Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melimpahkan karunia-Nya,
kepada seluruh umat manusia, yang atas izin-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “KOROSI KONDUKTIVITAS TERMAL” ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Sejalan dengan dinamika bangsa ini masih terus mencari cara yang lebih efektif untuk menghasilkan
generasi baru yang cerdas, maka dari itu penulis mendukung semua itu dengan cara mencari sesuatu
yang jarang ditampilkan dan banyak dipertanyakan salah satunya dengan membuat makalah ini, yang
dapat bermanfaat dengan berbagai pokok masalah.
Dengan adanya makalah, mudah-mudahan dapat mengembangkan pengetahuan sains para kaum
pelajar untuk lebih maju dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian tak lupa kami tuturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis, kepada :
Kami sadar bahwa makalah yang ditulis buat ini, masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan isi penelitian ini, kami sambut dengan senang hati.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
A. PENGERTIAN KOROSI.................................................. 2
C. BENTUK-BENTUK KOROSI.......................................... 5
A. KESIMPULAN ................................................................. 14
B. SARAN ............................................................................. 14
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam kajian teori ataupun praktikum konduktivitas termal ada beberapa hal yang
perlu di ketahui dan di ingat kembali yaitu tentang konduksi,konveksi dan radiasi. Dalam
praktikum tentang konduktivitas termal menggunakan metoda konduksi termal. Konduksi
termal adalah suatu fenomena transport dimana perbedaan temperature menyebabakan
transfer energy termal dari suatu daerah benda panas ke daerah yang lain dari benda yang
sama pada temperature yang lebih rendah
Menentukan atau mencari nilai konduktivitas termal dilakukan dalam praktikum. Nilai
konduktivitas termal diperlukan untuk menentukan jenis dari penghantar apakah termasuk
dalam penghantar yang baik atau tidak. Dalam praktikum ada empat penghantar yang di
gunakan, untuk itu sangat erat hubunganya dengan penghitungan konduktivitas termal.
III. Tujuan
PEMBAHASAn
A. PENGERTIAN KOROSI
Kata korosi berasal dari bahasa latin “corrodere” yang artinya pengrusakan logam atau
perkaratan. Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan lingkungannya (Roberge,
1999). Definisi lainnya adalah korosi merupakan rusaknya logam karena adanya zat penyebab korosi,
korosi adalah fenomena elektrokimia dan hanya menyerang logam (Gunaltun, 2003). Dalam bahasa
sehari-hari korosi disebut dengan perkaratan.
Korosi atau perkaratan adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungan yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Korosi atau perkaratan sangat lazim terjadi pada
besi. Besi merupakan logam yang mudah berkarat. Karat besi merupakan zat yang dihasilkan pada
peristiwa korosi, yaitu berupa zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori.
∆𝑄 ∆𝑇
∆𝑡
=kA∆𝑥
Dalam kasus perubahan teperatur sebagi akibat perubahan posisi yang sangat
kecil dimana ∆x→ 0, maka berlaku
𝑑𝑇 𝑇2−𝑇1
=
𝑑𝑥 𝑥
bila garis dari aliran panas adlah paralel, maka gradient temperatur pada setiap
penampang adalh sama. Untuk kondisi ini jumlah panas yang di konduksikan persatuan
waktu dapat di tuliskan dalam bentuk
∆𝑄 𝑇2−𝑇1
= 𝑘𝐴
∆𝑇 ℎ
𝑀𝑒𝑠 𝐾
k= 𝐴 ∆𝑇 1∆𝑡ℎ
dalam teknik pengukuran konduktivitas termal, suatu plat material yang akan di jepitkan
di antara satu ruang uap dengan memepertahankan temperatur konstan sekitar 100⁰C
dan satu blok es yang di pertahankan pada temperatur konstan 0⁰C. berarti perbedaan
temperatur di antara kedua permukaan dari amterial adalah 100⁰C. panas yang di
transfer di ukur dengan mengumpulkan air yang berasal dari es yang melebur. Es
melebur pada suatu laju 1 gram per 80 kalori dari aliran panas . karena itu konduktivitas
termal dari suatu material dapat di tentukan menggunakan persamaan:
𝑀𝑒𝑠 𝐾1 ℎ
𝑘=
𝐴 ∆𝑇 ∆𝑡
Konduksi
Yang menunjukan suatu batang logam yang pada keadaan kontak termal dengan
sebuah reservoir panas (tandon kalor) dan sebuah reservoir dingin . suhu reservoir
panas adalah Tpanas ,sedangkan suhu resrvoir dingin Tdingin . batang logam di balut
dengan bahan yang tidak bisa menghantarkan panas (isolator) Molekul-molekul pada
reservoir panas memiliki energi yang lebih besar , yang kemudian di pindahkan melalui
tumbukan kepada atom – atom pada ujung batang logam yang , hingga bersinggungan.
Atom – atom pada batang logam kemudian mentransfer energi kepada atom – atom di
sebelahnya. Proses ini terus berlanjut , hingga akhirnya energi kalor berpindah ke
reservoir dingin , dan baru berhenti setelah mencapai kesetimbangan termal.
Perpindahan kalor dengan car seperti ini di sebut konduksi. Jadi konduksi adalah
perpindahan kalor melalui sesuatu benda akibat interaksi molekuler . kelajuan kalor
berpindah secara konduksi ternyata sebanding dengan luas penampang batang atau
medianya, selisih suhu antar kedua benda ( kedua resrvoir misalnya), dan berbanding
terbalik dengan panjang batang. Terdapat konduktivitas termal menyatakan
kemampuan bahan menghantarkan kalor.
Pindahnya kalor
1) Konduksi
(Δ suhu kecil atau besar)
Pindahnya kalor melalui tumbukan antar atom
2) Konveksi
(Δ suhu agak besar)
Pindahnya kalor dengan pindahnya molekul-molekul berenergi kinetik acak
3) Radiasi
(Δ suhu kecil atau besar) - berupa medan listrik dan medan magnetik, tidak
memerlukan materi
Referensi :
https://www.scribd.com/doc/44825679/konduktivitas-termal
http://nasrahanjani.blogspot.com/2014/10/contoh-makalah-lengkap-korosi.html
http://digilib.unila.ac.id/24499/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf