Вы находитесь на странице: 1из 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini digunakan adalah rancangan eksperimen kuasi(Quasi-

Experimental Designs) dengan pendekatan Quasi Eksperimen. Jenis penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Inkuiri Dalam Pembelajaran Biologi

Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Banawa Tengah.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan rancangan Prates-Pascates yang tidak

Ekuivalen (The Non Equivalen ,Pretest-Postest Design ) yaitu penelitian yang

dilaksanakan dengan cara menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai

kelompoknya dengan memilih berdasarkan pertimbangan kelas yang diperkirakan

sama keaadaan/kondisinya. Dalam hal ini keadaan untuk tingkat kecerdasan yang

hamper sama.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pre-tes Perlakuan Post-tes

A (Eksperimen) O1 X O2

B (Kontrol) O1 - O2

(Sumber: Sukmadinata,N.S, 2005)

23
Keterangan :

A : Kelompok eksperimen

B : Kelompok kontrol

X : Model inkuiri

O1 : Tes awal (pretest)

O2 : Tes akhir (postte

3.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Banawa Tengah dengan

pertimbangan bahwa lokasi penelitian menggunakan model pembelajaran inkuiri

dimana hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul Pengaruh Model Inkuiri dalam Pembelajaran

Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Banawa Tengah akan

dilaksanakan pada bulan Agustus 2018.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII MIA yang

terdiri atas 2 kelas. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya

sebagai kelas kontrol.

24
3.4.2 Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan

sampel secara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan peneliti, Alasan pemilihan sampel tersebut dengan pertimbangan

karena kedua kelas memiliki nilai rata–rata hasil belajar biologi dianggap

homogen. Dalam hal ini dipertimbangkan kelas yang memiliki tingkat kecerdasan

yang hampir sama sehingga satu kelas dijadikan sebagai kelas eksperimen dan

satu kelas dijadikan sebagai kelas kontrol.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Pembelajaran model inkuiri yaitu melibatkan siswa sepenuhnya dalam

proses pembelajaran. Sehingga ketika pembelajaran selesai siswa dapat

memahami materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran model inkuiri ini

melibatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran biologi.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah

dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dengan adanya hasil belajar tersebut, kita mampu untuk melihat perkembangan

yang dimiliki oleh siswa.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini mencakup data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kuantitatif adalah jenis data yang bersumber dari sampel dengan

25
pemberian tes hasil belajar. Sedangkan data kualitatif adalah jenis data yang

bersumber dari guru biologi SMA Negeri 1 Banawa Tengah.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Tahapan dalam penelitian meliputi 3 tahap yaitu :

3.7.1 Menyajikan Masalah

3.7.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti akan menentukan kelas yang akan

dijadikan sampel penelitian yaitu dua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol).

Selanjutnya, siswa dari kedua kelas tersebut diberikan tes awal yang sama

sebanyak 25 soal baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol untuk

mengetahui tes hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. Setelah

pemberian tes, siswa diberikan perlakuan model pembelajaran berbeda dimana

siswa yang berada di kelas eksperimen diberi model pembelajaran inkuiri dan

siswa di kelas kontrol diberi model pembelajaran Konvensial atau sesuai dengan

metode yang digunakan pada sekolah tersebut. Setelah proses pembelajaran

berlangsung siswa diberikan tes akhir yang sama untuk melihat tes hasil belajar

siswa setelah diberi perlakuan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

3.7.3 Tahap Akhir

Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah mengolah dan

menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis. Hasil analisa data akan

digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian.

26
3.8 Instrumen Penelitian

3.8.1 Tes Hasil Belajar

Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar Biologi pada kelas yang

menjadi sampel penelitian.

3.8.2 Perangkat Pembelajaran

Instrumen ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar Kerja Kelompok ( LKK), silabus, dan bahan ajar.

3.9 Teknik Analisa Data

3.9.1 Analisis Instrumen

1) Analisa Validitas Butir Soal

Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal

terhadap skor total.

Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumuskorelasi Biserial

Point , sebagai berikut: (Arikunto, S. 2008)

(𝑀𝑝−𝑀𝑡) 𝑃
rpbis = 𝑆𝑡
√ 𝑞.................................................(3.1)

Keterangan

rpbis : Koofisien korelasi antara variabel X ( butir soal) dan variabel Y (skor

total)

p : Proporsi siswa yang menjawab benar

q : Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1- P )

Mp : Rerata skor dari subjek yang menjawab benar

27
Mt : Rerata skor total

St : Standar Deviasi

Banyaknya siswa yang menjawab benar


𝑝 :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Tabel 3.2 KriteriaValiditasSoal (rpbis)

Besar Kriteria

0,8 ≤ rpbis≤ 1 Sangat tinggi

0,6 ≤ rpbis≤ 0,8 Tinggi

0,4 ≤ rpbis≤ 0,6 Sedang

0,2 ≤ rpbis≤ 0,4 Rendah

0 ≤ rpbis≤ 0,2 Sangat rendah

Kriteria butir tes dikatakan valid jika 0,40  γ pbi  1,00

2) Menentukan Indeks Kesukaran Tes (p)

Rumus yang di gunakan untuk menentukan indeks kesukaran adalah

(Arikunto.S, 2008)
𝐵
𝑝 = 𝐽 ......................................................................(3.2)
𝑥

Keterangan :

𝑝 = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab tes dengan benar

Jx= Jumlah peserta tes

28
Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Tes (p)

Indeks Kesukaran Interpretasi

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar

0,31 ≤ P ≤ 0,70 Sedang/cukup

0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah

Kriteria penerima item adalah jika memenuhi: 0,31 ≤ P ≤ 0,70

3) Menentukan Daya Pembeda

Suatu tes memiliki derajat membedakan yang tinggi jika tes itu memuat

tugas-tugas yang hanya siswa yang mencapai tujuan yang dapat mengerjakannya.

Daya pembeda ditentukan dengan rumus sebagai berikut ( Arikunto,S.2008)

𝑩𝑨 𝑩𝑩
D= - ......................................................................(3.3)
𝑱𝑨 𝑱𝑩

Keterangan :

D : Daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelas atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta kelas bawah yang menjawab salah

JA : jumlah peserta kelas atas

JB : jumlah peserta kelas bawah

29
Tabel 3.4 : Klasifikasi Daya Pembeda Butir Tes

Daya Pembeda Interpretasi

0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek

0,21 ≤ DP ≤ 0,40 Cukup

0,41 ≤ DP ≤ 1,70 Baik

0,71 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali

Kriteria yang memenuhi jika : 0,21 ≤ D ≤ 1,00

4) Analisa Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh “hasil

ukur” yang ajeg (consistant) atau tetap asas. Untuk menentukan koefisien

reliabilitas tes digunakan rumus Kuder Richardson (KR-20) sebagai berikut

(Arikunto, S., 2008).

𝑛 ∑ 𝜎𝑖2
𝑟11 = [𝑛−1] [1 − ] .......................................................(3.4)
𝜎𝑡2

Keterangan:

𝑟11 : Koefisien reliabilitas tes

𝑛 : Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

𝜎2𝑡 : Varian total

𝜇
̂ : Skor total rata-rata

30
Sedangkan rumus varians yang digunakan untuk menghitung reliabilitas

adalah:

(∑ 𝑥)2
∑ 𝑥2 −
𝜎2 = 𝑁
𝑁
.....................................................................(3.5)

Keterangan:

𝜎2 : Varians

(∑x)2 : Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa

∑x2 : Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa

N : Jumlah subjek

Kriteria koefisien relaibilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Relaibilitas

Batasan Kategori

0,80<𝑟11 ≤ 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)

0,60<𝑟≤ 0,80 Tinggi (baik)

0,40<𝑟11 ≤ 0,60 Cukup(sedang)

0,20<𝑟11 ≤ 0,40 Rendah (kurang)

𝑟11 ≤ 0,20 Sangat rendah (sangat kurang)

Kriteria pengujian jika r11> 0,70 maka tes dinyatakan reliabel/reliabilitas tinggi.

3.9.2 Analisa Data Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini selanjutnya diolah dengan

menggunakan teknik statistik.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan ini adalah sebagai berikut :

31
1) Uji Normalitas

Langkah yang dilakukan untuk menguji data adalah mengetahui terlebih

dahulu apakah data tersebut berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas terhadap dua kelas tersebut dilakukan dengan uji Chi

Kuadrat. Hipotesis dalam uji kenormalan data adalah sebagai berikut:

H0= Sampel dari populasi yang berdistribusi normal

H1= Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengambilan keputusannya yaitu:

𝜒 2 Hitung<𝜒 2 tabel maka H0 diterima

𝜒 2 Hitung>𝜒 2 tabel maka H1 diterima

Pengujian hipotesis:

(𝑂𝑖−𝐸𝑖)2
𝑥2 = ∑𝑘𝑖=1 𝐸𝑖
..............................................................(3.6)

Keterangan :

2 = Chi Kuadrat

Oi =Frekuensi hasil pengamatan

Ei = Frekuensi yang diharapkan

20
Kriteria yang digunakan diterima 𝐻0 = 𝑥2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Adapun langkah-langkah uji normalitas data awal sebagai berikut:

1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.

