Вы находитесь на странице: 1из 15

1. .

Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)


Merupakan lapisan bumi yang paling tipis di antara ketiganya. Kehidupan justru hanya ditemukan
pada lapisan terluar bumi ini. Hal ini dikarenakan Litosfer berada paling dekat dengan atmosfer,
yaitu bagian bumi yang berisi berbagai massa gas. Diantara massa gas itu adalah oksigen yang
menjadi syarat kehidupan. Selain itu, litosfer juga mendapat akses cahaya matahari langsung.
Litosfer umumnya terjadi dari senyawa kimia SiO2, sehingga kadang kadang juga disebut lapisan
silikat. Lapisan ini memiliki ketebalan sampai 70 KM. SiO2 yang ada di lapisan kulit bumi
umumnya berbentuk berbagai macam batuan. Karena itu litosfer kadang kadang disebut juga
lapisan batuan.
Selain SiO2, lapisan kulit bumi tersusun oleh sekitar 2.000 senyawa mineral yang terbentuk dari
kurang lebih 90 unsur kimia. Dari 2.000 mineral itu hanya 20 macam saja yang terdapat dalam
batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting diantaranya yaitu kuarsa (S1O2), fieldspar,
pitoksen, mika putih (K-Al-Silikat), biotit atau mika coklat (K-Fe-Al-Silikat), amphibol, khlorit, kalsit
(CaCO3), dolomit (CaMgCO3), oliven (MgFe), bijih besi hematit (Fe2O3), magnetik (Fe3O2) dan
limonit (Fe3OH2O).
Berdasarkan senyawa penyusunnya ini, lapisan kulit bumi diklasifikasikan menjadi dua bagian.
Yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
Lapisan Sial
Sesuai dengan namanya, lapisan sial adalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium
(Si) dan aluminium (Al). Persenyawannya berbentuk SiO2 dan Al2O3.
Dalam lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, beberapa jenis metamorf dan
beraneka jenis batuan lain yang terdapat di daratn benua.Lapisan sial disebut juga lapisan kerak
yang bersifat padat dan kaku. Lapisan ini memiliki ketebalan rata rata sekitar 35 KM.
Lapisan sial atau lapisan sial ini dibagi menjadi dua bagian. Yaitu kerak benua dan kerak samudra.
Lapisan kerak benua merupakan benda padat yang terdiri atas batuan beku granit pada bagian
atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang kemudian ditempati
sebagai benua.
Lapisan kerak samudra adalah benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian tas,
kemudian dibawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun atas batuan beku
gabro dan peridotit. Kerak ini yang kemudian mengisi samudra.
Lapisan Sima
Lapisan sima adalah lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam silium (Si) dan magnesium (Mg)
dalam bentuk senyawa SiO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar dari lapisan
sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt.
Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 KM.
Lapisan kulit bumi merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan
memiliki manfaat yang sangat besar bagi keberlangsungan bumi. Litosfer bagian atas merupakan
tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia memiliki aktivitas diatas litosfer.
Selanjutnya litosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat
bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lapisan kulit bumi bagian
bawah diantaranya adalah minyak bumi, gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
2. .
Batuan Beku
Batuan beku atau yang disebut sebagai batuan igneus merupakan jenis batuan dimana proses
pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pembekuan atau pendinginan.
Batuan ini biasanya ada di dalam mantel atau kerak bumi. Saat ini setidaknya sudah terdapat 700
jenis batuan beku yang dapat diindentifikasi dan sebagian besar terdapat di bawah kerak bumi.
Batuan Sedimen

Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan dibekukan
pada suhu dan tekanan udara yang rendah. Batuan sedimen sebenarnya merupakan bentukan
dari batuan yang pernah ada sebelumnya yang sudah terkena berbagai jenis pelapukan dan erosi
tanah.

1
Batuan Metamorf
Jenis batuan ketiga adalah batuan metamorf atau yang juga sering disebut sebagai batuan
malihan. Batuan metamorf merupakan sebuah batuan yang mengalami perubahan atau
transformasi dari batuan lainnya yang sudah ada sebelumnya dan dibersamai dengan adanya
proses metamorfosa sehingga membentuk bentuk baru yang berbeda dengan jenis batuan
sebelumnya. jumlah dari batuan metamorf di dalam bumi ini cukup banyak dan pembentukannya
sangat mudah karena adanya kedalaman tempat yang sangat dalam, adanya tekanan udara yang
sangat rendah atau tinggi dan tekanan dari batuan yang sudah ada di atasnya.
Batuan Endapan
Batuan endapan adalah batuan yang tejadi akibat adanya proses sedimentasi. Sehingga, tenaga
pengangkut materi memiliki andil yang besar, dalam pembentukan batuan endapan. Terdapat 4
jenis batuan endapan berdasarkan pengangkutnya, yaitu aerik, fluvial, marin, dan glasial
Batuan kristalin
Batuan kristalin terbentuk dari tiga proses (fisika-kimia) dasar, yaitu kristalisasi dari suatu larutan
panas (magma), presipitasi dari larutan, serta rekristalisasi dari suatu bentuk padatan

