Вы находитесь на странице: 1из 6

1.

Sesuai jurnal ervin jungreis yang berjudul spot test analysis bahwa spot test dapat
diterapkan dalam test kandungan urin misalnya bilirubin, etanol, glukosa, protein,
hemoglobin dll. Jika reagen yang digunakan adalah 3-methylbenzolinone hydrazone
hydrocloride dan asam 3-dimethilaminabenzoic maka kandungan yang hendak
ditentukan adalah.
a. Bilirubin
b. Etanol
c. Glukosa
d. Protein
e. Hemoglobin
JAWAB :
b. Etanol

 Etanol dalam urin dapat dianalisi dengan strip tes yang mengandung
alcohol oxidase dan horseradish peroksidase dengan reagen kolorimetri (3
4-klorothiazolinone hidrazon hidroklorida dan asam 3-
dimethylaminobenzoic). Sampel urin ditempatkan dalam tabung centrifuge
dan strip tes dibiarkan dalam ruang udara di atas sampel. tabung bertutup
dipanaskan pada 65 ° C selama 5 menit dan pengamatan hasil warna pada
stirp tes diperkirakan dari bagan warna.

2. Cindy melakukan analisis penentuan kadar 4-kloro-N-5 sulfamoil antranilat dalam


tablet. Fase gerak yang digunakan adalahn campuran air-tetrahidrafuran P-asam
asetat glacial P (70:30:1), larutan baku furosemid BPFI, larutan pengencer,larutan uji
dari 20 tablet . jika penentuan kadar tersebut dilakukan menurut farmakope indonesia
maka metode yang digunakan adalah
a. Spektrofotometri IR
b. Spektrofotometri UV
c. Spektrofotometri UV-Vis
d. Kromatografi HPLC
JAWAB :
d. Kromatografi HPLC

Senyawa sejenis Asam 4-kloro-5-sulfamoilantranilat tidak lebih dari 0,5%


dan asam 2-kloro-4-Nfurfurilamino- 5-sulfamoilbenzoat tidak lebih dari 0,5%.
[Catatan Lindungi larutan Furosemida dari cahaya.] Lakukan penetapan
dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Fase gerak Buat campuran air-tetrahidrofuran Pasam
asetat glasial P (70:30:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi
Larutan pengencer Larutkan 1,92 g natrium 1-pentanasulfonat P dalam 22 ml
asam asetat glasial P dalam labu tentukur 1000-ml. Encerkan dengan
campuran asetonitril P-air (50:50) sampai tanda.
Larutan baku Buat larutan dalam Larutan pengencer hingga diperoleh larutan
masing-masing mengandung Asam 4-kloro-5-sulfamoilantranilat BPFI dan
Asam 2- kloro-4-N-furfurilamino-5-sulfamoilbenzoat BPFI 5,0 μg per ml.
Larutan resolusi Larutkan sejumlah Furosemida BPFI dan Asam 2-kloro-4-N-
furfurilamino-5-sulfamoilbenzoat BPFI dalam Larutan pengencer sehingga
diperoleh larutan yang mengandung berturut turut 20 dan 12 μg per ml.
Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, masukkan ke dalam labu tentukur
yang sesuai, larutkan dan encerkan dalam Larutan pengencer hingga tanda
untuk memperoleh kadar lebih kurang 1,0 mg per ml.

3. Perbedaan uji terhadap metode analisa modifikasi dengan metode analisa adopsi dari
dokumen resmi adalah validasi dengan verivikasi. Pernyataan yang memenuhi
perbedaan tersebut yang tepat adalah..
a. Verivikasi berupa uji selektifitas,linearitas,akurasi presisi loD,LoQ serta
Robustness terhadap metode analisa adsopsi sedang untuk metode analisa
modifikasi dilakukan validasi berupa uji linearitas dan uji selektifitas.
b. Validasi berupa uji selektifitas ,linearitas, akurasi presisi LoD,LoQ serta
Robustness terhadap metode analisa adsobsi sedang untuk metode analisa
modifikasi dilakukan verivikasi berupa uji linearitas dan uji selektifitas
c. V erivikasi berupa uji selektifitas, linearitas, akurasi prtesisi LoD,LoQ serta
Robustness terhadap metode analisa adsopsi sedang untuk metode analisa
modefikasi dilakukan validasi berupa uji akurasi dan uji presisi
d. Verivikasi berupa uji akurasi dan uji presisi terhadap metode analisa modifikasi
sedangkan terhadap metode analisa adsopsi dilakukan validasi berupa uji
linearitas, selektivitas,akurasi ,presisi LoD,LoQ serta Robustness
e. Verivikasi berupa uji akurasi dan uji presisi terhadap metode analisa adopsi
sedangkan terhadap metode analisa modifikasi dilakukan validasi berupa uji
linearitas,selektifitas,akurasi ,presisi LoD,LoQ serta Robustness.
JAWAB :
e. Verivikasi berupa uji akurasi dan uji presisi terhadap metode analisa adopsi
sedangkan terhadap metode analisa modifikasi dilakukan validasi berupa uji
linearitas,selektifitas,akurasi ,presisi LoD,LoQ serta Robustness.

Untuk melakukan pengujian metode analisis modifikasi, menggunakan


parameter uji. Parameter uji ini meliputi, antara lain :
 Akurasi (Accuracy);
 Presisi (precision);
 Ripitabilitas (repeatibilty);
 Presisi antara (intermediate precision);
 Reprodusibilitas/keterulangan (reproducibility)
 Spesivisitas (specify)/Selektifitas (selectivity);
 Batas deteksi (limit of detection/LOD);
 Batas kuantitasi (limit of quantitation/LOQ);
 Linearitas (Linearity); dan
 Rentang (range).
Metode Analisa Adopsi
Metode analisa dimana prosedur pengujian diambil dari dokumen
resmi seperti Farmakope Indonesia,United State Pharmacope, British
Pharmacope, dan lain lain. Parameter yang diuji adalah Akurasi dan
Presisi.
4. Dalam 1 buah apel kandungan sianida 1,2 mg (sampel acuan). Seseorang melakukan
uji kandungan sianida dalam apel dengan 2 cara, pertama menguji 10 biji apel dengan
ukuran dan jenis yang sama dengan sampel acuan. Dari uji tersebut 7 apel yang
berlebel a,b, d,e,g,i,j mengandung 1,2 mg sianida, sedang apel yang lain :c =1,15
mg:f=1,1 mg,h=1,12 mg. Cara ke 2 yaitu membagi 3 biji apel dengan kandungan
sianida yang sama yaitu 1,2 mg menjadi 12 bagian sama besar lalu menguji setiap
bagiannya, hasilnya 10 bagian mengandung sianida 0,3 mg, dan 2 lainnya 0,32 mg.
Dari kedua cara tersebut , berdasarkan syarat Vander Wielen dkk disimpulkan ...
a. Cara 1 lebih akurat dari cara 2 karena 2 uji pada cara 2 tidak akurat
b. Cara 2 lebih akurat dari cara 1 karena uji c, f,dan h tidak akurat
c. Cara 1 akurat dan cara 2 tidak akurat karena 2 percobaan pada cara 2 tidak akurat
d. Kedua cara tersebut akurat namun uji f dan uji h jika tidak akurat dan uji cara 2
semua akurat
e. Kedua cara tersebut akurat namun pada cara 1, uji f dan uji h serta 2 uji pada cara
2 tidak akurat
JAWAB :
b.Cara 2 lebih akurat dari cara 1 karena uji c, f,dan h tidak akurat

Vander wielen, dkk menyatakan bahwa selisih kadar pada berbagai penentuan
(Xd) harus 5% atau kurang pada setiap konsentrasi analit pada mana prosedur
dilakukan. Harga rata-rata selisih secara statistik harus 1,5% atau kurang. Pada
cara 1 uji c,f, dan h tidak akurat karena nilai Xd > dari 5% . sedangkan pada cara 1
nilai Xd < 5 % .

