Вы находитесь на странице: 1из 28

MAKALAH AKIDAH DAN AKHLAQ

MORAL, ETIKA DAN ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK XIV

ROSWITA DUA LEHAN 17 3145 401 024

SALAWATI 17 3145 401 028

ANNISA AZIMA 17 3145 401 040

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY

MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhana wata’ala atas berkat rahmat dan hidayah-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’ MORAL,ETIKA DAN

ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM ‘’ ini. Dalam makalah ini, tentu saja masih

banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Maka dari itu, kami menerima segala

bentuk kritikan dan saran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak

yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Kami harap makalah yang jauh dari kata

sempurna ini dapat bermanfat bagi pembaca.

Makassar, 2 Juli 2018

KELOMPOK XIV
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alasan kenapa Rosul di utus di Jazirah Arab adalah, karena saat itu Arab

dalam kondisi yang sangat ironis. Di penuhi oleh kejahiliyyahan, kedlaliman, dan

kemusyrikan itulah sepintas gambaran Arab pada masa itu. Mereka menyembah

berhala dan mengubur hidup-hidup bayi perempuannya. mereka menganggap

bayi perempuan adalah suatu aib bagi keluarga. Kehadiran perempuan dalam

sebuah keluarga akan membuat mereka hina di mata keluarga yang lain.

Bangsa arab adalah bangsa yang sangat fanatic terhadap nasab dan

agama. Karena itu, Mereka tidak mau menerima seorang utusan dari suku

Quraisy yang tidak memiliki ayah. Apalagi membawa agama baru di tengah-

tengah mereka. Rosulullah di anggap sebagai orang yang merusak agama yang

sekian lama di pegang oleh nenek moyang mereka. Rosul di anggap musuh besar

yang harus di lenyapkan.

Pada mulanya Rosulullah di kucilkan, beliau di hina, di caci, dan di jahati

oleh orang-orang Arab. Rosulullah di anggap sebagai orang gila dengan

ajarannya. Karenanya, dengan segala siasat mereka berupaya membunuh


Rosulullah SAW. Para pengikut beliau juga di ancam akan di bunuh jika masih

mengikuti ajaran islam.

Namun dengan profesionalitas dakwah, beliau mampu membalik

keadaan. Satu demi satu orang-orang berbaiat di hadapan beliau. Seakan beliau

mempunyai magic, membuat islam yang pada permualaannya minoritas kini

menjadi agama yang mayoritas.

Kiranya kita perlu memahami etika dakwah yang di terapkan beliau, dan

kita terapkan pada masyarakat kita yang sedang mengalami masa jahiliyyah

modern.

1. Hikmah dan Mauidloh Hasanah, Allah berfirman dalam surat an-nahl ayat

125,” dan serulah manusia ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran

yang baik, dan bantahlah mereka dengan baik. Terbukti dengan metode yang

beliau terapkan ini, beliau mampu mencetak pribadi-pribadi seperti Abu bakar

dan umar, kita kenal betapa kerasnya pribadi umar sebelum masuk islam.

Namun setelah bermuwajahah dan mendapat pencerahan beliau, sikapnya

berubah drastis. Ia menjadi sahabat yang tawadlu’, penuh kasih sayang, dan

santun dalam berbicara. Sifat kerasnnya hanya muncul untuk membela nabi

dan menegakkan agama islam.

2. Memotivasi bertanya, memberikan penyegaran dan rasa puas bagi para

sahabat beliau yang memiliki rasa penasaran terhadap agama islam, dengan
metode ini beliau mampu memunculkan sahabat berkelas seperti Utsman,

Sayyidina Ali, dan Zaid bin Tsabit.

3. Menjaga penampilan dan tingkah laku, hal ini akan memudahkan untuk

menarik watak manusia, sehingga mereka bisa mengambil manfaat dari beliau

dengan sempurna. Terdapat suatu Hadits yang di riwayatkan Siti Aisyah R.a.

Ia berkata,”Orang-orang berkumpul di depan rumah Rosulullah, lalu beliau

keluar menemui mereka. Siti aisyah berkata,” Aku melihat Rosul berkaca

pada suatu wadah yang ada airnya, beliau merapikan rambut dan jenggotnya

yang mulia, aku pun bertanya perihal itu. maka beliau menjawab,” Iya,

Sesungguhnya Allah senang seorang hamba yang berdandan karena saudara-

saudaranya ketika dia hendak menemui mereka.”