3. .
Pengertian Batu Breksi
Batu Breksi adalah istilah dari batuan sedimen klastik yang tersusun atas fragmen bersudut besar
(angular). Ukuran fragmen breksi lebih besar dari 2mm, dimana ruang antara fragmennya dapat
diisi dengan partikel yang lebih kecil (biasa disebut matriks) atau semen berupa mineral yang
mengikat batuan secara bersama-sama. Breksi dapat berwarna apapun karena warna dari
matriks, semen dan fragmennya sangat menentukan warna keseluruhan batu breksi, sehingga
breksi bisa menjadi batuan yang sangat berwarna-warni
Kalsit
Kalsit adalah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling stabil. Kalsit
merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus kimia CaCO3. Kalsit sangat
umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam batuan sedimen, batuan metamorf, maupun
batuan beku. Beberapa ahli geologi menganggapnya sebagai "ubiquitous mineral" atau mineral
yang dapat hadir di hampir semua jenis batuan.
Batu konglomerat
Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai bentuk fragmen membundar
(rounded). Ukuran diameter fragmennya lebih besar dari 2mm, ruang antara fragmen umumnya
diisi dengan partikel yang lebih kecil dan/atau semen kimia yang mengikat batuan bersama-sama.
Jadi secara umum konglomerat tersusun atas bagian utama yang disebut sebagai fragmen,
matriks, dan semen. Perbedaan breksi dan konglomerat pada dasarnya mengacu kepada bentuk
fragmennya. Konglomerat mempunyai bentuk fragmen membundar, sedangkan breksi
bentuknya menyudut
Batu marmer
Batuan marmer ini merupakan salah satu jenis batuan metamorf atau malihan, dimana proses
terbentuknya batu marmer ini karena diakibatkan oleh proses metamorfosis batu kapur atau
batu gamping. Batu marmer seringkali kita temukan sebagai batu yang menghiasi rumah, sebagai
batu yang digunakan untuk lantai, dinding, bahkan furniture seperti meja, bangku, dan lain
sebagainya.
Batu granit
Pengertian batu granit adalah salah satu dari jenis batuan beku dalam. Batu granit terbentuk
melalui pendinginan magma yang terjadi dalam bumi. Batu granit memiliki sifat yang asam. Selain
itu batu granit memiliki tekstur yang kasar.
4. .
Tenaga Endogen
Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga endogen ini
bersumber dari magma (baca: perbedaan intrusi magma dan ekstrusi magma) yang bersifat
membangun atau konstrukstif. Tenaga yang dimiliki oleh Bumi ini banyak sekali macamnya, dan

2
begitu pula tenaga endogen ini. Adapun beberapa macam tenaga endogen adalah sebagai
berikut:
Vulkanisme
Jenis dari tenaga endogen yang pertama adalah intrusi magma. Vulkanisme merupakan sebutan
bagi gejala alam yang terjadi akibat adanya kegiatan magma yang terkandung di dalam perut
Bumi. Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar dan
mencapai permukaan Bumi melalui retakan- retakan yang terdapat di dalam kerak Bumi ataupun
melalui pita sentral yang disebut juga dengan kepundan atau diatrema. Magma yang keluar ke
permukaan Bumi disebut dengan lava.
Tektonisme
jenis tenaga endogen yang kedua adalah tektonisme. Tektonisme ini mirip dengan vulkanisme,
namun ada perbedaan diantara keduanya. Adapun pengertian dari tektonisme adalah tenaga
yang bersumber dari dalam Bumi yang berupa tekanan dengan arah lotrecht maupun arah
horizontal yang pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya dislokasi atau perubahan letak.
Tenaga endogen jenis tektonik ini ternyata juga dibedakan lagi menjadi beberapa macam.
Gempa Bumi
Jenis tenaga endogen yang selanjutnya adalah gempa Bumi (baca: akibat gempa bumi). Gempa
Bumi merupakan tenaga yang seringkali kita rasakan. Bahkan gempa bumi merupakan suatu
bencana alam yang seringkali datang menyerang Indonesia. Indonesia memang merupakan
negara yang rawan sekali dengan gempa. Gempa- gempa yang terjadi di Idonesia ini terkadang
merupakan gempa yang lembut dan tidak terlalu besar, namun terkadang juga merupakan
gempa yang sangat besar dan bisa memporak porandakan semua bangunan yang ada di
permukaan Bumi
Mass Wasting
Mass wasting adalah terangkutnya massa batuan yang dibawa ke bawah menuruni tebing yang
terjadi akibat gaya gravitasi. Tingkat kemiringan mass wasting didasarkan pada gaya gravitasi
yang bergerak pada lereng yang telah melebihi batasnya dalam melawan beban. Biasanya mass
wasting ini terjadi di daerah jalanan yang berdekatan dengan tebing curam yang sangat tinggi.
Sedimentasi Marine
Sedimentasi marine adalah proses sedimentasi material padat yang terbawa karena adanya air
laut yang menggelombang. Adapun hasil dari sedimentasi marine diantaranya yaitu kumpulan
karang yang berada di pantai, bar adalah pasir yang mengendap dengan panjang tertentu di
sekitar pantai, tombolo adalah suatu kumpulan endapan pasir yang berada di dekat pantai dan
berdekatan dengan daratan serta karang yang bentuknya terputus-putus (berlubang-lubang
Pelapukan Biologi
Pelapukan biologi adalah penghancuran batuan yang disebabkan oleh kegiatan suatu organisme.
Dalam pelapukan ini terjadi proses penghancuran batuan yang disebabkan oleh berkembangnya
suatu makhluk hidup pada batuan tersebut. Contoh pada pelapukan biologi adalah retaknya
bangunan ataupun batuan yang disebabkan oleh akar tanaman yang berusaha masuk ke dalam
bangungan atau batuan tersebut dan juga retaknya batuan yang disebabkan oleh lumut yang
menempel pada batuan tersebut.
5. .
Staglatit
istilah''Stalagtit dan Stalagmit" biasanya kalau memasuki gua kapur atau bebatuan bercampur
kapur maka kita akan bertemu dengan stalaktit maupun stalagnit tadi,ada juga yang menyebut
kedua istilah tadi dengan ''batu tetes''.

-Stalagtit adalah :bila batuan dalam sebuah gua terlihat menggantung kebawah dari langit langit
gua dan bentuknya mengerucut .mengecil kebawah ,panjangnya tergantung tetesan air yang
mengucur diatasnya,ada yang menjuntai hingga 1 meter atau lebih atau kurang dari itu,dengan
ujung ujungnya yang runcing.
diatas stalagtit dan dibawah stalagmit

3
-Stalagmit adalah :bila batuan tersebut membentuk gunung gunung kecil dan bentuknya juga
tidak sama ada yang tinggi dan rendah,dan kadang antara stalagmit dan stalagtit ''bertemu''dan
membentuk tiang tiang batu pada gua gua tersebut.
Mengapa jadi terbentuk kedua hal tersebut ini akibat dari air hujan yang merembes kesela sela
atas gua dan masuk kedalam ,lalu bertemu batuan kapur yang ada unsur kimianya dan ini di sebut
''kalsium karbonat''dan berproses ,sehingga air yang menetes dari atas banyak mengandung zat
kimianya,lalu kemudian air yang tercampur dengan zat kapur tadi menetes dan sebagian
menguap,yang menghasilkan endapan endapan kecil yang perlahan tumbuh,menggantung
kebawah jadilah yang disebut''Stalagtit'',dan yang jatuh kelantai gua menjadi stalagmit.

6. .
Hiposentrum
Gempa bumi adalah salah satu tenaga di bumi yang dapat memberikan akibat pada kehidupan
manusia. Semakin kuat dan semakin dekat dengan titik gempa, maka kerusakan yang ditimbulkan
akan semakin besar. Pengertian Hiposentrum adalah pusat titik gempa yang ada di dalam bumi.
Hiposentrum diukur melalui gelombang seismik. Gelombang seismik adalah gelombang elastik
yang memancarkan getaran di dalam dan di permukaan bumi. hiposentrum adalah pusat gempa.
Sehingga lokasi hiposentrum adalah lokasi awal dari gempa bumi itu terjadi. Gempa bumi yang
terjadi akibat dari tektonisme dan vulkanisme pasti memiliki hiposentrum.
Episentrum
Hiposentrum adalah pusat gempa atau dapat dikatakan sebagai titik pusat gempa. Sedangkan
episentrum adalah gempa yang terjadi di permukaan bumi. Episentrum dapat dikatakan sebagai
gelombang hasil dari rambatan dari hiposentrum. Saat hiposentrum menghasilkan satu titik
gempa, gempa itu memiliki gelombang yang membentuk melingkar. Gelombang tersebut
semakin lama akan meleber dan menghilang. Episentrum adalah gelombang, hasil dari titik
hiposentrum. Hal ini dapat diumpamakan pada air yang tenang. Saat air tenang, mendapatkan
tekanan pada satu titik, maka timbul gelombang yang melebar dan semakin jauh dari pusat atau
titik tekanan, gelombang tersebut akan semakin melebar, dan kemudia menghilang.
Homoseista, ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu
yang sama. Misalnya seismograf yang terdapat di stasiun P, Q dan R mencatat getaran gempa
pada pukul 20.35’15” WIB. Pada peta ketiga stasiun tersebut terletak pada suatu garis
homoseista. Untuk menentukan lokasi episentrum, buatlah garis PQ dan QR, kemudian tariklah
sumbu dari kedua garis tersebut. Pertemuan kedua sumbu merupakan lokasi episentrum.

Isoseista,
ialah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gelombang gempa yang
berintensitas sama. Sebagai contoh, isoseista ke-l, ke-2, ke-3, dan seterusnya. Isoseista tersebut
membantu untuk mengidentifikasi episenter gempa, terutama di mana ada catatan penting yang
ada, seperti untuk sejarah gempa bumi. Mereka juga berisi informasi penting tentang kondisi
tanah di lokasi tertentu, geologi yang mendasari, pola radiasi gelombang seismik dan respon dari
berbagai jenis bangunan.

Pleistoseista,
ialah garis yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat dari gempa bumi.
Pleistoseista mengelilingi episentrum, karena daerah di sekitar episentrum mengalami kerusakan
terhebat. Isoseista yang pertama juga merupakan pleistoseista
7. .
8. .
Vulkanisme
Jenis dari tenaga endogen yang pertama adalah intrusi magma. Vulkanisme merupakan sebutan
bagi gejala alam yang terjadi akibat adanya kegiatan magma yang terkandung di dalam perut
Bumi. Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar dan
mencapai permukaan Bumi melalui retakan- retakan yang terdapat di dalam kerak Bumi ataupun

4
melalui pita sentral yang disebut juga dengan kepundan atau diatrema. Magma yang keluar ke
permukaan Bumi disebut dengan lava.
Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik (gerak pembentuk kontinen atau benua) adalah gerakan yang mengakibatkan
turun naiknya lapisan kulit bumi yang relatif lambat dan berlangsung lama di suatu daerah yang
luas. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik
negatif.
a) Epirogenetik positif yaitu gerak penurunan suatu daratan, sehingga kelihatannya permukaan
air laut naik.
b) Epirogenetik negatif yaitu gerak naiknya suatu daratan, sehingga kelihatannya permukaan air
laut turun.
Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik adalah gerakan kulit bumi yang lebih cepat dan mencakup wilayah yang lebih
sempit. Proses ini dapat menghasilkan pegunungan lipatan dan pegunungan patahan.
Denudasi
adalah serangkaian proses panjang yang mengakibatkan pengikisan permukaan Bumi dan
berujung pada berkurangnya ketinggian dan relief bentang alam dan lanskap.

9. .
Gunung api Perisai/Prisma

Gunung api perisai berciri lerengnya agak landai berbentuk perisai. Gunung api ini hanya terdiri
dari lapisan-lapisan lava saja, karena lava yang keluar dari gunung api hanya berupa lava yang cair
sekali, sehingga dapat mengalir jauh menuruni lereng, kemudian mengalami pembekuan.
Gunung api perisai terdapat di Kepulauan Hawai yaitu Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea.
Di Indonesia tidak ditemukan jenis gunung api perisai.

2). Gunung api strato


Gunung api strato berciri bentuknya seperti kerucut. Strato artinya lapisan, oleh karena badan
gunung api ini terdiri dari lapisan lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis lainnya
seperti debu, pasir, kerikil, dan bom. Campuran yang dikandungnya memungkinkan endapan
pada lereng gunung berlapis-lapis sehingga gunung api semakin tinggi menjulang keatas.
Sebagian besar gunung api di Indonesia tergolong bentuk gunung api strato.

3). Gunung api maar


Kata maar berasal dan bahasa Jerman yang artinya “kawah”. Maar terjadi karena peletusan
gunung api itu hanya terjadi satu kali saja. Setelah itu kegiatan vulkanis berhenti sama sekali.
Akibat peletusan yang terjadi, terbentuklah lubang besar berbentuk corong, yang dikelilingi oleh
tebing yang terombak ketiká terjadi letusan. Apabila dasar dan dinding maar tidak dapat
ditembus air, maká terbentuklah danau yang disebut danau maar. Namun, ada juga maar yang
kering karena jenis tanah di dasarnya tidak dapat menahan air. Contoh gunung api maar antara
lain maar di Gunung Lamongan (Jawa Timur), maar di daerah Pegunungan Eifel (Jerman), maar di
Dataran Tinggi Auvergne (Perancis).
Sill
adalah intrusi melembar berbentuk tabular yang menerobos baik di antara dua lapisan yang lebih
tua dari batuan sedimen, perlapisan lava gunung berapi atau tuf, atau bahkan sepanjang arah
foliasi di batuan metamorf. Istilah sill identik dengan intrusi konkordan yang melembar.
10. .
Berikut setidaknya beberapa daerah-daerah di Indonesia yang tidak rawan terhadap bencana
gempa bumi, yakni;
Kalimantan

Kalimantan memiliki wilayah yang tidak rawan dengan Gempa Bumi, wilayah di Kalimantan pada
dasarnya adalah wilayah yang tergolong aman meskipun beitu untuk di daerah yang ada di Pulau

5
Kalimantan sendiri sampai saat ini ada beberapa bencana yang sulit dihaindari, misalnya adalah
bencana kebakaran hutan.
Pulau Kalimantan selain itu juga punya wilayah Kabupaten Terbaru di Indonesia sekaligus
kabupaten termuda, yakni Provinsi Kaliamntan Utara (Kaltara). Dengan fakta-faktanya yang
memililiki sisi postif dan negatif.
Belitung
Provinsi selanjutnya yang dikatakan tidak rawan dengan bencana gempa bumi adalah Provinsi
Bangka Belitung, Provinsi ini adalah salah satu wilayah yang ada di Pulau Sumatra. Untuk wilayah
di Bangka Belitung hal yang unik lainnya tidak berbatasan dengan negara lain atau negara luar
yang bukan Indonesia.
Provinsi Kepulaun Riau
Wilayah selanjutnya yang tidak rawan terhadap gempa bumi adalah Provinsi Kepulaua Riau,
hampir tidak pernah didengar wilayah ini mengalami bencana gempa bumi. Dan bisa dikatakan
aman dari bencana gempa bumi.
11. .
Tombolo
adalah tanggul pasir alami yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada dekat
pantai.
Dataran banjir
adalah dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan banjir
aliran sungai
dolina
adalah danau yang terjadi di daerah kapur sebagai hasil proses pelarutan batu kapur sehingga
membuat cekungan (lubang berbentuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan atau
karena reruntuhan
Rawa
adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat
drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis
Oxbow lake
atau danau tapal kuda merupakan danau yang terbentuk bila sungai yang berkelok-kelok atau
sungai meander melintasi daratan mengambil jalan pintas dan meninggalkan potongan-
potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda.
12. .
Ekshalasi
merupakan bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan
mofet.
Fumarol
adalah lubang di dalam kerak bumi, yang sering terdapat di sekitar gunung berapi, yang
mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, asam hidroklorik, dan
hidrogen sulfida.
Mofet:
adalah gas asam arang (CO2) yang keluar dari kawasan gunung api. Gas ini sangat berbahaya dan
dapat menyebabkan kematian jika dihirup manusia.
Geyser
adalah sejenis mata air panas yang menyembur secara periodik, mengeluarkan air panas dan uap
air ke udara. Fumarol adalah lubang didalam kerak bumi, yang sering terdapat di sekitar gunung
berapi solfator adalah fumarol yang mengeluarkan gas- gas oksida belerang.
Solfatar
adalah sumber gas belerang (H2S) mofet adalah sumber gas karbon dioksida (CO2)
13. .
tipe letusan hawaiian : keterangan tipe letusan hawaiian
– lava yang keluar sangat cair dan tipis
– lava mengalir ke segala arah
– membentuk tipe gunung api perisai

