Вы находитесь на странице: 1из 25

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas nikmat dan kesempatan
yang Allah berikan kami dapat menyelesaikan laporan PBL Al-Islam Modul 3 megenai Dokter
islami.

Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad Salallahu ‘Aalaihi
Wassalam. Kepada para keluarga, para sahabat, serta para ummat pengikut beliau hingga
yaumil qiyamah nanti. Amin ya robbal’alamin.

Laporan ini dibuat untuk memenuhi ketentuan sistem pembelajaran terutama dalam
kegiatan PBL, dengan laporan ini diharapkan para pembaca dan khususnya kami selaku kami
selaku penyusun dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Dokter islami. Kami selaku
penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan,
baik dari segi kami selaku penyusunan, maupun dari segi pembahasan. Karena itu, kami selaku
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyediakan sarana dan prasarana untuk keperluan pembuatan laporan ini. Kami juga
berterima kasih kepada Tutor kelompok kami, yaitu Drs. Fakhrurarzi, M. Ag yang telah
memberikan materi yang kami butuhkan untuk menjadi pengetahuan tambahan untuk
keperluan dalam proses pembuatan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi kami selaku
penyusun.

Jakarta, Desember 2014

Kelompok 6

1
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 3
1.1 Skenario ........................................................................................................................................ 3
1.2 Kata Sulit ............................................................................................................................................. 3
1.2 Kata Kunci ..................................................................................................................................... 3
1.4 Pertanyaan .......................................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian aborsi ................................................................................................................................ 4
2.2 MACAM-MACAM ABORTUS ................................................................................................................ 5
2.3 Reksiko kesehatan bagi wanita aborsi ................................................................................................ 6
2.4 Faktor-faktor terjadinya aborsi ........................................................................................................... 9
2.5 Hukum Aborsi Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia ........................................... 10
2.6 Jenis Aborsi ....................................................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 23
Simpulan ................................................................................................................................................. 23
Daftar Pustaka............................................................................................................................................. 25

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Skenario
Usman adalah seorang dokter lulusan sebuah perguruan tinggi Muhammadiyah yang bertugas di
salah satu Rumah Sakit di Jakarta. Dia memeriksa pasien perempuan yang miskin secara ekonomi.
Perempuan tersebut meminta untuk dilakukan aborsi terhadap kandungannya karena kemiskinan
yang dideritanya.

1.2 Kata Sulit


tidak ditemukan

1.2 Kata Kunci


1. Aborsi
2. Ekonomi rendah
3. Dokter
4. Kandungan

1.4 Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian aborsi?

2. Apa saja macam-macam aborsi?

3. Apa akibat aborsi bagi kesehatan?

4. Faktor penyebab dilakukannya aborsi?

5. Bagaimana hokum aborsi menurut Islam & hokum positif di Indonesia?

6. Apa jenis apa dalam hukum Islam di perbolehkan?

7. Apa dalil tentang larangan aborsi ?

8. Bagaimana hokum aborsi bagi korban pemerkosaan

9. Bagaimana tindakan dokter Islam terhadap permohonan aborsi ?

3
BAB II PEMBAHASAN

Pertanyaan : Jelaskan pengertian aborsi?

Nama : Valdiano Zamri

NIM : 2014730094

Sumber : Ahsin W.Alhafldz.2007.Fikih Kesehatan.Jakarta : AMZAH

2.1 Pengertian aborsi


Dalam bahasa inggris abortus disebut abortion berasal dari bahasa latin yang di sebut gugur
kandungan atau keguguran.Dalam bahssa arab abortus biasa di sebut isqath,ijhadh,ilqa’thah,dan
inzal.kelimaistilah tersebut menurut Dr.abdullah bin abdul muhsin ath-thariqi mengandung
pengertian yang berdekatan.dalam ensiklopedia indonesia di jelaskan bahwa abortus di artikan
sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat seribu gram.

Menurut sardikin ginaputra(fakultas kedokteran UI)abortus ialah pengakhiran kehamilan atau


hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa abortus adalah suatu perbuatan untuk
mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan janin dari kandungan sebelum tiba masa
kelahiran secara alami

Untuk terjadinya abortus,setidaknya ada tiga unsur yang harus di penuhi,yaitu sebagai berikut:

1. Adanya emberio(janin) yang merupakan hasil pembuahan antara sperma dan ovum di
dalam rahim.
2. Pengguguran itu terkadang terjadi dengan sendirinya,tetapi lebih sering di sebabkan oleh
perbuatan manusia
3. Keguguran itu terjadi sebelum waktunya,artinya sebelum masa kelahiran alami tiba.