4. Dalam waktu yang tepat, dalam kitab fawaid mukhtarah, di sebutkan, Allah

berfirman, maka peringatkanlah, karena peringatan itu bermanfaat(Al-

A’la:9), maksudnya pada waktu yang pada saat itu orang-orang bisa menerima

peringatan. Saat melihat mereka tidak mungkin menerima, maka tahanlah

dulu. Karena jika kalian memaksakan menyampaikan pada saat mereka malas,

itu akan membuat mereka mendustakanmu. Dan akan berujung mendustakan

dan berpaling dari Allah dan rosulNya,

5. Dengan halus dan lemah lembut. Dalam surat Al-Imron ayat 159, Allah

berfirman, maka di sebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Bagaimana kita


membayangkan Rosulullah setiap hendak melaksanakan sholat berjamaah

selalu di timpahi kotoran unta oleh seseorang, beliau tak pernah sekalipun

membalasnya. Bahkan saat orang itu sakit, beliaulah satu-satunya orang yang

menjenguknya. Dia mengira Rosul akan berbalas dendam. Namun justru

Rosul menampakkan wajah berserih dan mendo’akan atas kesembuhannya.

Hal itu membuat hati orang itu luluh, dan akhirnya dia baiat Islam di hadapan

beliau

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian dari moral,etika dan aliran-aliran dalam islam ?

2. Apa saja pembagian dari etika ?

3. Apa fungsi etika ?

4. Bagaimana penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari ?

5. Bagaimana Perbedaan Antara Etika dan Moral ?

6. Apa-apa saja aliran yang terdapat dalam islam ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari moral,etika dan aliran-aliran dalam islam

2. Untuk mengetahui Apa saja pembagian dari etika

3. Untuk mengetahui fungsi etika

4. Untuk mengetahui Bagaimana penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari


5. Untuk mengetahui Bagaimana Perbedaan Antara Etika dan Moral

6. Untuk mengetahui Apa-apa saja aliran yang terdapat dalam islam


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari moral,etika dan aliran-aliran dalam islam

a. Moral

Arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa Latin, “Mores” yaitu jamak

dari kata “Mos” yang bererti adat kebiasaan. Di dalam kamus besar bahasa

Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik dan buruknya suatu

perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya, moral dalam arti istilah adalah suatu

istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dan sifat perangai,

kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar,

salah, baik atau buruk.

b. Etika

suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi

ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan

keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya

dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa

yunani, ”ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan dalam

Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-

asas akhlak (moral). Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang
menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan

amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.

1. Pembagian etika

Etika Dibagi Atas Dua Macam

1. Etika deskriptif

Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola

perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam

kehidupan masyarakat.

2. Etika Normatif

Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia

tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai

norma norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari

hari.

Etika dalam keseharian sering dipandang sama denga etiket, padahal

sebenarnya etika dan etiket merupakan dua hal yang berbeda. Dimana etiket

adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan. Sementa etika sendiri

menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh atau tidak. Etiket juga terbatas pada

pergaulan. Di sisi yang lain etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang

lain. Etiket itu sendiri bernilairelative atau tidak sama antara satu orang

dengan orang lain. Sementa itu etika bernilaiabsolute atau tidak tergantung
dengan apapun. Etiket memandang manusia dipandang dari segi lahiriah.

Sementara itu etika manusia secara utuh.

Dengan ciri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang

dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika

adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.

B. Fungsi etika

1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian

tentang perilaku manusia

2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau

kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai

mahasiswa

3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita

hadapi sekarang.

4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam

menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.

5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan

etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.

C. Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari

1. Etika bergaul dengan orang lain

a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka

cacat.
b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq

mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang

sepantasnya.

c) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah

kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.

d) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.

e) Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari

kesalahankesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.

2. Etika bertamu

a) Untuk orang yang mengundang:

- Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan

mengabaikan orang-orang fakir.

- Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini

bertentangan dengan kewibawaan.

- Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi

tampakkanlah kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan

berbicara ramah.

- Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang

demikian itu berarti menghormatinya.

- Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan

penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.


b) Bagi tamu:

- Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan

undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu

merupakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya.

- Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada

waktunya.

- Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa

untuk tinggal lebih dari itu.

- Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja

yang terjadi pada tuan rumah.

3. Etika di jalan

a) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat

berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah

dari orang lain karena takabbur.

b) Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang

karenanya seseorang bisa masuk surga.

d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.

4. Etika makan dan minum

a) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.


b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan

begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di

tanganmu.

c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada,

dan jangan sekali-kali mencelanya.

d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan

menyungkur.

e) Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat

beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan

minummu itu.

f) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah

dan diakhiri dengan Alhamdulillah.

g) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum.

5. Etika berbicara

a) Hendaknya pembicaraan selalu di dalam kebaikan..

b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di

fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin

sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian

(perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga

bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu

Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).


c) Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara.

Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu 'anhu disebutkan: "Dan sesungguhnya

manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat

kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan

orang-orang yang mutafaihiqun". Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulllah,

apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR.

At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

d) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.

e) Menghindari perkataan jorok (keji).

f) Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu.

g) Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada

orang lain untuk berbicara.

h) Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan

perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan

kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan

dan pertentangan.

6. Etika bertetangga

a) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.

b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak

membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh

melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal

tersebut menyakiti perasaannya.


c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan

seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar

dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau

menjelek-jelekkan mereka.

d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.

e) Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan

pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang

kekeliruan dan kealpaan mereka.

f) Hendaknya kita sabar atas prilaku kurang baik mereka terhadap kita.

7. Etika menjenguk orang sakit

a) Untuk orang yang berkunjung (menjenguk):

- Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yangtepat

untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan

berupaya untuk menghibur dan membahagiakannya.

- Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat dan

disehatkan.

- Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah SWT.

b) Untuk orang yang sakit:

- Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.

- Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya

adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan untuk

menyiksanya dan tidak mem-butuhkan ketaatannya.

- Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang

dilakukan olehnya, dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak dan

kewajiban kepada pemi-liknya, dan menyampaikan amanat kepada yang

berhak menerimanya.

8. Etika Berbeda Pendapat

a) Ikhlas dan mencari yang hak serta melepaskan diri dari nafsu di saat

berbeda pendapat.

b) Juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.

c) Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan

Sunnah.

d) Sebisa mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu

denga cara menafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang

dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik.

e) Berusaha sebisa mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain,

kecuali sesudah penelitian yang dalam dan difikirkan secara matang.

f) Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan

fitnah.

g) Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari

perdebatan,bantah membantah dan kasar menghadapi lawan.


D. Perbedaan Antara Etika dan Moral

Etika dan moral sama artinya tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada

sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang

dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian system nilai yang ada.

Kesadaran moral erta pula hubungannya dengan hati nurani yang

dalam bahasa asing disebut conscience, conscientia, gewissen, geweten, dan

bahasa arab disebut dengan qalb, fu'ad. Dalam kesadaran moral mencakup

tiga hal, yaitu:

1. Perasaan wajib atau keharusan untuk melakukan tindakan yang bermoral.

2. Kesadaran moral dapat juga berwujud rasional dan objektif, yaitu suatu

perbuatan yang secara umumk dapat diterima oleh masyarakat, sebagai hal

yang objektif dan dapat diberlakukan secara universal, artinya dapat

disetujui berlaku pada setiap waktu dan tempat bagi setiap orang yang

berada dalam situasi yang sejenis.

3. Kesadaran moral dapat pula muncul dalam bentuk kebebasan.

Berdasarkan pada uraian diatas, dapat sampai pada suatu kesimpulan,

bahwa moral lebih mengacu kepada suatu nilai atau system hidup yang

dilaksanakan atau diberlakukan oleh masyarakat. Nilai atau sitem hidup

tersebut diyakini oleh masyarakat sebagai yang akan memberikan harapan

munculnya kebahagiaan dan ketentraman. Nilai-nilai tersebut ada yang

berkaitan dengan perasaan wajib, rasional, berlaku umum dan kebebasan. Jika

nilai-nilai tersebut telah mendarah daging dalam diri seseorang, maka akan
membentuk kesadaran moralnya sendiri. Orang yang demikian akan dengan

mudah dapat melakukan suatu perbuatan tanpa harus ada dorongan atau

paksaan dari luar.

E. Macam-Macam Aliran Dalam Islam

1. Khawarij

Khawarij menurut bahasa merupakan jamak dari kata kharijiy, yang berarti

orang-orang yang keluar, mengungsi atau mengasingkan diri.

