lain yang tidak terkena
dampak dari kondisi ini. Anggota tubuh yang tidak terkena ini harus membantu anggota tubuh
lain untuk meningkatkan fungsinya. Terapi stroke ini kadang-kadang disebut terapi penggunaan
paksa.
 Terapi Range-of-motion. Latihan dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan
otot (kelenturan) dan membantu Anda mendapatkan kembali gerak tubuh yang lentur.

Terapi pikiran dan emosional juga mungkin dilakukan dengan beberapa jenis berikut:

 Terapi gangguan kognitif. Terapi okupatif dan terapi wicara ini dapat membantu Anda dengan
kemampuan kognitif yang hilang, seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah,
keterampilan sosial, penilaian, dan kesadaran diri Anda Terapi untuk gangguan komunikasi.
Terapi wicara dapat membantu Anda mendapatkan kembali kemampuan yang hilang dalam
berbicara, mendengar, menulis, dan memahami perkataan lawan bicara.
 Pengobatan psikologis. Emosional Anda mungkin akan diuji. Anda mungkin juga memiliki
konseling atau berpartisipasi dalam kelompok pendukung yang juga pernah mengalami kondisi
ini. Dokter Anda mungkin merekomendasikan antidepresan atau obat yang memengaruhi
kewaspadaan, rasa gelisah atau gerakan.
 Obat alternatif. Perawatan seperti pijat, akupunktur, dan terapi oksigen mungkin bisa menjadi
salah satu terapi pada penderita kondisi ini.

Kapan terapi mulai bisa dilakukan?


Semakin cepat Anda memulai terapi, semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan
kembali kemampuan dan keterampilan yang hilang.

Makanan untuk penderita stroke


Umumnya, pasien dengan kondisi ini tidak mampu mengunyah atau menelan makanan dengan
baik. Oleh karena itu, perencanaan diet bagi pasien harus sangat diperhatikan.

Ketika seseorang terkena kondisis dan harus menjalani pengobatan di rumah sakit, biasanya
makanan yang harus dikonsumsi akan diatur oleh ahli gizi yang termasuk dalam tim medisnya.

Pasien yang mengalami kondisi ini, harus menjalani prinsip diet tertentu yang sesuai dengan
kondisinya. Ada beberapa jenis kondisi ini dari stroke ringan hingga berat. Tentunya, setiap jenis
kondisi ini akan membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips aturannya:

1. Batasi konsumsi garam

Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ini, maka sebaiknya hindari penggunaan garam yang
berlebihan serta konsumsi makanan atau minuman yang mengandung natrium tinggi. Jumlah
natrium yang tinggi yang ada di dalam garam serta makanan kemasan merupakan salah satu
pemicu munculnya gangguan pembuluh darah yang terjadi pada Anda.
2. Pilih makanan dengan lemak sehat

Lemak jenuh yang tinggi di dalam tubuh, hanya akan membuat kadar kolesterol naik. Hal ini
yang kemudian membuat seseorang rentan terkena kondisi ini atau serangan jantung mendadak.

Oleh karena itu, mulai sekarang hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi,
contohnya makanan yang digoreng deep frying, gajih pada daging, jeroan, serta kulit ayam.
Sebagai gantinya, makanan untuk kondisi ini yang baik dikonsumsi yaitu kacang-kacangan yang
mengandung lemak baik, seperti kacang almond.

3. Atur porsi makan sesuai

Jika memang Anda mengalami masalah sulit makan, maka sebaiknya kurangi porsi namun
perbanyak frekuensi makan Anda dalam satu hari. sesuaikan makanan yang dikonsumsi dengan
kebutuhan kalori yang Anda miliki. Bila bingung, Anda dapat berkonsultasi pada ahli gizi dalam
membuat perencanaan diet yang benar selama dan setelah terapi.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau obat stroke yang bisa dilakukan di rumah?

