Вы находитесь на странице: 1из 15

A.

PENGERTIAN

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan


cukup bulan ( 37- 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,2007).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dan janin turun
ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir (Winkjosastro, H. 2008 : 100).

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri),
yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain (Mochtar, 1998).

Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut :

1. Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan
lahir.
2. Persalinan bantuan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan
forceps atau dilakukan operasi section caesarea.
3. Persalinan anjuran
Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar
dengan jalan rangsangan misalnya dengan pemberian pitocin atau
prostaglandin atau pemecahan ketuban.

Menurut umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan adalah :

1. Partus immaturus adalah partus yang terjadi pada umur kehamilan kurang
dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500-900
gram.
2. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat hidup
tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2499 gram atau
tua kehamilan antara 28 -37 minggu.
3. Partus matures atau partus aterm adalah suatu partus yang terjadi pada
kehamilan antara 37 – 42 minggu dengan berat badan 2500 gram atau
lebih.
4. Partus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi pada
kehamilan lebih dari 42 minggu.
5. Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin viabel berat janin
dibawah 500 gram atau tua kehamilan dibawah 20 minggu.

B. Sebab-sebab mulainya persalinan


Beberapa teori yang memungkinkan terjadinya proses persalinan
1. Teori keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas waktu
tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi
sehingga persalinan dapat dimulai. Keadaan uterus yang terus
membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus.
Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi
uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Pada
kehamilan ganda sering kali terjadi kontraksi setelah keregangan
tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan.
2. Teori penurunan progesterone
a. Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu
dimana terjadi penimbunan jaringan ikat pembuluh darah
mengalami penyempitan dan buntu.
b. Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim
sensitif terhadap oksitosin.
c. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesterone tertentu.
3. Teori oksitosin
a. Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior
b. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron dapat
mengubah sensitifitas otot rahim, sehingga terjadi Braxton hicks.
c. Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya kehamilan,
masa oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan
dapat dimulai.
4. Teori protoglandin
a. Konsentrasi progesteron meningkat sejak usia kehamilan 15
minggu yang dikeluarkan oleh desidua.
b. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi
otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
c. Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan
5. Teori hipotalamus Pituari dan Glandula Suprarenalis
a. Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anenchepalus
sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk
hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleh liggin (1973)
b. Malpas pada tahun 1993 mengangkat otak kelinci percobaan
hasilnya kehamilan kelinci lebih lama.
c. Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan maturitas janin,
induksi (mulainya) persalinan.
d. Dari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara
hipotalamus-pituari dengan mulainya persalinan.
e. Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan.

C. Faktor penting dalam persalinan


1. Power
Power adalah tenaga atau kekuatan ibu untuk mengejan, tenaga ini
serupa dengan tenaga waktu kita buang air besar tetapi jauh lebih kuat lagi.
Tanpa mengejan anak tidak dapat keluar seperti pada pasien yang lumpuh
otot-otot perutnya maka persalinan harus dibantu dengan forcops. Setelah
pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak
keluar. Selain his terutama disebabkan oleh kontraksi otot dinding perut
yang menyebabkan tekanan intra abdominal meningkat.
Ibu melakukan kontraksi involuntes dan volunteer secara bersamaan
untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus. Kontraksi inuolonter
yang disebut kekuatan primer menandai dimulainya persalinan. Apabila
serviks berdilatasi usaha volunteer dimulai untuk mendorong yang disebut
kekuatan sekunder yang membesar kekuatan kontraksi involunter.
Power saat persalinan disebabkan oleh :
a. HIS (kontraksi otot rahim)
b. Kontraksi otot dinding rahim
c. Kontraksi diafragma, pelvis atau kekuatan mengejan
d. Ketegangan dan kontraksi ligomentum rotundum.

