Вы находитесь на странице: 1из 23

Kewajiban adalah : Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Sebagai warga
negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (pemda).

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara Indonesia.

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa
kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945 :

Ø Membayar pajak.

Ø Membela pertahanan dan keamanan.

Ø Menghormati hak asasi.

Ø Menjunjung hukum dan pemerintahan.

Ø Ikut serta membela negara.

Ø Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.

Ø Wajib mengikuti pendidikan dasar.

Berikut adalah isi dari pasal yang menyatakan HAK dan KEWAJIBAN warga Negara dalam UUD 1945 :
v Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara pada ayat 2, syarat –syarat
mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-undang.

v Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat 2
disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.

v Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dgn lisan
dan sebagainya ditetapkan dgn undang-undang.

v Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara dan
ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan UU.

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan
mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah sebuah penduduk
sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam
(2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.

Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “ warga
negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga
negara”.

Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah orang yang berdasarkan
perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi
17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.

Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu negara
haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang
menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali
sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.

Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikian
menjadi :

a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan
visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu
negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium.

1. Kriterium kelahiran

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang
tuanya, di manapun ia dilahirkan.

Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini, seseorang
memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang
tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan salah satu, tetapi
tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan menyebabkan terjadinya
kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride).
Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel
kewarganegaraan (di samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.

Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:

Ø Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
Ø Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan
syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain

C. PASAL 27 AYAT 2 UUD 1945 DAN HUBUNGAN DENGAN WARGA NEGARA

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan “ . Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota
warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara .

Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan papan .

Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan
kewajiban . Disisi lain , masih terdapat pula hak yang kian tak bersambut dengan kewajiban yang telah
dilakukan . Kedua hal tersebut merupakan pemicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan kewajiban yang tak kunjung dilaksanakan .

Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban , pada umumnya disebabkan oleh
adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu bidang pekerjaan . Sifat malas tersebut
dapat menghambat individu sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih produktif dan inovatif yang
menyebabkan tertundanya penghidupan yang layak , sedangkan kurangnya kemampuan memicu pola
pikir individu menjadi pesimistis yang menyebabkan individu tidak dapat bergerak kearah tingkat
kehidupan yang lebih layak .

Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan , pada umumnya
disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah maupun swasta atas upah yang tidak
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan .

Hal tersebut , dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan hak dengan kewajiban
. Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan terhadap ketimpangan tersebut yang
menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja . Fenomena tersebut merupakan hal yang
seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan kewarganegaraan .
D. PELAKSANAAN PASAL 27 AYAT 2 UUD 1945

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “ Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan “ . Bunyi ayat pasal tersebut secara teori telah dijelaskan dalam UUD 1945 , namun
secara praktik belum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan akan pasal tersebut telah dilaksanakan dengan
baik . Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat pengangguran dan warga negara dengan tingkat
kehidupan yang kurang layak . Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal , terutama
tingkat pendidikan dan kemampuan . Hal tersebut merupakan pemicu terbesar dari tingginya tingkat
pengangguran . Tingginya angka tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya ketidakefisienan
terhadap kegiatan produksi yang mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan yang layak bagi
warga negara .

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada landasan teori ini, penyusun mengambil referensi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan
pengertian dari pakar agar maknanya relevan dengan isi pembahasan.

2.1 Pengertian Hak

Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap manusia sejak ia
diciptakandan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.

