Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
RKS
RENCANA KERJA & SYARAT
PEMBANGUNAN GAZEBO PANTAI TANJUNG TAIPA
KONAWE, SULAWESI TENGGARA
RKS - 2
BAGIAN I
RINGKASAN SPESIFIKASI BAHAN / MATERIAL
timbunan biasa
- Kayu Kelas I
- Kayu Kelas I
- Kayu Kelas I
RKS - 3
BAGIAN II
SYARAT-SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT UMUM
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
RKS - 4
Pasal 2
PENJELASAN GAMBAR DAN RKS
2.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja (Detail Perencanaan) dan RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat) termasuk tambahan dan perubahannya
yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing);
2.2. Bilamana terdapat ketidak sesuaian antara gambar dengan RKS, maka yang
mengikat dan berlaku adalah RKS. Bilamana suatu gambar tidak cocok dengan
gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala lebih besar yang
berlaku;
2.3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan, Kontraktor wajib menanyakan
kepada Pimpinan Proyek atau Konsultan Pengawas yang ditunjuk Pemberi
Tugas dan mengikuti keputusannya.
Pasal 3
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 4
LAPORAN
4.1 Kontraktor wajib membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan
Bulanan sebagai resume dari laporan harian dan mingguan selama masa
pelaksanaan, yang akan diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pimpinan Proyek yang memuat hal-hal:
RKS - 5
a. Jumlah tenaga menurut jenis/jabatan;
b. Jumlah dan jenis bahan yang masuk yang disetujui dan ditolak;
c. Kegiatan, volume dan satuan pekerjaan secara terperinci;
d. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain;
e. Peralatan yang dipakai;
f. Anjuran/perintah kepada Kontraktor.
4.2 Laporan harian ini dibuat dalam rangkap dan bentuk yang telah ditetapkan oleh
Pemberi Tugas.
Pasal 5
SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN
5.1. Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya di lapangan atau biasa disebut
Site Manager, yang cakap untuk memimpin, bertanggung jawab penuh
terhadap pelaksanaan pekerjaan dan memiliki pengalaman teknis dalam
pekerjaan bangunan. Penetapan ini harus dikuatkan dengan Surat Tugas/ Surat
Pengangkatan resmi dari Kontraktor ditujukan kepada Pemberi Tugas;
5.2. Site Manager harus memiliki latar belakang pendidikan Teknik Sipil atau
sederajat;
5.3. Selain Site Manager, Kontraktor diwajibkan pula, memberi tahu secara tertulis
kepada Pemberi Tugas susunan Organisasi Lapangan lengkap dengan nama dan
jabatannya masing-masing;
5.4. Bila kemudian hari menurut pendapat Pemberi Tugas atau Pelaksana
Lapangan, Site Manager kurang mampu melaksanakan tugasnya, maka
Kontraktor akan diberitahu secara tertulis untuk mengganti Site Manager.
Dalam waktu 4 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya Surat Pemberitahuan,
Kontraktor harus sudah menunjuk/mengajukan Site Manager baru untuk
mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
Pasal 6
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
6.1. Sebelum dimulai suatu pekerjaan yang bila bagian pekerjaan tersebut
dilakukan mengakibatkan tidak dapat diperiksanya pekerjaan yang telah
dikerjakan, maka Kontraktor diwajibkan secara tertulis meminta kepada
RKS - 6
Pimpinan Proyek memeriksa bagian pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan;
6.2. Bila permohonan pemeriksaan tersebut dalam waktu 2 x 24 jam dihitung dari
jam diterimanya permohonan (tidak terhitung hari libur atau hari besar
lainnya) tidak dipenuhi, maka Kontraktor bisa meneruskan pekerjaan tersebut
dan dianggap bagian pekerjaan tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas, kecuali bila secara resmi Konsultan Pengawas meminta
perpanjangan waktu pemeriksaan dan Kontraktor menyetujuinya;
6.3. Bila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Konsultan Pengawas berhak
menyuruh membongkar pekerjaan tersebut sebagian atau seluruhnya guna
keperluan pemeriksaan. Biaya-biaya yang timbul akibat hal tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor;
6.4. Setiap akhir pekerjaan atau batas tahapan pekerjaan sesuai termin, dilakukan
Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (opname) dan pemeriksaan pekerjaan
dilakukan bersama Kontraktor dan Konsultan Pengawas;
6.5. Hasil pemeriksaan tersebut dicantumkan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kontraktor, Konsultan Pengawas dan
Pimpinan Proyek;
6.6. Berita acara tersebut digunakan sebagai dasar untuk permohonan pembayaran
pekerjaan atau borongan.
