Вы находитесь на странице: 1из 12

Toleransi Bertentangan dengan Pancasila

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh :

Intan Purnamasari

Indra Lesmana

Risma Cindy Novari

Administrasi Negara Semester 2

STIA SEBELAS APRIL

SUMEDANG

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan makalah dengan judul “Toleransi
Bertentangan Dengan Pancasila“ ini tepat pada waktunya. Selesainya makalah ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi tingginya kepada yang terhormat :

1. Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas,
petunjuk kepada saya sehingga termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.

2. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan, bantuan dan do’a serta pengertian yang
besar kepada saya, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa dalam mengupas permasalahan di
dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik
penulisannya. Kiranya tiada lain karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis yang
belum luas dan mendalam. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun
tentunya saya harapkan, sebagai masukan yang berharga demi kemajuan saya di masa
mendatang.

Demikianlah makalah ini, saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi saya
khususnya, bagi pembaca umumnya, dalam memberikan informasi tentang Perbedaan Antara
Pengajaran dan Pendidikan dari Berbagai Aspek.

Sumedang, Mei 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI........................................................................ 3
2.1 Pengertian Toleransi Menurut Pancasila......................................................... 3
2.2 Kehidupan Masyarakat Yang Berbhineka Tunggal Ika…............................... 4
2.3 Sikap Toleransi Menurut Pancasila................................................................. 5
2.4 Tindakan Yang Dapat Merusak Toleransi Antar Sesama................................ 6
2.5 Manfaat Toleransi Bagi Diri Sendiri, Kehidupan Masyarakat, Bangsa dan
Negara…………………................................................................................. 6
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman yang semakin sulit ini, apakah sikap toleransi masih mendarah daging dalam
tubuh seseorang yang hidup di negara dengan tingkat toleransinya tinggi? Kemungkinan besar,
sikap toleransi sudah mulai menghilang seiring berjalannya waktu. Apalagi, saat ini zaman selalu
menuntut kita untuk dapat mempertahankan diri dari segala bentuk ancaman hidup dan
mendapatkan kehidupan yang layak. Setiap manusia pasti mendambakan hidup di dunia ini dengan
layak. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadinya
dibandingkan kepentingan bersama. Hal demikian sering kita jumpai di daerah perkotaan dengan
semangat individualisme yang sangat tinggi. dengan melihat keadaan seperti ini, penyusun ingin
menulis makalah ini dengan tema hubungan Pancasila dengan Toleransi, Bhineka Tunggal Ika dan
Diskriminasi yang sesuai dengan sila kedua, butir keenam dalam Pancasila. Karena dalam sila
kedua ini, memiliki nilai refleksi bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa
yang dibuat untuk saling membantu satu sama lain. Hal tersebut perlu disadari oleh setiap manusia
karena Tuhan memberika kita akal sehat untuk berpikir dan bertindak. Manusia juga diberikan hati
nurani supaya kita mampu menolong orang yang sedang kesulitan dengan ikhlas tanpa
mengharapkan imbalan.bisa kita bayangkan jika sikap toleransi benar-benar hilang dalam diri
masyarakat Indonesia yang multikultural. Kita tidak akan bisa hidup dengan tenang karena hati
kita selalu dipenuhi dengan rasa benci, dendam, tidak ada kasih dan akan berujung pada konflik
sosial yang berkepanjangan. Dengan adanya konflik, maka kekayaan budaya akan punah secara

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang dibahas oleh penulis antara lain sebagai berikut.

