Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Keramik merupakan salah satu komponen yang penting pada suatu bangunan.
Keramik merupakan bahan penutup permukaan tanah dalam ruangan dan area
disekitar bangunan.Keramik sering digunakan sebagai bahan penutup lantai karena
lebih kuat dan tahan lama, daya serap airnya rendah, perawatannya relatif paling mudah,
tersedia dalam ukuran, motif dan warna yang beragam, lebih sehat dibandingkan karpet
lantai karena debu enggan menempel, mudah didapatkan, serta menawarkan estetika yang
langgeng waktu dan dapat menyesuaikan diri dengan aksen tradisional ataupun modern.
Proses pembuatan keramik berglazur dimulai dengan mencampur bahan
tanah liat dengan kaolin kemudian dibakar hingga 1000 derajat Celcius dimana
keramik yang dihasilkan tidak hancur bila direndam dalam air. Setelah itu baru
dilakukan pelapisan dengan proses pencetakan di atas ubin.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara mengetahui standar ukuran dan bentuk keramik?
2. Bagaimana cara mengetahui daya serap keramik?
3. Bagaimana cara mengetahui kapasitas kuat lentur keramik?
1.3TUJUAN
Tujuan dari Praktek Pengujian Keramik :
1. Mahasiswa dapat mengetahui standar ukuran keramik.
2. Mahasiswa mampu mengetahui daya serap keramik yang berkualitas baik.
3. Mahasiswa mampu mengetahui kapasitas kuat lenturkeramik yang baik.

1
BAB II
DASAR TEORI

A. KERAMIK
Keramik merupakan perpaduan antara senyawa logam dan bukan logam.
Kata keramik sendiri berasal dari kata keramikos yang dalam bahasa Inggris
dikenal dengan burn stuff (benda-benda yang dibakar) yang menunjukkan bahwa
sifat-sifat material keramik yang ingin diperoleh, dapat dicapai melalui proses
pembakaran pada temperatur tinggi.
Pada dasarnya, keramik bersifat sangat keras, mudah pecah, isolator (baik
elektrikal maupun thermal), kaku, dan stabilitasnya sangat tinggi. Secara umum,
keramik juga mempunyai kekuatan tekan yang lebih baik dibandingkan kekuatan
tariknya.
B. Jenis-Jenis Keramik
1. Keramik lantai biasa

Jenis keramik lantai biasa merupakan jenis keramik yang paling banyak
kita temui. Jenis keramik ini dapat ditemukan di semua toko bangunan, bahkan di
toko bangunan kecil di daerah sekitar rumah kita. Ukuran keramik biasa sangat
lengkap, mulai dari ukuran persegi 30 hingga 80 cm.

2. Keramik lantai teraso

Keramik lantai teraso saat ini adalah jenis keramik yang banyak dicari dan
disukai oleh beberapa pengembang dan pecinta rumah bergaya etnik dan klasik.
Pada umumnya, ukuran keramik teraso adalah 20x20 cm. Jenis keramik teraso in i
dapat memberikan nuansa etnik dan tradisional bila dipasang di rumah. Saat ini,
jenis keramik lantai teraso paling banyak dipasang di restoran dan villa dengan
nuansa klasik tradisional.

3. Homogeneous tile

Keramik jenis homogeneous tile merupakan keramik tiruan granit yang


dibuat pabrik. Keramik ini dibuat semirip mungkin dengan granit atau marmer.
Biasanya keramik jenis ini dibuat dengan ukuran besar dan jarang diproduksi
dalam ukuran kecil. Pengguna terbesar dari keramik lantai jenis ini adalah
gedung-gedung pusat perbelanjaan, apartemen, dan bangunan lain yang ingin
terlihat mewah dengan biaya minim.

4. Keramik granit alam

2
Jenis keramik granit biasanya digunakan oleh kalangan menengah ke atas.
Dari segi keindahannya, keramik ini cukup untuk membuat rumah lebih asri, lebih
anggun dan elegan. Jenis keramik ini merupakan hasil tambang, jadi harganya
juga terbilang paling mahal dibandingkan dengan jenis keramik lainnya.

5. Keramik mozaik

Keramik ini merupakan sebuah ubin ukuran kecil, biasanya tidak lebih d ari
6 cm. Lempengan dari keramik ini memiliki ketebalan 5,4 mm dan pola bewarna
diterapkan pada sisi sebaliknya yang terlihat dari keramik transparan. Desain ini
memberikan efek optik yang tidak dapat diperoleh dari ubin lainnya.

C. Kualitas Keramik

a. Berdasarkan Fisik

Kualitas keramik umumnya dibagi menjadi KW1, KW2 dan KW3. KW1
berarti keramik dengan kualitas paling top, tidak memiliki cacat dan penyimpangan
ukuran yang berarti. Keramik KW2 boleh memiliki cacat kecil seperti goresan, cacat
permukaan, penyimpangan warna dan ukuran serta cacat lainnya yang masih tersamar.
Sementara keramik KW3 membolehkan adanya cacat yang cukup jelas terlihat di
permukaannya serta rentang penyimpangan ukuran dan warna cukup besar.

b. Berdasarkan Kerapatan keramik dan penyerapan air

Dua faktor ini saling berhubungan erat. Biasanya kerapatan keramik


berbanding lurus dengan temperature pembakaran. Semakin tinggi kerapatannya
semakin kecil air yang dapat diserap oleh keramik. Ini mementukan fungsi keramik
dalam aplikasi desain.
• Keramik yang menyerap air lebih dari 7 % hanya untuk penggunaan di dalam
ruangan dan tidak tahan dengan perubahan cuaca.
• Keramik yang menyerap air antara 3 – 7 % hanya untuk penggunaan di dalam
ruangan dan lebih tahan terhadap perubahan cuaca.
• Keramik yang menyerap air antara 0.5 – 3 % dapat digunakan di dalam maupun
luar ruangan namun tidak tahan terhadap terik matahari dan hujan secara langsung.
• Keramik yang menyerap air kurang dari 0.5 % merupakan jenis yang paling tahan
terhadap terpaan sinar matahari dan hujan secara langsung. Sangat cocok untuk
aplikasi exterior.

3
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 PELAKSANAAN

Waktu : Selasa, 30 Oktober 2018

Tempat: Laboratorium Bahan

3.2 ALAT DAN BAHAN


NO Jenis Pengujian Alat dan Bahan Gambar Keterangan dan Spesifikasi
1 Keramik Bahan yang akan di uji

Uji Fisik
Keramik Penggaris Siku Untuk menentukan
tingkat kesikuan

Jangka sorong Alat ukur dengan


ketelitian 0,02 mm

4
2 Timbangan Untuk menimbang
berat bahan yang akan
di uji.

Uji
Penyerapan
Air Keramik Bahan utama yang
akan diuji dalam
penyerapan air.

Oven Proses uji penyerapan


air membutuhkan oven
Keramik dimasukkan
ke dalam oven dengan
suhu 110 o C dalam
waktu 24 jam

3 Gerinda Memotong keramik


menjadi 2 bagian

Uji Kuat
Lentur

Mesin Test
Tekan

Menguji kuat lentur


pada keramik

5
3.3 PROSEDUR PENGUJIAN
a. Uji Fisik Keramik

Langkah-Langkah Foto
1. Sediakan keramiksebanyak 3
buah

2. Ukur dimensi masing masing


batu-keramik dan catat data yang
diperoleh di buku worksheet
.Dimensi yang diukur
panjang,lebar dan tinggi

6
3. Hitunglah rata-rata masing
masing pengukuran

4. Telitilah masing-masing
permukaan keramik untuk
mengetahui kualitas
keramik,retak,rata dan sikunya
masing masing sisi.

