Вы находитесь на странице: 1из 17

TUGAS

ETIKA PROFESI

Disusun Oleh :

Nama : Hartanu Setiadi Adjang

NIM : DBC 116 046

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2018
BAB 9

1. Menurut anda bagaimanakah upaya mengatatasi pelanggaran hak cipta


?

Menurut saya ada beberapa poin untuk mengatasi pelanggaran hak cipta,
yaitu :

 Mengsosialisasikan tentang apa itu hak cipta, dengan adanya sosialisasi


tentang hak cipta maka masyarakat bisa apa mengerti apa itu hak cipta dan
apa pelanggarannya bagi yang melanggar hal tersebut. Karena sebagian
masyarakat masih belum mengerti teentang hak cipta.
 Setelah dilakukan sosialisasi, jika terdapat pelanggaran harsunya diberikan
Hukuman yang pantas dan layak untuk para pelanggar hak cipta sesuai
dengan pelanggaran hak cipta yang dilakukan, hal ini akan menimbulkan efek
jera untuk para pelanggar hak cipta.
 Bagi masyarakat yang pekerjaannya memerlukan teknologi komputer agar
menggunakan software dengan sisensi open source ataupun membeli software
dengan lisensi tertentu . Contoh lisensi student dan lisensi perusahaan dengan
harga cukup murah daripada lisensi aslinya karena dikhususkan untuk
mahasiswa/pelajar dan orang-orang yang bekerja dalam suatu instansi atau
perusahaan.

1. Jelaskan dan berikan contohnya (minimal 5 contoh) ?


a. Jenis Hak Cipta yang Dilindungi

Ciptaan yang dilindungi hak cipta di indonesia dapat mencakup misalnya


buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang
diterbitkan, ceramah, kuliah, pidato, alat peraga yang dibuat untuk kepentingan
pendidikan dan ilmu pengetahuan, lagu atau musik dengan atau tanpa teks, drama,
drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, pantomim, seni rupa dalam segala
bentuk (seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni
patung, kolase, dan seni terapan), arsitektur, peta, seni batik (dan karya tradisional
lainnya seperti seni songket dan seni ikat), fotografi, sinematografi, dan tidak
termasuk desain industri (yang dilindungi sebagai kekayaan intelektual tersendiri).
Ciptaan hasil pengalihwujudan seperti terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai
(misalnya buku yang berisi kumpulan karya tulis, himpunan lagu yang direkam
dalam satu media, serta komposisi berbagai karya tari pilihan), dan database
dilindungi sebagai ciptaan tersendiri tanpa mengurangi hak cipta atas ciptaan asli
(uu 19/2002 pasal 12).
Dengan berpedoman pada undang-undang nomor 6 tahun 1982 yang
kemudian telah disempurnakan dengan undang-undang nomor 7 tahun 1987
tentang hak cipta, dapat disebutkan bahwa yang menjadi obyek hak cipta adalah
karya-karya cipta dibidang ilmu pengetahun, seni dan sastra (scientific, literary
and artistic works). Setelah undang-undang nomor 7 tahun 1987, maka ada
penyempurnaan lagi dengan dikeluarkanya undang-undang republik indonesia
nomor 19 tahun 2002 tentang hak cipta. Berdasarkan undang-undang no. 19 tahun
2002, pengertian hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin
untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa hak cipta itu
hanya dapat dimiliki oleh si pencipta atau si penerima hak. Hanya namanya yang
disebut sebagai pemegang hak khususnya yang boleh menggunakan hak cipta dan
ia dilindungi dalam penggunaan haknya terhadap subjek lain yang menggangu
atau yang menggunakannya tidak dengan cara yang diperkenankan oleh aturan
hukum.
Dalam undang-undang nomer 28 tahun 2014 disebutkan bahwa hak cipta
adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaanya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 40undang-undang nomor 28tahun 2014 tentang hak cipta telah
memberikan beberapa kriteria mengenai hasil ciptaan yang diberikan
perlindungan oleh hak cipta sebagai berikut :