1. Apakah sikap toleransi masih dibutuhkan oleh mahasiswa STIA Sebelas April Sumedang?
2. Apakah mereka mengerti benar arti sesungguhnya dari sikap toleransi?
3. Apakah mereka mampu menganalisis dan memahami arti dari setiap sila yang terdapat pada
Pancasila yang digunakan oleh Negara Indonesia sebagai landasan hukum?
4. Apakah rasa toleransi mahasiswa STIA Sebelas April Sumedang masih sangat besar dan
bagaimana mereka merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat?
5. Apa yang mereka rasakan sebagai salah satu faktor pemicu pudarnya toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat?
6. Apakah mereka lebih mementingkan urusan eksternal dibandingkan urusan internal yang
sangat mendesak?
7. Apa yang mereka rasakan jika terjadi pendiskriminasian yang dilakukan oleh sesamanya
yang memiliki wewenang dalam menjalankan pemerintahan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan - tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui pengertian dari toleransi menurut pancasila
b. Apa yang mereka rasakan sebagai salah satu faktor pemicu pudarnya toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Pengertian Toleransi Menurut Pancasila
Toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare yang artinya menahan diri, bersabar,
membiarkan orang berpendapat lain dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki
pendapat lain. Sikap toleran tidak berarti membenarkan pandangan yang dibiarkan itu, tetapi
mengakui kebebasan serta hak-hak setiap individu dalam suasana demokrasi. Pada umumnya,
toleransi dapat diartikan sebagai kebebasan untuk menjalankan atau mengatur hidupnya dan
menentukan nasibnya masing-masing selama tidak melanggar aturan yang ada. Namun, dalam
konteks kehidupan berbangsa, toleransi dapat diartikan sebagai sikap saling sikap saling
menghargai antar sesama, berusaha mengurangi sikap diskriminasi dan ketidakadilan yang
dilakukan pihak mayoritas terhadap pihak minoritas untuk mewujudkan cita-cita luhur bersama.
Dalam suasana demokrasi, toleransi menjadi semakin terasa penting dalam memahami keragaman
yang ada. Dalam konteks seperti ini, toleransi dapat diartikan sebagai suatu pandangan yang
mengakui “The Right of Self Determination” yaitu sebagai hak menentukan nasib sendiri sesuai
dengan hak-hak pribadi. Dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, sikap toleransi yang
dibina dan dikembangkan akan menumbuhkan sikap saling menghormati antar sesama agar
tercipta suasana tenang, damai dan tentram.

Ciri-ciri suasana toleransi yang sudah terlaksana dalam kehidupan kita antara lain:

- membiarkan mereka memeluk agama sesuai keyakinannya masing-masing.

- saling menghormati dan menghargai sesama.

- tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain.

- memberikan hak yang menjadi milik setiap individu.

Sikap yang mencerminkan ciri-ciri toleransi antara lain:

- mengakui hak yang dimiliki setiap orang merupakan sikap untuk menjalankan kehidup berdasarkan
pilihannya.
- “Agree in Disagreement” dapat diartikan sebagai “setuju dalam keseragaman”, maksudnya adalah
keanekaragaman harus diterima oleh setiap orang dan tidak menimbulkan pertentangan atau
konflik.

- saling memberi dan menerima (take and give) merupakan perwujudan dari sikap saling mengerti,
karena tanpa sikap saling mengerti ini tidak akan muncul sikap saling menghargai, saling
menolong dan saling ketergantungan (interdependensi) antar sesama.

- kesabaran, kejujuran dan keadilan sesuai dengan ajaran agama dan Pancasila.

Sikap yang harus dihindari dalam mengembangkan sikap toleransi antara lain:

- sikap fanatik yang berlebihan yang tidak mau menghargai sesama.

- menganggap ajaran agamanya paling benar dan mencampuradukkan ajaran agamanya dengan
ajaran

agama yang lain.

- sikap apatis atau acuh tak acuh.

Terbinanya toleransi dalam kehidupan masyarakat akan mewujudkan suasana yang tenang dan
nyaman. Hal tersebut akan menunjang kehidupan masyarakat yang serasi, selaras dan seimbang.

2.2 Kehidupan Masyarakat Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya berbeda-beda tetapi tetap
satu. Semboyan negara kita diambil dari seloka dalam buku Sutasoma karya Mpu Tantular pada
zaman Kerajaan Majapahit tahun 1292-1522. Bangsa Indonesia memandang keanekaragaman
bangsanya sendiri berdasarkan Pancasila dari berbagai sudut pandang yaitu:

- Paham monodualistik adalah suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu merupakan
dua unsur yang terikat menjadi suatu kebulatan. Manusia dalam pandangan paham monodualis
adalah:

- manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang selalu berhubungan dengan Tuhan.

- manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani sebagai satu kesatuan.
- manusia merupakan bagian dari masyarakatnya.

- Paham monopluralis yang mengakui bangsa Indonesia beranekaragam seperti keanekaragaman


suku bangsa, agama dan kebudayaan. Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah suatu pencerminan
dari paham monopluralis.

Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan suasana yang tertib, teratur, aman dan
damai sehingga timbul ketentraman lahir dan batin. Keserasian adalah keadaan yang
menggambarkan terpadunya unsur-unsur yang terlibat dalam kehidupan bersama. Keseimbangan
adalah keadaan yang menggambarkan bahwa setiap individu mendapatkan perlakuan yang sama
berdasarkan pada kodrat, harkat, martabat, tugas, hak dan kewajiban sebagai manusia.
Kekeluargaan adalah segala sesuatu yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan. Semangat
kekeluargaan ini didorong oleh suatu pandangan, yaitu:

- setiap manusia menyadari bahwa mereka tidak dapat hidup sendiri, karena manusia adalah makhluk
sosial.

- manusia perlu menjaga hubungan dengan sesamanya.

- manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan individu yang lain.

2.3 Sikap Toleransi Menurut Pancasila


Manusia merupakan makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk
sosial manusia juga mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam rangka memenuhi
kepentingannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan
dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda, seperti perbedaan kepercayaan / agama,
suku, ras dan sebagainya.

Dalam menjalani kehidupan sosial manusia tidak bisa dihindarkan dari kemungkinan
adanya perbedaan yang bisa terjadi antar kelompok masyarakat. Dalam rangka menjaga persatuan
dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati,
sehingga tidak terjadi perbedaan yang dapat menimbulkan pertikaian atau perselisihan.

Toleransi merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari
aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang dilakukan orang
lain. Sikap toleransi sangat perlu dikembangkan karena manusia adalah makhluk sosial dan akan
menciptakan adanya kerukunan hidup.

Indonesia adalah negeri yang beraga, beragam bahasa, suku, agama dan sebagainya.
Keragaman itulah yang membuat bangsa kita kaya akan budaya, adat istiadat dan nilai luhur
bangsa. Dalam wadah bhinneka tunggal ika, maka seluruh melebur dalam satu rumah yakni Negara
kesatuan republik Indonesia. Dan Pancasila sebaga dasar Negara memayungi semua perbedaan
yang ada di nusantara.

Pancasila sebagai falsafah negara, ideologi negara, landasan dasar dan pandangan hidup
bangsa Indonesia, berarti Pancasila merupakan sumber nilai bagi segala penyelenggaraan negara
baik yang bersifat kejasmanian maupun kerohanian. Hal ini berarti bahwa dalam segala aspek
penyelenggaraan atau kehidupan bernegara yang materiil maupun spiritual harus sesuai dengan
nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila Pancasila secara bulat dan utuh.

Dalam kaitannya dengan sila Ketuhanan yang maha Esa mempunyai makna bahwa segala
aspek penyelenggaraan hidup bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan.
Karena sejak awal pembentukan bangsa ini, bahwa negara Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan.
Maksudnya adalah bahwa masyarakat Indonesia merupakan manusia yang mempunyai iman dan
kepercayaan terhadap Tuhan, dan iman kepercayaan inilah yang menjadi dasar dalam hidup
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Agama merupakan salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, karena
kebebasan beragama itu langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan. Oleh kerenanya, agama tidak dapat dipaksakan atau dalam menganut suatu agama tertentu
itu tidak dapat dipaksakan kepada dan oleh seseorang. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa itu berdasarkan atas keyakinan, karena menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan yang dipercayai dan diyakininya.

Yang ingin diwujudkan dan dikembangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam
Pancasila adalah adanya sikap saling menghormati, menghargai, toleransi, serta terjalinnya
kerjasama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda,
sehingga dapat tercipta dan selalu terbinanya kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mewujudkannya, perlu adanya
pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap Pancasila dan sila-sila yang terkandung di
dalamnya.
2.4 Tindakan yang dapat Merusak Toleransi Antar Sesama

