Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ETIKA PROFESI
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
BAB 9
Menurut saya ada beberapa poin untuk mengatasi pelanggaran hak cipta,
yaitu :
1. Dalam undang-undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencakup:
a. Buku, pamflet, perwajahan karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil
karya tulis lain;
b. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
d. Lagu dan atau musik dengan atau tanpa teks;
e. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran,
kaligrafi, seni pahat, patung, kolase;
g. Karya seni terapan;
h. Karya arsitektur;
i. Peta;
j. Karya seni bat ikatau seni motif lain;
k. Karya fotografi;
l. Potret;
m. Karya sinematografi;
n. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai,basis data, adaptasi, aransemen,
modifikasidan karya lain dari hasil transformasi;
o. Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi
budaya tradisional;
p. Kompilasi ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan
program komputer maupun media lainnya;
q. Kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut
merupakan karya yang asli;
r. Permainan video; dan
s. Program komputer.
b. Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat l dilindungi sebagai ciptaan
tersendiri dengan tidak mengurangi hak cipta atas ciptaan asli.
Contoh : Bahasa, Budaya, Tari Tradisional, Adat Istiadat, teknik melukis, teknik
menyanyi, maupun teknik menulis.
c. Ada beberapa jenis tindakan yang tak dianggap melanggar hak cipta,
diantaranya yaitu :
Pengutipan ciptaan pihak lain sebanyak-banyaknya 10% dari kesatuan tiap
ciptaan yang dikutip. Hal ini digunakan sebagai bahan untuk menguraikan
masalah yang dikemukakan.
Mengambil ciptaan pihak lain, baik seluruh atau sebagian, untuk keperluan
pembelaan di dalam atau di luar pengadilan.
Mengambil ciptaan pihak lain, baik seluruh atau sebagian, guna keperluan
seminar atau workshop yang bertujuan untuk edukasi serta ilmu
pengetahuan dan pertunjukan atau pementasan yang diadakan tanpa
dipungut bayaran (free entry).
Menggunakan kopian suatu ciptaan dalam bidang ilmu, seni dan sastra
dalam huruf braile untuk keperluan para tuna netra. Hal ini mendapat
pengecualian jika ciptaan tersebut bersifat komersial.
Merubah karya arsitektur seperti ciptaan bangunan berdasarkan
pertimbangan pelaksanaan teknis. Misalkan, menurut gambar sketsa
bangunan karya cipta arsitektur, pembangunan sebuah balkon terlalu
rendah maka harus ditinggikan. Tindakan ini tak sesuai dengan gambar
sketsa bangunan yang telah ada. Oleh karena itu, adanya penyebab dibuka
kemungkinan untuk mengadakan perubahan atas dasar pertimbangan
teknis.
Contoh : kutipan dalam buku, arsitektur bangunan yang hampir mirip, desain
barang hampir mirip, gaya busana, dan cover/remix lagu.
BAB 10
1. Apakah yang di maksud dengan Lisensi perangkat lunak ?Apakah
kaitan Lisensi dengan hak cipta tersebut ?
Kaitan antara lisensi dan hak cipta adalah Pemegang Lisensi dapat
dikatakan sebagai Pemegang Hak Cipta untuk jangka waktu tertentu dan untuk
hal-hal tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian lisensi. Lisensi perangkat
lunak mencakup izin, hak, dan pembatasan yang diberlakukan atas perangkat
lunak, baik berupa suatu komponen atau program berdiri sendiri. Penggunaan
suatu perangkat lunak tanpa lisensi dapat dianggap pelanggaran atas hak eksklusif
pemilik menurut hukum hak cipta atau, kadang, paten dan dapat membuat pemilik
menuntut pelanggarnya. Dalam suatu lisensi, penerima lisensi diizinkan untuk
menggunakan untuk menggunakan perangkat lunak berlisensi sesuai dengan
persyaratan khusus dalam lisensi. Pelanggaran persyaratan lisensi, tergantung
pada lisensinya, dapat menyebabkan pengakhiran lisensi, dan hak pemilik
untuk menuntut pelanggarnya.
Beberapa keuntungan :
Beberapa kerugian :
BAB 11
Sesuai sifat global internet, ruang lingkup kejahatan ini juga bersifat
global. Cybercrime seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi batas
negara sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang berlaku terhadap
pelaku. Karakteristik internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa identitas
(anonymous) memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas jahat yang tak
tersentuh hukum.
b. Sifat kejahatan
c. Pelaku kejahatan
d. Modus kejahatan
b. Illegal Content
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan cara memasukkan data atau
informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat
dianggap sebagai melanggar hukum atau menggangu ketertiban pada masyarakat
umum, contohnya adalah penyebaran pornografi atau berita yang tidak benar.
d. Data Forgery
Kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan dapat berupa
angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya. Data
masih belum dapat ‘bercerita’ banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Pengertian data juga bisa berarti kumpulan file atau informasi dengan tipe
tertentu, baik suara, gambar atau yang lainnya.
f. Cyberstalking
CyberStalking adalah kejahatan menggunakan internet atau alat elektronik
lainnya untuk melecehkan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi. Contoh
mengomentari dengan kata-kata negatif dikomentar sosial media.
g. Carding
Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit
milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet. Contoh
carding kartu kredit orang lain untuk membeli barang online.
j. Hijacking
Hijacking juga dikenal sebagai suatu aktifitas pembajakan atau
penyusupan kesebuah sistem. Sistem ini dapat berupa server, jaringan/networking
[LAN/WAN], situs web, software atau bahkan kombinasi dari beberapa sistem
tersebut. Contoh deface website orang lain.
k. Cyber Terorism
Tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah
atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer. Contoh
perekrutan anggota teroris melalui sosail media.