6
– tekanan gas sangat ringan akan terlembar ke atas
– contoh letusan G. Maona Loa, Maona Kea, dan Kilaeua di Hawaii
keterangan letusan tipe merapi
– lava cair yang kental menyumbat mulut kawah
– tekanan gas agak rendah
– dapur magma relatif dangkal
– tekanan gas memecahkan sumbatan lava
– hasil pecahan tersebut menjadi ladu (gloedlwein)
– terjadi awan panas (gloedlwolk) atau wedhus gembel
– contoh letusan G. Merapi (2010)
Tipe letusan pelean : Keterangan tipe letusan pelean
– kekentalan magma hampir sama dengan tipe merapi
– terdapat penyumbatan lava yang berbentuk jarum
– tekanan gas cukup besar
– letusan gas ke arah mendatar
– copypaste dari blog
– contoh letusan G. Pelee (Karibia) dan Lamington (Papua New Guinea
Letusan tipe strombolian : Keterangan letusan tipe strombolian
– memuntahkan material bom, lapili, dan abu
– letusan terjadi pada interval waktu yang sama
– tekanan gas rendah
– magmanya sangat cair
– contoh letusan G. Vesuvius Italia dan G. Raung
14. .
konglomerat
Batu Konglomerat adalah batuan sedimen klastik yang mempunyai bentuk fragmen membundar
(rounded). Ukuran diameter fragmennya lebih besar dari 2mm, ruang antara fragmen umumnya
diisi dengan partikel yang lebih kecil dan/atau semen kimia yang mengikat batuan bersama-sama.
Jadi secara umum konglomerat tersusun atas bagian utama yang disebut sebagai fragmen,
matriks, dan semen. Perbedaan breksi dan konglomerat pada dasarnya mengacu kepada bentuk
fragmennya. Konglomerat mempunyai bentuk fragmen membundar, sedangkan breksi
bentuknya menyudut
Turmalin
adalah kristal silikat dengan unsur-unsur mineral seperti aluminium, besi, magnesium, natrium,
litium, atau kalium. Turmalin diklasifikasikan sebagai semi-batu berharga
Batu bara
adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat
terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan
Pengertian Batu Breksi
Batu Breksi adalah istilah dari batuan sedimen klastik yang tersusun atas fragmen bersudut besar
(angular). Ukuran fragmen breksi lebih besar dari 2mm, dimana ruang antara fragmennya dapat
diisi dengan partikel yang lebih kecil (biasa disebut matriks) atau semen berupa mineral yang
mengikat batuan secara bersama-sama. Breksi dapat berwarna apapun karena warna dari
matriks, semen dan fragmennya sangat menentukan warna keseluruhan batu breksi, sehingga
breksi bisa menjadi batuan yang sangat berwarna-warni
Tuf
(bahasa Inggris: tuff, dari bahasa Italia: tufo), atau batu putih, adalah jenis batuan piroklastik yang
mengandung debu vulkanik yang dikeluarkan selama letusan gunung berapi.
15. .
Jenis-jenis Erupsi Berdasarkan sifatnya erupsi dapat dibedakan:

7
1. Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam, volume gas besar, sifat
magma asam. Material yang dikeluarkan adalah piroklastik dengan kandungan S1O2 tinggi,
misalnya bongkah, bom, lapili, pasir, debu dan abu. Bentuk volkan adalah sharp cone
2. Erupsi Effusif (lelehan), terjadi karena letak dapur magma dangkal, volume gas kecil, sifat
magma basa. Material yang dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2 kecil. bentuk
volkan yang dihasilkan adalah rounded cone.
3. Erupsi campuran, terjadi karena adanya variasi letak dapur magma, volume gas dan sifat
magma yang tidak asam dan tidak basa (intermidier). Sebagian besar erupsi volkan di Indonesia
bertipe campuran dengan material intermidier yang cenderung basa. Bentuk volkan yang
dihasilkan adalah strato (kerucut)

Berdasarkan bentuk dan lokasi kepundan tempat keluamya magma, erupsi dibedakan:
1. Erupsi celah/linier (Fissure eruption), terjadi melalui retakan/celah batuan kerak bumi.
2. Erupsi areal (Areal Eruption), terjadi karena dinding atas/atap batholith runtuh sehingga
magma keluar ke permukaan meliputi daerah yang luas. Proses ini sering disebut de roofing
karena prosesnya menimpa bagian atap batholith.
Contoh: Gunung api lumpur di Sumatra Selatan.
3. Erupsi pusat/Puncak (Central eruption/Pipe eruption/Summit eruption), terjadi melalui pipa
kepundan, pada umumnya berlangsung singkat. Apabila magma agak kental/kental kadang-
kadang pipa kepundann tersumbat oleh magma yang membeku, disebut sumbat lava (lava plug).
sumbat lava tersebut akan menghalangi keluarnya magma.
16. .
Metamorf Kontak (Metamorf Termal)
Batuan metamorf kontak adalah batuan yang berubah bentuk karena pengaruh suhu yang sangat
tinggi. Suhu yang sangat tinggi karena letaknya dekat dengan magma, antara lain di sekitar
batuan intrusi. Contohnya, batalit, stock, lakolit, sill, dan dike. Luas zona metamorfosis di sekitar
batolit dapat mencapai puluhan kilometer persegi, di sekitar stock sampai ribuan meter persegi,
namun di sekitar sill dan dike zona metamorfosis tersebut tidak begitu luas.
Metamorf Dinamo (Kinetik)
Batuan metamorf dinamo adalah batuan yang berubah bentuk karena pengaruh tekanan yang
sangat tinggi, dalam waktu yang sangat lama, dan dihasilkan dari proses pembentukkan kulit
bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah yang berlawanan menyebabkan butiran-
butiran mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali, contohnya, batu lumpur
(mudstone) menjadi batu tulis (slate).
Metamorf Pneumatolistis Kontak
Batuan metamorf pneomatolistis kontak adalah batuan yang berubah karena pengaruh gas-gas
dari magma. Contohnya, kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin (sejenis permata)
dan kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas (permata berwarna kuning).
Batuan Sedimen Kimiawi
adalah batuan yang diendapkan secara kimia dan mengubah susunan kimia. Contohnya stalaktit
dan stalagmit yang berasal dari batuan sedimen kapur.
Batuan Sedimen Mekanik
adalah batuan yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi kecil
tanpa mengubah susunan kimianya. Contohnya batu pasir dan batu lempung.
17. .
18. .
19. .
20. .
21. .
Perbedaan antara gerak epirogenetik dan gerak orogenetik, yakni :

1. Gerak epirogenetik, yaitu gerakan naik turunnya kulit bumisecara perlahan-lahan dan
meliputi daerah yang luas. Misalnya gerakan pergeseran benua. Gerak ini dibedakan menjadi

8
dua, yaitu epirogenetik positif yang ditandai dengan penurunan kulit bumi atau daratan dan
epirogenetik negatifyang ditandai dengan naiknya daratan.

