Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEORI
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,).
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,
gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
Penatalaksanaan
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan:
8. Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat konversi rennin angitensin.
Test diagnostic.
C. ANALISA DATA
TGL /
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
JAM
Etiologi
masalah yang sedang
Berisi data subjektif berisi
Diisi pada dialami pasien seperti
dan data objektif tentang
saat gangguan pola nafas,
1 yang didapat dari penyakit
tanggal gangguan keseimbangan
pengkajian yang
pengkajian suhu tubuh, gangguan pola
keperawatan diderita
aktiviatas,dll
pasien
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
o
DIAGNOSA
NO TUJUAN PERENCANAAN
KEPERAWATAN
0. Observasi tekanan
darah (perbandingan
dari tekanan
memberikan gambaran
yang lebih lengkap
tentang keterlibatan /
bidang masalah
vaskuler).
1. Catat keberadaan,
kualitas denyutan
sentral dan perifer
(Denyutan
karotis,jugularis,
radialis dan femoralis
mungkin teramati /
palpasi.
Curah jantung kembali
Dunyut pada tungkai
normal. Dengan Kriteria
mungkin menurun,
Hasil :
mencerminkan efek
dari vasokontriksi
Resiko tinggi Klien berpartisifasi dalam
(peningkatan SVR) dan
penurunan curah aktivitas yang menurunkan
kongesti vena).
jantung tekanan darah / beban
2. Auskultasi tonus
1 berhubungan kerja jantung ,
jantung dan bunyi
dengan mempertahankan TD dalam
napas. (S4 umum
vasokontriksi rentang individu yang dapat
terdengar pada
pembuluh darah. diterima, memperlihatkan
pasien hipertensi berat
norma dan frekwensi
karena adanya
jantung stabil dalam
hipertropi atrium,
rentang
perkembangan S3
normal pasien.
menunjukan hipertropi
ventrikel dan kerusakan
fungsi, adanya krakels,
mengi dapat
mengindikasikan
kongesti paru sekunder
terhadap terjadinya
atau gagal jantung
kronik).
3. Amati warna kulit,
kelembaban, suhu, dan
masa pengisian kapiler.
(adanya pucat, dingin,
kulit lembab dan masa
pengisian kapiler
lambat
mencerminkan
dekompensasi /
penurunan curah
jantung).
4. Catat adanya demam
umum / tertentu. (dapat
mengindikasikan gagal
jantung, kerusakan
ginjal atau vaskuler).
5. Berikan lingkungan
yang nyaman, tenang,
kurangi aktivitas /
keributan
ligkungan, batasi
jumlah pengunjung dan
lamanya tinggal.
(membantu untuk
menurunkan
rangsangan simpatis,
meningkatkan
relaksasi).
6. Anjurkan teknik
relaksasi, panduan
imajinasi dan distraksi.
(dapat
menurunkan
rangsangan yang
menimbulkan stress,
membuat efek tenang,
sehingga akan
menurunkan tekanan
darah).
7. Kolaborasi dengan
dokter dlam pembrian
therafi anti
hipertensi,deuritik.
(menurunkan tekanan
darah).
8. Kaji toleransi pasien
terhadap aktivitas
dengan menggunkan
parameter :
frekwensi nadi 20 per
menit diatas frekwensi
istirahat, catat
peningkatan
TD, dipsnea, atau
nyeridada, kelelahan
berat dan kelemahan,
berkeringat,
pusig atau pingsan.
(Parameter
menunjukan respon
fisiologis pasien
terhadap stress,
aktivitas dan indicator
aktivitas kembali normal. derajat pengaruh
kelebihan kerja
Intoleransi aktivitas
Kriteria Hasil : / jantung).
berhubungan
9. Kaji kesiapan untuk
dengan kelemahan
Klien dapat berpartisipasi meningkatkan aktivitas
2 umum, ketidak
dalam aktivitas yang di contoh : penurunan
seimbangan antara
inginkan / diperlukan, kelemahan
suplai dan
melaporkan peningkatan / kelelahan, TD stabil,
kebutuhan O2.
dalam toleransi aktivitas frekwensi nadi,
yang dapat diukur. peningkatan perhatian
pada
aktivitas dan perawatan
diri. (Stabilitas
fisiologis pada istirahat
penting untuk
memajukan tingkat
aktivitas individual).
10. Dorong memajukan
aktivitas / toleransi
perawatan diri.
(Konsumsi
oksigen miokardia
selama berbagai
aktivitas dapat
meningkatkan jumlah
oksigen yang ada.
Kemajuan aktivitas
bertahap mencegah
peningkatan
tiba-tiba pada kerja
jantung).
11. Berikan bantuan sesuai
kebutuhan dan
anjurkan penggunaan
kursi mandi,
menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan
sebagainya. (teknik
penghematan
energi menurunkan
penggunaan energi dan
sehingga membantu
keseimbangan
suplai dan kebutuhan
oksigen).
12. Dorong pasien untuk
partisifasi dalam
memilih periode
aktivitas.
(Seperti jadwal
meningkatkan toleransi
terhadap kemajuan
aktivitas dan
mencegah kelemahan).