Asy-Syihristani mendefinisikan bahwa Khawarij adalah setiap orang yang

keluar dari Imam yang berhak yang telah disepakati oleh masyarakat.

Kelompok Khawarij yang pertama adalah Al- Muhakkimah

(Syuroh/Haruriyyah) yaitu pengikut Ali yang memisahkan diri karena tidak setuju

adanya perdamaian antara beliau dengan Muawiyah saat perang Siffin. Mereka ini

menganggap Ali dan orang-orang yang menyetujui perdamaian tadi adalah orang-

orang kafir dan halal darahnya.

Kemudian Khawarij ini terpecah menjadi beberapa aliran, yang paling besar

adalah Al-Azariqoh, An-Najdah, Al-'Ajaridah, Ash-Shufriyyah, dan Al-Ibadiyyah.

Aliran terakhir ini yang paling moderat diantara aliran Khawarij dan masih terdapat

di Zanzibar, Afrika Utara, Umman dan Arabia Selatan

Pendapat-pendapat mereka antara lain :

 Pelaku dosa besar adalah kafir

 Imam boleh dipilih dari suku apa saja asal ia sanggup menjalankannya.
 Keluar dari Imam adalah wajib apabila Imam tidak sesuai dengan ajaran-

ajaran Islam.

 Orang yang tidak sepaham dengan mereka bahkan anak istrinya boleh

ditawan, dijadikan budak atau dibunuh (Al-Azariqoh) sedang menurut Al-

Ibadiyah mereka bukan mukmin dan bukan kafir, karena itu boleh

bermuamalat dengan mereka, dan membunuh mereka adalah haram.

 Anak-anak orang kafir berada di neraka (Al-Azariqoh)

 Membatalkan hukum rajam karena tidak ada dalam Al-Quran (Al-

Azariqoh)

 Surat Yusuf bukan termasuk al-Quran karena mengandung cerita cinta

(Al-'Ajaridah)

2. Syi'ah

Sy'iah menurut bahasa berarti pengikut dan penolong, dan diucapkan

untuk sekelompok manusia yang bersatu/berkumpul dalam satu masalah, dan

kepada setiap orang yang menolong seseorang dan berhimpun membentuk

suatu kelompok padanya. Kemudian kata ini dipergunakan untuk kelompok

yang menolong dan membantu khalifah 'Ali dan keluarganya, lalu menjadi

nama khusus bagi kelompok ini.

Menurut Asy-Syihristaniy Syi'ah adalah kelompok yang mengikuti

Khalifah 'Ali dan menyatakan kepemimpinannya baik secara nash ataupun

wasiat yang adakalanya secara jelas ataupun samar, dan mereka berkeyakinan
bahwa kepemimpinan (Imamah) tidak keluar dari anak-anaknya, dan jika

keluar darinya maka itu terjadi secara zalim atau sebab taqiyah darinya.

Para sejarawan berbeda pendapat akan awal munculnya Syi'ah,

diantaranya :

 muncul sejak jaman Nabi Muhammad SAW (pendapat ulama Syi'ah)

 muncul bersamaan setelah wafatnya Rasulullah (Ahmad Amin)

 muncul pada akhir pemerintahan Utsman bin Affan (Muhammad Abu

Zahrah)

 muncul setelah terbunuhnya Utsman pada tahun 36 H (pendapat

Orientalis Yulius W)

 muncul setelah terbunuhnya Al-Husein (Dr. Samiy An-Nasysyar)

 muncul di akhir abad pertama hijriyyah ( Dr. 'Irfan Abdul Humaid

Menurut sebagian ahli sejarah madzhab ini disebarkan pertama kali

oleh Abdullah bin Saba yaitu seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam,

dan hampir dibunuh oleh Ali.

Dr. Fuad Mohammad Fachruddin membagi Syi'ah menjadi 4 macam aliran :

 Ekstrimis (al-Ghulatiyyah), sekarang sudah tidak ada lagi.

 Isma’iliyah dan cabang-cabangnya, Tersebar di India, Pakistan, Afrika

Utara , Eropa dan Amerika.

 Zaidiyyah, Tersebar di Yaman dan sekitarnya.