Menurut Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak
dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Menurut Sudikno Hak dibagi menjadi dua yaitu:

a. Hak Absolut (absolute rechten, onpersoonlijke rechten).Hak absolut adalah hubungan hukum
antara subyek hukum dengan obyek hukum yang menimbulkan kewajiban pada setiap orang lain untuk
menghormati hubungan hukum itu. Hak absolut memberi wewenang bagi pemegangnya untuk berbuat
atau tidak berbuat, yang pada dasarnya dapat dilaksanakan terhadap siapa saja dan melibatkan setiap
orang. Isi hak absolut ini ditentukan oleh kewenangan pemegang hak. Kalau ada hak absolut pada
seseorang maka ada kewajiban bagi setiap orang lain untuk menghormati dan menanggungnya. Pada
hak absolut pihak ketiga berkepentingan untuk mengetahui eksistensinya sehingga memerlukan
publisitas. Hak absolut terdiri dari hak absolut yang bersifat kebendaan dan hak absolut yang tidak
bersifat kebendaan. Hak absolut yang bersifat kebendaan meliputi hak kenikmatan (hak milik, hak guna
bangunan dan sebagainya) dan hak jaminan.

b. Hak Relatif (nisbi, relative rechten, persoonlijke rechten).Hak relatif adalah hubungan subyek
hukum dengan subyek hukum tertentu lain dengan perantaraan benda yang menimbulkan kewajiban
pada subyek hukum lain tersebut. Hak relatif adalah hak yang berisi wewenang untuk menuntut hak
yang hanya dimiliki seseorang terhadap orang-orang tertentu. Jadi hanya berlaku bagi orang-orang
tertentu; (kreditur dan debitur tertentu).

Menurut Soerjono Soekanto:

a. Hak searah atau relatif, muncul dalam hukum perikatan atau perjanjian. Misal hak menagih atau
melunasi prestasi.

b. Hak jamak arah atau absolut, terdiri dari :

· Hak dalam HTN (Hukum Tata Negara) pada penguasa menagih pajak, pada warga hak asasi

· Hak kepribadian, hak atas kehidupan, hak tubuh, hak kehormatan dan kebebasan;

· Hak kekeluargaan, hak suami istri, hak orang tua, hak anak

· Hak atas objek imateriel, hak cipta, merek dan paten.

2.2 Pengertian Kewajiban

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh
pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Pengertian kewajiban lainnya adalah:

a. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berapsangan dengan hak dan melibatkan
hak di pihak lain

b. Kewajiban publik, dalam hukum publik ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban pardata
timbul dari perjanjian berkolerasi dengan hak perdata

c. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu
d. Kewajiban universal atau umum ditujukan ke semua warga negara atau umum , ditujukan kepada
golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian;

e. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan ,melawan hukum, misal kewawjiban untuk tidak
mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan
hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

2.3 Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan
mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.

Menurut Koerniatmanto S, warga negara merupakan anggota negara yang mempunyai kedudukan
khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak & kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap
negaranya.

Menurut A.S. Hikam, mengungkapka bahwa warga negara merupakan terjemahan dari “citizenship” yaitu
merupakan anggota dari sebuah kelompok atau komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
Menggunakan istilah tersebut menurutnya lebih pas & lebih berarti daripada kawula negara yang artinya
objek atau orang- orang yang dimiliki negara & mengabdi kepada pemiliknya (Negara).

Menurut Wolhoff, mengatakan bahwa Kewarganegaraan merupakan keanggotaan dari suatu bangsa
tertentu yakni sejumlah manusia yang terikat dengn yang lainnya karna kesatuan bahasa kehidupan
sosial & budaya serta kesadaran nasionalnya. Kewarganegaraan ini memiliki kemiripan dengan
kebangsaan yang membedakannya ialah hak-hak untuk aktif dalam perpolitikan. Dan ada kemungkinan
untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga negara Sebagai contoh secara hukum
berpartisispasi dalam politik. Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota
bangsa dari suatu negara.

Menurut Ko Swaw Sik ( 1957 ), mengungkapkan bahwa Kewarganegaraan merupakan ikatan hukm antara
Negara & seseorang. Dan ikatan itu menjadi suatu “kontrak politis” antara Negara yang mndapat status
sebagai Negara yang berdaulat & diakui karena memliki tata Negara. Kewarganegaraan juga merupakan
bagian dari konsep kewargaan. Dan didalam pengertian ini, warga suatu kota atau kapubaten disebut
juga sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam
otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena msing-masing satuan politik akn memberikan
hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi warganya.