2. Gerak orogenetik, yaitu gerakan atau pergeseran kulit bumi yang relatif cepat dan meliputi
daerah yang sempit. Misalnyaterbentuknya gunung atau pegunungan. Gerakan ini dapat berupa
lipatan atau patahan lapisan tanah. Beberapa contoh bentuk alam yang disebabkan oleh gejala
tektonisme antara lain adanya lembah, gunung, jurang, dan bukit.
22. .
1. Batuan sedimen akuatis. Pengertian batuan sedimen akuatis adalah batuan yang diendapkan
oleh tenaga air. Contoh batuan sedimen akuatis adalah batu pasir dan tanah liat.
2. Batuan sedimen aeris atau aeolis. Pengertian batuan sedimen aeris atau aeolis adalah batuan
yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh batuan sedimen aeris atau aeolis adalah tanah loss,
tanah pasir, sand dunes, dan barchan.
3. Batuan sedimen glasial. Pengertian batuan sedimen glasial adalah batuan yang diendapkan
oleh tenaga es atau gletser. Contoh batuan sedimen glasial adalah morena.
4. Batuan sedimen marine. Pengertian batuan sedimen marine adalah batuan yang diendapkan
oleh tenaga air laut. Contoh batuan sedimen marine adalah tombolo dan gosong pasir.

sedimentasi fluvial
adalah delta dan bantaran sungai. Delta berupa daratan di dekat pantai yang terbentuk karena
pengendapan lumpur, tanah, pasir dan batuan yang terbawa oleh air sungai
Batuan sedimen klastik
meruapakan salah satu jenis batuan yang terbentuk di alam melalui suatu proses pengendapan
dari material-material yang bervariasi, mulai dari ukuran lempung sampai dengan bongkah
batuan
23. .
Saat perkembangan pembuatan peta dunia pada awal tahun 1900-an, seorang ahli meteorologi
dari Jerman, Alfred Wegener mengemukakan sebuah hipotesis tentang Apungan Benua
(Hypothesis of Continental Drift). Dia mengemukakan bahwa dulunya ada sebuah super-
kontinen, disebut Pangaea, yang pecah jutaan tahun yang lalu, kemudian benua-benua
pecahannya perlahan bergerak menuju posisinya saat ini dan masih terus bergerak perlahan.
Bukti-bukti dari Wegener
Bukti pertama yang diajukan oleh Wegener adalah adanya kesamaan garis pantai antara Benua
Amerika Selatan dengan Benua Afrika. Apabila kedua benua tersebut disatukan, maka garis
pantainya akan serasi satu sama lain. Kemudian ia juga mengajukan bukti dokumentasi fosil
Mesosaurus yang sejenis dan hanya ditemukan di kedua sisi benua tersebut. Diyakini bahwa
Mesosaurus ini ketika hidupnya tidak akan dapat melintasi samudera yang luas di antara kedua
benua ini. Sisa-sisa organisme yang ditemukan tampaknya menjadi bukti menyatunya dua benua
ini selama Masa Paleozoikum dan Awal Mesozoikum. Lihat gambar di bawah ini.
Bukti selanjutnya, jajaran pegunungan yang terpotong oleh samudera. Gambar di bawah
menunjukkan jajaran pegunungan pada kedua sisi Samudera Atlantik. Pegunungan Appalachia
yang terpotong oleh pantai Newfoundland serupa dengan jajaran pegunungan di Kepulauan
Inggris dan Scandinavia dalam hal struktur dan juga umurnya.
Bukti terakhir yang diajukan oleh Wegener, untuk mendukung hipotesisnya, adalah iklim masa
lampau (ancient climates). Ketika benua-benua disusun menjadi satu untuk membentuk
Pangaea, sisa dari material glasial menyatu membentuk pola seperti hamparan es yang menutupi
kutub
24. .
25. .
Sinklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah dari bagian lipatan
lainnya. Lipatan sinklinal akan membentuk permukaan bumi menjadi cekung, contohnya lembah.

9
Antiklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya.
Lipatan antiklinal akan membentuk bumi menjadi cembung, contohnya pegunungan atau
perbukitan.
Lipatan
Lipatan adalah suatu bentuk kulit bumi yang berbentuk lipatan (gelombang) yang terjadi
karena tenaga endogen dengan arah mendatar dari dua arah yang berlawanan.
Lipatan terjadi ketika dua lempeng kerak Bumi yang saling berhadapan bertabrakan. Lapisan
batuan pada kerak Bumi mendapat tekanan hebat yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan.
Proses pelipatan lapisan batuan ini merupakan awal pembentukan pegunungan lipatan.
Contohnya pembentukan pegunungan lipatan Himalaya.
Patahan
Patahan adalah tekanan dalam bumi pada lapisan batuan yang tidak elastis dan keras yang
menyebabkan kerak bumi retak kemudian patah. Di patahan ini ada bagian yang turun disebut
graben (slenk).
Contohnya graben Semangko di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra. Kadang graben
sangat dalam yang disebut ngarai. Contohnya Ngarai Sianok di Sumatra Barat.
26. .
Sirkum Medetarian berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke
pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra. Jalur Sirkum
Medetarian di Indonesia membentang dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan
Maluku.
27. .
Inti Bumi
Inti bumi terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-
lain yang terdapat pada kedalaman 2900–5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti
luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair
yang suhunya mencapai 2.200 oC.Inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan
diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai
4500oC.
28. .
Lembah, yaitu daerah ledokan/lebih rendah dari tempat sekitarnya dan berda di bawah kaki
gunung.
Bukit, yaitu sejenis pegunungan yang tingginya antara 200 sampai 300 meter. Bukit yang
berkelompok disebut perbukitan.
Plato atau Plateau, bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian atas
relative rata dan telah mengalami erosi. Misalnya, Plato Dieng di Jawa Tengah, dan Plato Madi di
Kalimantan.
29. .
Horst dan graben

Sinistral dan dekstral

Staklatit dan staklamit

10
30. .
Lipatan isoklinal

Lipatan isoklinal – Isoclinal fold mempunyai bidang sumbu yang sejajar satu dengan yang lainnya.
Lipatan ini disebabkan oleh adanya dorongan yang terjadi secara berkelanjutan.
31. .

Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan
suhu yang sangat lambat. Atau dengan kata lain, batolit adalah intrusi magma yang berada dekat
dengan dapur magma. Pada gambar diatas tergambar pada angka 1 yang menunjukkan posisi
terbentuknya batuan beku akibat dari intrusi yang disebut batolit. Lakolit adalah magma yang
menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat
sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata. Pada gambar
diatas ditunjukkan dengan angka 2. Sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara
lapisan batuan. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan angka 3. Diaterma adalah batuan yang
mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
Pada gambar diatas ditunjukkan dengan angka 4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil
intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng. Dan
perbedaan antara intrusi korok dengan sill adalah apabila sill batuan beku diantara 2 lapisan
batuan. Sedangkan apabila intrusi korok adalah batuan beku yang terbentuk dari intrusi magma
yang berbentuk pipih yang posisinya memotong antar lapisan batuan. Apolisa adalah semacam
cabang dari intrusi gang namun lebih kecil atau percabangan magma yang ukurannya kecil atau
sering disebut juga urat-urat magma.

32. .

11
1. Ablasi
Pengertian ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh terpaan atau aliran air yang mengikis tanah,
batu atau material permukaan bumi.
Contoh ablasi adalah seperti yang saya jelaskan diatas yaitu tanah dan batuan di lereng gunung
yang diterpa aliran air.
2. Deflasi
Pengertian deflasi adalah erosi yang disebabkan oleh terpaan angin yang mengikis tanah, batu
atau material permukaan bumi.
Contoh deflasi adalah tanah dan batuan di lereng gunung yang diterpa angin pegunungan.
3. Korosi
Pengertian korosi adalah erosi yang disebabkan oleh terpaan angin yang membawa material atau
butiran pasir yang kemudian mengenai batuan, maka selanjutnya akan terjadi pengikisan dan
pelapukan.
4. Abrasi
Pengertian abrasi adalah erosi yang disebabkan oleh aktivias gelombang air laut yang mengikis
tanah dan batuan di bagian tepi pantai.
5. Eksarasi
Pengertian eksarasi adalah erosi yang disebabkan oleh aliran air es yang mencair. Aliran air yang
mencair ini dalam perjalanan mengalirnya akan mengikis material yang dilewatinya.
33. .

Macam Macam Pelapukan


Berdasarkan agen yang berperan dalam prosesnya, pelapukan dapat dibedakan menjadi 3
macam. Macam-macam pelapukan tersebut adalah pelapukan fisika, pelapukan kimia, dan
pelapukan biologi. Di alam, ketiga jenis pelapukan tersebut bekerja secara bersama-sama,
meskipun mungkin salah satu di antaranya lebih dominan dibanding jenis pelapukan lainnya.
Berikut ini penjelasan dari macam-macam pelapukan tersebut.

1. Pelapukan Fisika dan Contohnya

Pelapukan fisika atau sering pula disebut pelapukan mekanik adalah proses pelapukan batuan
yang diakibatkan adanya pengaruh faktor fisik pada batuan. Faktor yang paling dominan dalam
macam pelapukan ini adalah suhu udara, tekanan, dan kristalisasi garam. Jenis pelapukan ini
hanya dapat ditemukan di daerah beriklim ekstrim, seperti daerah subtropis, daerah gurun,
pesisir pantai, dan daerah dengan topografi curam.

Beberapa contoh pelapukan fisika yang dapat kita jumpai di bumi antara lain:
 Melapuknya batuan di gurun akibat perubahan cuaca harian secara ekstrim. Suhu udara yang
tinggi pada siang hari membuat batuan memuai, kemudian di malam harinya suhu udara turun
dan membuat batuan mengkerut. Proses ini terjadi berulang-ulang dan memungkinkan ikatan
mineral dalam batuan mengalami pelemahan sehingga batuan hancur menjadi beberapa
bagian.
 Kristalisasi air garam pada batuan di ekosistem pantai. Kristalisasi air garam pada pori batuan di
sekitar ekosistem pantai akan menekan batuan secara endogen sehingga memungkinkan
batuan pecah.

12
 Longsor batuan di daerah topografi curam. Longsor terjadi akibat adanya tekanan tinggi pada
lapisan batuan bawah. Tekanan tersebut menyebabkan ikatan antar batuan melemah dan
terlepas satu sama lain.

2. Pelapukan Kimia dan Contohnya

Pelapukan kimia adalah proses pelapukan yang diakibatkan perubahan struktur kimiawi pada
batuan melalui reaksi tertentu. Adapun reaksi yang terjadi pada proses pelapukan tersebut ada
3 macam, yaitu solution, hidrolisis, dan oksidasi. Contoh pelapukan kimia melalui ketiga reaksi
tersebut antara lain:
 Proses pelarutan batuan kapur gamping akibat reaksinya terhadap air.
 Hidrolisis air hujan mengakibatkan naiknya tingkat keasaman di sekitar batuan. Ion H+
memungkinkan terjadinya korosi pada batuan.
 Oksidasi pada batuan yang kaya mineral besi memungkinkan ikatan mineral di permukaan
batuan jadi lemah dan terutai.

3. Pelapukan Biologi dan Contohnya

Pelapukan biologi atau sering pula disebut pelapukan organik adalah proses pelapukan batuan
yang dilakukan oleh organisme melalui aktivitasnya di sekitar lingkungan batuan tersebut.
Adapun organisme yang berperan dalam macam pelapukan ini bisa berupa hewan, tumbuhan,
jamur, bakteri, hingga manusia.

Proses pelapukan biologi melibatkan 2 cara, yaitu cara biokimia dan cara mekanis. Berikut ini
adalah contoh pelapukan biologi melalui 2 cara tersebut.
 Tumbuhnya lumut di permukaan batuan memungkinkan batuan mengalami degradasi.
Lembabnya permukaan batuan akibat proses penyerapan akar serta tingginya pH di sekitar
permukaan batuan tersebut akibat ekskresi sisa metabolisme lumut membuat permukaan
batuan mengalami korosi.
 Penetrasi akar tumbuhan ke dalam sela-sela batuan menekan batuan sehingga mengalami
perpecahan.

