Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anemia. Jika kehamilan terjadi pada seorang ibu yang telah menderita anemia,
Malaysia mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam
sama seperti Negara Malaysia, sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran
hidup, dan Indonesia sendiri jumlah AKI yaitu 228 per 100.000 kelahiran
Demikian pula AKB, khususnya angka kematian bayi baru lahir, AKB
Singapura 3 per 1.000, Brunei Darussalam 8 per 1000, Malaysia 10 per 1.000,
Vietnam 18 per 1.000, Thailand 20 per 1.000, dan Indonesia sendiri yaitu 34
1
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007, angka kematian ibu (AKI) Indonesia berada pada angka 228/100.000
kelahiran hidup, sedangkan target yang di harapkan tercapai pada tahun 2010
Terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, terlalu sering/rapat) dan 3
kehamilannya. Penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah
membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak
yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. (Manuaba I.G.B,
2
Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2007,
prevalensi anemia ibu hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2012 turun
Tenggara data tentang jumlah ibu hamil yang menderita anemia pada tahun
tahun 2013 jumlah ibu hamil sebanyak 104.271 orang dengan cakupan
pemberian tablet besi Fe1 sebanyak 42.043 orang (40,32%) dan Fe3 sebanyak
hamil sebanyak 6.011 orang dengan cakupan Fe1 sebanyak 4.315 orang
pada buku ANC pada ibu hamil di Puskesmas Konda yaitu pada tahun 2013
jumlah ibu hamil yaitu 1.346 orang, ibu hamil yang mengalami anemia
sejumlah 60 orang dengan Fe1 sebanyak 321 orang dan Fe3 219 orang.
bulan Januari – Agustus berjumlah 209 orang dengan cakupan Fe1 118 orang
dan Fe3 170 orang. Dan ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 32
3
Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil sudah dilakukan
secara nasional dengan pemberian suplemen pil zat besi. Ibu hamil sangat di
sarankan minum pil ini selama tiga bulan, yang harus diminum setiap hari.
(Indoglobal, 2012).
kesehatan ibu hamil atau antenatal care (ANC) yang dilakukan sejak awal
perkembangan kesehatan ibu hamil setiap saat bisa dipantau dan secara dini
4
Berdasarkan hal tersebut, mendorong penulis untuk mengkaji
permasalahan dan memaparkan kasus anemia ringan lewat karya tulis ilmiah
pentingnya peran dan fungsi bidan, hal ini melatar belakangi penulis untuk
B. Perumusan Masalah
2. Tujuan Khusus
ibu hamil dengan masalah anemia ringan pada tahap pengkajian data
5
2.2. Untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan asuhan kebidanan pada
2014.
1. Bagi penulis
6
Meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan penulis dalam
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
1.1 Pengertian
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
89).
8
Menurut Saifuddin (2008), perubahan anatomi dan fisiologi pada
1.2.1.1 Uterus
1.2.1.2 Serviks
1.2.1.3 Ovarium
9
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
usia 16 minggu.
1.2.1.5 Payudara
10
Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen,
inhibiting hormone.
1.2.1.6 Kulit
dalam rahim.
sirkulasi retroplasenter.
11
1.2.2.3. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Akibat dari faktor
a. Volume darah
b. Sel darah
12
Selama periode kehamilan, sistem respirasi
pernafasan yang cepat akan membuat ibu hamil merasa lelah, hal ini
yang akan bergeser kearah atas dan lateral. Perubahan yang nyata
lambung.
berada di lambung dan apa yang telah dicerna lebih lama berada di
usus.
13
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan
baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg,
(2010), berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai
16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5
kg/minggu.
14
2. 8,5 kg dalam 20 minggu kedua (0,4 kg / minggu dalam
trimester akhir)
1.3.1.2.Nausea (mual)
15
janinnya. Berikut adalah tanda bahaya yang penting diketahui oleh
1.4.8 Anemia
2. Anemia
merupakan zat berwarna yang terdapat dalam bentuk larutak dalam sel
akibat kekurangan zat besi (Fe). Kekurangan ini dapat disebabkan karena
kurang masuknya unsur zat besi kedalam tubuh melalui makanan, karena
keluar dari badan, misalnta pada perdarahan. Keperluan akan zat besi
bertambah dalam kehamilan, terutama dalam trimester dua dan tiga ini
16
disebabkan meningkatnya kebutuhan janin yang dikandung oleh ibu.
Apabila masuknya zat besi tidak ditambah dalam kehamilan, maka mudah
2010).
