Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Abdul Aziz
30101306849
Pembimbing:
dr. Rini Aryani Sp.OG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
STATUS ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
SMF KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Nama Mahasiswa : Abdul Aziz
NIM : 30101306849
Dokter Pembimbing : dr Rini Aryani , Sp.OG
A. IDENTITAS
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Daleman RT04/RW01 SAYUNG
DEMAK
Status : Menikah
Tanggal masuk : 13/03/2018
Ruang : Nissa 2
Kelas : II
B. ANAMNESA
Dilakukan autoanamnesa tanggal 15 Maret 2018 Pukul 07.00 WIB.
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang wanita umur 38 tahun G3P2A0 hamil 8 minggu datang ke RSI
Sultan Agung Semarang dengan keluah nyeri perut bawah. Nyeri perut sudah
dirasakan sejak kemarin sore. Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin
memberat. Nyeri tidak diperingan oleh apapun. Selain nyeri pasien juga
mengeluhkan 7 hari yang lalu keluar flek-flek terus menerus. Pasien juga
mengeluh lemas dan mual. Pingsan (-) Pusing (-).
Riwayat Haid
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia
pernikahan ± 14 tahun.
Riwayat Obstetric
G3P2A0
HPHT : 15 – 01 - 2018
HPL : 22 – 10 - 2018
UK : 8 minggu
1. Laki-Laki, bidan, spontan, BB : 3.200 gr, 13 tahun sehat
2. Perempuan, bidan, spontan, BB : 27.00 gr, 7 tahun sehat
3. Hamil ini usia 8 minggu
Riwayat KB
MOW
Kesan Ekonomi
Cukup Baik.
C. PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TB : 158
BB : 96 kg
Vital Sign
Tensi : 140/100 mmHg
Nadi : 80 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 36,5 0C
Status Internus
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
USG Kandungan
UTERUS ukuran besar ,tak tampak GS intrauterine,endometrial line baik.
Tak tampak GS diregio adneksa
Tampak fluid collection minimal di cavum doyuglas dan morisson puch
Uterus besar, tak tampak GS intrauterine, ataupun ekstrauterine disertai fluid
collection minimal di cavum douglas dan morison pouch ,curiga kehamilan
ektopik terganggu
HEMATOLOGY
Darah Rutin 1
IMUNOSEROLOGI
KIMIA
GDS 185 H 76-110 mg/dl
Imunoserologi
HbsAg : Negatif.
F. RESUME
Pasien G3P2A0 usia 38 tahun hamil 8 minggu (tes kehamilan dengan
urin tanggal 14 maret (+) datang dengan keluhan nyeri perut dan kram
bagian bawah, menjalar sampai pinggang disertai keringat dingin (-),
riwayat pingsan (-), keluar darah pervaginam (-), prongkolan (-), nyeri perut
dan flek-flek ± 7 hari yang lalu. Pasien sudah memeriksakan diri ke dokter
kandungan 1 minggu yang lalu dan di diagnosis KET, Pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit lain, keluarga pasien juga tidak mempunyai
keluhan yang sama. Dari hasil pemeriksaan fisik umum didapatkan kesan
nyeri pada perut kanan bawah.
G. DIAGNOSIS KERJA
Pasien wanita G3P2A0 hamil 7 minggu , 38 tahun dengan curiga KET.
H. TATALAKSANA
Rawat inap
Pengawasan: KU, TTV
Laparoskopi
Terapi medikamentosa:
a. Infus RL 20 tpm
b. Premed operasi: Sharox 750 gr IV dan cygest 400 mg supp
c. Post operasi: infus DS-rl 32 tpm
- Sharox 750 gr IV
- kalnex 3x500 gr IV
- Kaltrofen supp 3x1
- cek Hb post op
I. EDUKASI
Jaga luka tetap kering, ganti perban setiap hari
Latihan mobilisasi
S O A P
- Nyeri luka - TD : 130/90 Post op Salfo- - Planning Tx: Infus
operasi (+) ooferoctomi RL 20 tpm
- Nadi : 80x/m
- Mual (-) Dextra
- Cefradoxil 2x500
- Muntah (-) - RR : 18 x/m
- Nafsu - Asam trameksamat 3
- Suhu : 36ºC
makan baik x500
- BAB dan -
- Asam mefenamat
BAK dbn
3x500
- Ferofort 1x1
- Non Farmako:
Perbaikan KU Rawat
luka
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.3 Klasifikasi
2.3.2 Uterus
Kanalis servikalis
Divertikulum
Kornu
Tanduk rudimenter
2.3.3 Ovarium
2.3.4 Intraligamenter
2.3.5 Abdominal
Primer
Sekunder
2.3.6 Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus
2.5 Patogenesis
Proses implantasi ovum di tuba pada dasarnya sama dengan yang terjadi di
kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau interkolumnar. Pada
nidasi secara kolumnar telur bernidasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping.
Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya
telur mati secara dini dan direabsorbsi. Pada nidasi interkolumnar, telur bernidasi
antara dua jonjot endosalping. Setelah tempat nidasi tertutup maka ovum
dipisahkan dari lumen oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan
dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di tuba malahan
kadang-kadang sulit dilihat vili khorealis menembus endosalping dan masuk
kedalam otot-otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah.
Perkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa faktor, yaitu; tempat
implantasi, tebalnya dinding tuba dan banyaknya perdarahan yang terjadi oleh
invasi trofoblas (Wibowo dan Rachimhadi, 2002).
2.7.1 HCG-β 11
Pengukuran subunit beta dari HCGβ (Human Chorionic
GonadotropinBeta) merupakan tes laboratorium terpenting dalam
diagnosis. Pemeriksaan ini dapat membedakan antara kehamilan
intrauterin dengan kehamilan ektopik.
2.7.2 Kuldosintesis
Tindakan kuldosintesis atau punksi Douglas. Adanya darah
yang diisap berwarna hitam (darah tua) biar pun sedikit,
membuktikan adanya darah di kavum Douglasi.
2.7.3 Dilatasi dan Kuretase
Biasanya kuretase dilakukan apabila sesudah amenore terjadi
perdarahan yang cukup lama tanpa menemukan kelainan yang nyata
disamping uterus.
2.7.4 Laparaskopi
Laparaskopi hanya digunakan sebagai alat bantu diagnosis
terakhir apabila hasil-hasil penilaian prosedur diagnostik lain untuk
kehamilan ektopik terganggu meragukan. Namun beberapa dekade
terakhir alat ini juga dipakai untuk terapi.
2.7.5 Ultrasonografi
Keunggulan cara pemerikssan ini terhadap laparoskopi ialah
tidak invasif, artinya tidak perlu memasukkan rongga dalam rongga
perut. Dapat dinilai kavum uteri, kosong atau berisi, tebal
endometrium, adanya massa di kanan kiri uterus dan apakah kavum
Douglas berisi cairan.
2.7.6 Tes Oksitosin
Pemberian oksitosin dalam dosis kecil intravena dapat
membuktikan adanya kehamilan ektopik lanjut. Dengan pemeriksaan
bimanual, di luar kantong janin dapat diraba suatu tumor.
2.7.7 Foto Rontgen
Tampak kerangka janin lebih tinggi letaknya dan berada dalam
letak paksa. Pada foto lateral tampak bagianbagian janin menutupi
vertebra Ibu.
2.7.8 Histerosalpingografi
Memberikan gambaran kavum uteri kosong dan lebih besar dari
biasa, dengan janin diluar uterus. Pemeriksaan ini dilakukan jika
diagnosis kehamilan ektopik terganngu sudah dipastikan dengan
USG (Ultra Sono 12 Graphy) dan MRI (Magnetic Resonance
Imagine) (Wibowo dan Rachimhadi, 2002) . Trias klasik yang sering
ditemukan adalah nyeri abdomen, perdarahan vagina abnormal, dan
amenore (Wibowo dan Rachimhadi, 2002).
2.9 Terapi
2.10 Prognosis
Cunningham FG, Macdonald PC, Gant NF. Kehamilan Ektopik. Dalam: Obstetri
William (William's Obstetri). Edisi XVIII. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2005; 59926.
Polan ML, Wheeler JM. Kehamilan Ektopik (Diagnosis dan Terapi). Dalam: Seri
Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Infertilitas. Edisi I.
Jakarta: Bina Rupa Aksara. 1997; 1025
Schwart SI, Shires TS. Kehamilan Ektopik. Dalam: Intisari PrinsipPrinsip Ilmu
Bedah. Edisi VI. Editor: Spencer FC. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2000; 59906
Wibowo B, Rachimhadhi T. Kehamilan Ektopik. Dalam : Ilmu Kebidanan. Edisi
III. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,2002;
36285