34. .

13
Setiap gunung berapi memiliki karakteristik letusan (erupsi) tertentu yang dapat dilihat dari
beberapa segi. Dilihat dari derajat kekentalan magma, tekanan gas magmatik, kedalaman dapur
magma dan bahan material yang dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan sebagai berikut.
Letusan Tipe Hawaii
Tipe Hawaii terjadi karena lava yang sangat cair dan bentuknya seperti perisau atau tameng dan
mengalir ke segala arah. Skala letusannya relatif kecil namun memiliki intensitas yang cukup
tinggi. Beberapa gunung yang memiliki Letusan Tipe Hawaii adalah Maona Loa, Maona Kea, dan
Kilauea di Hawaii.
Letusan Tipe Stromboi
Letusan yang memiliki interval waktu yang hampir sama. Gunung api Stromboli di Kepulauan
Lipan jarak waktu letusannya lebih kurang 12 menit. Jadi setiap kurang lebih 12 menit lava
mendidih, kemudian terjadi letusan. Bom, lipari dan abu dilontarkan keluar. Gunung-gunung
yang mengalami letusan seperti Tromboli adalah Vesivius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
Letusan Tipe Vulkano
Tipe letusannya mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat
dan cair atau lava. Tipe letusan ini dikelompokkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur
magmanya. Dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan
yang sedang sampai tinggi. Daya rusak yang dihasilkan cukup besar. Beberapa gunung yang
memiliki Letusan Tipe Vulkano adalah Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Semeru di Jawa
Timur.
Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya,
tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat sehingga sumbatan terangkat pecah-
pecah. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas yang akhirnya terlempar keluar. Material
ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas
atau gloedwolk atau sering disebut wedhus gembel. Tipe letusan merapi sangant berbahaya bagi
penduduk di sekitarnya.
Letusan Tipe Perret atau Plinian
Tipe letusan ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan karena ledakannya yang sangat
dahsyat. Pada tipe ini, material yang dilemparkan mencapai ketinggian sekitar 80 km. Memiliki
ciri seperti letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga kol
di ujungnya. Letusan tipe ini dapat membobol puncak vulkan hingga dinding kawah melorot atau
melemparkan kepundan, misalnya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan St. Helens
pada tanggal 18 Mei 1980.
Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasanya terjadi jika di puncak gunung api terdapat sumbatan kawah yang
bentuknya seperti jarum sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila
sumbatan kawah tidak kuat, maka gunung tersebut meletus.
Letusan Tipe Sint Vincent
Tipe letusan ini terjadi pada gunung api yang mempunyai danau kawah. Selanjutnya, jika gunung
apu tersebut meletus, air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan
daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya, misalnya
letusan Gunung Kelud pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent pada tahun 1902.
35. .
Sinklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki bagian yang lebih rendah dari bagian lipatan
lainnya. Lipatan sinklinal akan membentuk permukaan bumi menjadi cekung, contohnya lembah.

Antiklinal merupakan bagian lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya.
Lipatan antiklinal akan membentuk bumi menjadi cembung, contohnya pegunungan atau
perbukitan.
Graben atau slenk adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi dan terletak
di antara dua bagian yang lebih tinggi. Bagian yang lebih tinggi disebut dengan horst. Beberapa
nama graben yang terkenal: Danau Baikal, Siberia, Rusia.
Horst

14
adalah hasil dari terjadinya patahan pada kulit bumi yang mengalami pengangkatan sehingga
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya
cliff
Cliff Disebut juga dinding pantai
Pantai curam berbatu (cliff)
Pantai curam berbatu adalah salah satu jenis pantai berupa bebatuan atau akumulasi material
sedimen seperti lempung (clay) berkemiringan curam yang terbentuk dari kombinasi proses erosi
(oleh terjangan ombak) dan pelapukan. Batu karang adalah salah satu batu yang umum
membentuk pantai curam. Salah satu jenis pantai ini cukup mudah dijumpai misalnya di pantai
selatan jawa atau si sekitar kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur.
36. .
37. .
38. .
Eksarasi adalah erosi yang disebabkan oleh kekuatan es. Eksarasi hanya akan terjadi pada
daerah yang memiliki musim salju atau daerah pegunungan yang tinggi. Ketika salju turun pada
daerah perbukitan, salju tersebut akan bertumpuk di lembah, kemudian memadat menjadi es,
karena adanya pengaruh gaya gravitasi, maka es yang terbentuk tadi akan berguling karena
ditekan oleh gaya gravitasi, nah karena proses inilah terjadi perubahan bentuk pada permukaan
padat yang dilalui es yang berguling tersebut, Inilah yang dikatakan Eksarasi. Contoh peristiwa
Eksarasi dapat dilihat pada gambar.
39. .
Pengertian Hiposentrum
Gempa bumi adalah salah satu tenaga di bumi yang dapat memberikan akibat pada kehidupan
manusia. Semakin kuat dan semakin dekat dengan titik gempa, maka kerusakan yang ditimbulkan
akan semakin besar. Pengertian Hiposentrum adalah pusat titik gempa yang ada di dalam bumi.
Hiposentrum diukur melalui gelombang seismik. Gelombang seismik adalah gelombang elastik
yang memancarkan getaran di dalam dan di permukaan bumi. hiposentrum adalah pusat gempa.
Sehingga lokasi hiposentrum adalah lokasi awal dari gempa bumi itu terjadi. Gempa bumi yang
terjadi akibat dari tektonisme dan vulkanisme pasti memiliki hiposentrum.

40. .

Proses Tumbukan Lempeng Samudera laut ke Lempeng Benua

Pada gambar tersebut, lempeng laut bergeser ke arah kanan, kemudian akan bertabrakan dengan

lempeng benua, lalu menunjam ke arah bawah, dan meleleh karena panas dan kemudian berubah

menjadi magma yang menghasilkan energi.

15

Вам также может понравиться