Berikut adalah gaya hidup dan perawatan obat stroke di rumah yang dapat membantu Anda
mengatasi penyakit stroke:

 Berhenti merokok
 Minumlah obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda
 Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter Anda
 Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi meminum minuman beralkohol
minimal satu kali sehari
 Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes Anda.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
DM TIPE 2

Definisi
Apa itu diabetes melitus tipe 2?
Diabetes melitus adalah kondisi di mana terdapat tingkat kadar gula (glukosa) yang tinggi dalam
darah. Ini juga sering disebut sebagai penyakit kencing manis.

Terdapat 3 jenis diabetes: diabetes tipe 1,diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe 2
adalah kondisi penyakit yang berlangsung lama (kronis). Dalam diabetes tipe 2, tubuh tidak
dapat menggunakan insulin dengan baik, hormon khusus yang diproduksi oleh sel beta dalam
pankreas.

Insulin sangat penting karena mengontrol jumlah gula (glukosa) yang didapat sel-sel tubuh dari
darah. Orang-orang yang menderita diabetes memiliki kadar gula yang banyak dalam darah,
tetapi tidak cukup untuk sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan komplikasi berat pada jantung,
pembuluh darah, mata, ginjal, sistem saraf, gusi dan gigi.

Seberapa umumkah diabetes melitus tipe 2?


Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling umum dari diabetes. Sebanyak 95% kasus diabetes
adalah diabetes melitus tipe 2. Secara umum, diabetes dapat menyerang pada semua orang di
segala umur, termasuk anak-anak. Namun, diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada umur dewasa
dan lanjut usia. Selain itu, orang-orang yang obesitas dan jarang bergerak memiliki risiko lebih
tinggi menderita diabetes tipe 2.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja ciri-ciri dan gejala diabetes melitus tipe 2?
Apa saja tanda-tanda dan gejala dari diabetes tipe 2?

Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang memiliki gejala cukup signifikan. Mereka yang memiliki
diabetes melitus tipe 2 sering tidak mengalami gejala apapun pada masa awal. Mereka bahkan
dapat tidak menyadari gejalanya selama beberapa tahun.

 Rasa lapar meningkat


 Rasa haus meningkat
 Buang air kecil yang sering, khususnya malam hari
 Luka yang lambat pulih atau sering infeksi
 Pandangan buram
 Lelah
 Rasa sakit atau mati rasa pada kaki dan tangan
 Kesemutan
 Gatal
 Gatal pada kemaluan (wanita)
 Disfungsi ereksi (pria)

Terdapat beberapa kemungkinan tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda
memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang suatu gejala, silakan hubungi dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?


Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala dari yang disebutkan di atas atau memiliki
pertanyaan, silakan hubungi dokter Anda. Tubuh setiap orang bereaksi berbeda-beda.
Berdiskusilah dengan dokter Anda untuk menentukan yang terbaik bagi keadaan Anda.

Penyebab
Apa penyebab diabetes melitus tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang bisa disebabkan karena beberapa hal tertentu. Ketika Anda
memiliki diabetes tipe 2, lemak Anda, hati, dan sel-sel otot tidak merespon insulin dengan benar.
Hal ini disebut resistensi insulin (kekebalan terhadap insulin). Hasilnya, sel tidak bisa menerima
gula darah untuk kemudian diolah menjadi energi.

Saat gula tidak dapat memasuki sel-sel, kadar gula dalam darah meningkat tinggi. Hal ini
disebut hiperglikemia.

Penyebab pertahanan insulin termasuk:

 Kelebihan berat badan atau obesitas: Peningkatan lemak membuat tubuh mengalami resistensi
insulin sehingga kesulitan menggunakan insulin dengan benar.
 Keturunan atau bila keluarga memiliki riwayat medis diabetes juga dapat memengaruhi. Faktor
genetik juga merupakan faktor-faktor yang menyebabkan diabetes tipe 2.

Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena diabetes melitus tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang sepenuhnya belum dipahami para ahli. Pasalnya, sebagian
orang mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan sebagian lagi tidak. Bagaimanapun, ada
beberapa hal yang jelas meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2, seperti:

 Berat badan. Memiliki kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe
2. Semakin tebal jaringan lemak, sel-sel semakin kebal terhadapinsulin. Tetapi tidak hanya orang
yang kelebihan berat badan saja yang memiliki risiko diabetes tipe 2.
 Distribusi lemak. Jika tubuh Anda menyimpan lemak pada bagian perut, risiko Anda lebih besar
mengalami diabetes tipe 2 dibanding jika tubuh Anda menyimpan lemak di bagian lain, seperti
pinggul dan paha.
 Gaya hidup tidak aktif. Semakin Anda pasif, semakin besar risiko Anda mengalami diabetes
tipe 2. Aktivitas fisik membantu Anda mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai
energi, dan membuat sel-sel Anda semakin sensitif terhadap insulin.
 Riwayat medis keluarga. Risiko mengalami diabetes tipe 2 semakin besar jika orangtua atau
saudara kandung Anda memiliki diabetes tipe 2.
 Ras. Walaupun masih belum jelas mengapa, kebanyakan orang dari suatu ras – termasuk ras
hitam, hispanik, Indian Amerika dan Asia-Amerika – lebih cenderung memiliki risiko terhadap
diabetes tipe 2 dibanding ras kulit putih.
 Umur. Risiko dari diabetes tipe 2 meningkat seiring Anda bertambah umur, khususnya setelah
umur 45 tahun. Hal ini mungkin karena orang-orang di usia ini cenderung kurang bergerak,
kehilangan massa otot, dan menambah berat badan seiring bertambahnya umur. Selain itu, proses
penuaan juga mengakibatkan penurunan fungsi sel beta pankreas sebagai penghasil insulin.
Namun, diabetes tipe 2 juga meningkat secara dramatis pada remaja, dan masa awal dewasa.
 Prediabetes. Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah Anda lebih tinggi dari kadar
normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes. Jika tidak diatasi,
prediabetes dapat berlanjut menjadi diabetes tipe 2.
 Diabetes kehamilan. Jika Anda mengalami diabetes saat hamil, risiko Anda mengalami diabetes
tipe 2 meningkat. Jika Anda melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 4 kilogram, bayi Anda
juga berisiko mengalami diabetes tipe 2 di masa dewasanya.
 Sindrom Ovarium Polikistik. Untuk wanita yang mengalami sindrom ini – yang merupakan
ketidakteraturan periode menstruasi, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan obesitas – risiko
diabetes akan meningkat.

Obat & Pengobatan


Apa saja obat diabetes melitus tipe 2 yang sering digunakan?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikontrol. Sekali Anda
didiagnosis, Anda bisa mempelajari apa saja yang harus Anda lakukan agar tetap sehat. Hanya
membutuhkan beberapa perubahan dan komitmen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk merawat kondisi diabetes yang Anda miliki:

1. Diet Sehat

Meskipun penderita diabetes memiliki glukosa darah yang tinggi, bukan berarti dengan berpuasa
(dengan tujuan mengurangi asupan glukosa) akan menyelesaikan masalah. Jika Anda
terdiagnosis mengalami diabetes, Anda perlu menjalani dietsehat yang akan membantu
mengontrol tingkat glukosa Anda. Ahli diet dapat membantu Anda dalam menyusun diet. Bila
Anda ingin menjalani puasa, Anda harus mengonsultasikan hal ini terlebih dahulu dengan
Dokter.

2. Olahraga
Anda sebaiknya melakukan olahraga secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30
menit) dan hidup dengan aktif karena dengan bergerak dapat mengontrol tingkat gula darah.
Dengan tambahan, Anda juga harus menjaga kaki terutama bila terasa baal, kesemutan, mati
rasa, serta terdapat luka, dan periksa mata Anda secara teratur untuk mencegah komplikasi di
masa mendatang.

3. Obat Pengontrol Gula Darah dan Terapi Insulin

Dokter akan meninjau kondisi Anda dan menentukan manakah obat atau terapi yang tepat untuk
Anda. Dokter mungkin akan memberikan satu jenis obat saja atau memberikan kombinasi obat.
Konsultasikan dengan dokter apa saja efek samping obat dan apa yang harus dilakukan bila efek
samping muncul. Salah satu efek samping obat yang tersering adalah lemas akibat hipoglikemia
(gula darah rendah). Untuk pertolongan pertama, minumlah teh manis hangat kemudian segera
temui dokter.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis diabetes melitus
tipe 2?
Diabetes bisa didiagnosis dengan tes darah sebagai berikut:

 Tes glukosa puasa


 Tes glukosa random
 Tes glukosa oral
 Tes hemoglobin A1c

Jika Anda didiagnosis dengan diabetes tipe 2, Anda sebaiknya pergi ke dokter setiap 3 bulan,
sehingga Anda dapat:

 Memeriksa kulit dan tulang pada telapak kaki dan kaki.


