Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan berasa masyarakat agar mereka dapat
masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan
puskesmas dilakukan agar masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat
PHBS.4
pertama, menghasilkan Deklarasi Ottawa yang merumuskan lima pilar utama atau lima
4
kesehatan dari setiap keputusan yang dibuatnya. Demikian juga harus dibangun
individu akan lebih efektif bila dilakukan melalui tetatan-tatanan rumah tangga,
sekolah, tempat kerja, dan tatan lain yang sudah ada di masyarakat.
5
5. Reorient Health Service (menata kembali arah pelayanan kesehatan). Upaya-
terdiri dari:4,7
2.1.3.1 Pemberdayaan
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. Pemberdayaan ini harus
a) Pemberdayaan Individu
Puskesmas. Tujuan dari upaya tersebut adalah memperkenalkan perilaku baru kepada
individu yang mungkin mengubah perilaku yang selama ini dipraktikkan oleh individu
tersebut. Metode yang dapat digunakan dapat berupa pilihan atau kombinasi dari
6
b) Pemberdayaan Keluarga
tentang perilaku yang diperkenalkan perlu dilakukan secara sistematis agar anggota
keluarga yang dikunjungi dapat menerima dari tahap “tahu” ke “mau” dan jika sarana
c) Pemberdayaan Masyarakat
melakukan upaya-upaya agar masalah tersebut tidak menjadi masalah lagi. Peran aktif
Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang
mengalami peningkatan dari fase “tahu” menjadi “mau” perlu diciptakan lingkungan
7
lingkungan yang kondusif atau mendukung opini yang positif terhadap perilaku yang
sedang diperkenalkan.
Metode yang tepat disini adalah penggunaan media, seperti misalnya pembagian
leaflet, pemasangan poster atau penayangan video berkaitan dengan penyakit dari
diperoleh kepada pasien. Selain itu, beberapa Puskesmas (dengan tempat perawatan)
halaman gedung Puskesmas juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan bina suasana
2.1.3.3 Advokasi
Misalnya, dalam rangka mengupayakan lingkungan Puskesmas yang bebas asap rokok,
Puskesmas.
8
2.1.3.4 Kemitraan
sasarannya (para pasien atau pihak lain) dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina
suasana, dan advokasi. Disamping itu kemitraan juga dikembangkan karena kesadaran
berkerjasama dengan berbagai pihak terkait. Tiga prinsip dasar kemitraan yang harus
Pelaksana promosi kesehatan dibagi menjadi dua, yakni (1) setiap petugas
masyarakat).7
Setiap petugas kesehatan yang melayani pasien dan ataupun individu sehat
(seperti dokter, perawat, bidan, tenaga gizi, petugas laboratorium, dll) wajib
9
kesehatan menjadi tugas utamanya, melainkan hanya pemberdayaan.
menyelenggarakan advokasi.7
2.1.5 Sasaran
Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya tiga jenis sasaran, yaitu
a) Sasaran Primer
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
Karena visi dari promosi kesehatan yang merupakan tercapainya PHBS, maka
diharapkan promosi kesehatan ini dapat merubah perilaku hidup masyarakat dari yang
tidak bersih dan tidak sehat menjadi bersih dan sehat. Akan tetapi, mengubah perilaku
bukanlah suatu hal yang mudah. Perubahan perilaku individu akan sulit dicapai apabila
tidak didukung oleh sistem nilai dan norma-norma sosial serta norma-norma hukum
yang diciptakan / dikembangkan oleh para pemuka masyarakat, baik pemuka informal
10
baik pemuka informal maupun pemuka formal, dalam mempraktikkan PHBS sangat
b) Sasaran Sekunder
(misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal
kemasyarakatan dan media massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya
meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara
informasi tentang PHBS dan menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS, dan
PHBS.
c) Sasaran tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
mereka yang dapat memfasilitasi atau menyedikan sumber daya. Mereka diharapkan
turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga
terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat. Cara lain yang digunakan adalah dengan
membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang dapat
11
mempercepat tercipanya PHBS di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga
hal berikut:4
hal lain seperti ruang dan waktu. Media atau sarana informasi juga perlu dipilih
informasi.