2.4 Pengertian NKRI


NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah /
kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan, yang memiliki
tujuan dasar menjadi banggsa yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur dengan pemeintahan yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia.

NKRI adalah suatu bentuk Negara yang terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan bermacam
adat, suku dan keyakinan serta budaya yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Mungkin kamu juga pernah mendngar akan pengertian tersebut.
Ya, dalam UUD 1945, yang mungkin sangat sering kamu dengar saat upacara bendera hari senin. Secara
tidak langsung dengan diperdengarkannya pembacaan UUD 1945, itu memperkenalkan dan
menginformasikan tentang pengertian NKRI. Dari pengertian NKRI yang juga ada pada UUD 1945, tersirat
tujuan dan fungsi Negara yang juga penting untuk kamu fahami dan kamu tau. Dalam pemahaman NKRI,
Negara memiliki fungsi untuk menegakan keadilan melalui lembaga-lembaga peradilan yang sesuai
dengan UUD yang berlaku. Negara juga berfungsi untuk mengusahakan kemakmuran, kesejahteraan dan
keadilan rakyatnya. Negara juga berfungsi untuk melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan
bersama dan mencegah akan hal-hal buruk dalam masyarakat. Dan fungsi dari NKRI juga dalah
mempertahankan tegaknya kedaulatan Negara serta mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang
mengancam keamanan Negara.

Berdasarkan pengertian-pengertian perkata diatas, maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa


pengertian judul secara menyeluruh pada makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban Warga Negara
NKRI” ini adalah Kuasa untuk menerima dan melakukan sesuatu yang telah dibebankan sebagai
penduduk negara yang telah diatur oleh pemerintah negara Indonesia.

BAB III

KENYATAAN DI LAPANGAN

Dalam suatu negara ada berbagai macam hak dan kewajiban warga negara, seperti misalnya sebagai
berikut :

Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;

a. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.

b. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

c. Tiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan.
d. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai.

e. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

f. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau NKRI dari
serangan musuh.

g. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia ;

a. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.

b. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah (pemda).

c. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.

d. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara Indonesia.

e. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa
kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Namun dalam penerapan hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari hari masih banyak
sekali penyimpangan.

Contoh penyimpangan dalam hak :

a. Hak tentang penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara Indonesia

Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pengidupan yang layak,
namun dalam kenyataannya angka kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi, dan masyarakat masih
banyak yang kekurangan dalam segi ekonomi.

b. Hak untuk memperoleh rasa aman

Dalam UUD 1945 juga dijelaskan bahwa setiap warga negara indonesia mempunyai hak untuk
memperoleh rasa aman. Namun tingginya premanisme, dan kriminalitas di negara ini membuat setiap
warga negara harus selalu was was setiap saat, karena ancaman ancaman akan bisa muncul kapan saja.
Contoh penyimpangan dalam kewajiban :

a. Kewajiban melaksanakan aturan dan hukum yang berlaku

Setiap warga negara wajib melaksanakan hukum dan peraturan yang berlaku di negara ini, namu pada
kenyataannya masih banyak sekali tindak pidana atau perdata yang melanggar hukum, seperti misalnya
korupsi, yang merupakan penyakit yang susah hilang dari negara ini ketika sesorang telah menduduki
suatu jabatan tertentu.

Secara umum masih banyak sekali penyimpangan penyimpangan hak serta kewajiban yang terjadi di
negara ini, namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa dihilangkan. Penyimpangan terhadap hak dapat
diselesaikan secara profesional oleh pemerintah, yang artinya pemerintah harus bisa memperbaiki
program atau sistem pembangunan yang sedang berjalan di negara ini menjadi lebih baik agar semua
hak dari warga negara dapat terpenuhi. Sementara dengan penyimpangan terhadap kewajiban warga
negara diperlukan perbaikan serta kesadaran hukum dan moral agar setiap warga negara bisa saling
menghormati hak orang lain. Demi kondisi negara yang lebih baik, maka penyimpangan dan kewajiban
warga negara merupakan hal yang perlu diperbaiki bersama antara warga negara dengan pemerintah.
Sehingga akam terbantuk negara yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara

Hak merupakan sesuatu hal yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota
warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya didapat dengan cara
diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan
oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat .
Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.

