Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH:
ATIPA NUR
NIP. 19660619 199303 2 003
PENDAHULUAN
segala sesuatu yang dilakukan oleh guru dan siswa diarahkan pada pencapaian
tujuan. Pendidikan tidak semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan
tetapi bagaimana memperoleh hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri anak.
Dalam pendidkan antara proses dan hasil belajar harus berjalan secara seimbang.
Pendidikan yang hanya mementingkan salah satu di antaranya tidak akan dapat
membentuk manusia yang berkembang secara utuh (Sanjaya, 2013). Hal ini
menunjukkan bahwa kualitas pendidikan tidak dapat terlepas dari kualitas proses
menunjukkan aktivitas belajar yang tinggi dan terlihat secara aktif baik fisik maupun
mental. Suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses pendidikan itu harus berorientasi
potensi anak didik. Dengan demikian, anak harus dipandang sebagai organisme yang
sedang berkembang dan memiliki potensi. Sedangkan dari aspek hasil apabila terjadi
perubahan perilaku yang positif pada siswa, serta menghasilkan output dengan
pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
bahwa peran aktif siswa dalam pembelajaran merupakan suatu keharusan. Hal ini
menunjukkan bahwa mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada aktivitas
siswa. Pernyataan tersebut didukung oleh Dahar (2011) yang menyarankan agar
siswa-siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan
terjadi masih terpusat pada guru. Hal ini disebabkan karena pada umumnya guru
langsung yang didominasi dengan metode ceramah, indikasinya adalah guru lebih
hanya berperan sebagai objek belajar yang pasif, di mana siswa hanya sekedar diberi
informasi tentang konsep-konsep, dan teori-teori sains semata, siswa kurang dilatih
untuk melakukan kegiatan-kegiatan penyelidikan sehingga mereka kurang mampu
konsep biologi dengan mengulang-ulang definisi yang diberikan oleh guru tanpa
adanya proses berfikir sehingga tidak memahami maksud dan isi dari konsep yang
siswa , sehingga sebagian besar proses pembelajaran yang terjadi masih didominasi
oleh guru. Guru kurang memberi keleluasaan siswa untuk berkreasi sehingga siswa
menjadi bosan dalam mengikuti pelajaran di kelas... Hal ini berdampak pada nilai
hasil belajar yang kurang memuaskan, yaitu di bawah kriteria ketuntasan, dengan
nilai hasil belajar siswa berkisar 30 – 70. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 75.
Perolehan hasil belajar yang masih banyak dibawah KBM ini dipengaruhi
pula oleh faktor lain yaitu faktor motivasi untuk belajar. Ada indikasi motivasi
belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat ketika guru menjelaskan materi
yang sedang dipelajari. Apabila guru mempersilahkan siswa untuk bertanya, siswa
cenderung diam dan saat guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara
individu, tidak ada motivasi untuk berusaha menjawab. Disisi lain guru menuntut
menyelesaikan masalah. Hal ini berdampak pada kebiasaan siswa yang hanya
memindahkan jawaban dari buku teks tanpa proses berpikir sehingga pembelajaran
tidak bermakna.
Berdasarkan kesenjangan harapan dan kenyataan yang telah diuraikan dalam
paragraf-paragraf sebelumnya, maka tentulah harus dicarikan solusi dan upaya untuk
menjadi pembelajaran yang memotivasi, dari belajar menghafal konsep dan teori-
belajar. Dengan memahami konsep maka pembelajaran lebih bermakna. Olehnya itu
(2007) bahwa pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat
mencapai hal tersebut maka dibutuhkan model pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.
Learning (PBL). Pembelajaran dengan model PBL didasarkan pada prinsip bahwa
bahwa model PBL dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
Lebih lanjut dijelaskan dalam salah satu karakteristik dari model PBLbahwa dalam
mencari dan menemukan konsep. Dengan terlibatnya siswa secara aktif dalam
didukung oleh pendapat Sardiman (2011) bahwa, motivasi dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan, atau motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah
menjadi aktif. Sedangkan Uno (2008) menyatakan bahwa motivasi dapat diartikan
sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan
dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita,
memecahkan masalah yang selama ini kurang menarik perhatian siswa. Materi
pembelajaran berbasis masalah dapat diterapkan jika guru ingin agar siswa
pada Siswa Kelas XII MIA 1 MAN 2 Kota Palu Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2018/2019”
B. Identifiksi Maslah
1. Motivasi belajar siswa yang rendah kelas XII MAN 2 Kota Palu pada
materi pertumbuhan dan perkembangan
2. Hasil Belajar Siswa yang rendah kelas XII MAN 2 Kota Palu pada materi
pertumbuhan dan perkembangan
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas XII MAN 2 Kota Palu pada
Learning?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XII MAN 2 Kota Palu pada materi
D. Tujuan Penelitian
1. Dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XII MAN 2
KAJIAN PUSTAKA.