Pasal 7
JAMINAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN
RKS - 7
7.4. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak bagi
semua petugas dan pekerja di lapangan;
7.5. Kecuali untuk menjaga keamanan, membuat tempat penginapan bagi para
pekerja tidak diperkenankan berada di areal pekerjaan;
7.6. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja,
wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Pasal 8
KEAMANAN PROYEK
RKS - 8
Pasal 9
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
9.1. Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-alat kecil
maupun besar, harus disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan baik dan siap
pakai sebelum pekerjaan fisik bersangkutan dimulai.
Pasal 10
DIREKSI KEET
Pasal 11
PENYIMPANAN BAHAN/MATERIAL
RKS - 9
11.3. Selama berlangsungnya pembangunan/pekerjaan fisik, kebersihan areal kerja,
direksikeet, gudang, bangsal/los kerja dan bangunan lainnya yang ada dalam
areal proyek harus tetap terjaga, tertib dan rapi;
11.4. Bahan/material yang telah ditolak oleh Pengawasa Lapangan harus dikelurkan
dari areal proyek secepatnya selambat-lambatnya pada hari yang sama saat
penolakan dinyatakan. Terhadap kelalaian ini Pimpinan Proyek dapat
memberhentikan seluruh pekerjaan, dan seluruh akibat dari pemberhentian
tersebut seluruhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 12
PERUBAHAN-PERUBAHAN/PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG
RKS - 10
Kontraktor dengan Pimpinan Proyek dan harus mendapat persetujuan dari
Pemberi Tugas.
Pasal 13
PEKERJAAN PEMBONGKARAN SEMENTARA
Pasal 14
PEKERJAAN PERSIAPAN
RKS - 11
BAGIAN III
SYARAT-SYARAT TEKNIS YANG BERSIFAT KHUSUS
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan tanah
3. Pekerjaan pondasi
4. Pekerjaan struktur kayu
5. Pekerjaan arsitektur kayu
6. Pekerjaan atap
1.2 Persyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum untuk
semua pekerjaan, kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang disyaratkan secara
khusus.
Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
RKS - 12
b. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama
pengangkutan peralatan kerja yang menggunakan jalanan umum agar
tidak mengganggu lalu lintas.
c. Pemberi kerja/pengawas lapangan berhak memerintahkan untuk
menambah peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai atau tidak
memenuhi peralatan.
d. Bila pekerjaan telah selesai, kontraktor diwajibkan untuk segera
menyingkirkan alat-alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang di
akibatkannya dan membersihkan bekas-bekasnya.
a. Kontraktor harus menyediakan air bersih sebagai alat bantu kerja, yang
digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan air sebagai bahannya.
b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja diperlukan agar pekerjaan menjadi
lancar dan terkendali sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
RKS - 13
2.6 Izin-Izin
Pasal 3
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3.1. Umum
a. Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang
berasal dari air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab,
pengeringan diusahakan dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan
keparit-parit atau lain-lain dan biaya untuk pekerjaan- pekerjaan tersebut
harus dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan.
b. Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman,
kemiringan, lokasi serta lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar kerja dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
c. Bahan-bahan sisa alian yang tidak digunakan tidak boleh ditempatkan
berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan lagi supaya
disingkirkan. Bahan-bahan sisa galian tersebut harus segera dikeluarkan
dari pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam dan dibuang pada tempat yang
disetujui Konsultan Pengawas.
a. Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan dari lapisan
tanah dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman rata-rata 20 cm
RKS - 14
digunakan sebagai lapisan penutup sekeliling bangunan sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas. Jika tebal lapisan humus lebih besar dari 20 cm, maka
seluruh tebal humus harus digali dan digunakan kembali sebagai urugan
lapisan penutup dan biaya yang diakibatkannya dianggap telah termasuk
dalam harga kontrak.
b. Setelah lapisan permukaan dikupas dan sebelum urugan dilaksanakan,
daerah bangunan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai.
c. Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi
dari 20 cm dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan
steamper atau compactor.
a. Lingkup Pekerjaan
c. Penggalian Pondasi
RKS - 15
2) Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapis tanah yang jelek,
maka perlu konsultansi dengan Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
pengarahan tindak lanjutnya.
d. Pengurugan Kembali
1) Jika ditemukan lubang pada dasar galian pondasi, maka lubang tersebut harus
diurug dengan pasir pasangan dan harus dipadatkan dengan vibro stamper.
5) Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max. 30 cm/lapis) dengan vibro
stamper dengan memperhatikan kadar air tanah.
e. Pelaksanaan Pondasi
1) Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering atau bebas
genangan air.
2) Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalam buku spesifikasi ini dan gambar detail perencanaan.
3) Stek kolom, stek kolom penguat, stek tangga, sparing-sparing yang diperlukan
harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi sesuai gambar kerja.
1) Pondasi batu Gunung digunakan untuk dinding dan pagar, sesuai yang tertera
dalam gambar kerja.
RKS - 16
2) Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan beton cor campuran 1
PC : 3 pasir : 5 kerikil dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai
gambar kerja.
3) Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali adalah 1 PC : 3 pasir pasangan
dalam perbandingan volume.
5) Diatas pondasi pasangan batu kali diberi sloof untuk meratakan penyebaran
beban dari atas.
Pasal 4
PEKERJAAN KAYU
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu, baik kayu kasar maupunkayu halus dalam
hubungannya dengan gambar dan spesifikasi, danpelaksanaan pekerjaan hingga
selesai sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini terdiri dari : Pekerjaan kolom
kayu ,balok kayu, papan lantai, ringbalk, railing kayu, tangga, dan bagian yang lain
seperti pada gambar rencana.
1. Kualitas
Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik,tidak
ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggir-pinggirnya,
bekas dimakan bubuk dan cacat-cacat lainnya. Mutu dankualitas kayu yang
dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5, PKKI tahun1961 dan persyaratan-
persyaratan lain yang berkaitan dengan konstruksi kayu.
2. Kelembaban (Moisture Contents)
Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam
danpekerjaan kayu halus, harus kurang dari 14% dan untuk pekerjaan
kayukasar harus kurang dari 20% (diuji dengan wood moisture tester).
Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat
pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.
3. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu
RKS - 17
ukurankayu setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam,
dibor,dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang
terteradalam gambar.
4. Permukaan Luar, Semua permukaan kayu halus yang akan kelihatan
permukaannya bilasudah jadi (finish), harus dikerjakan dengan baik. Semua
kayu untukpekerjaan kayu kasar harus dihaluskan, kecuali ditentukan
lain.Bagi permukaan-permukaan yang akan dipelitur atau di melamic
hanyamata kayu yang kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima.
Padasemua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet /
pelindung.Untuk kayu yang akan dicat dengan bahan solignum / creosot.
5. Jenis Kayu, semua kayu kelas I.
RKS - 18
dari semua bahan bangunan harus disingkirkan sampai bersih.
PASAL 6
PEKERJAAN ATAP
1. Deskripsi
Lembaran bitumen bergelombang monolayer yang terbuat dari serat organik,
diberi warna dengan pigmen mineral dan resin thermosetting pada kedua sisi
(atas dan bawah) dengan model genteng 6 gelombang.
2. Terbuat dari bahan dasar Bitumen Selulosa
3. Standar Spesifikasi Material : EN 534:2006 – Corrugated bitumen sheets.
Product specification and test methods – kategori R serta ETA 10-/0018.
Tata cara pemasangan mengacu kepada katalog atau brosur Onduvilla, dengan jarak
antar reng 32cm. Atap Onduline memiliki garansi 10 tahun terhadap waterproofing
dengan syarat dan ketentuan pemasangan yaitu:
RKS - 19
bawah dimulai dengan menggunakan lembaran atap yang dipotong
menjadi dua. Baris ketiga, kelima dan seterusnya seperti pemasangan
pada baris pertama. Baris keempat, keenam dan seterusnya seperti
pemasangan pada baris kedua.
2. Pemasangan Penutup Listplang Samping
Pemasangan penutup listplang samping dengan menggunakan
aksesoris Verge Piece dari Onduline.