1. Dalam undang-undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:
a. Buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil
karya tulis lain;
b. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
d. Lagu dan atau musik dengan atau tanpa teks;
e. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran,
kaligrafi, seni pahat, patung, kolase;
g. Karya seni terapan;
h. Karya arsitektur;
i. Peta;
j. Karya seni bat ikatau seni motif lain;
k. Karya fotografi;
l. Potret;
m. Karya sinematografi;
n. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,basis data, adaptasi, aransemen,
modifikasidan karya lain dari hasil transformasi;
o. Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi
budaya tradisional;
p. Kompilasi ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan
program komputer maupun media lainnya;
q. Kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut
merupakan karya yang asli;
r. Permainan video; dan
s. Program komputer.
b. Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat l dilindungi sebagai ciptaan
tersendiri dengan tidak mengurangi hak cipta atas ciptaan asli.

2. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2, termasuk


perlindungan terhadap ciptaan yang tidak atau belum dilakukan pengumuman
tetapi sudah diwujudkan dalam bentuk nyata yang memungkinkan
penggandaan ciptaan tersebut.
Selanjutnya undang-undang nomor 28 tahun 2014 juga menjelaskan
pengertian dari jenis ciptaan yang dilindungi sebagaimana disebutkan dalam
penjelasan pasal 40 undang-undang nomor 28tahun 2014 sebagai berikut:
a. Perwajahan karya tulis adalah karya cipta yang lazim dikenal dengan
b. "typholographical arrangement", yaitu aspek seni pada susunan dan bentuk
penulisan karya tulis. Hal ini mencakup antara lain format, hiasan, ko mpo
sisi warna dan susunan atau tata letak huruf indah yang secara keseluruhan
menampilkan wujud yang khas;
c. Alat peraga adalah ciptaan yang berbentuk 2 (dua) ataupun 3 (tiga)
dimensi yang berkaitan dengan geografi, topografi, arsitektur, biologi atau
ilmu pengetahuan lain;
d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks diartikan sebagai satu kesatuan
karya cipta yang bersifat utuh;
e. Gambar antara lain meliputi: motif, diagram, sketsa, logo dan unsur-
unsur warna dan bentuk huruf indah. Kolase adalah komposisi artistik
yang dibuat dari berbagai bahan (misalnya dari kain, kertas, atau kayu)
yang ditempelkan pada permukaan sketsa atau media karya;
f. Karya seni terapan adalah karya seni rupa yang dibuat dengan menerapkan
seni pada suatu produk hingga memiliki kesan estetis dalam memenuhi
kebutuhan praktis, antara lain penggunaan gambar, motif, atau ornament
pada suatu produk;
g. Karya arsitektur antara lain, wujud fisik bangunan, penataan letak
bangunan, gambar rancangan bangunan, gambar teknis bangunan, dan
model atau maket bangunan;
h. Peta adalah suatu gambaran dari unsur alam dan/atau buatan manusia yang
berada di atas ataupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada
suatu bidang datar dengan skala tertentu, baik melalui media digital
maupun non digital;
i. Karya seni batik adalah motif batik kontemporer yang bersifat inovatif,
masa kini, dan bukan tradisional. Karya tersebut dilindungi karena
mempunyai nilai seni, baik dalam kaitannya dengan gambar, corak,
maupun komposisi warna. Karya seni motif lain adalah motif yang
merupakan kekayaan bangsa indonesia yang terdapat di berbagai daerah,
seperti seni songket, motif tenun ikat, motif tapis, motif ulos, dan seni
motif lain yang bersifat kontemporer, inovatif, dan terus dikembangkan;
j. Karya fotografi meliputi semua foto yang dihasilkan dengan menggunakan
kamera;
k. Karya sinematografi adalah ciptaan yang berupa gambar gerak (moving
images) antara lain: film dokumenter, film iklan, reportase atau film cerita
yang dibuat dengan skenario, dan film kartun. Karya sinematografi dapat
dibuat dalam pita seluloid, pita video, piringan video, cakram optik
dan/atau media lain yang memungkinkan untuk dipertunjukkan di
bioskop,layar lebar, televisi atau media lainnya. Sinematografi merupakan
salah satu contoh bentuk audiovisual;
l. Ciptaan dalam bentuk buku yang berisi kompilasi karya tulis pilihan,
himpunan lagu pilihan, dan komposisi berbagai karya tari pilihanyang
direkam dalam kaset, cakram optik atau media lain. Basis data adalah
kompilasi data dalam bentuk apapun yang dapat dibaca oleh computer atau
kompilasi dalam bentuk lain, yang karena alasan pemilihan atau
pengaturan atas isi data itu merupakan kreasi intelektual. Perlindungan
terhadap basis data diberikan dengan tidak mengurangi hak para pencipta
atas ciptaan yang dimaksudkan dalam basis data tersebut.

