Jl. Veteran No. 6 No.Dokumen No Revisi Halaman Bandung 40112 Tlp. (022) 4231550, Fax. (022) 4231582 002/RSUB/SPO/PPI/VII/2018 00 1/3 Prosedur Tetap Tanggal Terbit Ditetapkan : Direktur, 2 Juli 2018
dr. Parulian Debby
Pengertian 1. Kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya
kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
2. Dikatakan kejadian Luar Biasa Apabila :
a. Terjadi peningkatan jumlah atau virulensi dari penyebab. b. Adanya penyebab baru yang sebelumnya tidak pernah ada. c. Terjadi peningkatan kecepatan penularan penyakit sehingga kelompok populasi rentan yang terekspos jauh lebih banyak. d. Terjadi peningkatan kerentanan terhadap penyebab.
3. Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan
untuk menangani penderita, mencegah perluasan kejadian dan timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu kejadian luar biasa yang sedang terjadi
Tujuan Tujuan Utama Penanganan dan Pengendalian KLB adalah:
1. Menanggulangi dan mengendalikan KLB yang sedang terjadi. 2. Mencegah kemungkinan terjadinya KLB serupa dimasa yang akan datang PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA ( KLB )
RSU BUNGSU BANDUNG
Jl. Veteran No. 6 No.Dokumen No Revisi Halaman Bandung 40112 Tlp. (022) 4231550, Fax. (022) 4231582 002/RSUB/SPO/PPI/VII/2018 00 2/3
Kebijakan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No: 382/Menkes/2007
Tentang Pedoman PPI di RS dan Fas. Yankes Lainnya. Prosedur 1. Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur Surveilans Infeksi Rumah Sakit 2. Berkoordinasi dengan IPCLN dan Kepala ruangan serta dokter yang bertanggung jawab menangani pasien, untuk melakukan verifikasi diagnosis infeksi rumah sakit, penegakan diagnosis IRS dan mengkonfirmasi sebagai kasus KLB. Selain itu juga dilakukan investigasi terhadap kemungkinan sumber penularan, cara penularan dan kemungkinan penyebarannya, serta aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan atau memutuskan rantai penularan. 3. Berkoordinasi dengan Bagian Laboratorium untuk melakukan: a) Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber infeksi untuk dibiakkan dan antibiogram. b) Pemasangan label di tempat penampungan bahan pemeriksaan laboratorium pasien penyakit menular. Label bertuliskan ”Awas Bahan Menular” c) Berkoordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait untuk memberikan klarifikasi-klarifikasi perihal yang terkait dengan KLB, misalnya pelaksanaan Prosedur Tetap secara benar. 4. Apabila hasil investigasi menyimpulkan telah terjadi KLB, maka Komite PPI menetapkan status siaga bencana KLB dan melaporkan kepada pimpinan RS. 5. Untuk menanggulangi KLB Tim PPI berkoordinasi dengan Direktorat Pelayanan Medik, Panitia K3 RS, Laboratorium, Farmasi, Sanitasi, Unit Sterilisasi, Gizi, Kamar Cuci dan Bagian terkait lainnya sesuai kebutuhan 6. Apabila diperlukan pasien kasus KLB dirujuk ke rumah sakit rujukan infeksi yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan. PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA ( KLB )
RSU BUNGSU BANDUNG
No.Dokumen No Revisi Halaman Jl. Veteran No. 6 Bandung 40112 Tlp. (022) 4231550, Fax. (022) 4231582 002/RSUB/SPO/PPI/VII/2018 00 3/3
7. Agar KLB tidak meluas, Komite PPI bersama IPCLN dan
perawat ruangan melakukan pencegahan dan pembatasan dengan cara: a. Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci tangan b. Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan APD c. Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar 8. Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi, disatukan dengan pasien yang sama-sama terinfeksi/kohorting dan menentukan staf yang akan memberikan penanganan (dipisahkan dengan staf lainnya) a. Apabila diperlukan mengusulkan kepada Direktur mengisolasi ruangan atau pasien bersangkutan yang dianggap tercemar oleh infeksi. b. Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar. c. Ruangan yang terjadi KLB harus didisinfeksi. 9. Tim PPI melakukan dokumentasi tentang kejadian dan tindakan yang diambil terhadap data atau informasi KLB. 10. Tim PPI melakukan monitoring dan evaluasi sampai KLB berhasil diatasi. 11. Status KLB wajib dilaporkan ke dinas kesehatan setempat. 12. Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi terpanjang tidak ditemukan kasus baru. 1. Komite PPI dan Medik 2. Komite Keperawatan Unit terkait 3. Kepala Bidang Keperawatan 4. Kepala Ruangan