 12 Imam (Itsna 'Asyariyyah/Imamiyyah),


Syi'ah yang paling banyak mempunyai pengikut di dunia tersebar di

Iran, Irak, Lebanon, India, Pakistan dan bahkan di Arab Saudi serta negara-

negara Teluk. Diperkirakan pengikutnya sekitar 120 juta orang.7Pendapat-

pendapat mereka :

 Mengkafirkan sahabat Nabi yang tidak mendukung Ali (kecuali Syiah

Zaidiyah sekarang-pen)

 Kepemimpinan (Imamah) merupakan satu dari beberapa pokok

keimanan.

 Memandang Imam Itu ma'shum (orang suci)

 Wajib adanya Imam yang tersembunyi (Al-Imam Al- Mastur)

 Al-Quran yang sekarang mengalami perubahan dan pengurangan,

sedangkan yang asli berada di tangan Al-Imam Al-Mastur (Syi'ah

Imamiyah)

 Tidak mengamalkan hadits kecuali dari jalur keluarga Nabi

Muhammad (Ahli Bait), (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)

 Memperbolehkan taqiyah

 Tidak menerima ijma dan qiyas (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)

 Wajib sujud di atas tanah atau batu (Syi'ah Imamiyah)

 Memperbolehkan nikah mut'ah (Syi'ah Imamiyah)

 Tidak melakukan shalat Jumat karena Imam yang asli tidak ada (Syi'ah

Imamiyah)
3. Murji'ah

Murji'ah berasal dari kata Irja yang berarti menangguhkan. Kaum

Murjiah yang muncul pada abad I Hijriyyah merupakan reaksi akibat adanya

pendapat Syiah yang mengkafirkan sahabat yang menurut mereka merampas

kekhalifahan dari Ali, dan pendapat Khawarij yang mengkafirkan kelompok

Ali dan Muawiyah. Pada saat itulah muncullah sekelompok umat Islam yang

menjauhkan dari pertikaian, dan tidak mau ikut mengkafirkan atau

menghukum salah dan menangguhkan persoalannya sampai dihadapan Allah

SWT. Pada asalnya kelompok tidak membentuk suatu madzhab, dan hanya

membenci soal-soal politik, tetapi kemudian terbentuklah suatu madzhab

dalam ushuluddin yang membicarakan tentang Iman, tauhid dan lain-alin.

Pemimpin dari kaum Murjiah adalah Hasan bin Bilal (152 H).

Kaum Murji'ah dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Golongan moderat

Pendapat-pendapat mereka :

 Orang berdosa bukan kafir dan tidak kekal dalam neraka

b. Golongan Ekstrim

Pendapat-pendapat mereka :

 Orang Islam yang percaya pada Allah kemudian menyatakan

kekufuran secara lisan tidak menjadi kafir karena iman itu letaknya

di dalam hati, bahkan meskipun melakukan ritual agama-agama

lain.
 Yang dimaksud ibadah adalah iman, sedangkan shalat, puasa, zakat

dan haji hanya menggambarkan kepatuhan saja

 Maksiat atau pekerjaan-pekerjaan jahat tidak merusak iman ( Al-

Yunusiah)

 Menangguhkan hukuman orang yang berdosa di akhirat

4. Jabariyah

Jabariyah berasal dari kata jabr yang artinya paksaan.Aliran ini

ditonjolkan pertama kali Jahm bin Safwan (131 H), sekretaris Harits bin

Suraih yang memberontak pada Bani Umayyah di Khurasan. Meskipun

demikian sebelumnya sudah ada dalam umat Islam yang membicarakan

tentang hal ini seperti surat sahabat Ibnu Abbas dan seorang tabi-in al-Hasan

al- Bashriy kepada penganut paham ini. Pendapat-pendapat mereka :

 manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak

dan perbuatannya tetapi dipaksa oleh Allah

 Iman cukup dalam hati saja walau tidak diikrarkan dengan lisan

5. Qodariyah

Qodariyyah berasal dari kata qadr yang artinya mampu atau berkuasa.

Pemimpin aliran ini yang pertama adalah Ma'bad al- Juhani dan Ghailan ad-

Dimasyqiy. Keduanya dihukum mati oleh penguasa karena dianggap

menganut paham yang salah.Pendapat-pendapat mereka :

 Manusia sendirilah yang melakukan pebuatannya sendiri dan Tuhan

tidak ada hubungan sama sekali dengan perbuatannya itu.