Contoh : Buku, Film, Lagu, Brand, dan Software.

b. Beberapa hal yang tidak memiliki hak cipta

Selain jenis ciptaan yang dapat dilindungi undang-undang, ada juga


ciptaan yang tidak dilindungi oleh undang-undang. Artinya, setiap orang boleh
dan bebas mengumumkan atau memperbanyak ciptaan tersebut untuk keperluan
apa saja karena ciptaan tersebut bukan merupakan ciptaan pribadi seseorang,
melainkan ciptaan dalam kualitas sebagai seorang pejabat yang diakui oleh
negara. Ciptaan-ciptaan yang tidak dilindungi tersebut adalah:
1. Hasil karya yang belum diwujudkan dalam bentuk nyata
2. Setiap ide, prosedur, sistem, metode, konsep, prinsip, temuan atau data
walaupun telah diungkapkan, dinyatakan , digambarkan , dijelaskan, atau
digabungkan dalam sebuah ciptaan; dan
3. Alat, benda, atau produk yang diciptakan hanya untuk menyelesaikan
masalah teknis atau yang bentuknya hanya ditujukan untuk kebutuhan
fungsional.

Contoh : Bahasa, Budaya, Tari Tradisional, Adat Istiadat, teknik melukis, teknik
menyanyi, maupun teknik menulis.

c. Ada beberapa jenis tindakan yang tak dianggap melanggar hak cipta,
diantaranya yaitu :
 Pengutipan ciptaan pihak lain sebanyak-banyaknya 10% dari kesatuan tiap
ciptaan yang dikutip. Hal ini digunakan sebagai bahan untuk menguraikan
masalah yang dikemukakan.
 Mengambil ciptaan pihak lain, baik seluruh atau sebagian, untuk keperluan
pembelaan di dalam atau di luar pengadilan.
 Mengambil ciptaan pihak lain, baik seluruh atau sebagian, guna keperluan
seminar atau workshop yang bertujuan untuk edukasi serta ilmu
pengetahuan dan pertunjukan atau pementasan yang diadakan tanpa
dipungut bayaran (free entry).
 Menggunakan kopian suatu ciptaan dalam bidang ilmu, seni dan sastra
dalam huruf braile untuk keperluan para tuna netra. Hal ini mendapat
pengecualian jika ciptaan tersebut bersifat komersial.
 Merubah karya arsitektur seperti ciptaan bangunan berdasarkan
pertimbangan pelaksanaan teknis. Misalkan, menurut gambar sketsa
bangunan karya cipta arsitektur, pembangunan sebuah balkon terlalu
rendah maka harus ditinggikan. Tindakan ini tak sesuai dengan gambar
sketsa bangunan yang telah ada. Oleh karena itu, adanya penyebab dibuka
kemungkinan untuk mengadakan perubahan atas dasar pertimbangan
teknis.
Contoh : kutipan dalam buku, arsitektur bangunan yang hampir mirip, desain
barang hampir mirip, gaya busana, dan cover/remix lagu.

BAB 10
1. Apakah yang di maksud dengan Lisensi perangkat lunak ?Apakah
kaitan Lisensi dengan hak cipta tersebut ?