 Memeriksa jika telapak kaki Anda mati rasa.
 Memeriksa tekanan darah Anda.
 Memeriksa bagian belakang mata Anda menggunakan alat dengan cahaya khusus.
 Menyelesaikan tes A1C (setiap 6 bulan jika diabetes Anda terkontrol dengan baik)

Tes-tes dan pemeriksaan ini akan membantu Anda dan dokter Anda memantau diabetes dan
mencegah masalah yang diakibatkan oleh diabetes. Selain itu, Anda sebaiknya melakukan
pemeriksaan berikut setahun sekali :

 Memeriksa tingkat kolesterol dan trigliserida.


 Melakukan tes setahun sekali memastikan ginjal Anda bekerja dengan baik (microalbumin dan
serum kreatinin).
 Pergi ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk membersihkan dan pemeriksaan secara keseluruhan.
Pastikan dokter gigi anda dan ahli kesehatan Anda tahu bahwa Anda memiliki diabetes.

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup untuk mengatasi kencing manis
(diabetes mellitus tipe 2)?

Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang bisa dirawat dan dijaga dengan melakukan perubahan gaya
hidup. Pengobatan rumah dapat membantu Anda mengatasi diabetes tipe 2, antara lain seperti:

 Jaga tingkat gula darah Anda normal dengan target gula darah puasa (GDP) <100 mg/dL dan
gula darah 2 jam setelah makan (post prandial) <140 mg/dL.
 Olahraga teratur dan diet sehat khusus diabetes
 Coba untuk memiliki berat badan normal dengan target indeks massa tubuh 18,5–<23
 Makan makanan diet sehat: makanan berserat, sayur, buah, rendah gula, rendah lemak, dan
makanan dengan tepung putih.
 Pergi ke dokter mata setiap tahun dan dokter gigi setahun dua kali
 Hubungi dokter Anda jika Anda tidak dapat makan atau minum karena muntah
 Hubungi dokter Anda jika Anda merasa lemas setelah minum obat pengontrol gula darah
 Hubungi dokter Anda jika tingkat gula darah Anda mendadak tidak normal
 Jangan merokok

Selain itu, perawatan kaki sangat penting pada penderita diabetes karena salah satu komplikasi
yang sering terjadi adalah kaki yang baal atau mati rasa sehingga sering kali penderita diabetes
tidak menyadari adanya luka pada kaki. Luka pada penderita diabetes perlu perhatian dan
penanganan khusus dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan infeksi yang sering kali
berujung pada amputasi, bahkan kematian.

Perawatan kaki yang dapat Anda lakukan secara mandiri adalah sebagai berikut:

 Selalu mengenakan alas kaki, termasuk di pasir dan di air


 Memeriksa kaki setiap hari secara rutin, misalnya setiap sebelum tidur, untuk melihat apakah ada
kulit terkelupas, kemerahan, atau luka
 Periksa alas kaki sebelum memakai. Apakah ada kerikil atau benda lain yang dapat menimbulkan
luka.
 Potong kuku secara teratur
 Menjaga kaki tetap bersih dan tidak basah. Bila kulit kering, gunakan pelembab.
 Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar. Jangan gunakan sepatu hak tinggi.
 Bila ada kalus (kapalan) atau mata ikan, tipiskan secara teratur.
 Jangan gunakan bantal atau botol berisi air panas atau batu untuk kaki. Kaki yang baal tidak bisa
merasakan panas atau sakit sehingga bila terjadi luka bakar atau luka gores, kemungkinan besar
Anda tidak menyadarinya.

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter Anda untuk pemahaman
dan solusi terbaik bagi Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan

Вам также может понравиться