4
Pertanyaan : Apa saja macam-macam abortus ?

Nama : Lucky Sendikamas

NIM : 2014730050

Sumber : Ahsin W.Alhafldz.2007.Fikih Kesehatan.Jakarta : AMZAH

2.2 MACAM-MACAM ABORTUS


Abortus ada dua macam, yaitu sebagai berikut.

1. Abortus spontan (spontaneous abortus), ialah abortus yang tidak disengaja. Abortus
spontan terjadi karena penyakit sifilis, dan sebagainya.

2. Abortus yang disengaja (abortus provocatus/ induced pro abortion). Abortus ini terbagi
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.

a. Abortus artificialis therapicus, ialah abortus yang dilakukan oleh dokter atas indikasi
media. Misalnya jika kehamilan diteruskan bisa membahayakan jiwa si calon ibu,
karena misalnya penyakit-penyakit yang berat, antara lain TBC yang berat dan
penyakit ginjal yang berat

b. Abortus provocatus criminalis, ialah abortus yang dilakukan tanpa dasar indikasi
medis. Misalnya, abortus yang dilakukan untuk meniadakan hasil hubungan seks di
luar perkawinan atau untuk mengahiri kehamilan yang tidak dikehendak

5
Pertanyaan : Apa akibat aborsi bagi kesehatan?

Nama : M. Izzatul Islam Yunus

NIM : (2014730052)

Sumber : www.doktersehat.com

2.3 Reksiko kesehatan bagi wanita aborsi

Dari segi psikologis:

1.Rasa bersalah
Wanita yang melakukan aborsi pasti mengalami rasa bersalah, baik itu aborsi yang
dilakukan tanpa alasan ataupun aborsi karena alasan kesehatan. Bagi wanita yang melakukan
aborsi dengan keputusannya sendiri akan merasa bersalah karena merasa telah membunuh janin
dan tidak memberinya kesempatan hidup. Selain itu bagi wanita yang diharuskan aborsi karena
masalah kesehatan bisa jadi merasa bersalah karena tak bisa mempertahankan bayinya atau mulai
mempertanyakan apakah keputusannya tersebut tepat.

2.Kemarahan dan penyesalan


Seorang wanita harus memiliki mental yang kuat ketika mengambil keputusan untuk
aborsi, tetapi terkadang kekuatan ini bisa berubah menjadi kemarahan dan rasa penyesalan
nantinya. Kemarahan bisa ditujukan pada dirinya sendiri atau orang yang dianggap menyebabkan
aborsi tersebut, dia juga akan merasakan penyesalan setelah melakukan aborsi tersebut.

3.Kehilangan
Rasa kehilangan sedikit banyaknya dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang dan cara
pandangnya terhadap bayi yang sudah diaborsinya. Walaupun begitu, rasa kehilangan tentunya
akan muncul pada pikiran wanita yang sudah melakukan aborsi terutama bagi mereka yang
menganggap janin tersebut sudah seperti bayi.

4.Depresi
Wanita yang sedang hamil dan berharap memiliki bayi, namun pada akhirnya harus

6
melakukan aborsi untuk masalah kesehatan tentunya bisa merasakan depresi karena kehilangan
bayinya. Di beberapa kasus, depresi bisa sangat parah dan bisa berujung pada pikiran untuk
bunuh diri. Aborsi secara emosional dan psikologis bisa membuat wanita terus-menerus
memikirkan hal yang buruk.

Resiko kesehatan dan keselamatan fisik :

1. Pendarahan hebat
Jika leher rahim robek atau terbuka lebar, maka akan menimbulkan pendarahan yang bisa
membahayakan keselamatan si wanita. Untuk menghentikan pendarahan tersebut, terkadang
dibutuhkan pembedahan.

2. Infeksi
Apabila syarat asepsis dan antisepsis tidak diindahkan, maka bahaya infeksi sangat besar.
Infeksi kandungan yang terjadi dapat menyebar ke seluruh peredaran darah, sehingga
menyebabkan kematian. Bahaya lain yang ditimbulkan abortus kriminalis antara lain infeksi
pada saluran telur. Akibatnya, sangat mungkin tidak bisa terjadi kehamilan lagi3. Kerusakan
leher Rahim
Kerusakan leher rahim bisa terjadi akibat leher rahim yang terpotong, robek, atau rusak akibat
alat-alat aborsi yang digunakan.

3. Komplikasi Penyakit
Komplikasi yang dapat timbul dengan segera pada pemberian NaCl hipertonik adalah
apabila larutan garam masuk ke dalam rongga peritoneum atau ke dalam pembuluh darah dan
menimbulkan gejala-gejala konvulsi, penghentian kerja jantung, penghentian pernapasan, atau
hipofibrinogenemia. Sedangkan komplikasi yang dapat ditimbulkan pada pemberian
prostaglandin antara lain panas, rasa enek, muntah, dan diare.

4. Luka pada serviks uteri


Apabila jaringan serviks keras dan dilatasi dipaksakan maka dapat timbul sobekan pada
serviks uteri yang perlu dijahit. Apabila terjadi luka pada ostium uteri internum, maka akibat
yang segera timbul ialah perdarahan yang memerlukan pemasangan tampon pada serviks dan
vagina. Akibat jangka panjang ialah kemungkinan timbulnya incompetent cerviks.

7
5. Kematian
Melakukan aborsi bisa menyebabkan infeksi tubuh secara total yang kemungkinan
terburuknya menyebabkan kematian.

6. Meningkatkan risiko lahir premature


Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang pernah melakukan aborsi akan
memiliki risiko melahirkan secara prematur di kehamilan selanjutnya. Melakukan aborsi bisa
merusak organ reproduksi wanita, meningkatnya trauma, dan merusak leher rahim yang
mengarah pada kelahiran prematur.

Komplikasi yang dapat timbul pada Janin:

Sesuai dengan tujuan dari abortus itu sendiri yaitu ingin mengakhiri kehamilan, maka
nasib janin pada kasus abortus provokatus kriminalis sebagian besar meninggal. Kalaupun bisa
hidup, itu berarti tindakan abortus gagal dilakukan dan janin kemungkinan besar mengalami
cacat fisik.

8
Pertanyaan : Faktor penyebab dilakukannya aborsi?

Nama : Ravena M.

NIM : 2014730081

2.4 Faktor-faktor terjadinya aborsi


Ada banyak hal yang menyebebakan seorang wanita melakukan aborsi, diantaranya:

1. Umur
Umur menjadi pertimbangan seorang wanita untuk melakukan aborsi. Apalagi untuk
calon ibu yang merasa masih terlalu muda, belum siap secara emosional maupun fisik.
Namun umur terlalu tua pun menjadi salah satu penyebab aborsi.
2. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Jarak kehamilan yang terlalu dekat menjadi alas an aborsi, karena akan menyebabkan
pertumbuhan janin kurang baik, bahkan menimbulkan pendarahan hal itu disebabkan
karena keadaan Rahim yang belum pulih benar.
3. Penyakit yang di derita ibu
Calon ibu takut anaknya nanti akan tertular penyakit yang di derita ibunya tersebut. Maka
dari itu sang ibu lebih memilih untuk mengaborsi anaknya.
4. Masalah ekonomi
Kebanyakan wanita melakukan aborsi karena mengaku tidak memiliki ekonomi yang
cukup untuk menghidupi anaknya nanti.
5. Malu terhadap orangtua dan masyarakat
Hal ini biasanya terjadi terhadap wanita yang hamil di luar nikah. Ia takut dimarahi kedua
orangtuanya dan merasa malu kepada masyarakat sekitar.
6. Kehamilan yang tidak diinginkan
Kehamilan ini bias berupa hasil perzinahan atau kehamilan dari suami istri yang belum
siap untuk memiliki anak, sehingga mereka melakukan aborsi.

9
Pertanyaan : Bagaimana hukum aborsi menurut Islam & hokum positif di Indonesia?
Nama : Nursyafitriani S.

NIM : 2014730078

Sumber : Irianto, Sulistyowati. 2006. Perempuan dan Hukum : Menuju Hukum yang Berperspektif

Kesetaraan dan Keadilan. Yayasan Obor: Jakarta

Prof. Moeljatno, S.H. 2008. KUHP: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Bumi
Aksara : Jakarta

Muhammadiyah.or.id

2.5 Hukum Aborsi Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia
1. Hukum Islam
Surah Al-Maidah ayat 32

Artinya :

“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh)
orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia
telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)

10
keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.”

Berdasarkan tarjih muhammadiyah aborsi mukhtamar tarjih XXII di Malang


merujuk himpunan putusan tarjih muhammadiyah menyimpulkan:

1) Abortus Provocatus Criminalis dilakukan karena motif criminal, hukumnya


haram
2) Abortus Provocatus Medicinalis dilakukan karena alasan medis.

Aborsi dilarang di Indonesia karena dianggap bertentangan dengan agama dan


nilai yang ada dalam masyarakat. Peraturan dari Komisi Fatwa MUI, yang dikeluarkan
bulan Oktober 2005 memberi keleluasaan untuk pelaksanaan aborsi asal janin
belum/sampai berusia 40 hari dengan syarat dan kondisi darurat bagi ibu hamil dalam
aspek medis, yang bila diteruskan akan mengancam jiwanya dan hal ini masalahnya
harus diputuskan tim dokter.

Sulitnya diterima tindakan aborsi di Indonesia adalah karena mayoritas umat


islam menganut paham Syafii (Mazhab Syafi’i), yang lebih banyak mengacu pada
pendapat imam Ghazali. Dalam Kitab Ihya Ulumuddin, karya besar Imam Ghazali,
dikemukakan bahwa kehidupan dimulai sejak bertemunya sperma dan sel telur
perempuan. Meskipun aborsi dilakukan sejak kehamilan dini, namun hal itu dianggap
pembunuhan.

2. Hukum Positif di Indonesia


Hukum aborsi menurut hukum positif di Indonesia terdapat dalam kitab undang-undang hukum
pidana sebagai berikut :

KUHPidana Buku Kedua : Kejahatan

Bab XIX. Tentang kejahatan terhadap nyawa

 Pasal 346. Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan


kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.

11
 Pasal 347
(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling
lama dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana
penjara paling lama lima belas tahun.
 Pasal 348
(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
 Pasal 349. Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan
kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan
dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
 Pasal 350. Dalam hal pemidanaan karena pembunuhan, karena pembunuhan
dengan rencana, atau karena salah satu kejahatan berdasarkan pasal 344, 347, dan
348, dapat dijatuhkan pencbutan hak berdasarkan pasal 35 No. 1-5.
Ketentuan yang membolehkan dilakukannya aborsi :

 Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun1992


Pasal 15

(1) Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil
dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
(2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat
dilakukan :
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan
tersebut ;

12
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kealian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta
berdasarkan pertimbangan tim ahli ;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya ;
d. Pada sarana kesehatan tertentu.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.

13
Pertanyaan : Apa jenis apa dalam hukum Islam di perbolehkan?

Nama : Hasanah Suci Indriani

NIM : 2014730040

Sumber : Slide Nurhadi, MS.MA. Pergaulan Bebas dan Aborsi

Ulil H. Sumber: Hasil Keputusan Komisi Bahtsul Masail Diniyah Musyawarah


Nasional Alim Ulama NU 2014

2.6 Jenis Aborsi


Klasifikasi aborsi berdasarkan dunia kedokteran, yaitu :

1. Aborsi alamiah terjadi tanpa adanya tindakan apapun, kebanyakan disebabkan karena
kurang baiknya kualitas sperma dan sel telur.

a. Terjadi gangguan pada zigot, embrio atau plasenta

b. Terjadi infeksi dalam rahim pada awal semester 1 dan 2

c. Faktor eksternal yang disebabkan oleh radiasi obat-obatan dan bahan kimia.

2. Abortus provakatus

Yakni jenis aborsi yang sengaja dibuat atau dilakukan, yakni dengan cara menghentikan
kehamilan sebelum janin dapat hidup diluar tubuh ibu. Di bagi menjadi 2 jenis yaitu :

a) Abortus provokatus medisinalis. Aborsi yang dilakukan dengan disertai indikasi medis.
Indikasi medis yang dimaksud misalnya: calon ibu yang sedang hamil tapi punya penyakit yang
berbahaya seperti penyakit jantung, bila kehamilan diteruskan akan membahayakan nyawa ibu
serta janin.

b) Abortus provokatus kriminalis. Aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi
medis. Dalam proses menggugurkan janin pun kurang mempertimbangkan srgala kemungkinan

14
apa yang akan terjadi kepada wanita / calon ibu yang melakukan tindakan aborsi ilegal. Biasanya
pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu.

Pada dasarnya hukum melakukan aborsi adalah haram. Namun dalam keadaan darurat
yang dapat mengancam ibu dan/atau janin, aborsi diperbolehkan berdasarkan pertimbangan
medis dari tim dokter ahli.

Semua dokter harus mentaati sumpah jabatan dan kode etik profesi dokter. Melakukan
aborsi tidak diperbolehkan kecuali terhadap aborsi yang sudah memenuhi syarat kedaruratan
medis dan kehamilan akibat perkosaan berdasarkan ketentuan-ketentuan. (Ulil H. Sumber: Hasil
Keputusan Komisi Bahtsul Masail Diniyah Musyawarah Nasional Alim Ulama NU 2014)

15
Pertanyaan : Apa dalil tentang larangan aborsi ?

Nama : Hera Dania Pancarani

NIM : 2014730041

Sumber : Nihayah al-Muhta; karya ar-Ramli, juz 8, hlm. 416 terbitan al-Halabi

Dr. Musthafa Dib Al-Bugha. 2007. Al-Wafi: Syarah Hadits Arbain Imam An-
Nawawi. Hikmah: Jakarta

ْ ‫ق ۖ نَحْ نُ ن َْر ُزقُ ُه ْم َوإِيَّا ُك ْم ۚ إِ َّن قَتْلَ ُه ْم َكانَ ِخ‬


ً ‫طئًا َك ِب‬
‫يرا‬ ٍ ‫َو ََل ت َ ْقتُلُوا أ َ ْو ََلدَ ُك ْم َخ ْشيَةَ إِ ْم ََل‬