2. Sumber Daya
dipilih dari tenaga khusus promosi kesehatan (yaitu pejabat fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat atau PKM). Jika tidak tersedia tenaga khusus promosi
kesehatan tersebut dapat dipilih dari semua tenaga kesehatan puskesmas yang
melayani pasien/klien.
12
Tabel 2.1 Standar Khusus Tenaga Promkes4
Kualifikasi Jumlah Kompetensi Umum
D3 Kesehatan + 1 orang a. Membantu tenaga kesehatan
minat dan bakat di lain merancang
bidang promosi pemberdayaan
kesehatan b. Melakukan bina suasana dan
advokasi
1) Perencanaan
intervensi, dan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan yang terintegrasi dengan
13
a. Menentukan prioritas masalah
i. Dari beberapa masalah yang ada, mana yang dapat diselesaikan dengan
mudah
b. Menentukan tujuan
ditentukan tujuan yang akan dicapai untuk mengatasi masalah yang ditemukan.
c. Menentukan kegiatan
kegiatan mana yang bisa dilakukan dikaitkan dengan ketersediaan sumber daya.
Jadwal kegiatan sebaiknya dibahas pada pertemuan dengan berbagai pihak yang
14
2) Penggerakan dan Pelaksanaan
3) Pemantauan
dilakukan pada pelaksanaan program aksi baik di Puskesmas maupun di lapangan dan
Mekanismenya yaitu:4
4) Evaluasi
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil. Evaluasi dilakukan pada setiap pertengahan dan
akhir tahun untuk menilai proses dan hasil pelaksanaan promosi kesehatan di
Puskesmas. Hal tersebut dimaksudkan untuk menilai sejauh mana kemajuan kegiatan
keberhasilan yang dapat dijadikan sebagai masukan sekaligus bahan untuk perbaikan
15
5) Indikator Keberhasilan
evaluasi. Oleh karena itu, indikator keberhasilan ini sesungguhnya cenderung menjadi
keberhasilan ini mencakup indikator masukan (input), proses, keluaran (output), dan
a. Indikator masukan
sarana/peralatan, dan dana. Oleh karena itu, indikator masukan ini dapat
mencakup:4
dilatih.
dalam standar.
16
b. Indikator Proses
2. Kondisi media komunikasi yang digunakan masih baik atau sudah rusak.
c. Indikator Keluaran
dilaksanakan, baik secara umum maupun khusus. Oleh karena itu, indikator yang
kesehatan.
dalam gedung.
Puskesmas.
pengorganisasian masyarakat.
Puskesmas bebas rokok, lingkungan bersih, bebas jentik, dan jamban sehat.
17
d. Indikator Dampak
Puskesmas, yaitu terciptanya PHBS di masyarakat. Oleh sebab itu, kondisi ini
sebaiknya dinilai setelah promosi ini berjalan beberapa lama, yaitu melalui upaya
evaluasi. Tatanan yang dianggap mewakili untuk dievaluasi adalah tatanan rumah
tangga, yaitu berupa persentase keluarga atau rumah tangga yang telah mempraktikkan
PHBS.4
2.2.1 Definisi
sebelum jam pelayanan dimulai, dengan sasaran seluruh masyarakat yang berkunjung
Berikut ini rincian keterangan bentuk kegiatan promosi kesehatan yang dapat
18
a. Tempat Pendaftaran
3. Denah poliklinik
promosi karena telah terjadi komunikasi awal yang menimbulkan kesan baik dan
b. Poliklinik
atau obat yang harus ditelannya. Tetapi jika hal ini belum mungkin dilaksanak,
maka dapat dibuka klinik khusus bagi pasien rawat jalan yang memerlukan
media medis, harus disediakan berbagai alat peraga atau leaflet yang bisa dibawa
oleh pasien.
19
Pihak yang paling berpengaruh terhadap pasien rawat jalan adalah yang
ruang tunggu, perlu dipasang media seperti poster, leaflet yang berisi informasi
Selain itu, pemasangan poster dan media komunikasi lainnya, mendorong pasien
untuk berperilaku sesuai yang dikehendaki agar penyakit atau masalah kesehatan
pengunjung adalah ibu-ibu atau wanita yang tidak sakit, yaitu ibu-ibu yang
bersalin, pasien yang sudah dalam fase penyembuhan, dan pasien penyakit kronis
(keganasan, TB dll).
e. Laboratorium.
kesehatan dengan medis yang bersifat swalayan (self service) seperti poster
20
atau leaflet. Kesadaran yang ingin diciptakan dalam diri pasien dan
Bagi pasien yaitu untuk ketepatan diagnosis yang dilakukan oleh dokter
Bagi pengunjung yang sehat yaitu untuk memantau kondisi kesehatan, agar
petunjuk dokter
Pentingnya memelihara taman obat keluarga dalam rangka memenuhi
pasien terlalu banyak sedangkat petugas kesehatan yang melayani terbatas atau
khusus sebagai upaya inovasi seperti klinik gizi, klinik sanitasi, klinik konsultasi
21
membantu pemecahan masalah yang dirujuk dari poliklinik atau pelayanan KIA
dan KB.
h. Halaman
mengonsumsi minuman keras dan napza. Selain itu, taman yang tersedia di
di luar gedung Puskesmas merupakan suatu upaya untuk meningkatkan PHBS melalui
pencatatan, dan penilaian dalam membangun masyarakat untuk mau dan mampu
hal berikut:4
22
c. Bersama-sama melaksanakan program secara efektif dan efisien.
sama dengan berbagai pihak potensial lainnya, dengan menerapkan ABG (advokasi,
Kunjungan rumah dilakukan petugas Puskesmas sebagai tindak lanjut dari upaya
promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas yang telah dilakukan kepada pasien
atau keluarga. Terutama pasien atau keluarga yang memiliki masalah kesehatan cukup
berat dan atau mereka yang sepakat untuk melaksanakan langkah-langkah tindak lanjut
di rumah tangganya.
Untuk pasien atau keluarga yang memiliki masalah kesehatan yang cukup berat,
kunjungan rumah dilakukan untuk membantu proses pemecahan masalah tersebut dengan
menggunakan prinsip konseling. Untuk pasien atau keluarga yang sepakat melaksanakan
23
upaya supervisi dan bimbingan, sekaligus sebagai penghargaan jika langkah-langkah
Masyarakat begitu luas dan terdiri dari beberapa tatanan. Untuk menjangkaunya,
Puskesmas lebih baik bekerjasama dengan mitra-mitra yaitu para pemuka masyarakat
dan kader-kader. Oleh karena itu, di setiap tatanan harus diidentifikasi pemuka-pemuka
masyarakatnya dan siapa saja yang sekiranya dapat direkrut sebagai kader.
digarap; di suatu RT/RW, sekolah, pondok pesantren, kantor, pabrik, dan seterusnya.
24
perilakunya) serta potensi-potensi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut. Dengan melakukan SMD diharapkan para pemuka masyarakat menjadi sadar
juga terdapat potensi sumber daya yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut.4
b. Musyawarah Masyarakat
Dalam langkah ini para pemuka masyarakat dibimbing membahas hasil SMD
dalam musyawarah kecil di antara mereka, untuk dirumuskan dan direncanakan jalan
keluarnya. Dalam hal ini petugas kesehatan juga dapat membantu melakukan advokasi
masyarakat ini kemudian dibahas lebih lanjut dengan masyarakat dalam musyawarah
besar. Musyawarah besar dapat dilaksanakan beberapa kali hingga dihasilkan rencana
melalui langkah:
UKBM (tenaga kesehatan dan kader). Jika pengurus dan pelaksana sudah
25
adalah cara-cara memberdayakan masyarakat, khususnya teknik konseling
melaksanakan bina suasana dan advokasi. Selain itu, bersama pemuka masyarakat
operasional kegiatan, atau dibantu agar bisa berwirausaha. Sedangkan bagi kader
yang sudah tidak direpotkan oleh kebutuhan dasar, bentuk motivasi yang sesuai
26
lain yang juga penting untuk dilakukan adalah dirumuskan dan
dilaksanakannya pencatatan dan pelaporan oleh para kader atau pengurus
UKBM ke Puskesmas.4
samping itu, sesekali petugas Puskesmas juga harus datang ke masyarakat untuk
dapat dilakukan di tatanan lain, yaitu tatanan sarana pendidikan, tatanan tempat
27