a. Sukuisme adalah tindakan yang menggambarkan rasa kecintaan yang berlebihan terhadap
suku bangsanya sendiri dan berusaha untuk memisahkan diri dari suku-suku yang lain.
b. Chauvinisme adalah rasa cinta tanah air yang berlebihan yang mengagungkan bangsanya
sendiri dan menganggap rendah bangsa lain. Pemerintah dan negara yang sah dengan cara
melanggar konstitusi.
c. Kedaerahan adalah tindakan yang lebih mengutamakan kepentingan daerahnya sendiri di
atas kepentingan bersama.
d. Stereotipe adalah pendapat atau prasangka suatu kelompok terhadap kelompok lain dan
pada akhirnya akan berujung pada sikap diskriminatif.
2.5 Manfaat Toleransi bagi Diri Sendiri, Kehidupan Masyarakat, Bangsa dan Negara
a. Manfaat bagi diri sendiri
 Martabat dan hak asasi setiap manusia dihormati.
 Kebebasan memilih agama dan untuk beribadah dihargai.
b. Manfaat bagi kehidupan masyarakat
 Kerukunan hidup yang selaras, serasi dan seimbang tercipta.
 Kerjasama dalam masyarakat terbina.
c. Manfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
 Persatuan dan kesatuan bangsa tercipta.
 Landasan spiritual, moral dan etika bagi pembangunan nasional diperkuat.
 Pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan negara multikultural. Kemajemukan tersebut pada satu sisi


merupakan kekuatan sosial dan keragaman yang indah apabila satu sama lain bersinergi dan
saling bekerja sama untuk membangun bangsa. Sebaliknya apabila tidak dikelola dan dibina
dengan tepat akan menjadi pemicu dan penyulut konflik dan kekerasan yang dapat
menggoyahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa.

Toleransi adalah sikap tenggang rasa yang berarti rukun dan tidak menyimpang dari aturan
dimana seseorang harus saling menghargai dan saling menghormati. Toleransi beragama sangat
diperlukan pada kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan yang harmonis, rukun dan
sejahtera.

Untuk mewujudkan masyarakat madani maka dibutuhkan kearifan setiap individu sehingga
mampu bersikap dan memainkan peran menghargai pluralitas, perbedaan dan saling percaya
(trust) antar masyarakat. Peran berbagai elemen civil society (tokoh masyarakat, tokoh agama
dan pemerintah) diperlukan untuk memberikan pencerahan dan penyadaran akan arti pentingnya
menghargai perbedaan dalam toleransi beragama. Sikap toleransi bisa ditunjukkan melalui sikap
menghargai perbedaan pandangan, keyakinan dan tradisi orang lain dengan kesadaran tinggi
bahwa perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus disyukuri.

3.2 Saran

1. Perlunya sikap toleransi yang harus kita kembangkan dalam kehidupan beragama
maupun bermasyarakat agar mencapai kehidupan harmonis, rukun dan sejahtera.
2. Negara yang demokratis tidak dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat madani, tetapi
harus ada keinginan politik dari pemerintah karena banyak karakteristik dari demokrasi
yang memang menjadi kewajiban negara. Diharapkan pemerintah dan MPR/DPR saling
menjaga keseimbangan untuk menegakkan hukum yang sehat dan demokrasi. Masyarakat
juga harus mengontrol kinerja pemerintah dan para wakilnya agar tidak bertentangan
dengan kehendak masyarakat madani.
3. Dalam toleransi beragama, perlu diadakannya dialog dengan cendikiawan dan para tokoh
agama dan merangkul mereka untuk melakukan reinterpretasi atas doktrin-doktrin
keagamaan ortodoks yang sementara ini dijadikan dalih untuk bersikap eksklusif
sehinnga konsep multikulturalisme dapat diterima dengan baik di tengah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ubaedillah, Abdul Rozak dkk. 2008. Pendidikan Kewargaan Demokrasi, Hak Asasi Manusia
dan Masyarakat Madani. ICCE UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta dan Kencana Prenada Media
Group : Jakarta.

Ahmad Warson Munawir. 1098. Kamus Arab Indonesia al-Munawir. Yogyakarta: Balai

Pustaka Progresif.

Umar Hasyim. 1979. Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar

menuju Dialoq dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Surabaya: Bina Ilmu

http://teguh-wijanarko.blogspot.co.id/2017/01/sikap-toleransi-menurut-pancasila.html

http://www.mediaindonesia.com/read/detail/108946-pancasila-dan-toleransi-kebangsaan

http://jurnalissesat.blogspot.co.id/2014/06/toleransi-dalam-pancasila.html

Вам также может понравиться