5. Timbang setiap keramik dengan


menggunakan timbangan.

b. Uji Penyerapan Air


Langkah-Langkah Foto
1. Ambil keramik kemudian timbang satu
buah keramikuntuk mengetahui berat
awal ( A)

7
2. Kemudian rendam sampai jenuh air
atau selama ±3 jam

3. Ambil keramik yang telah direndam


kemudian dibersihkan permukaannya
dengan kain lap untuk mencapai kering
permukaan dan setelah kering
permukaan ditimbang untuk
mengetahui berat jenuh (B)

4. Kemudian keringkan dengan


memasukkan dalam oven dengan
temperature 110 o c selama 24 jam

5. Ambil keramik dari dalam oven dan


dinginkan. Timbang beratnya untuk
mendapat berat keramik kering (C )

8
C. Pengujian Kuat Tekan Keramik
Langkah-Langkah Foto
1. Ambil 1 buah keramik lalu potong
menjadi 2 bagian yang sama pada
arah memanjang

2. Letakkan benda uji pada mesin test


tekan dengan posisi tegak untuk
pengujian kuat tekan. Lakukan
pengujian dengan memberi beban
perlahan lahan dengan kecepatan
pembebanan 2kg/cm2/detik

9
BAB IV
HASIL

4.1 DATA HASIL PENGUJIAN

Uji Fisik Keramik

UKURAN DAN TAMPAK LUAR

Ukuran Tampak luar


Jenis Panjang Lebar Tebal Berat Keliling Retak Rata siku Warna
keramik
Keramik 1 24,7 cm 19,7 cm 0,64 cm 576 88,8 cm × √ √
gram Warna
Keramik 2 24,7 cm 19,7 cm 0,74 cm 578 88,8 cm × √ × putih
gram merata
Keramik 3 24,7 cm 19,7 cm 0,73 cm 571 88,8 cm × √ √
gram
Rata-Rata 24,7 cm 79,7 cm 0,70 575 88,8 cm
cm gram

Uji Penyerapan Air keramik

BERAT KERAMIK AWAL (A) JENUH AIR(B) KERING


OVEN(C)
569 gram 635 gram 573 gram

ANALISA DATA
1. Tinjauan terhadap penyerapan air keramik dari pasaran

𝐵−𝐴
Berat air serap(D) = × 100%
𝐴
635 − 569
= × 100%
569
66 𝑔𝑟𝑎𝑚
= X 100 %
569 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,115 %
=0,12 %
10
𝐷
Volume serap air (F)= ×𝐴
100
0,12
= × 569
100
=0,68 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 0,00068 liter

2. Tinjauan terhadap penyerapan air keramik kering oven


𝐵−𝐶
Berat air jenuh ( E)= × 100%
𝐴
635−573
= ×100%
569
=0,11 %

𝐸
Volume air jenuh (G)= ×100%
100
0,11
= × 100%
100
= 0,0011 gram
= 0,0000011 liter

3. Penyerapan air keramik rata-rata


(𝐹+𝐺)
Rata-rata =
2
0,00068 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟+0,0000011𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
=
2
= 0,00034055 liter
0,340
= 𝑋100% = 0,057 %
569

Uji Kuat Tekan

- Data hasil pengujian kuat tekan pasangan keramik


- Tegangan terbaca (σa) = kg/cm2
- σa = N/mm2
- Luas Penampang Alat(Aa)= mm2

11
- Tegangan terbaca(σa)
- Keramik 1 - Psi - kg/cm2

- Keramik 2 - Psi - kg/cm2


- Keramik 3 - 1400 Psi - 98 kg/cm2

-
- Analisa Data=

- Besar beban (P)

- P= σa ×Aa N

12
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
5.1.1 UJI FISIK KERAMIK
Berdasarkan uji fisik yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa
dimensi setiap keramiksama. Hal ini disebabkan karena proses pembuatan
keramik telah menggunakan mesin cetak, sehingga dimensi setiap keramik sama.
Keramik yang diuji dapat digolongkan ke dalam jenis keramik KW1 berarti
keramik dengan kualitas paling top, tidak memiliki cacat dan penyimpangan
ukuran yang berarti.
5.1.2 UJI PENYERAPAN AIR
Dari hasil pengujian tersebut, dapat diketahui bahwa keramik yang diuji
menyerap air kurang dari 0.5 % yaitu sebesar 0,057%. Maka keramik merupakan
jenis yang paling tahan terhadap terpaan sinar matahari dan hujan secara
langsung. Sangat cocok untuk aplikasi exterior.

5.1.3 UJI KUAT TEKAN

13
Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_keramik
https://ryanimj.wordpress.com/2014/10/11/ubin-dan-keramik/

14

Вам также может понравиться