Jadi antara hak dan kewajiban itu saling berhubungan satu sama lain, sebab seseorang tidak akan
mendapat haknya tanpa melakukan kewajiban yang sudah di tentukan, begitu juga sebaliknya setiap
kewajiban yang telah dikerjakan pasti hak selalu mengikutinya. Contoh yang sederhana “seseorang yang
bekerja di suatu perusahan, mereka memberikan tenaganya dan melaksanakn tugas yang sudah
ditentukan, lalu pada saat tertentu mereka akan mendapatkan gaji”.

Sedangkan pengertian warga negara menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat
tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara tersebut. Beberapa pengertian tentang warganegara juga
diatur oleh UUD 1945, pasal 26 menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa
lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara”.

4.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak dan kewajiban merupakan hal yang memiliki keterkaitan yang sulit dipisahkan. Untuk mencapai
keseimbangan antar hak dan kewajiban, kita perlu tahu posisi kita masing-masing. Hak warga negara
adalah hak yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan, kewajiban negara adalah melakukan suatu kewajiban atau perintah kita sesuai dengan
hukum yang berlaku dan berdasarkan UUD 1945. Sejatinya, kita sering menuntut hak namun melupakan
sebuah kewajiban kita. Jika hak dan kewajiban telah terpenuhi dan dilaksanakan dengan baik, maka akan
tercipta kehidupan yang harmonis, nyaman, tentram dan sejahtera. Apabila hak dan kewajiban tidak
seimbang dalam pelaksanannya akan menimbulkan perselisihan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang
lain.

Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik harus menegakkan hak dan kewajiban dalam
kehidupan sehari-hari. Jika kita telah melaksanakannya dengan baik, kita boleh menuntut hak kita
sebagai warga negara kepada pemerintah. Dengan begitu, rasa keadilan akan lebih terasa di tengah
kehidupan yang rumit ini.

4.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945

Hak dan kewajiban manusia sebagai warga negara tercantum dalam undang-undang dasar 1945 sebagai
berikut :

Hak Warga Negara Indonesia

1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal
27 ayat 2).

2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dalam kehidupannya (pasal
28A).

3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).

5. Setiap orang berhaak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya, dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).

6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C ayat 2).

7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dimata hukum (pasal 28D ayat 1).

8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2).

9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28D
ayat 3).

10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).

11. Setiap orang berhak atas kbebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai
dengan hati nuraninya (pasal 28E ayat 2).

12. Setiap orang beerhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat (pasal 28E
ayat 3).

13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (pasal
28F).

14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal 28G ayat 1).

15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28G ayat 2).

16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1).

17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (pasal 28H ayat 2).

18. Setiap orang berhak atas jaminana sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3).
19. Setiap orang berhak bebas mempunyai hak milik pribadi dab hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapapun (pasal 28H ayat 4).

20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu (pasal 28I ayat 2).

21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lian dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).

22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara (pasal 30 ayat 1).

23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintah dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintah itu dengan tidak ada pengecualian (pasal 27 ayat 1).

2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).

3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai sesuai
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis (pasal 28J ayat 2).

4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara (pasal 30 ayat
1).