Kaitan antara lisensi dan hak cipta adalah Pemegang Lisensi dapat
dikatakan sebagai Pemegang Hak Cipta untuk jangka waktu tertentu dan untuk
hal-hal tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian lisensi. Lisensi perangkat
lunak mencakup izin, hak, dan pembatasan yang diberlakukan atas perangkat
lunak, baik berupa suatu komponen atau program berdiri sendiri. Penggunaan
suatu perangkat lunak tanpa lisensi dapat dianggap pelanggaran atas hak eksklusif
pemilik menurut hukum hak cipta atau, kadang, paten dan dapat membuat pemilik
menuntut pelanggarnya. Dalam suatu lisensi, penerima lisensi diizinkan untuk
menggunakan untuk menggunakan perangkat lunak berlisensi sesuai dengan
persyaratan khusus dalam lisensi. Pelanggaran persyaratan lisensi, tergantung
pada lisensinya, dapat menyebabkan pengakhiran lisensi, dan hak pemilik
untuk menuntut pelanggarnya.

Suatu perusahaan perangkat lunak dapat menawarkan suatu lisensi


perangkat lunak secara sepihak atau unilateral (tanpa memberikan kesempatan
bagi penerima lisensi untuk menegosiasikan persyaratan yang lebih baik) seperti
dalam kontrak shrink wrap, atau bahkan sebagai bagian dari perjanjian lisensi
perangkat lunak dengan pihak lain. Hampir seluruh perangkat lunak tak bebas
yang diproduksi massal dijual dalam suatu bentuk atau gaya perjanjian lisensi
perangkat lunak. Perangkat lunak buatan (custom software) seringkali dilisensikan
dalam persyaratan yang secara spesifik dinegosiasikan antara penerima lisensi
(licensee) dan pemberi lisensi (licensor).

Di luar pemberian hak dan penerapan pembatasan penggunaan perangkat


lunak, lisensi perangkat lunak biasanya mengandung ketentuan yang mengatur
kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam transaksi perangkat
lunak perusahaan dan komersial, syarat-syarat ini (seperti pembatasan tanggung
jawab, jaminan dan penyangkalan jaminan, dan ganti rugi jika perangkat lunak
melanggar hak kekayaan intelektual pihak lain) sering dinegosiasikan
oleh pengacara yang memiliki spesialisasi dalam lisensi perangkat lunak.
Spesialisasi praktik hukum di bidang ini telah berkembang karena keunikan
masalah hukum pada lisensi perangkat lunak, dan juga keinginan perusahaan
perangkat lunak untuk melindungi aset yang, jika tak dilisensikan dengan baik,
dapat menghilangkan nilai mereka.

2. Apakah persamaan dan perbedaan Lisensi freeware dan dan shareware


?
Persamaan :
Baik pemilik lisensi freeware maupun shareware tidak dapat mengubah
software yang dipakai maupun memodifikasi, kecuali software open source.
Perbedaan :
Freeware adalah perangkat lunak yang didistribusikan tanpa menuntut
biaya untuk penggunaannya. Program ini tersedia baik sebagai perangkat lunak
yang berfungsi penuh untuk periode tak terbatas. Kepemilikan freeware apapun
ditahan oleh pengembang. Pengembang dapat mengubah masa depan rilis dari
freeware untuk produk berbayar (freeware) jika dia ingin begitu. Juga, freeware
biasanya didistribusikan tanpa yang kode sumber .
Hal ini dilakukan untuk mencegah segala macam modifikasi dengan
penggunanya. Plus, lisensi dengan sebuah program bebas yang didistribusikan
dapat mengizinkan perangkat lunak yang akan digandakan tapi tidak dijual.
Dalam beberapa kasus, seseorang tidak mungkin diperbolehkan untuk bahkan
mendistribusikan perangkat lunak
Sedangkan Shareware adalah demonstrasi perangkat lunak yang
didistribusikan secara gratis tapi untuk periode evaluasi tertentu saja, katakanlah,
15-30 hari ( trialware ). Setelah periode evaluasi program akan berakhir dan
pengguna tidak bisa lagi mengakses program. Hanya jika Anda tertarik untuk
menggunakan program ini lebih lanjut, penyedia shareware mungkin
mengharuskan Anda membeli lisensi untuk perangkat lunak teersebut.
Jadi, pada dasarnya itu didistribusikan atas dasar percobaan dan dengan
pemahaman bahwa beberapa waktu kemudian pengguna mungkin tertarik dalam
membayar untuk itu. Juga, beberapa shareware yang ditawarkan sebagai
'Liteware'.