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan
memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
suatu dosa yang besar.
(QS: Al-Israa' Ayat: 31)

Para ulama menvepakati haramnya pengguguran janin setelah ruh ditiupkan ke dalam janin dan
menganggapnya sebagal perbuatan maksiat yang tidak boleh dilakukan oleh umat Islam.
Pengguguran janin setelah ruh di tiupkan ke dalam janin sudah termasuk tindakan kriminal
jinâiiah) terhadap seseorang yang sudah hidup dan tercipta dengan sempurna. Orang yang
melakukan tindakan ini harus dihukurn diiat jika janin tersehut lahir dalam kondisi hidup, lalu
meninggal atau dihukum dalam hentuk materi jika janin tersebut lahir dalam kondisi meninggal.
Bukan hanya itu, diharamkannya juga pengguguran janin sebelum ditiupkan ruh. Pendapat ini
sesuai dengan pendapat sehagian besar ulama fikih. Dalilnya adalah hadis-hadis sahih yang
menyehutkan bahwa proses penciptaan dimulai dan nuthfah setelah ja berada di dalam rahim.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Hudzaifah bin Usaid, Rasulullah
saw. bersabda:

16
"Jika nuthfah sudah berada di dalam rahim selama empat puluk dua malam — dalam
riwayat lain disebutkan empat puluh lebih malam—maka Allah swt. mengutus
malaikat untuk membentuk rupanya, menciptakan telinga, mata, kulit, daging, dan
tulangnya. “

"Ada yang mengatakan bahwa hal itu tidak dapat dihukumi sebagai pengguguran dan
pembunuhan. Ada pula yang mengatakan bahwa nutfah harus dihormati, tidak boleh dirusak, dan
tidak boleh melakukan upaya untuk mengeluarkannya setelah ia menetap di dalam rahim
(uterus).”
Nihayah al-Muhta; karya ar-Ramli, juz 8, hlm. 416 terbitan al-Halabi

Menurut pendapat para ulama Muhammadiyah menggugurkan kandungan atau biasa


dikenal dengan aborsi, dibolehkan jika usia kandungan kurang dari empat bulan. Namun terdapat
beberapa perbedaan penafsiran tentang kajian ini. Beberapa ulama menganggap bolehnya aborsi
sebelum empat bulan karena yang ditiupkannya adalah ruh insani bukan ruh hayati. Ruh insani
di maksudkan janin yang ada di dalam kandungan telah pula hidup sejak saat pembuahan, yang
lebih cenderung pada keharaman melakukan aborsi. Membunuh suatu kehidupan yang
hakikatnya akan terus tumbuh dan berkembang. Membunuh suatu kehidupan haruslah
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Muhammadiyah dalam merumuskan hukum aborsi
selalu mengedepankan kemaslahatan yang terdapat pada al-masalih, al-haqiqiyat, atau ushul al-
khamsah. Tak lupa fiqih dimaksudkan untuk mengatur kehidupan agar mendapatkan keberkahan
di dalam kehidupan. Dalam konteks fiqih untuk aborsi membolehkan demi keselamatan ibu.
Pandangan fiqih selalu rasional dan mengedepankan keutaman keadilan dan kemanusiaan.

17
Pandangan Muhammadiyah dalam hal mu’amalah agak lebih fleksibel, tidak seketat
dalam hal ibadah. Persoalan-persoalan atau masalah-masalah mu’amalah duniawiyah bagi
Muhammadiyah memegang prinsip ajaran Islam, sesuai dengan sabda Nabi: “Antum a’lamu bi
umuri dunya-kum (kamu lebih tahu masalah duniamu)”. Hal lain yang menjadikan landasan
Muhammadiyah tentang kelenturan dalam bidang mu’amalah duniawiyah, dikarenakan
persoalan-persoalan ini terus berkembang, sejalan dengan perkembangan zaman itu sendiri.

Pada makalah akan dipaparkan salah satu persoalan bagaimana pandangan


Muhammadiyah dalam menghadapi masalah-masalah yang bersifat kontemporer. Labih menarik
lagi jika pembahasan ini menyangkut hal-hal yang bersifat aktual, walaupun persoalan itu sendiri
telah lama terjadi, yaitu masalah tentang aborsi.

Aborsi atau abortus secara bahasa berarti keguguran, pengguguran kandungan atau
membuang janin. Dalam arti yang lebih rinci, abortus ialah “keadaan di mana terjadi
pengakhiran atau ancaman pengakhiran kehamilan sebelum fetus hidup di luar kandungan.