2. Passanger
Passenger adalah penumpang yang janin, plasenta atau juga selaput
ketuban harus dilahirkan melalui jalan lahir. Karena itu plasenta juga dan
selaput ketuban dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin.
a. Berat janin
Untuk bayi wanita 3,4 kg dan pria 3,5 kg. berat bayi normal antara >
2500 gram sampai < 4000 gram.
b. Panjang janin
Untuk panjang bayi rata-rata 50 cm. panjang bayi normal diantara 745
cm sampai < 55 cm. bila panjang bayi yang kurang/melebihi panjang
bayi normal maka dicurigai adanya penyimpangan kromosom.
c. Ukuran kepala janin
Ukuran kepala janin sangat penting untuk mengetahui apakah janin
bisa melewati jalan lahir tanpa penyulit. Selain itu ukuran janin
penting untuk resiko terjadinya CPD dapat mempersulit persalinan.
d. Letak janin
Yaitu hubungan antara sumbung panjang (punggung) janin terhadap
sumbu panjang (punggung ibu). Letak juga disebut sebagaihubungan
antara aksis panjang badan janin dengan abdomen ibu yang
digambarkan dengan membujur, melintang dan miring. Letak janin
normal adalah membujur dengan kepala janin berada di dibawah.
e. Presentasi
Yaitu bagian presentasi menunjukkan bagian janin yang menempati
PAP, atau bagian janin yang pertama kali masuk PAP. Bisa disebut
bokong, kepala ataupun bahu. Presentasi bayi yang normal adalah sub
acccipito bragmatika.
f. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin sangat penting untuk memantau kesejahteraan
jani daam rahim. Pada persalinan normal, DJJ diukur dengan
auskultasi dengan menggunakan funduscope ataupun dopler. Frekuensi
denyut jantung janin sangat dipengaruhi oleh beberapa factor penting
yaitu kontraksi, posisi dan kemajuan persalinan itu sendiri.
g. Air ketuban dan selaput ketuban
Ruangan yang dilapisi selaput janin (selaput ketuban) berisi air
ketuban (liquar amnii)
h. Volume
Volume air ketuban dalam kehamilan cukup bulan adalah 1000 cc-
1500 cc. bila kurang dari 1000 cc disebut oligohidromnion. Namun
bila volume air ketuban lebih dari 1500 cc disebut polihidromnion.
i. bentuk
Air ketuban berwarna putih kekeruhan khas amis dan berasa manis.
Bila air ketuban berwarna hijau ini adalah indikasi adanya
ketidaknormalan.
j. Komposisinya
Terdiri atas 98 % air, sisanya albumin sel-sel epitel. Rambut lanugo,
vernit caseasa dan garam-garam organic. Kadar protein 2 gr/l terutama
di bagian albumin. Diproduksi oleh kencing janin, transudasi dari
epitel amnion sekresi dari epitel amnion asal campuran (mixed arigin).
k. Placenta (uri)
Placenta adalah alat transportasi darah, nutrisi, oksigen dan juga sisa
buangan dari ibu kepada janin. Uri berbentuk bundar atau oval, ukuran
diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan berat 500-600 gram.
a) Komponen placenta
Placenta terdiri dari desidua kompektel atas beberapa lobus dan
terdiri dari 15-20 kotiloden.
b) Tali pusat
Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan
janin. Panjang tali pusat antara 50-55 cm diameternya 1-2,5 cm
dan terdiri atas 2 buah arteri, umbilicalis dan 1 buah vena
umbilicalis. Selain panjangnya tali pusat yang terpenting lagi
adalah insersi nya kepada plasenta, hal ini sering menjadi
masalah ketika insersi itu tidak pada tempatnya.
3. Passanger (jalan lahir)
Jalan lahir merupakan bagian keras yaitu tulang – tulang panggul
bagian lunak yaitu otot-otot panggul. Berdasarkan ciri-ciri bentuk
panggul dibagi menjadi :

a) Ginekoid : Panggul ideal wanita, arcus pubis luas. Diameter


sogitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter
sagitalis anterior.
b) Andrekoid : Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari
pada diameter sagitalis anterior (panggul pria) segmen anterior
sempit dan berbentuk segitiga.
c) Anthropoid : Diameter anteroposterior dari PAP lebih besar
dari diameter transversa hingga bentuk PAP lonjong ke depan.
Bentuk segmen anterior sempit dan runcing.
d) Platipolloid : Bentuk ini sebetulnya panggul dinekoid yang
picak, diameter anteroposterior kecil, diameter transversa biasa.
Segmen anterior lebar, secrum melengkung.