5. Pada prinsipnya spektrofotometer dilakukan dengan cara melewatkan gelombang


pada kumpulan molekul lalu mendeteksi cahaya yang telah melewati kumpulan
molekul tyersebut. Berdasarkan intensitas cahaya yang menembus molekul, dapat
diketahui jenis molekul yang sedang diukur. Intensitas cahaya yang terdeteksi pada
layar swesuai konsentrasi sampel yang diuji berlaku ...
a. Semakin tinggii konsentrasi sampel , intensitas pada frekuensi tertentu terdeteksi
semakin besar karena absorsinya semakin tinggi.
b. Semakin rendah konsentrasi sampel ,intensitas pada frekuensi tertentu terdeteksi
semakin kecil karena absorbannya semakin berkurang
c. Semakin tinggi konsentrasi sampel ,intensitas pada frekuensi tertentu terdeteksi
semakin kecil karena absorbansinya semakin berkurang.
d. Semakin tinggi konsentrasi sampel, intensitas pada frekuensi tertentu terdeteksi
semakin kecil karena absorbansinya semakin bertambah
e. Semakin rendah konsentrasi sampel, intensitasd pada frekuensi tertentu terdeteksi
semakin besar karena absorbansinya semakin bertambah.
JAWAB :
a.Semakin tinggii konsentrasi sampel , intensitas pada frekuensi tertentu
terdeteksi semakin besar karena absorsinya semakin tinggi.
Berdasarkan hukum Beer absorbansi akan berbanding lurus dengan
konsentrasi, karena b atau l harganya 1 cm dapat diabaikan dan ε merupakan suatu
tetapan. Artinya konsentrasi makin tinggi maka absorbansi yang dihasilkan makin
tinggi, begitupun sebaliknya konsentrasi makin rendah absorbansi yang dihasilkan
makin rendah. (Hukum Lamber-Beer dan syarat peralatan yang digunakan agar
terpenuhi hukum Lambert-Beer)

Warna larutan yang akan diukur harus mempunyai intensitas yang cukup
tinggi (warna harus cukup tua) yang berarti bahwa absortivitas molarnya (ε) besar.
Hal ini dapat dikontrol dengan mengubah pelarutnya. Dalam hal ini dengan
memilih pereaksi yang memiliki kepekaan yang cukup tinggi.

B. Soal Esay

1. soal bahan dengan ketebalan 0,5 cm dilewati cahaya intensitas 1000 cd, jika intensitas
pada ketebalan 0,35 cm 930 cd hitunglah konstanta serapan
2. suatu pengukuran absorbansinya pada berbagai konsentrasi betametason (k=2,5-k=12,5)
dilakukan selama 10 hari (H1-H10). Hasil pengukuran disajikan dalam tabel.

Berdasarkan tabel :

a. Tentukan standar deviasi dan kesalahan relatif pengukuran pada konsentrasi dan
konsentrasi 12,5.
b. Tentukan persamaan regresi linearnya !
c. Periksa akurasi hasil uji absorbansinya pada konsentrasi 10 pada hari ke 5 apakah
memenuhi syarat menurut syarat menurut Vander Wielen dkk
d. Hitung LoD dan LoQ

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10
K=2,5 0,061 0,061 0,061 0,061 0,061 0,061 0,061 0,061 0,061 0,061
4 6 5 6 6 4 5 5 4 6
K=5 0,133 0,132 0,134 0,132 0,132 0,133 0,131 0,134 0,133 0,134
K=7,5 0,202 0,205 0,206 0,205 0,206 0,204 0,206 0,207 0,206 0,206
K=10 0.278 0,279 0,280 0,279 0,267 0,278 0,283 0,283 0,280 0,279
K=12, 0,352 0,353 0,353 0,352 0,354 0,355 0,353 0,352 0,350 0,353
5

Вам также может понравиться