Sebagaimana yang telah ditetapkan bahwasanya Hak dan Kewajiban Warga Negara sudah tercantum
dalam UUD 1945. Namun saat ini pelaksanaannya masih saja tidak seimbang antara hak dan
kewajibannya. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab bersama, mencari solusi yang tepat untuk
pencapaian tersebut. Bisa dikatakan faktornya bisa saja dari faktor pribadi maupun pemerintahan. Faktor
pemerintah sendiri masih mencerminkan hal yang negatif dalam kepemimpinannya dalam membangun
negeri ini. Sedangkan peran pemerintah sang penting bagi bangsa dan negara ini sendiri, dan
berpengaruh pada rakyatnya yang mereka pimpin. Para pemerintah cenderung mementingkan
kepentingaan pribadinya dan melupakan kepentingan kesejahteraan masyarakatnya, dilihat dari
banyaknya kasusu korupsi yang dilakukan oleh para pemerintah. Jika hal tersebut terus terjadi maka akan
terjadinya ketidakseimbangan yang mengakibatkan kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Marilah
memulai dari diri sendiri untuk bergerak merubahnya agar mendapatkan hak – hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban sebagai warga negara Indonesia.
Maka dari semua itu perlunya pengertian dan pemahaman dari sedini mungkin mengenai apa itu hak
dan kewajiban, bagaimana cara kedua hal tersebut dijalankan supaya tetap imbang dan tidak berat
sebelah. Antara hak – hak yang dimiliki setiap manusia tentu ada tuntutan berupa kewajiban yang harus
ditanggung terlebih dahulu. Antara kewajiban yang sudah dilaksanakan setiap manusia terdapat hak –
hak yang pantas didapatkan dan dimiliki oleh manusia itu, sehingga dalam pelaksanaan kesehariannya
kedua hal ini tidak bisa berjalan sendiri – sendiri apalagi terpisah. Perlunya pendidikan sedini mungkin
bagi tiap Warga Negara Indonesia supaya memahami prinsip dasar akan hak dan kewajiban ini. Bahwa
pendidikan Kewarganegaraan yang diterapkan di sekolah – sekolah merupakan salah satu upaya yang
baik dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat akan hak dan kewajiban, terutama sebagai
Warga Negara Indonesia. Harapannya dari peningkatan pemahaman akan hak dan kewajiban, maka
rakyat Indonesia dapat semakin menjalani kehidupan bermasyarakat yang lebih positif dan bertanggung
jawab, taat hukum serta menghormati hak – hak diri sendiri maupun orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, Aim. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang Demokratis. Grafindo
Media Pratama.

Widodo, Wahyu. , Budi Anwari, & Maryanto. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Pengantar Teori.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Pengertian Kewajiban

Menurut Prof. Dr. Notonegoro

Kewajiban berasal dari kata wajib. Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya
dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan.

Menurut Curzon

Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :


Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan hak dan nisbi melibatkan
hak di lain pihak;

Kewajiban publik, dakam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik ialah wajib mematuhi hak
publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata;

Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu;

Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga negara atau secara umum, ditujukan
kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian;

Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum, misal kewajiban untuk tidak
mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan
hukum misal membayar kerugian dalam hukum perdata.

Kewajiban memiliki beberapa arti :

Dari segi ilmu fiqih kewajiban mempunyai arti, sesuatu yang harus dikerjakan apabila dijalankan
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan mendapat dosa.

Dari segi ilmu tauhid kewajiban memiliki arti sesuatu yang benar adanya.

Menurut Curzon kewajiban dikelompokan menjadi 5 antara lain :

Kewajiban mutlak adalah tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan hak dan nisby.
Melibatkan hak dilain pihak

Kewajiban publik adalah wajib mematuhi hak public dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian
berkorelasi dengan hak perdata.

Kewajiban positif adalah menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negative tidak melakukan
sesuatu.

Kewajiban universal atau umum ditujukan kepada semua warga Negara.

Kewajiban primer adalah tidak timbul dari perbuatan melawan hukum.

Pengertian Warganegara

Pengertian Warga Negara menurut KBBI(2002) adalah penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu.
A.S Hikam (2000)mendefenisikan Warga Negara (citizenship) adalah anggota dari sebuah komunitas yang
membentuk itu sendiri.