Menurut para ahli medis, ada dua macam aborsi atau abortus. Pertama, abortus
spontaneus, yaitu abortus yang terjadi secara spontan atau tidak disengaja. Abortus spontaneus
bisa terjadi karena salah satu pasangan berpenyakit kelamin, kecelakaan, dan sebagainya. Kedua,
abortus provocatus, yaitu abortus yang disengaja. Abortus provocatus ini terdiri dari dua jenis,
yaitu abortus artificialis therapicus dan abortus provocatus criminalis. Abortus artificialis
therapicus adalah abortus yang dilakukan oleh dokter atas dasar indikasi medis, yakni apabila
tindakan abortus tidak diambil bisa membahayakan jiwa ibu. Sedangkaan abortus provocatus
criminalis adalah abortus yang dilakukan tanpa dasar indikasi medis. Misalnya, aborsi yang
dilakukan untuk meleyapkan janin dalam kandungan akibat hubungan seksual di luar pernikahan,
atau mengakhiri kehamilan yang tidak dikehendaki.

Dalam menyelesaikan masalah abortus ini, kelihatannya Muhammadiyah sudah cukup


maju dibandingkan dengan para ahli fikih dan ahli tafsir terdahulu. Adapun dalil yang dijadikan
dasar untuk menetapkan proses kejadian manusia adalah sebagai berikut:

‫ ثم خلقنا النطفة علقة فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المضغة‬،‫ ثم جعلناه نطفة فى قرار مكين‬،‫ولقد خلقنا اإل نسان من سَللة من طين‬
14 -13 :‫ فتبارك هللا احسن الخالقين (المؤمنون‬،‫ ثم انشأناه خلقا اخر‬،‫) عظاما فكسونا العظام لحما‬.

18
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah. Pencipta Yang Paling Baik” (QS. Al-Mu’minun: 13-14).

‫ ثم يرسل اليه الملك‬،‫ ثم يكون مضغة مثل ذلك‬،‫ ثم يكون علقة مثل ذلك‬،‫ان احدكم يجمع خلقه فى بطن امه اربعين يوما نطفة‬
‫)وينفخ فيه الروح (متفق عليه واللفظ لمسلم‬.

“Bahwasanya salah seorang kamu dihimpun dapam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk
air mani, kemudian selama 40 hari berikutnya dalam bentuk segumpal darah, kemudian 40 hari
berikutnya dalam bentuk segumpal daging, kemudian Malaikat diutus kepadanya untuk
meniupkan ruh”. (HR. Muttafaq ‘alaih, dengan lafazh Muslim).

Ketika memahami teks al-Qur’an dan al-Hadis di atas, Muhammadiyah telah


menggunakan analisis ilmu pengetahuan modern di bidang ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu
lainnya, termasuk filsafat. Berdasarkan pemahaman yang multi disipliner itu, Muhammadiyah
berpendapat bahwa pengguguran kandungan sejak pembuahan hukumnya haram. Hal ini berarti,
bahwa usia kandungan empat bulan atau 120 hari, seperti dijelaskan dalam Hadis di atas tidak
dianggap sebagai batas kehidupan manusia. Oleh karena itu, Muhammadiyah tidak begitu saja
menerima penjelasan yang terdapat dalam Hadis Nabi tentang “peniupan ruh” itu. Secara
eksplisit Hadis itu menyatakan bahwa pada usia 40 hari yang ketiga (120 hari) dari proses
kejadian manusia, Allah mengutus Malaikat untuk meniupkan ruh kepada janin yang ada dalam
rahim ibunya. Namun Muhammadiyah tidak menerima pendapat bahwa ruh dalam Hadis itu
berarti nyawa yang menyebabkan janin menjadi hidup (Hadis di atas diartikan peniupan ruh itu
sebagai nyawa untuk hidup, Muhammadiyah tidak sependapat dengan itu). Alasan yang
dikemukakannya adalah bahwa kenyataan menunjukkan bahwa pembuahan itu sendiri telah
dinyatakan hidup kemudian berkembang menjadi ‘alaqat, dan berikutnya menjadi mudghat
sampai 120 hari.

19
Pertanyaan : Bagaimana hukum aborsi bagi korban pemerkosaan

Nama : Yasmin Kamila Manan 2014730100

Urwatul Wutsqo 2014730092

Sumber : Muhammadiyah.or.id
Mohammad Monib,Islah Bahrawi . Islam dan hak asasi manusia dalam
pandangan Nurcholish Madjid