3. Apakah perbedaan antara Copyright dengan Copyleft ?


Copyright atau Hak cipta (lambang internasional: ©) adalah hak eksklusif
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan
gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan “hak untuk
menyalin suatu ciptaan”. Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak
tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada
umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau
“ciptaan”. Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi,drama, serta karya tulis lainnya,
film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik,
rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran
radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri.
Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak
cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti
paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta
bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk
mencegah orang lain yang melakukannya.
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang
berupa perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum,
konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam
ciptaan tersebut. Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun
Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun
tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt
Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai
tokoh tikus secara umum.
Sedangkan Copyleft adalah permainan kata dari copyright (hak cipta) dan
seperti halnya makna berlawanan yang dikandung masing-masing (right vs left),
begitu pula arti dari kedua istilah tersebut berlawanan. Copyleft merupakan
praktik penggunaan undang-undang hak cipta untuk meniadakan larangan dalam
pendistribusian salinan dan versi yang telah dimodifikasi dari suatu karya kepada
orang lain dan mengharuskan kebebasan yang sama diterapkan dalam versi-versi
selanjutnya kemudian. Copyleft diterapkan pada hasil karya seperti perangkat
lunak, dokumen, musik, dan seni. Jika hak cipta dianggap sebagai suatu cara
untuk membatasi hak untuk membuat dan mendistribusikan kembali salinan suatu
karya, maka lisensi copyleft digunakan untuk memastikan bahwa semua orang
yang menerima salinan atau versi turunan dari suatu karya dapat menggunakan,
memodifikasi, dan juga mendistribusikan ulang baik karya, maupun versi
turunannya. Dalam pengertian awam, copyleft adalah lawan dari hak cipta.
Pengarang dan pengembang yang menggunakan copyleft untuk karya
mereka dapat melibatkan orang lain untuk mengembangkan karyanya sebagai
suatu bagian dari proses yang berkelanjutan. Salah satu contoh lisensi copyleft
adalah GNU General Public License

4. Menurut anda sebutkan hal hal yang menguntungkan dan merugikan


dari penggunaan perangkat lunak open source ?
Menurut saya Penggunaan open source belakangan ini semakin popular
saja. Namun, open source ini memliki keuntungan dan kerugian.

Beberapa keuntungan :

 Adanya hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code.


 Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi
 Tidak disandera vendor.
 Open source menggunakan format data terbuka, sehingga data menjadi
transparan dan bisa dengan bebas diproses di sistem komputer yang
berbeda-beda.
 Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan proyek.
 Proyek open source biasanya menarik banyak developer, misalnya:
pengembangan web server Apache menarik ribuan orang untuk ikut
mengembangkan dan memantau.
 Kesalahan (bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki.
 Kualitas produk lebih terjamin.
 Lebih aman (secure).
 Sifatnya yang terbuka membuat produk open source dapat dievaluasi oleh
siapa pun.
 Hemat biaya.Sebagian besar developer ini tidak dibayar/digaji.
 Dengan demikian, biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran
yang tidak dapat ditunda, misal membeli server untuk hosting web.
 Tidak mengulangi development.
 User dapat membuat salinan tak terbatas, menjual atau memberikan bebas
hasil lisensi.
 User dapat memodifikasi dan mengunci agar hanya kalangan terbatas yang
dapat membaca kode dan memodifikasinya.

Beberapa kerugian :

 Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source.


 Ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM
yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya
mampu menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya
produk open source dan yang propriertary dan tertutup.
 Tidak adanya proteksi terhadap haki.
 Kesulitan dalam mengetahui status project.
 Tidak ada garansi dari pengembangan.
 Limitasi modifikasi oleh orang – orang tertentu yang membuat atau
memodifikasi sebelumnya.
 Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip satu
tulis dan bisa dijalankan dimana saja, akan tetapi ada beberapa hal dari
JAVA yang tidak competible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE
yang SWT – AWT bridge–nya belum bisa dijalankan di platform Mac
OS.
 Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko
kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila
kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.