A. Kerangka Teori
1. Motivasi belajar.
seseorang yang memiliki motivasi belajar, maka ada keinginan dari dalam
yang motivasi belajarnya tidak ada atau lemah maka tidak ada gairah untuk
karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus
menerus.Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, pada
Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam
suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat
dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni
lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal
kebutuhan.
diartikan sebagai kekuatan dari dalam diri siswa yang mendorong dan
berupa keinginan yang kuat dari dalam diri siswa untuk mau belajar.
Motivasi siswa muncul karena ada tujuan yang ingin dicapai. Siswa yang
2. Hasil Belajar
keterampilan.
adalah prestasi belajar yang didapat siswa setelah mengalami proses belajar
memproduksi).
motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk
melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan, atau motivasi dapat
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.
Sedangkan Uno
proses
yang maju, mandiri, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan dalam
prosedural.
data, dan komunikasi ilmiah secara lisan dan tulisan. Dalam kegiatan
dan juga alat bantu pengamatan, seperti lup, mikroskop, dan lain-lain, atau
unsur yaitu sikap berTuhan dan sikap sosial. Dengan mempelajari Biologi
maka, akan tumbuh dari diri peserta didik penghayatan dan pengamalan
dan peserta didik akan berperilaku sebagai insan yang beriman. Sikap
bersifat sangat “halus”, sebagai hasil dampak pengiring dari sebuah proses
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
a. Pengertian belajar
b. Teori-teori belajar
c. Metodologi pembelajaran
Hal tersebut didukung oleh pendapat Arrends dalam Trianto (2011) yang
menyatakan bahwa:
bervariasi
4. Keaktivan belajar
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..................................................................................................................
C. Kerangka berpikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA 1 MAN 2 Kota
sebanyak 30 orang siswa yang terdiri atas putra 10 orang dan putri 20
orang.
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
PTK ini dilakukan selama 3 bulan , yaitu dimulai dari Juli sampai dengan
4. Jadwal Penelitian
PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari
(PTK) atau classroom action research, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan
penelitian tindakan. Berikut ini gambar siklus PTK yang diambil dari Buku
?
Gambar Siklus Penelitian Tindakan (Suharsimi Arikunto,)
Adapun siklus dalam penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Hal ini telah
tersebut yang menyatakan bahwa dalam penelitian tindakan kelas perlu ada
1. Pra Tindakan
Siklus I
a. Perencanaan
sebagai berikut :
b. Pelaksanaan Tindakan
pemecahan masalah).
siklus I
c. Pengamatan (Observasi )
d. Refleksi
berikut:
Siklus II (Kedua)
dengan baik atau belum. Dalam hal ini apakah penerapan model
masalah.
b. Pelaksanaan Tindakan
sama dengan tindakan pada siklus I. mengacu pada RPP yang telah
c. Pengamatan (Observasi)
d. Refleksi
siswa serta tes akhir siklus untuk pengambilan keputusan sebagai akhir
siswa diperoleh melalui wawancara guru Biologi Kelas XI dan Kelas XII,
tumbuhan. Data hasil pengamatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui
A. Pedoman Wawancara
B. Lembar soal
D. Analisis Data
Analisis data hasil pengamatan terhadap motivasi dan hasil belajar siswa
dilakukan dengan cara melihat dan membandingkan hasil dari siklus I dan
dan peningkatan motivasi serta hasil belajar siswa pada materi Pertumbuhan
E. Indikator Keberhasilan
jumlah siswa, memperoleh nilai ≥ 75 (nilai KBM) atau dengan kata lain
Demikian proposal PTK ini sayasampaikan sebagai lampiran surat permohonan izin
penelitian.
bahwa model PBL dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
Lebih lanjut dijelaskan bahwa , dengan 3 (tiga) ciri utama. Pertama merupakan
masalah ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa. Kedua, aktivitas
kata kunci dari proses pembelajaran. Atinya tanpa masalah maka tidak mungkin ada
proses pembelajaran.
e. Pelaksanaan Tindakan
siswa.
kklllmkhjkkk hjiiii