Menurut Muhammadiyah, ruh yang ditiupkan oleh Malaikat ke dalam janin yang telah
berusia empat bulan itu bukanlah ruh hayati, melainkan adalah ruh insani. Pemahaman dan
penalaran seperti ini menarik untuk dianalisis lebih lanjut. Kelihatannya, penalaran
Muhammadiyah dalam hal ini telah dipengaruhi oleh pemikiran ahli filsafat Islam dan ahli
kedokteran. Dalam filsafat Islam, jiwa itu bukanlah hayat. Manusia, dalam konsep filsafat Islam
terdiri dari tiga unsur: tubuh, hayat dan jiwa. Dengan demikian, hayat itu saja sudah ada sejak
terjadinya pembuahan, bukan setelah janin berusia empat bulan. Pengaruh filsafat Islam lainnya
terhadap pemikiran Muhammadiyah juga dapat dilihat dalam memahami ayat al-Qur’an dan al-
Hadis tentang proses kejadian manusia itu, bahwa sebagaimana diketahui para filosof muslim
tidak segan-segan mentakwil teks al-Qur’an dan al-Hadis sesuai dengan jalan pikiran mereka.

Tegasnya, dengan melalui analisis di atas, Muhammadiyah berpendapat bahwa abortus


provocatus criminalis sejak terjadinya pembuahan hukumnya haram. Sedangkan abortus
artificialis therapicus atau abortus provocatus medicinalis dapat dibenarkan dalam keadaan
darurat, terutama karena adanya kekhawatiran atas keselamatan ibu waktu mengandung.
Argumentasi lainnya adalah sbb:

195 :‫ (البقرة‬...‫)وَلتقتلوا بايديكم الى التهلكة‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…”(QS. al-Baqarah:195).

29:‫)وَلتقتلوا انفسكم ان هللا كان بكم رحيما (النساء‬

20
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu: sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu” (QS. Al-Nisa’:29).

173:‫) فمن اضطر غير باغ وَلعاد فَل اثم عليه (البقرة‬

“Maka barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya


dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya” (QS. Al-Baqarah:173).

Selain ayat-ayat al-Qur’an di atas, Muhammadiyah juga menggunakan kaidah fiqhiyah, sebagai
berikut:

‫الضرورات تبيح المحضورات‬

“Keadaan memaksa menjadikan bolehnya yang terlarang.”

‫اذا تعارضا مفسداتان روعى أعظمهما ضرارا بار تكاب أخفّهما‬

“Jika berbenturan antara dua mafsadat, maka harus diperhatikan yang peling besar madharatnya
dengan cara mengerjakan yang paling ringan madharatnya”.

Berdasarkan argumentasi Muhammadiyah di atas, dapat dikatakan bahwa


menyelamatkan ibu, yang eksistensinya sudah jelas dan sudah mempunyai hak dan kewajiban,
harus didahulukan daripada menyelamatkan janin yang belum dilahirkan. Pengguguran janin
dengan kesengajaan seperti itu adalah madharat, namum kematian ibu disebabkan
menyelamatkan janin juga adalah madharat. Madharat yang kedua jauh lebih besar daripada
yang pertama. Kematian ibu akan membawa dampak yang tidak baik bagi keluarga yang
ditinggalkannya. Oleh karenanya diperbolehkan melakukan aborsi dalam kondisi darurat seperti
itu.

21
Pertanyaan : Bagaimana tindakan dokter Islam terhadap permohonan aborsi ?

Nama : Fernita Cahyaningrum

NIM : 2014730031

Sumber : Chrisdiono M. Achadiat, 2007, Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam
Tantangan Zaman. Jakarta: EGC.

Pasal 10 KODEKI (Kode Etik Kedokteran Indonesia) menyebutkan: “Setiap dokter harus
senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani”. Dalam buku Kode Etik
Kedokteran Indonesia yang diterbitkan oleh IDI, disebutkan dalam bagian penjelasan pasal 10
ini, yakni, seorang dokter tidak boleh melakukan abortus provocatus dan euthanasia. Pada
bagian lain dari penjelasan itu juga disebutkan bahwa abortus provocatus dapat dibenarkan
sebagai tindakan pengobatan, apabila merupakan satu-satunya jalan untuk menolong jiwa ibu
dari bahaya maut (abortus provocatus therapeuticus), misalnya jika kehamilan itu mengancam
jiwa si ibu, dengan akibat samping kandungannya akan mengalami keguguran. Jadi, etika
kedokteran sendiri memang sudah tidak mengizinkan para dokter Indonesia untuk melakukan
aborsi kecuali atas indikasi medis dan rumusan KODEKI inilah yang berlaku di Indonesia.
Singkatnya, perbuatan aborsi merupakan pelanggaran terhadap Sumpah Dokter dan KODEKI,
kecuali atas indikasi medis.

22
BAB III PENUTUP

Simpulan
Dari berbagai macam sumber dan pendapat bisa di simpulkan bahwa melakukan aborsi
hukumnya haram, karena perbuatan tersebut mengandung banyak mudharatnya. Mudharat yang
akan di dapat dari segi fisik maupun psikis orang yang melakukan. Dan berdasar skenario dokter
sesuai etika tidak memperbolehkan membantu melakukan tindakan aborsi sekalipun karena
faktor ekonomi, karena yang berbahaya bukan hanya nyawa ibu tapi juga janin yang harusnya
dapat hidup.

