Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B. TUJUAN
Untuk melihat gambaran umum serata mengetahui adanaya cairan dan
udara bebas di dalam rongga abdomen.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah
bagimanakah teknik radiografi abdomen 3 posisi pada pasien dengan dugaan
adanya obstruksi ?
D. PENATA LAKSANAAN
a. Persiapan pasien
Sebelum pemeriksaan pasien mengganti baju pemeriksaan, yang gunanya untuk
menghindarkan adanya logam atau benda asing yang berada diluar objek.
b. Persiapan alat dan bahan
1. Persiapan pesawat rontgen
2. Busa pengganjal
3. Alat fiksasi film
4. Film 35x43 cm
5. Marker R/L
6. Lhysolum 35x43 cm
c. Teknik radiografi
1. Foto Abdomen AP Supine
- Film : 35x43 cm, memenjang
- Posisi pasien :
Pasien tidur telentang diatas meja pemeriksaan
Kedua tangan disamping tubuh
MSP tubuh pada MLT
- CR : Tegak lurus film
- CP : Petengahan sias / setinggi L – 3
- FFD : 90 - 120 cm
- Marker R/L
- Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh
2. Foto Abdomen Semi Erect
- Film : 35 x43 cm, memanjang
- Posisi pasien :
Posisi pasien semi eret
Kedua tangan disamping tubuh
Posisikan kaset dibelakang tubuh dengan lhysolum menempel pada kaset dan
atur sedemikian rupa hingga tepat pada pertengahan objek
- CR : Tegak lurus film
- CP : Setinggi L - 1
- FFD : 90 -120 cm
- Marker R/L
- Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh
3. Foto Abdomen LLD
- Film : 35x43 cm, vertical
- Posisi pasien :
Posisi pasien true lateral
Sisi kiri menempel film dan sisi kanan diatas
Kedua tangan diatas kepala
Kedua lutut di flexikan
Posisikan kaset dibelakang tubuh dengan lhysolum menempel pada kaset dan
atur sedemikian rupa hingga tepat pada pertengahan objek
- CR : Horizontal tegak lurus film
- CP : Setinggi L - 2
- FFD : 90 – 120 cm
- Marker R/L
- Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh
d. Gambaran Radiografi
E. KESIMPULAN
Dapat Memperlihatkan ;
- air fluid level
- adanya obstruksi letak rendah – tinggi
- perforasi ( free air )
- dapat dibedakannya antara meteorismus ( kembung ) dgn obstruksi
Standar Pelayanan Radiologi. Standar 1. Falsafah dan Tujuan Bagian Radiologi di Rumah
Sakit memberikan pelayanan radiodaignostik dan pelayanan radioterapi sebaik-baiknya
kepada penderitta yang membutuhkan. Kriteria 1.1. Pelayanan radiologi disesuaikan dengan
pengembangan dan tujuan dari rumah sakit secara keseluruhan. Pengertian : a. Pelayanan
radiologi adalah pelayanan kesehatan yang menggunakan energi pengion dan energi bukan
pengion (non-pengion) baik dalam bidang diagnostik maupun dalam bidang terapi. b.
Memberikan pelayanan rutin, khusus dan gawat darurat. c. Membicarakan dengan staf
mengenai pengertian diagnostik foto dan pemeriksaan imejing lainnya (USG, CT, Nuklir dan
lain-lain) serta tindakan radioterapi. d. Bersikap profesional sesuai dengan etik profesi. e.
Membantu menetapkan dan menjaga pelayanan dengan mutu tinggi melalui analisa, tinjauan
dan evaluasi dari gambaran klinik yang ada di rumah sakit. f. Melakukan riset dan percobaan
baru setelah evaluasi. g. Memberikan informasi tentang tingkat paparan radiasi yang aman
bagi pekerja dan masyarakat di tempat-tempat yang mudah dibaca.
bawah. Sehingga menghasilkan gambaran tulang lengan bawah/antebrachy pada selembar film
rontgen. PEMERIKSAAN
Alat Rontgen
Film Rongsen + Kaset Ukuran 30x40 cm
Bahan kimia untuk mencuci film rontgen
Hanger film
Pengering film
Marker R/L BINTANG
osisi pasien
Pasien duduk menyaping disisi meja pemeriksaan, kaset diletakan diatas meja pemeriksaan
dan tangan yang akan dilakukan pemotretan diletakan diatas kaset posisi film bisa dilakukan
2 kali ekspose dalam satu film. (dibagi 2 sebelah kanan dan sebelah kiri)
II. Sikap : Tepat, teliti, sabar, dan sopan dalam melakukan tindakan pemeriksaan.
atau nasion Posisi Pasien : - Pasien tidur pada posisi supine diatas meja pemeriksaan dengan
MSP tubuh tepat pada Mid Line meja pemeriksaan - Kepala diposisikan AP dengan
menempatkan MSP kepala tegak lurus pada bidang film - Orbito Meatal Line (OML) tegak
lurus bidang film - Lakukan fiksasi pada bagian kepala dengan menggunakan spon dan juga
sandbag untuk mencegah perputaran atau pergerakan pada objek kepala pasien - Atur luas
kolimasi atau batas lapangan penyinaran sesuai dengan besar objek ( tidak terlalu luas dan
tidak terlalu sempit ) sebagai tindakan untuk proteksi radiasi terhadap pasien - Jangan lupa
untuk menggunakan Grid untuk menyerap radiasi hambur supaya gambaran yang dihasilkan
baik - Lindungi gonad pasien dengan menggunakan apron - Jika sudah siap seluruhnya,
lakukan eksposi dengan faktor eksposi yang sudah disesuaikan untuk pemotretan kepala AP
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Kriteria Gambar : - Seluruh kepala tampak pada proyeksi Antero Posterior (AP), dengan
batas atas verteks dan batas bawah simphysis menti (kedua batas itu diharapkan tidak
terpotong) - Kepala dalam posisi simetris, jarak batas orbita dengan lingkar kepala sama kiri
dan kanan - Tampak sinus frontalis, maksilaris, sinus ethmoidalis, dan crista galli - Os
frontalis tampak jelas - Marker R atau L tampak sebagai penanda objek kiri atau kanan
Kriteria Gambar : - Tampak keseluruhan kepala atau cranium dalam posisi lateral dengan
batas atas vertex, batas belakang os occipital, batas depan soft tissue hidung - Tampak sella
tursica tidak berotasi dan tampak overlapping - Tampak ramus mandibula yang superposisi -
Tampak Mastoid yang superposisi - Tampak MAE yang superposisi - Tergambarnya marker
R atau L sebagai penanda objek kiri atau kanan.