D. Tanda-tanda persalinan
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang
semakin pendek.
b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu :
a) Pengeluaran lendir
b) Lendir bercampur darah
c. Dapat disertai ketuban pecah
d. Dijumpai perubahan serviks
a) Perlunakan serviks
b) Pendataran serviks
e. Pembukaan serviks

E. Mekanisme persalinan
Mekanisme persalianan ada 7 tahap yaitu :
1. Engagement (turunnya kepala)
Ketika diameter biparietalis melewati PAP : masuknya kepala kedalam
PAP biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan flexi
ringan. Masuknya kepala kedalam PAP pada primigravida. Sudah
terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan tetapi pada multigravida
biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Penurunan bagian
terendah janin ke dalam rongga panggu ini akan dirasakan ibu sebagai
Lightening
2. Desent (penurunan)
Penurunan ini diakibatkan oleh tekanan cairan intra uterine, tekanan
langsung oleh fundus pada bokong saat ada kontraksi, usaha mengejan
yang menggunakan otot-otot abdomen, ekstensi dan pelurusan badan
janin.
3. Flexion
Dengan majunya kepala biasanya juga flexi bertambah hingga UUK
jelas lebih rendah dari UUB. Keuntungan dari bertambahnya flexi
ialah bahwa ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir.
Diameter sub occipito frontalis (11 cm). flexi ini disebabkan karena
anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tekanan dari pintu atas
panggul serviks, dinding panggul atau dasar panggul.
4. Putaran paksi dalam
Yang dimaksud adalah putaran dari bagian depan sehingga bagian
terendah dari bagian depan memutar ke depan bawah sumphisis. Pada
presentasi belakang kepala, bagian yang terendah adalah bagian UUK
dan bagian ini yang melakukan putaran ke depan ke bawah symphisis
putaran paksi dalam mutlak untuk melahirkan kepala karena
merupakan usaha menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan
lahir. Putaran paksi dalam terjadi bersamaan dengan majunya kepala
dan tidak terjadi sebelum kepala sampai hudge III. Kadang-kadang
baru setelah kepala sampai di dasar panggul, sebab-sebab putaran
paksi dalam :
a. Pada letak flexi, bagian belakang kepala merupakan bagian
terendah kepala.
b. Bagian terendah dari kepala mencari tahanan yang paling
sedikit terdapat sebelah dalam atas dimana terdapat hiatus
genitalis antara m levator ani kiri dan kanan.
c. Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter
antara posterior.
5. Extention
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul
terjadilah ekstansi dari kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan
lahir pada pintu bawah pangul mengarah ke depan dan ke atas.
Sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya. Kalau
tidak terjadi ekstensi kepala akan tertekan pada perineum dan
menembusnya pada kepala bekerja dua kekuatan yang satu
mendesaknya ke bawah dan satunya disebabkan tahanan dasar panggul
yang menolaknya ke atas. Result efeknya ialah kekuatan ke arah depan
atas. Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah symphisis maka
yang dapat maju karena kekuatan tersebut di atas bagian yang
berhadapan dengan sub occiput, maka lahirlah berturut-turut pada
pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan
akhirnya dengan dagu gerakan akstensi.
6. External Rotation
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah
punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi
karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi
(putaran balasan). Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga ke belakang
kepala berhadapan dengan tuber ischiadicum sepihak (disisi kiri).
Gerakan yang terakhir ini adalah putaran faksi luar yang sebenarnya
dan disebabkan karena ukuran bahu luar yang sebenarnya dan
disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisa cramial menempatkan
diri dalam diameter antero posterior dari pintu bawah panggul).
7. Expulsion
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphisis dan
menjadi hipomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu
depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah
dengan paksi jalan lahir.