23
24
Daftar Pustaka

Al-Bugha Dib, Musthafa.Dr. 2007. Al-Wafi: Syarah Hadits Arbain Imam An-Nawawi. Hikmah:
Jakarta

Chrisdiono M. Achadiat, 2007, Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tantangan
Zaman. Jakarta: EGC.

Irianto, Sulistyowati. 2006. Perempuan dan Hukum : Menuju Hukum yang Berperspektif Kesetaraan dan
Keadilan. Yayasan Obor: Jakarta

Mansjoer, Arif., Kuspuji T.,dkk. 2010. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta:Media
Aesculapius.

Muhammadiyah.or.id

Prof. Moeljatno, S.H. 2008. KUHP: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Bumi Aksara :
Jakarta

Slide Nurhadi, MS.MA. Pergaulan Bebas dan Aborsi

Chrisdiono M. Achadiat, 2007, Dinamika Etika dan Hukum Kedokteran dalam Tantangan
Zaman. Jakarta: EGC.

25

Вам также может понравиться

  • Sindrom Ulkus Rektal Soliter
    Sindrom Ulkus Rektal Soliter
    Документ2 страницы
    Sindrom Ulkus Rektal Soliter
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • LLLL
    LLLL
    Документ3 страницы
    LLLL
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Non Baku
    Non Baku
    Документ2 страницы
    Non Baku
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • DBD
    DBD
    Документ3 страницы
    DBD
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Refreshing TB
    Refreshing TB
    Документ17 страниц
    Refreshing TB
    Kevin
    Оценок пока нет
  • DBD
    DBD
    Документ3 страницы
    DBD
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Jejas Sel Irreversible
    Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Jejas Sel Irreversible
    Документ2 страницы
    Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Jejas Sel Irreversible
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • DBD
    DBD
    Документ3 страницы
    DBD
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Diabetes Mellitus Word
    Diabetes Mellitus Word
    Документ20 страниц
    Diabetes Mellitus Word
    indah eka
    Оценок пока нет
  • JJ
    JJ
    Документ4 страницы
    JJ
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Diagnosa dan perawatan pendahuluan
    Diagnosa dan perawatan pendahuluan
    Документ4 страницы
    Diagnosa dan perawatan pendahuluan
    Andres Tandean
    Оценок пока нет
  • Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Jejas Sel Irreversible
    Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Jejas Sel Irreversible
    Документ2 страницы
    Jelaskan Yang Dimaksud Dengan Jejas Sel Irreversible
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Presentation HT FInal
    Presentation HT FInal
    Документ11 страниц
    Presentation HT FInal
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • DBD
    DBD
    Документ3 страницы
    DBD
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Referat Bipolar
    Referat Bipolar
    Документ25 страниц
    Referat Bipolar
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Penyuluhan Demensia
    Penyuluhan Demensia
    Документ14 страниц
    Penyuluhan Demensia
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Lapkas HHD Scribd
    Lapkas HHD Scribd
    Документ10 страниц
    Lapkas HHD Scribd
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • CT Scan
    CT Scan
    Документ14 страниц
    CT Scan
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Turn To Red Can Be Blue
    Turn To Red Can Be Blue
    Документ11 страниц
    Turn To Red Can Be Blue
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Turn To Red Can Be Blue
    Turn To Red Can Be Blue
    Документ11 страниц
    Turn To Red Can Be Blue
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Bipeler
    Bipeler
    Документ16 страниц
    Bipeler
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Radiologi Kardiovaskular
    Radiologi Kardiovaskular
    Документ26 страниц
    Radiologi Kardiovaskular
    Chyntia Putri
    Оценок пока нет
  • Domdone Halo
    Domdone Halo
    Документ7 страниц
    Domdone Halo
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Presentation and Research Bipolar
    Presentation and Research Bipolar
    Документ16 страниц
    Presentation and Research Bipolar
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Journal Rad
    Journal Rad
    Документ4 страницы
    Journal Rad
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Obat Antisiko
    Obat Antisiko
    Документ9 страниц
    Obat Antisiko
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Bipeler
    Bipeler
    Документ16 страниц
    Bipeler
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Journal Rad
    Journal Rad
    Документ4 страницы
    Journal Rad
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Risperidone Manusia
    Risperidone Manusia
    Документ7 страниц
    Risperidone Manusia
    sakelengel
    Оценок пока нет
  • Clozapin Obat Psiko
    Clozapin Obat Psiko
    Документ9 страниц
    Clozapin Obat Psiko
    sakelengel
    Оценок пока нет