Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan penelitian ................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ............................................................................................... 3
2.2 Etiologi ............................................................................................... 3
2.3 WOC .................................................................................................. 4
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Citra Tubuh ................................. 4
2.5 Negatif dan positif Citra Tubuh ......................................................... 4
2.6 Tanda dan Gejala ................................................................................ 5
2.7 Faktor Presdisposisi ............................................................................ 5
2.8 Faktor Presipitas ................................................................................. 6
2.9 Stressor yang dapat menyebabkan Gangguan Citra Tubuh ................ 6
3.10 Respon klien terhadap Gangguan Citra Tubuh ................................. 6
BAB III KASUS ............................................................................................ 8
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN
4.1 Pengkajian .......................................................................................... 9
4.2 Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji ............................. 9
4.3 Diagnosa Keperawatan ....................................................................... 9
4.4 Rencana Tindakan Kepeawatan Gangguan Citra Tubuh ................... 10
4.5 Evaluasi .............................................................................................. 12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 14
5.2 Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya, termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang struktur,
bentuk, dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan. Citra Tubuh
merupakan salah satu komponen dari konsep diri yang membentuk persepsi seseorang
tentang tubuhnya baik secara internal maupun eksternal. Persepsi ini mencakup perasaan dan
sikap yang ditujukan pada tubuh. Citra tubuh dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang
karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi dari pandangan orang lain (Potter &
Perry, 2005).
Suatu gangguan citra tubuh dapat diketahui perawat dengan mewawancarai dan
mengamati pasien secara berhati-hati untuk mengidentifikasi bentuk ancaman dalam citra
tubuhnya (fungsi signifikan bagian yang terlibat, pentingnya penglihatan dan penampilan
fisik bagian yang terlibat); arti kedekatan pasien terhadap anggota keluarga dan anggota
penting lainnya dapat membantu pasien dan keluarganya (Kozier, 2004).
2.2 Etiologi
1. Eksisi bedah atau gangguan bagian tubuh Enterostomi, Mastaktomi, Histerektomi,
Pembedahan kardiovaskuler, Pembedahan leher radikal, Laringektomi
2. Amputasi pembedahan atau traumatik
3. Luka bakar
4. Trauma wajah
5. Gangguan makan
6. Obesitas
7. Gangguan muskuluskeletal
8. Gangguan integumen
9. Lesi otak
a. Cerebrovaskular accident
b. Demensia
c. Penyakit parkinson
10. Gangguan afektif
a. Depresi
b. Skizofrenia
11. Penyalahgunaan bahan kimia
12. Nyeri
13. Respon masyarakat terhadap penuaan (agetasim)
a. Umpan balik interpersonal negatif
b. Penekanan pada produktivitas
2.3 WOC
Harga Diri Rendah
↑
Gangguan citra tubuh
↑
Penyakit Fisik
Tn.B, usia 21 tahun mengeluh sakit kepala, mual dan muntah serta demam sejak 5
hari yang lalu. Klien sudah berobat ke klinik 24 jam namun panasnya belum juga turun,
selanjutnya klien di rujuk ke RS untuk mendapatkan layanan kesehatan lebih lanjut. Di RS,
klien melakukan pemeriksaan darah yang hasilnya menunjukkan bahwa klien menderita
demam berdarah. Klien harus menjalani masa perawatan sampai masa kritisnya dapat
terlampaui. Selama dirawat klien di pasang infus dan diambil darah untuk pemeriksaan setiap
pagi. Klien mengeluh tangan yang terpasang infus mengalami kesemutan dan bekas tusukan
jarum suntik terlihat lebam dan terlihat klien menutupi tangan nya, klien merasa bosan karna
harus diambil darahnya terus-menerus dan tidak percaya diri dengan keadaan tangan nya.
Klien tidak mau dilakukan terapi pengambilan darah oleh perawat.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
4.1 Pengkajian
Pengkajian perubahan citra tubuh terintegrasi dengan pengkajian lain. Setelah
diagnosa, tindakan operasi dan program terapi biasanya tidak segera tampak respon pasien
terhadap perubahan-perubahan. Tetapi perawat perlu mengkaji kemampuan pasien untuk
mengintegrasikan perubahan citra tubuh secara efektif.
C. Penyakit fisik
Rencana tindakan :
Beri kompres air hangat.
Berikan/anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 cc/hari (sesuai toleransi).
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap
keringat.
Kaji frekuensi mual dan muntah
Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu makan.
Hindari makanan yang merangsang dan mengandung gas.
Berikan antiemetic.
4.5 Evaluasi
Keberhasilan tindakan terhadap perubahan gambaran tubuh pasien dapat diidentifikasi
melalui perilaku pasien yaitu memulai kehidupan sebelumnya, termasuk hubungan
interpersonal dan sosial, pekerjaan dan cara berpakaian, mengemukakan perhatiannya
terhadap perubahan citra tubuh, memperlihatkan kemampuan koping, kemampuan meraba,
melihat, memperlihatkan bagian tubuh yang berubah, kemampuan mengintegritasikan
perubahan dalam kegiatan (pekerjaan, rekreasi dan seksual), harapan yang disesuaikan
dengan perubahan yang terjadi, mampu mendiskusikan rekonstruksi (Keliat, 1998).
Penyesuaian terhadap perubahan citra tubuh melalui proses seperti berikut:
1. Syok psikologis merupakan reaksi emosional terhadap dampak perubahan dan dapat
terjadi pada saat pertama pembuatan stoma ditetapkan sebagai tindakan atau pada saat
stoma telah ada (paska operasi). Syok psikologis digunakan sebagai reaksi terhadapa
ansietas. Informasi yang terlalu banyak dan kenyataan perubahan tubuh membuat
pasien menggunakan mekanisme pertahanan seperti mengingkari, menolak, projeksi
untuk mempertahankan keseimbangan diri.
2. Menarik diri, pasien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan tetapi
karena tidak mungkin maka pasien menghindari/lari secara emosional. Pasien menjadi
positif, tergantung, tidak ada motivasi dan keinginan untuk berperan dalam
perawatannya.
3. Penerimaan/pengakuan secara bertahap. Setelah pasien sadar akan kenyataan maka
respon kehilangan/berduka muncul. Setelah fase ini pasien mulai melakukan
reintegrasi dengan citra tubuh yang baru.
4. Integrasi merupakan proses yang panjang dapat mencapai beberapa bulan, oleh karena
itu perencanaan pulang dan perawatan dirumah perlu dilaksanakan. Pasien tidak
sesegera mungkin dilatih (Keliat, 1998).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Citra tubuh adalah bagaimana cara individu mempersepsikan tubuhnya, baik secara
sadar maupun tidak sadar yang meliputi ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh
berikut bagian-bagiannya. Dengan kata lain, citra tubuh adalah kumpulan sikap individu, baik
yang disadari ataupun tidak yang ditujukan terhadap dirinya.
5.2 Saran
Setiap orang harus bisa menerima apapun yang ada pada dirinya, sehingga jika ada
ketidakpuasan persepsi terhadap tubuhnya tidak membuat individu merubah dirinya kearah
yang negatif. Maka ketika individu berhasil untuk menerima dirinya sendiri dan bisa
mencapai sesuatu hal tersebut. Dan pada akhirnya pandangan manusia dalam
mendeskripsikan pandangan terhadap citra tubuhnya bukan memburuk tetapi berharap lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1993, Pedoman Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa di Indonesia. III
Depkes RI.
Keliat,.B.A. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.