Вы находитесь на странице: 1из 4

ANALISIS JURNAL

“KEGAWATDARURATAN MATERNAL”

TUGAS MATA KULIAH KEGAWATDARURATAN II

Dosen Pengampu: Faqih Nafiul U., S. Kep. Ns., M.Kep

Disusun oleh :
Kelompok 1/ Kelas 7B
1. Ikhsanul Angga F (201502055)
2. Nickma Mutia M (201502063)
3. Pricylia Sofyana R (201502065)
4. Ratih Kharismawati (201502067)
5. Ridwan Ahmad (201502068)
6. Sofyan Adi Sanjaya (201502071)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
1. PENULIS :
Derek Marcantel
2. TAHUN :
2016
3. JUDUL :
Preeclampsia and Eclampsia: Common Pitfalls in Diagnosis and Management
4. SUMBER :
Emergency Medicine Education Elemental EM
5. TUJUAN PENELITIAN :
Agar tenaga kesehatan mampu membedakan dua gangguan hipertensi dan mampu
mengidentifikasi, mengobati, dan memberikan disposisi yang tepat untuk Preeklamsia
dan Eklamsia.
6. SAMPEL :
-
7. METODE PENELITIAN :
-
8. DATA/HASIL TEMUAN PENELITIAN :
a. PREEKLAMSIA :
1) Onset baru hipertensi disertai protein uria setelah 20 minggu kehamilan pada
wanita normotensi sebelumnya, patogenesisnya yaitu hipoperfusi plasenta, proses
ini dapat terjadi pada periode pasca partum. Penggunaan obat-obatan dalam fase
akut, yaitu: nifedipine, labetalol, dan hydralazine.
2) Manifestasi Klinis:
a) Tekanan darah systolic 160 mmHg atau lebih tinggi, atau diastolic 110mmHg
atau lebih tinggi pada 2 kesempatan kurang lebih 4 jam pada saat pasien
istirahat di tempat tidur
b) Thrombositopenia (platelet < 100.000/microliter)
c) Gangguan fungsi hati sebagai indikasi abnormal peningkatan konsentrasi
darah dari enzime hati.
d) Gangguan ginjal secara progresif
e) Edema paru-paru
3) Preeklamsia ringan bisa dirawat jalan tetapi tetap dengan konsultasi dokter.
4) Preeklamsia berat segera dilakukan transfer ke rumah sakit dengan tujuan
menjaga kehamilan pasien sampai 34 minggu.
5) Preeklamsia antepartum tidak mungkin di diagnosis di IGD biasanya dengan
kunjungan rutin oleh dokter kandungan.
6) Onset preeklamsia pascapartum cepat berkembang menjadi eklamsia. Awitan
lambat 1 atau 2 hari sampai 4 minggu setelah melahirkan. Karena dokter harus
bisa membedakan setiap pasien pasca partum dengan tekanan darah tinggi.
Magnesium harus diberikan kepada pasien dalam waktu singkat uintuk
menghindari perkembangan ke eklampsia.
b. EKLAMSIA :
1) Pengembangan kejang tonik clonic umum pada pasien mengalami preeklamsia.
2) Presentase terjadinya 38% terjadi kejang eklampsia antepartum, 18% pada
persalinan dan 44% terjadi pada pascapartum.
3) Pemberian obat magnesium sulfat diberikan secara IM jika diperlukan saat akses
IV sedang dilakukan. Magnesium diberikan pada 4-6 g IV selama 15 menit,
diikuti dengan 2-3 g/jam. Rute IM mencakup hingga 10 g. Benzodiazepin dapat
diberikan jika magnesium tidak tersedia.
4) Pemberian Magnesium hanya sementara karena persalinan emergency biasanya
melaui operasi caesar dapat langsung dilakukan oleh dokter kandungan.
5) Pasien dengan eklamsi memiliki resiko tinggi mempunyai bayi prematur sehingga
stabilisasi harus dilakukan.
c. PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Drug Dosis Keterangan
Dipertimbangkan sebagai linea
pertama. Takikardia adalah efek
10-20 mg IV, kemudian 20-80 mg
samping yang kurang umum dan
setiap 20-30 menit sampai dosis
Labetalol lebih sedikit.
maksimal 300 mg atau Infus stabil
Kontraindikasi pada pasien
1-2 mg/min IV
dengan asma, penyakit jantung,
atau gagal jantung kongestive.
Dosis yang sering dan tinggi
5 mg IV atau IM, kemudian 5-10 terkait dengan hypotensi
Hydralazine mg IV setiap 20-40 menit atau Infus maternal, sakit kepala, dan
stabil 0,5-10 mg/jam distress fetal atau tanda-tanda
yang lain.
10-20 mg secara oral, pengulangan
Observasi takikardia dan sakit
Nifedipine dalam 30 menit jika dibutuhkan;
kepala.
kemudian 10-20 mg setiap 2-6 jam.

9. KESIMPULAN :
o Preeklamsia adalah gangguan hipertensi umum pada kehamilan.
o Preeklamsia berdistribusi besar morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
o Preeklamsia berat membutuhkan kontrol tekanan darah yang cepat dengan
hydralazine, nifedipine, dan labetalol. Mungkin juga membutuhkan magnesium sulfat
profilaksis, diskusikan dengan dokter obgyn.
o Tindakan yang kurang tepat jika mengeluarkan pasien tanpa pendampingan dokter
Obgyn.
o Preeklamsia/Eklamsia dapat bermanifestasi pascapersalinan.
o Eklamsia membutuhkan transport cepat (jika antepartum) dan magnesium sulfat.

10. SUMBER
http://www.emdocs.net/preeclampsia-and-eclampsia-common-pitfalls-in-
diagnosis-and-management/
11. LAMPIRAN
(Terlampir)

Вам также может понравиться