Penyekrupan pada verge piece pada setiap gelombang reng dan pada
listplang dengan jumlah yang sama.
3. Pemasangan Nok.
menggunakan aksesoris nok standar dari Onduline.
Penyekrupan pada nok pada setiap gelombang yang bersentuhan
dengan gelombang Onduvilla.
PASAL 8
PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN
1. Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau kesalahan pada
borongan yang disebabkan oleh kelalaian Kontraktor pada waktu pelaksanaan
maupun selama dalam masa pemeliharaan atau kekurangan setelah serah terima
pertama dilaksanakan.
2. Bila terjadi kerusakan atau kecelakaan pada borongan sebelum diserah terimakan
akibat dari kesalahan atau kekeliruan Kontraktor atau Sub Kontraktor atau karena
bahan yang kurang baik atau dikarenakan kesalahan pelaksanaan yang dibuat
Kontraktor dan belum mendapat persetujuan dari Developer atau Konsultan
Pengawas (kecuali perencanaan yang diserahkan Developer) seluruhnya adalah
tanggungan Kontraktor.
3. Selama dalam masa pemeliharaan setelah serah terima 100%, Kontraktor
bertanggung jawab memperbaiki selekas mungkin segala kerusakan dan
kekurangan-kekurangan akibat dari kesalahan atau kelalaian Pemborong.
4. Konsultan Pengawas akan memberitahukan terlebih dahulu kepada Kontraktor
tentang maksud untuk melakukan inspeksi selama jangka waktu pemeliharaan
dan berdasarkan ini Kontraktor menunjuk seorang wakil yang bertanggung jawab
untuk hadir dalam waktu dan tanggal yang ditentukan. Wakil ini akan memberi
bantuan yang diperlukan untuk mencatat semua hal dan persoalan yang
RKS - 20
perhatikan sesuai dengan pengarahan Konsultan Pengawas.
5. Bilamana terjadi kerusakan atau kekurangan selama dalam masa pemeliharaan,
Konsultan Pengawas akan memberitahukannya kepada Kontraktor secara tertulis,
agar Kontraktor secepatnya memperbaiki/ mengganti yang rusak atau yang tidak
baik.
6. Bilamana Kontraktor tidak memperbaiki yang rusak atau yang kurang baik dalam
waktu yang wajar sebelum berakhirnya masa pemeliharaan, Developer dapat
melakukannya atas biaya Kontraktor.
7. Jika kekurangan-kekurangan menurut Konsultan tidak praktis atau sukar
diperbaiki, Konsultan Pengawas harus menentukan pengurangan nilai borongan
dan memotongnya dari jumlah yang akan dibayarkan kepada Kontraktor.
8. Sampai dengan waktu Berita Acara Serah Terima terakhir dikeluarkan, Kontraktor
wajib pada jam-jam kerja atas tanggungan dan biaya sendiri mengadakan
pemeriksaan apakah semua bagian dari borongan dapat bekerja dengan baik atau
tidak dengan membuat catatan-catatan mengenai kerusakan atau malfungsi dari
elemen-elemen borongan.
9. Kontraktor harus berusaha menjaga kebersihan dan kerapihan lapangan selama
jangka waktu Kontrak.
10. Selain itu Kontraktor sewaktu-waktu wajib memelihara kelayakan dari setiap areal
dan jika diminta Konsultan Pengawas, memindahkan semua kotoran, alat-alat
konstruksi, kelebihan bahan dan segala rongsokan bekas pekerjaan konstruksi
dari areal tersebut.
11. Kebersihan ini termasuk tugas Kontraktor sehingga lokasi pekerjaan umumnya
selalu dalam kondisi bersih dan selayaknya.
12. Setelah selesai pekerjaan Kontraktor harus membersihkan seluruh lapangan
sehingga mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, Sub Kontraktor lain
berkewajiban hadir di lapangan untuk turut/ikut melaksanakan pembersihan.
13. Seluruh bangunan-bangunan sementara atau bagian-bagian pekerjaan pembantu
yang diperlukan selama pelaksananaan pekerjaan (proyek) berlangsung harus
dibongkar sebelum seluruh pekerjaan diserah terimakan.
14. Biaya pembersihan dan pembongkaran sepenuhnya dalah tanggung jawab
Kontraktor.
RKS - 21