2.3 Patofisiologi
meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa
17
kehamilan, karena sebagai akibat hidremia cardiac output untuk
pengenceran darah yang tidak diikuti pembentukan sel darah merah yang
18
2.5.3 Malas
2.5.8 Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda. (Proverawati,
2011).
sebagai berikut :
19
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang
b. Persalinan prematuritas
f. Mola hidatidosa
g. Hiperemesis gravidarum
h. Perdarahan antepartum
20
a. Gangguan his atau saat mengejan
sekunder
e. Anemia nifas
21
perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia dapat terjadi gangguan
dalam bentuk :
a. Abortus
c. BBLR
2.8.1 Pencegahan
daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat
diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah
diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan
melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin
22
anemis. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan
pada kehamilan berikutnya. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar jarak
(Almatsier,dkk. 2011).
2.8.2 Pengobatan
untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi
dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan
selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek
1. Pengertian
23
atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus
a. Langkah I : Pengkajian
keadaan meliputi :
1) Data Subyektif
(1) Biodata
2002).
24
c) Agama : Dikaji untuk menuntun kesuatu diskusi
(Ibrahim, 1996).
Hidayat, 2008).
(Ibrahim, 1996).
25
Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan pasien saat
pemeriksaan (Varney,2007).
2002).
1. Pola Nutrisi
26
2. Pola Eliminasi
(Mufdlilah,2009).
3. Pola Istrahat
kehamilanya (Mufdlilah,2009).
4. Pola Seksualitas
kontraksi.
5. Personal Hygiene
sehari dan keramas dalam satu minggu. Pola ini perlu dikaji
dirinya.
6. Psikososial Budaya
27
diharapkan , dukungan keluarga terhadap kehamilan ini,
a. Pemeriksaan umum
a) Tekanan darah
28
sistem kardiovaskuler. Tekanan darah normal pada
b) Nadi
(Uliyah, 2010).
c) Suhu
d) Pernapasan
2. Berat badan
29
3. Tinggi badan
pelvik.
4. Lila
b. Pemeriksaan umum
30
pembengkakan (edema) pada wajah.
tidak.
31
menular seksual.
c. Pemeriksaan penunjang
32
dengan menggunkan metode Hb sahli yaitu pemeriksaan
Interpretasi data
1) Diagnosa kebidanan
sudah masuk PAP / belum masuk PAP. Keadaan umum ibu dan
DS:
tidak,
33
(4) Pernyataan dari ibu mengenai ada tidaknya nyeri pada
ini.
DO:
1) Ekspresi wajah
2) Keadaan umum
3) Kesadaran
6) Tinggi badan
10) Haemoglobin
34
anemia ringan yaitu dapat terjadinya anemia sedang. (Wildan dan
Hidayat, 2010).
yang cukup, mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) 1 kali per hari, dan
f. Langkah VI : Implementasi
35
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti
dan aman. Perencanan ini bis dilakukan oleh bidan dan sebagian
36
3. Data Perkembangan
S : Subyektif
O : Obyektif
P : Planning
C. Landasan Teori
37
(mal praktik) dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan
a. Kewenangan normal :
berencana.
memiliki dokter.
2. Kompetensi Bidan Indonesia, 2003 Selain itu sebagai seorang bidan juga
Kompetensi bidan yang sesuai dengan kasus ini adalah kompetensi bidan
38
kuratif maupun rehabilitatife yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
D. Informed Concent
disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subyek menolak maka
subyek.
39
BAB III
METODOLOGI
Jenis laporan ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu
suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau
Studi kasus ini akan dilaksanakan di Ruang Poli Kesehatan Ibu dan Anak
Subyek pada studi kasus ini adalah semua bidan yang bertugas di Ruang
40
E. Instrument Studi Kasus
dengan menggunakan format asuhan kebidanan tujuh langkah varney pada ibu
1. Data Primer
a. Wawancara
Pada kasus ini wawancara dilakukan pada bidan dan keluarga pasien.
b. Observasi
pada mata (menilai konjungtiva), wajah pasien, warna kuku dan warna
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
41
melihat warna konjungtiva pada mata pasien, keadaan wajah, warna
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
2. Data Sekunder
a. Studi dokumentasi.
b. Studi kepustakaan
1. Wawancara
Menggunakan alat:
42
b. Buku tulis
c. Bolpoint
2. Observasi
Menggunakan alat
a. Thermometer
b. Spygmanometer
c. Stetoskop
d. Jam tangan
e. Pita lila
f. Pita senti
g. Timbangan
i. Leannec
j. Hb Sahli
3. Dokumen
Menggunakan alat:
b. Rekam medik
c. Alat tulis
43