F. Perubahan yang terjadi dalam Persalinan


a. Keadaan Segmen Atas dan Segmen Bawah Rahim
Segmen atas rahim dibentuk oleh corpus uteri. Segmen bawah rahim
terjadi dari isthmus uteri. SAR memegang peranan majunya persalinan
sehingga dapat mendorong anak keluar. SBR memegang peranan pasif
dan makin tipis dengan majunya persalinan serta mengadakan relaksasi
dan dilatasi sehingga menjadi saluran yang tipis dan teregang yang
akan dilalui janin. Kontraksi otot rahim mempunyai sifat yang khas
yaitu retraksi ( setelah kotrksi, otot tersebut tidak berelaksasi kembali
ke keadaan sebelum kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek
walaupun tonusnya seperti sebelum kontraksi). Adanya retraksi
menyebabkan otot SAR kian menebal dan memendek, tekanan
intrauterine meningkat, volume dalam corpus uteri mengecil. Gerakan
retraksi ini menyebabkan pembukaan serviks, isthmus uteri teregang
dan janin terdorong ke bawah.
b. Perubahan Bentuk Rahim
Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang
sedangkan ukuran melintang maupun ukuran muka belakang
berkurang
c. Perubahan Serviks
Agar anak dapat keluar dari rahim maka perlu terjadi pembukaan dari
serviks. Pembukaan dari serviks ini biasanya didahului ole pendataran
dari serviks. Pendataran serviks adalah pemendekan canalis servikalis
yang sebelumnya 1 – 2 cm menjadi satu lubang dengan pinggir tipis.
Pembukaan serviks adalah pembesaran dari ostium externum yang
tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa milimeter
menjadi lubang yang dapat dilalui anak, kira-kira 10 cm diameternya.
Faktor – faktor yang menyebabkan pembukaan serviks :
1. Mungkin otot-otot serviks menarik pada pinggir ostium dan
membesarkannya
2. Waktu kontraksi SBR dan serviks di regang oleh isi rahim terutama
air ketuban yang menyebabkan tarikan serviks
3. Waktu kontraksi ketuban menonjol ke kandilis servikalis dna
membukanya
d. Perubahan vagina dan dasar panggul
Setelah ketuban pecah segala perubahan ditimbulkan oleh bagian
depan anak, dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding
tipis. Dari luar, peregangan bagian dalam nampak perineum menonjol
dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka. Regangan yang
kuat ini disebabkan oleh bertambahnya pembuluh darah pada vagina
dan dasar panggul jika jaringan tersebut robek maka akan
menimbulkan perdarahan yang banyak.

G. Tahapan Persalinan
1. Kala I (Kala Pembukaan)
Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan
lahirnya placenta secara lengkap ibu belum inpartu jika kontraksi uterus
tidak mengakibatkan perubahan serviks.
Tanda dan gejala inpartu meliputi :
a. Penipisan dan pembukaan serviks
b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks
c. Cairan lendir bercampur darah (show) melalui vagina
Fase-fase dalam kala I persalinan :
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur
dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka
lengkap (10 cm). kala I persalinan dimulai sejak kontraksi. Kala I
persalinan dibagi menjadi 2 fase yaitu :
a. Fase laten
1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan secara bertahap.
2) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
3) Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam
4) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih antara 20-30 detik.
b. Fase aktif
Fase aktif dibagi dalam 3 fase lagi, yaitu :

1) Fase akselarasi (fase percepatan)


Dari pembukaan 3 cm – 4 cm yang dicapai dalam 2 jam.
2) Fase kemajuan maksimal
Dari pembukaan 4 cm – 9 cm yang dicapai dalam 2 jam
3) Fase deselerasi
Dari pembukaan 9 cm – 10 cm selama 2 jam

Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 12 jam sedangkan


pada multigravida berlangsung kira-kira 8 jam.

2. Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagian
kala pengeluaran bayi. Gejala dan tanda kala II persalinan yaitu :
a. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi.
b. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan atau
vaginanya.
c. Perineum menonjol
d. Vulva dan vagina, spingter ani membuka
e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.

Tanda pasti kala II ditentukan melalui pemeriksaan dalam yang hasilnya


adalah :

a. Pembukaan serviks telah lengkap


b. Terlihatnya bagian kepala bayi.

Pada saat kepala janin tampak dalam vulva, seorang penolong persalinan
harus menahan perineum dengan kain sedangkan tangan satunya
menahan keluarnya kepala supaya tidak terjadi expulsi berlebihan.
Dengan adanya his dan kekuatan mengejan yang baik, maximal kepala
janin dilahirkan dengan sub uccipito dibawah symphisis. Kemudian dahi,
muka dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat his muncul lagi
untuk mengeluarkan tubuh bayi.
Pada primigravida kala II berlangsung kira-kira 2 jam sedangkan pada
multigravida kira-kira 1 jam.

3. Kala III (Pengeluaran uri)


Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban pada kala III persalinan,
otot miometrium berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga
uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran
tempat perlekatan plasenta. Karena perlekatan menjadi semakin kecil,
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan melipat,
menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah plasenta lepas,
maka plasenta dalam akan turun ke bagian bawah atau kedalam vagina
bersamaan dengan adanya his.

Tanda-tanda lepasnya plasenta

1. Perubahan bentuk dan tinggi fundus


Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi,
uterus berbentuk bulat penuh dan TFU biasanya dibawah pusat.
Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah uterus
berbentuk segitiga seperti buah pear/alpukat dan fundus diatas
pusat.
2. Tali pusat memanjang
Tali pusat terlihat menjulur ke luar vagina (tanda Ahfeld)
3. Semburan darah mendadak dan singkat
Kala III maximal 30 menit (biasanya 15 menit)
Fase pelepasan uri :

1. Schultze
Lepasnya uri seperti menutup payung, cara ini biasanya tidak ada
perdarahan sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.
2. Duncan
Lepasnya uri mulai dari pinggir, darah akan menjalar keluar antara
selaput ketuban.
Fase pengeluaran uri

Uri yang sudah lepas oleh kontraksi rahim akan didorong ke bawah hal
ini dibantu pula oleh tekanan abdominal atau mengejan. Perasat-perasat
untuk mengetahuuri :

1. Kutsner
Meletakkan tangan disertai dengan tekanan pada sympisis. Tali
pusat ditegangkan, bila tali pusat masuk berarti belum lepas, bila
bertambah panjang atau maju berarti sudah lepas.
2. Klein
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit. Bila tali pusat kembali
berarti belum lepas, jika diam atau bertambah panjang berarti
sudah lepas.
3. Strassmen
Tegangkan tali pusat dan letakkan tangan difundus, ketok bila tali
pusat bergetar berarti belum lepas.
4. Manuaba
Tangan kiri memegang uterus pada segmen bawah rahim
sedangkan tangan kanan memegang dan mencangkan tali pusat
kemudian menarik secara berlawanan (dorso kranial). Placenta
belum lepas bila terasa berat dan tali pusat tidak memanjang. Bila
sudah lepas, bila ditarik terasa ringan dan tali pusat memanjang.

4. Kala IV
Kala IV observasi dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam
pertama postpartum. Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan
asuhan yang memadahi selama persalinan dalam upaya mencapai
pertolongan persalinan yang berhasil dan aman, dengan memperhatikan
aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Observasi yang harus dilakukan pada kala IV adalah:
a. Tingkat kesadaran penderita
b. Pemeriksaan TTV
c. Kontraksi uterus
d. Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap masih normal jika jumlahnya tidak melebili
400 – 500 cc.