Menurut Koerniatmanto (2006) Warga Negara adalahsebagai angota Negara dan mempunyai hubungan
hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.Jadi warga Negaraadalah orang-orang
yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota resmi dari suatu Negara tertentu,atau
dengan kata lain warganegara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Hak warganegara

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota
warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya didapat dengan cara
diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban .

Contoh Hak Warga Negara Indonesia :

Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.

Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan.

Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-
masing yang dipercayai.

Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau NKRI dari
serangan musuh.

Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Hak Warganegara dalam UUD 1945

Pasal 27
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal 28 A

(1) Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28 B

(1) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.

(2) Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 C

(1) Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar nya, Hak untuk mendapatkan
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya

(2) Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif.

Pasal 28 D

(1) Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang sama
di depan hukum.

(2) Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja

(3) Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

(4) Hak atas status kewarganegaraan.


Pasal 28 E

(1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pekerjaannya,
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak untuk
kembali.

(2) Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya.

(3) Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28 F

(1) Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.

Pasal 28 G

(1) Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda, Hak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi manusia.

(2) Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia.

Pasal 28 H

(1) Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat, Hak untuk memperoleh pelayanankesehatan .

(2) Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai persamaandan keadilan

(3) Hak atas jaminan sosial

(4) Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.

Pasal 28 I
(1) Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif)

(2) Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apapun dan berhak mendapat perlindungan
dari perlakuan diskriminatif tersebut

Pasal 31

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

Kewajiban warganegara

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan
oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat .
Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai
dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :

Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.

Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat
dan pemerintah daerah (pemda).

Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan
tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di
wilayah negara Indonesia.
Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita
bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Kewajiban warga negara:

Ø Membayar pajak.

Ø Membela pertahanan dan keamanan.

Ø Menghormati hak asasi.

Ø Menjunjung hukum dan pemerintahan.

Ø Ikut serta membela negara.

Ø Tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.

Ø Wajib mengikuti pendidikan dasar.

Kewajiban Warganegara menurut UUD 1945 :

Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal 28 J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan

Pasal 31

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

KASUS HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat perhatian khusus dari negara
sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Pengakuan Hak sebagai warga negara indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu
masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya
dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warga negara dan diajak untuk “bermimpi” bisa
mendapatkan pengakuan akan hak – hak tersebut secara utuh. Misalnya saja hak warga negara untuk
mendapatkan penghidupan yang layak. Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal
itu hanya menjadi impian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak
– hak tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang kurang beruntung
kehidupannya hanya bisa menunggu kapan mereka diperhatikan kesejahteraannya atau menunggu
berubahnya kebijakan pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.
Memang didalam pelaksanaannya ada kecenderungan lebih mengutamakan hak – hak dari pada
kewajiban – kewajiban asasi warga negara. Ada kecenderungan menuntut hak – hak yang berlebihan
sehingga merugikan orang lain.penuntutan hak – hak yang berlebih – lebihan atau tanpa batas akan
merugikan orang lain yang memiliki hak yang sama. Oleh sebab itu, pelaksanaan hak – hak warga negara
perlu dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan atau dihapuskan.

Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara

Terdapat berbagai macam bentuk pelanggaran menurut UU yaitu :

Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum

Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrim yang dinilai
oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan

Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap pers yang dinilai

mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan.

Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut dicurigai sebagai

oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini

merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara

Contoh Pengingkaran Kewajiban di Indonesia

Pengingkaran kewajiban warga Negara banyak sekali bentuknya,mulai dari yang sederhana sampai yang
berat , diantaranya adalah :

Membuang sampah sembarangan

Melanggar aturan lalu lintas , misalnya tidak memakai helm , tidak mempunyai SIM, tidak mematuhi

rambu-rambu lalu lintas, tidak membawa STNK dan sebagainya.

Merusak fasilitas Negara , misalnya mencorat – coret bangunan milik umum , merusak jaringan telephon,

dan sebagainya.

Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara, misalnya mangkir dari kegiatan
Membayar Pajak dan Menaati Hukum Lalu Lintas

Dapus

Juniardi, B. (2005). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers.

Вам также может понравиться