BAB 11

1. Jelaskan lima karakteristik cybercrime ?

Karakteristik dari kejahatan di dunia maya tersebut antara lain


menyangkut lima hal berikut :

a. Ruang lingkup kejahatan

Sesuai sifat global internet, ruang lingkup kejahatan ini juga bersifat
global. Cybercrime seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi batas
negara sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang berlaku terhadap
pelaku. Karakteristik internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa identitas
(anonymous) memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas jahat yang tak
tersentuh hukum.

b. Sifat kejahatan

Bersifat non-violence, atau tidak menimbulkan kekacauan yang mudah


terlihat. Jika kejahatan konvensional sering kali menimbulkan kekacauan maka
kejahatan di internet bersifat sebaliknya.

c. Pelaku kejahatan

Bersifat lebih universal, meski memiliki ciri khusus yaitu kejahatan


dilakukan oleh orang-orang yang menguasai penggunaan internet beserta
aplikasinya. Pelaku kejahatan tersebut tidak terbatas pada usia dan stereotip
tertentu, mereka yang sempat tertangkap remaja, bahkan beberapa di antaranya
masih anak-anak.

d. Modus kejahatan

Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi informasi dalam


modus operandi, itulah sebabnya mengapa modus operandi dalam dunia cyber
tersebut sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak menguasai pengetahuan
tentang komputer, teknik pemrograman dan seluk beluk dunia cyber.

e. Jenis kerugian yang ditimbulkan

Dapat bersifat material maupun non-material. Seperti waktu, nilai, jasa,


uang, barang, harga diri, martabat bahkan kerahasiaan informasi.

2. Jelaskan dan berikan contoh cybercrime berdasarkan jenis aktivitasnya


?
a. Unaothorized Access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau
menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin,
atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang
dimasukinya. Contoh dari tindak kriminal ini adalah Probing dan port.

b. Illegal Content
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan cara memasukkan data atau
informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat
dianggap sebagai melanggar hukum atau menggangu ketertiban pada masyarakat
umum, contohnya adalah penyebaran pornografi atau berita yang tidak benar.

c. Penyebaran virus secara sengaja


Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan sebuah
email. Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak menyadari hal
ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya. Contoh
menyebarkan virus melaui software free.

d. Data Forgery
Kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan dapat berupa
angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Data
masih belum dapat ‘bercerita’ banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Pengertian data juga bisa berarti kumpulan file atau informasi dengan tipe
tertentu, baik suara, gambar atau yang lainnya.

e. Cyber Espionage, Sabotage dan Extontion


Cyber Espionage merupakan sebuah kejahatan dengan cara memanfaatkan
jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain,
dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage dan
Extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet. Contoh penyadapan rumah
orang-orang penting.

f. Cyberstalking
CyberStalking adalah kejahatan menggunakan internet atau alat elektronik
lainnya untuk melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi. Contoh
mengomentari dengan kata-kata negatif dikomentar sosial media.

g. Carding
Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit
milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Contoh
carding kartu kredit orang lain untuk membeli barang online.

h. Hacking dan Craking


Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai
dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing,
menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan yang terakhir
disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attack merupakan serangan yang
bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak dapat memberikan
layanan. Contoh mengubah password sosial media atau mebuat cheat dalam video
game.

i. Cybersquatting dan Typosquatting


Cybersquatting merupakan sebuah kejahatan yang dilakukan dengan cara
mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha
menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. Adapun
typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu domain
yang mirip dengan nama domain orang lain. Contoh penipuan dengan mengatas
namakan perusahaan.

j. Hijacking
Hijacking juga dikenal sebagai suatu aktifitas pembajakan atau
penyusupan kesebuah sistem. Sistem ini dapat berupa server, jaringan/networking
[LAN/WAN], situs web, software atau bahkan kombinasi dari beberapa sistem
tersebut. Contoh deface website orang lain.

k. Cyber Terorism
Tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah
atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer. Contoh
perekrutan anggota teroris melalui sosail media.

Вам также может понравиться