Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penulisan Hasil Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan

desain kasus. Studi kasus pada laporan kasus ini adalah studi yang

mengeksplorasi suatu masalah atau fenomena dengan batasan terperinci,

memilki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber

informasi. Pada metode ini penulis menjelaskan pemaparan kasus dan

menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan memfokuskan pada

satu masalah dalam kasus yang dipilih yaitu ketakutan berbicara di depan

publik.

Metoda yang digunakan penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

(KTI) yang berjudul “Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Fokus Studi

Ketakutan Berbicara di Depan Publik melalui Teknik Self Instruction pada

Sdr. A dan Sdri. T di SMP Gunungjati Kembaran” adalah metoda deskriptif.

Arwani (2016) menjelaskan bahwa metoda deskriptif merupakan metode yang

menggambarkan hasil asuhan keperawatan dengan memfokuskan pada salah

satu masalah penting.

20
21

B. Batasan Istilah

Karya Tulis Ilmiah Asuhan keperawatan jiwa dengan fokus studi

ketakutan berbicara di depan publik melalui terapi self instruction adalah

serangkaian tindakan atau proses keperawatan yang diberikan kepada remaja

yang mengalami ketakutan berbicara di depan publik melalui tahap

pengkajian, diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi

keperawatan dan evaluasi terhadap tindakan keperawatan. Selanjutnya

diharapkan klien ketakutan mampu berbicara di depan publik melalui

intervensi tambahan yaitu teknik self instruction.

Langkah dalam terapi self instruction dibagi menjadi enam sesi, yaitu :

1. Menyeleksi kelompok yang akan dijadikan peserta

2. Memasukkan salah satu faktor yang menyebabkan keadaan yang

mengancam ke dalam pengaturan pelatihan self instruction.

3. Membagi peserta pada pelatihan untuk dijadikan contoh dalam metode

tersebut.

4. Mengajarkan terapi self instruction.

5. Mengevaluasi efek pelatihan.

6. Menyimpulkan pelatihan self instruction berdasarkan terhadap respon


yang tidak terselesaikan.
22

C. Partisipan

Partisipan dalam studi kasus ini adalah Sdr. A dan Sdri. T dengan masalah

keperawatan dan diagnosa yang sama yaitu ketakutan berbicara di depan

publik pada remaja di SMP Gunungjati Kembaran. Dalam studi kasus ini

menggunakan dua subyek penelitian, dimana memiliki kriteria sebagai

berikut:

1. Kriteria Inklusi :

a. Remaja ketakutan berbicara di depan publik.

b. Remaja laki-laki maupun perempuan yang berada di kelas 7.

c. Remaja yang mempunyai skor minimal 7 pada angket ketakutan

berbicara di depan publik.

2. Kriteria eksklusi :

a. Remaja yang menolak untuk dilakukan penelitian.

b. Remaja yang skor maksimalnya 6

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Asuhan keperawatan pada klien ketakutan berbicara di depan publik

dilakukan pada:

1. Tempat penelitian

Lokasi pengelolaan kasus yang dilakukan penulis dalam penyusunan

Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Fokus Studi Ketakutan Berbicara di


23

Depan Publik melalui Terapi Self Instruction di SMP Gunungjati

Kembaran kelas VII A dan VII B.

2. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama 5 hari kerja.

E. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pendekatan dan pengumpulan karakteristik

subjek dalam suatu penelitian (Nursalam, 2009). Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan percakapan

langsung pada klien untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai

masalah yang dihadapi klien.

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati,

menganalisa, serta memahami masalah yang dihadapi klien untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

3. Studi Pustaka dan angket

Pengumpulan data dengan mencari literatur berbagai sumber seperti

jurnal, buku, ataupun internet yang berhubungan dengan kasus. Angket

merupakan suatu daftar yang berisikanpertanyaan-pertanyaan dan pilihan

jawaban mengenai variable penelitian atau objek yang akan diteliti.


24

F. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan karya

tulis ini dengan memperpanjang waktu pengamatan maupun tindakan asuhan

keperawatan jiwa dan juga dengan menggunakan informasi tambahan yang

didapatkan dari lingkungan sekolah seperti wali kelas, guru bimbingan

konseling (BK) dan ketua kelas.

G. Analisis Data

Pengolahan data yang dilakukan penulis menggunakan analisis deskriptif.

Analisis deskriptif merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mendeskripsikan data yang terkumpul untuk menarik sebuah kesimpulan.

Setelah dilakukan pengolahan data dan didapatkan hasil studi kasus, maka

data akan disajikan dalam bentuk teks dan disertai dengan cuplikan ungkapan

verbal dari subjek penelitian yang merupakan data pendukung langkah

tindakan keperawatan yang nantinya akan dilakukan evaluasi keperawatan.

H. Etik Penelitian

Etika dalam melakukan penelitian keperawatan merupakan hal yang penting

dalam melakukan sebuah penelitian. Prinsip etik yang mendasari dalam

penyusunan kasus ini, adalah :

1. Informed Consent (persetujuan klien)


25

Persetujuan oleh klien yang berhak untuk melakukan tindakan medis

pada klien seperti pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis,

melakukan tindak lanjut jika terjadi kesulitan.

2. Anonymity (tanpa nama)

Persetujuan yang dilakukan dengan tidak mencantumkan responden

dalam kertas ukur. Peneliti mmenggunakan inisial nama responden untuk

menggantinya.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah etika yang memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian

baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua masalah yang

didapatkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya sekelompok data

tertentu yang dilaporkan dalam hasil studi kasus.

4. Protection From Discomfort (perlindungan ketidaknyamanan)

Kesempatan yang diberikan kepada responden untuk menyampaikan

ketidaknyamanannya dalam penelitian. Untuk mengantisipasi hal tersebut,

maka penulis menjalin hubungan saling percaya dengan menjelaskan

lembar informed consent.

Вам также может понравиться