2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.

3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.

4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas.

5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus sebagaiberikut:

32
𝑥𝑖 −𝑥̅
𝑍𝑖 = ......................................................................(3.7)
𝑠

6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan

tabel.

7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus sebagai

berikut :

(𝑂𝑖−𝐸𝑖)2
𝑥2 = ∑𝑘𝑒𝑖 𝐸𝑖
..................................................................(3.8)

Keterangan:

2 =Chi Kuadrat

Oi = Frekuensi pengamatan

Ei = Frekuensi yang diharapkan

8) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel dengan

taraf signifikansi 5%.

9) Menarik kesimpulan, yaitu H0 diterima jika hitung 2 <tabel 2 maka

databerdistribusi normal, jika hitung 2 ≥ 2 tabel, maka H0 ditolak artinyapopulasi

tidak berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas kontrol dan

kelas eksperimen setelah dikenai perlakuan mempunyai varian yang sama

(homogen) atau tidak. Statistik yang digunakan untuk uji homogenitas sampel

adalah dengan uji F, dan uji Barlett. Uji F digunakan berdasarkan variansnya, jika

33
terdiri dari 2 varians maka pengujian homogenitas untuk dua sampel bebas

menggunakan uji F dengan rumus :

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹=
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Hipotesis yang digunakan :

H0 : σ12 = σ22

H1 : σ12σ22

Kedua kelompok mempunyai varian yang sama, atau dengan kata lain:

Ho diterima apabila menggunakan = 5 % menghasilkan F hitung Ftabel. Ftabel

diperoleh dengan: dk pembilang= N1– 1 dan dk penyebut = N2– 1.

3) Uji Peningkatan Hasil Tes

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

yang menggunakan model pembelajaran inkuiri maupun kelas kontrol yang

menggunakan pembelajaran model Konvensional dihitung berdasarkan skor N-

gain. Untuk memperoleh skor N-gain digunakan rumus yang dikembangkan oleh

Hake (1999):

S Post  S Pr e
g x100 %
S maks  S pre
.......................................................(3.9)

Keterangan:

Spost : Skor tes akhir

Spre : Skor tes awal

Smax : Skor maks ideal

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Gain

34
Tingkat Gain (%) Kriteria

g ≥ 70 % Tinggi

30  g < 70 % Sedang

g < 30 % Rendah

4) Uji Hipotesis

Untuk melihat seberapa jauh hipotesis yang telah dirumuskan didukung

oleh data yang dikumpulkan, maka hipotesis tersebut harus diuji. Jika sebaran data

berdistribusi normal dan homogen, maka data yang diperoleh dianalisis dengan

menggunakan Uji Statistik Parametrik (uji “t”). Menguji hipotesis dengan

menggunakan uji-t satu pihak (1-tailed). Jika tidak terdistribusi normal, maka data

diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji Statistik Non Parametrik.

Rumus yang digunakan untuk uji-t dua pihak (1-tailed) adalah sebagai

berikut (Sudjana, 2005) :

x1  x 2
t hit 
S n11  n12
.........................................................(3.10)

Dimana :

n1  1S12  n2  1S 22


S
n1  n 2  2
................................................(3.11)

Keterangan :

x1 : Rata-rata kelas eksperimen

35
x 2 : Rata-rata kelas kontrol

n1: Jumlah siswa kelas eksperimen

n2 : Jumlah siswa kelas kontrol

S : Simpangan baku

Dengan pasangan hipotesis adalah :

1) H0 : 𝜇0 = 𝜇1 Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri dalam

pembelajaran biologi terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Banawa

Tengah H1:  0  1 Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri dalam

pembelajaran biologi terhadap hasil belajar siswa Ketentuan uji-t satu pihak

(1-tailed) dengan derajat kebebasan (dk = n1 + n2 - 2) pada taraf nyata α =

0,05 adalah :

1) Jika t hitung > t tabel berarti H1 diterima.

2) Jika t hitung < t tabel berarti H1 ditolak.

36

Вам также может понравиться