Вам также может понравиться

  • 123 Tugas KMB
    123 Tugas KMB
    Документ11 страниц
    123 Tugas KMB
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Keuangan Wmhabibie
    Keuangan Wmhabibie
    Документ4 страницы
    Keuangan Wmhabibie
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Format Pemeriksaan Kesehatan
    Format Pemeriksaan Kesehatan
    Документ4 страницы
    Format Pemeriksaan Kesehatan
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Poa RW 08
    Poa RW 08
    Документ5 страниц
    Poa RW 08
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Form 2
    Form 2
    Документ42 страницы
    Form 2
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • 68918
    68918
    Документ19 страниц
    68918
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • 6.2 Tumor Otak
    6.2 Tumor Otak
    Документ47 страниц
    6.2 Tumor Otak
    Fera Nurjanah
    Оценок пока нет
  • Penyakit_Frekuensi
    Penyakit_Frekuensi
    Документ6 страниц
    Penyakit_Frekuensi
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • KELOMPOK 3 Clinical Pathway PDF
    KELOMPOK 3 Clinical Pathway PDF
    Документ1 страница
    KELOMPOK 3 Clinical Pathway PDF
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Naskah Sumpah Jabatan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa-2
    Naskah Sumpah Jabatan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa-2
    Документ2 страницы
    Naskah Sumpah Jabatan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa-2
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • 123 Tugas KMB
    123 Tugas KMB
    Документ11 страниц
    123 Tugas KMB
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Tentang Konstitusi 1 New
    Tentang Konstitusi 1 New
    Документ24 страницы
    Tentang Konstitusi 1 New
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Ilmu Dasar Keperawatan PDF
    Ilmu Dasar Keperawatan PDF
    Документ49 страниц
    Ilmu Dasar Keperawatan PDF
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • 68918
    68918
    Документ19 страниц
    68918
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Alip Ds
    Alip Ds
    Документ7 страниц
    Alip Ds
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • PLASENTAPREVIA
    PLASENTAPREVIA
    Документ10 страниц
    PLASENTAPREVIA
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Tilik Infus
    Tilik Infus
    Документ5 страниц
    Tilik Infus
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kehilangan
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kehilangan
    Документ15 страниц
    Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kehilangan
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • FRAKTUR
    FRAKTUR
    Документ41 страница
    FRAKTUR
    Engga Erlangga
    Оценок пока нет
  • ECT Asuhan
    ECT Asuhan
    Документ24 страницы
    ECT Asuhan
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Berita Acara
    Berita Acara
    Документ1 страница
    Berita Acara
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • No Aspek Yang Dinilai Nilai 0 1 I Pra-Interaksi
    No Aspek Yang Dinilai Nilai 0 1 I Pra-Interaksi
    Документ3 страницы
    No Aspek Yang Dinilai Nilai 0 1 I Pra-Interaksi
    Aulia Prihatini
    Оценок пока нет
  • JJNJM
    JJNJM
    Документ2 страницы
    JJNJM
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Maternitas
    Maternitas
    Документ10 страниц
    Maternitas
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Alip
    Alip
    Документ16 страниц
    Alip
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Wa0003
    Wa0003
    Документ1 страница
    Wa0003
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Maternitas Kelompok 2 Post Partum
    Maternitas Kelompok 2 Post Partum
    Документ12 страниц
    Maternitas Kelompok 2 Post Partum
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • TDVJ
    TDVJ
    Документ26 страниц
    TDVJ
    nurul putri
    Оценок пока нет
  • Materi Perdarahan Postpartum
    Materi Perdarahan Postpartum
    Документ38 страниц
    Materi Perdarahan Postpartum
    Sheila Sarasanti
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ1 страница
    Daftar Pustaka
    nurul putri
    Оценок пока нет