Вы находитесь на странице: 1из 3

Satu lagi yang bisa membuat hidup nelayan Bandar sejah tera yaitu adanya ibu-ibu

yang bisa mengelola ikan yang tidak habis terjual menjadi ikan pindang. Ada yang menyebut
Desa Bandar merupakan perkampungan nelayan terkaya di Indonesia.

Jenis-jenis kapal yang digunakan nelayan di Desa Bandar yaitu :

1. Kapal Contrang
2. Kapal Penampung
3. Kapal Holler atau Pancing
4. Kapal Cumi
5. Kapal Cakalan
6. Kapal Kursin Manual

Sekarang ini, kapal yang menjadi primadona adalah kapal Kursin Freezer. Kapal ini
sudah menggunakan mesin pembeku dalam menyimpan ikan sehingga dapat bertahan lebih
lama. Tidak hanya jenis, gross, dan harga yang berbeda, jenis ikan yang di tangkap juga
berbeda. Jenis kapal holler atau pancing menangkap ikan pancingan, krapu, kakap, manyung
atau biasa dikenal dengan patin dan lain-lain. Jenis kapal cumi menangkap cumi dan
sejenisnya. Bagi para nelayan kecil, cara menangkap yang digunakan masih tergolong
tradisional yaitu menggunakan jaring yang cukup besar yang berukurab 37 x 25 depa. Para
nelayan tradisional ini harus bersaing dengan kapal-kapal kayu dalam mencari ikan. Kapal-
kapal kayu berukuran agak besar yang beroperasi dengan mengguakan pukat harimau. Kapal-
kapal ini menjaring ikan dekat dengan wilayah nelayan tradisional.

Cara menangkap ikan beserta kelebihan dan kekurangannya:

1. Pukat udang atau pukat harimau


Merupakan jaring yang berbentuk kantong yang ditarik oleh satu atau dua kapal, bisa
melalui samping atau belakang. Alat ini tergolong efektif namun tidak seleknif sehingga
merusak semua yang dilewatinya. Alat ini cenderung menjadi alat tangkap yang
merusak. Tujuan alat ini yaitu untuk menangkap udang dan juga ikan perairan dasar.
2. Pukat kantong
Merupakan jenis jaring ikan berbentuk kerucut yang terdiri dari kantong, badan, dua
lembar sayap yang dipasang pada kedua sisi mulut jaring dan tali penarik. Alat ini
tergolong tradisional, tidak merusak lingkungan, dan ukurannya relatif kecil.
3. Pukat cincin
Merupakan jaring yang berbentuk empat persegi panjang, dilengkapi tali kerut yang
bercincin yang diikatkan pada bagian bawah jaring, sehingga membentuk kerut dan
seperti mangkuk. Alat ini bertujuan untuk menangkap gerombolan ikan. Alat ini
tergolong efektif dan tidak merusak.
4. Jaring insang
Merupakan jaring berbentuk empat persegi panjang, mata jaring berukuran sama
dilengkapi dengan pelampung pada bagian atas dan pemberat pada bagian bawah jaring.
Alat ini bertujuan mengahadang gerombolan ikan secara pasif. Alat ini sioperasikan
dengan cara dihanyutkan, dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara
dilingkarkan atau menyapu dasar perairan.
5. Jaring angkat
Merupakan suatu alat penangkap yang cara pengperasiannya dilakukan dengan
menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Terbuat dari nilon yang menyerupai
kelambu, ukuran mata jaringnya relatif kecil yaitu 0,5 cm dan berbentuk menyerupai
kotak. Pengoperasiannya menggunakan lampu atau umpan sebagai daya tarik.
Dioperasikan dari perahu rakit bangunan tetap atau dengan tangan manusia. Alat ini
efektif menangkap jenis ikan pelagis kecil dan bersofat merusak.
6. Pancing
Merupakan suatu alat yang terdiri dari dua komponen utama yaitu tali dan mata pancing.
Prinsip alat ini merangsang ikan dengan umpan alam atau buatan yang dikaitkan pada
mata pancingnnya. Pengoperasiannya bisa dipasang menetap pada suatu perairan ditarik
dari belakang maupun langsung diulur dengan tangan. Alat ini cenderung tidak merusak
dan snagat efektif.
7. Bubu
Salat satu alat penangkap yang bersifat statis, umumnya berbentuk kurungan, berupa
jebakan dimana ikan akan mudah masuk namun sulit keluar. Bahan yang digunakan
untuk membuat perangkap yaitu bambu rotan, kaawat, tanah liat, plastik, dll.
Pengoperasiannya di dasar, permukaan perairan, disungai daerah arus kuat dan didaerah
pasang surut. Alat ini cenderung selektif meskipun juga cenderung destruktif.
8. Alat pengumpul kerang dan rumput laut
Pada umunnya didesain dengan pengoperasian yang sederhana dan pengusahaannya
dilakukan dengan skala kecil. Alat ini selektif dan tidak destruktid karena ditujukan
untuk menangkap target seperti kerang-kerangan.
9. Pukat ikan karang
Suatu alat penangkapan yang dibuat dari jaring, yang terdiri dari sayap dan kantong yang
dalam pengoperasiannya dilakukan penggiringan ikan-ikan yang akan ditangkap agar
masuk kebagian kantong yang telah dipasang. Alat ini cenderung tidak merusak.
10. Senapan
Suatu alat penangkap yang terdiri dari anak panah dan tangkai senapan. Penangkapan
dengan senapan umumnya dilakukan dengan menyelam pada perairan karang. Untuk
penangkapan dengan panah biasa, umumnya dilakukan dekat pantai atau perairan.
Harpun tangan merupakan alat yang terdiri dari tombak dan tali panjang yang diikatkan
pada mata tombak. Alat ini biasa digunakan untuk menangkap paus dimana tombak
langsung dilemparkan dengan tangan kearah sasaran. Alat ini cenderung relatif
sederhana, tidak merusak dan sangat efektif.

Media pembelajaran lain yang berorientasi pada budaya lokal Juwana ialah miniatur
pasar pelelangan ikan. Kajian pasar tradisional dapat nenperkenalkan peserta didik tentag
aktivitas jual beli di pasar, nilai uang dan jasa yang ditawarkan seperti nakanan dan minuman
tradisional, pakaian, sampai batik dan lainnya. Dari beberapa contoh media pembelajaran
yang berorientasi pada budaya lokal Juwana dapat disimpulkan bahwa ketika guru
memasukkan unsur budaya lokal akan lebih konkrit apabila disertai dengan media
pembelajaran.
Budaya masyarakat Juwana erat kaitannya dengan letaknya yang dekat dengan pantai,
sebagai tempat pelelangan ikan, penghasil batik bakaean yang terkenal di Pati, pengrajin
kuningan, serta terkenal dengan ketopraknya. Untuk lebih memermudah guru dalam
menyampaikan budaya lokal Juwana, dalam pembelajaran guru perlu menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran yang berorienasi pada budaya lokal.

Вам также может понравиться