6. Mu'tazilah

Mu'tazilah berasal dari kata I'tazala yang berarti manjauhkan diri.

Asal mula kata ini adalah suatu saat ketika al-Hasan al- Bahsriy (110

H) sedang mengajar di masjid Basrah datanglah seorang laki-laki bertanya

tentang orang yang berdosa besar. Maka ketika ia sedang berpikir

menjawablah salah satu muridnya Wasil bin Atha' (131H) menjawab : "Saya

berpendapat bahwa ia bukan mukmin dan bukan kafir, tetapi mengambil

posisi diantara keduanya". Kemudian ia menjauhkan diri dari majlis al-Hasan

dan pergi ketempat lain dan mengulangi pendapatnya. Maka al-Hasan

menyatakan : Washil menjauhkan diri dari kita (I'tazal 'anna).

Pendapat-pendapat mereka :

 Orang Islam yang berdosa besar bukan kafir dan bukan mukmin tetapi

berada di antara keduanya (al-Manzilah bainal manzilatain)

 Tuhan bersifat bijaksana dan adil, tidak dapat berbuat jahat dan zalim.

Manusia sendirilah yang memiliki kekuatan untuk mewujudkan

perbuatannya perbuatannya, yang baik dan jahat, iman dan kufurnya,

ta'at dan tidaknya.

 Meniadakan sifat-sifat Tuhan, artinya sifat Tuhan tidak mempunyai

wujud sendiri di luar zat Tuhan

 Baik dan buruk dapat ditentukan dengan akal

 Al-Quran bukan qadim (kekal) tetapi hadits (baru/diciptakan)

 Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat nanti


 Hanya mengakui Isra Rasulullah ke Baitul Maqdis tetapi tidak

mengakui Mi'rajnya ke langit

 Tidak mempercayai wujud Arsy dan Kursi Allah, Malaikat pencatat

amal (Kiraman Katibiin), Adzab (siksa) kubur.

 Tidak mempercayai adanya Mizan (timbangan amal), Hisab

(perhitungan amal), Shiratul Mustaqiim (Titian), Haud (kolam nabi)

dan Syafa'at nabi di hari Kiamat.

 Siksaan di neraka dan kenikmatan di surga tidak kekal (ikut sebagian

kelompok)

7. Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Kelompok ini disebut Ahlus Sunnah wal Jama'ah karena pandapat

mereka berpijak pada pendapat-pendapat para sahabat yang mereka terima

dari Rasulullah. Kelompok ini disebut juga kelompok ahli hadits dan ahli fiqih

karena merekalah pendukung-pendukung dari aliran ini.. Istilah Ahlus Sunnah

wal Jama'ah mulai dikenal pada saat pemerintahan bani Abbasy dimana

kelompok Mu'tazilah berkembang pesat, sehingga nama Ahlus Sunnah dirasa

harus dipakai untuk setiap manusia yang berpegang pada Al-Quran dan

Sunnah. Dan nama Mu'tazilah dipakai untuk siapa yang berpegang pada ilmu

kalam (theologische dialektik), logika dan rasio. Ibnu Hajar al-Haitamiy

menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah

orang-orang yang mengikuti rumusan yang digagas oleh Imam Asy'ariy dan

Imam Maturidi.
Pendapat-pendapat mereka :

 Hukum Islam di dasarkan atas Al-Quran dan al-Hadits

 Mengakui Ijmak dan Qiyas sebagai salah satu sumber hukum Islam

 Menetapkan adanya sifat-sifat Allah

 Al-Quran adalah Qodim bukan hadits

 Orang Islam yang berdosa besar tidaklah kafir


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa Latin, “Mores” yaitu jamak

dari kata “Mos” yang bererti adat kebiasaan. Di dalam kamus besar bahasa

Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik dan buruknya suatu

perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya, moral dalam arti istilah adalah suatu istilah

yang digunakan untuk menentukan batas-batas dan sifat perangai, kehendak,

pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau

buruk.

Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang

menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan

keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan

Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Adapun aliran-aliran yang terdapat dalam Islam

yaitu,Khawarij,Syi'ah,Murji'ah,Jabariyah,Qodariyah,Mu'tazilah dan Ahlus Sunnah

wal Jama'ah.

B. SARAN

Kami bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. kami

akan menerima kritik dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang
memperbaiki makalah ini di kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat

penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik lagi.

Вам также может понравиться