Вы находитесь на странице: 1из 7

FUN PHYSICS, PERCOBAAN FISIKA SEDERHANA

DUSUN SELANG 3

AYU TRI ASTUTI

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Kegiatan
Young dan Freedman (2001:1) menyatakan fisika merupakan ilmu
fundamental yang menjadi suatu tulang punggung perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ilmu Fisika
adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman
mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang dan waktu.
Terdapat dua hal saling berkaitan dalam ilmu fisika, yaitu pengamatan dalam
eksperimen dan teori. Untuk sesuatu yang baru teori bergantung pada hasil-
hasil eksperimen, disisi lain arah eksperimen dipandu dengan adanya teori.
Eksperimen merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk
menghasilkan data guna menjawab suatu masalah ataupun menguji sesuatu
hipotesis, di mana pelajar melakukan percobaan dengan mengalami sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
eksperimen, pelajar diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan
sendiri, mengamati serta mengikuti suatu proses. Metode eksperimen yang
masih kurang di tanamkan pada pelajar memunculkan terbentuknya program
percobaan sederhana fisika untuk para pelajar di padukuhan Selang 3.
Eksperimen fisika sederhana ini merupakan salah satu program utama
dalam hal pengabdian pengetahuan ataupun ilmu yang dapat diturunkan
kepada pelajar selama proses kegiatan KKN. Melalui kegiatan ini para pelajar
di Padukuhan Selang 3 dapat mempelajari dan memahami fisika melalui
percobaan sederhana fisika.
2. Tujuan
Program “Fun Physis” memiliki tujuan antara lain:
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang ilmu fisika melalui
eksperimen fisika sederhana kepada anak-anak.
b. Pelajar dapat memecahkan suatu masalah secara ilmiah.

3. Manfaat
Manfaat program “Fun Physics” ini antara lain:
a. Bertambahnya pengetahuan dan pengalaman anak-anak tentang ilmu
fisika melalui percobaan fisika sederhana dan merubah pandangan
tentang fisika membosankan.
b. Anak-anak dapat memecahkan masalah fisika sederhana secara ilmiah.

B. METODE
1. Metode Pelaksanaan
Metode dalam pelaksanaan program ini dengan menggunakan tiga metode
yaitu :
a. Obsevasi
Observsi dilakukan di lingkungan sekitar padukuhan Selang 3 guna
dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program.
b. Demonstrasi
Peran penggunaan metode demonstrasi mampu mengkomunikasikan
sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Menurut
Sudjana (2005: 154), teknik demonstrasi adalah teknik yang digunakan
untuk membelajarkan peserta didik terhadap suatu bahan belajar dengan
cara memperhatikan, menceritakan, dan memperagakan bahan belajar
tersebut. Sudjana (2005:154) menyatakan bahwa teknik demonstrasi dapat
dibagi menjadi dua, yaitu teknik demonstrasi proses dan teknik
demonstrasi hasil. Teknik demonstrasi proses digunakan untuk
menunjukkan atau memperagakan suatu proses atau rangkaian langkah-
langkah kegiatan. Sedangkan teknik demonstrasi hasil digunakan untuk
memperlihatkan atau memperagakan hasil dari suatu kegiatan (proses).
Pupuh Fathur Rochman (2007: 98) mengemukakan bahwa tujuan
penerapan demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan
memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
Pada program ini digunakan metode demonstrasi hasil, yaitu
menunjukkan pada anak-anak tentang gejala-gejala dan konsep yang akan
dialami ketika praktik.
c. Praktik
Pada metode ini, anak-anak dibimbing untuk melakukan praktikum
langsung. Setiap anak diberi alat masing-masing dan melakukan praktikum
seperti yang telah di demonstrasikan sebelumnya.

2. Metode Penilaian Pembelajaran


Penilaian pembelajaran program Fun Physics ini dilakukan dengan
melakukan pengamatan langsung selama kegiatan. Respon anak-anak pada
saat melakukan kegiatan dijadikan tolak ukur penilaian, dan juga tanya jawab
mengenai kepahaman materi apakah ada kesulitan atau tidak.

C. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN


Program Fun Physics dilakukan pada hari Minggu, 5 Agustus 2018 di Posko
KKN 62 Dusun Selang 3. Kegiatan diikuti oleh 3 orang anggota KKN 62 dengan
jumlah peserta adalah 15 orang anak. Sasaran pada program ini adalah anak-anak
yang masih sekolah pada jenjang sekolah dasar. Dalam kegiatan ini dilakukan tiga
buah percobaan fisika sederhana, antara lain:

1. Percobaan Pembakaran dan Lilin Minum Air


Percobaan ini menggunakan air, lilin, gelas, korek api, dan piring. Lilin
diletakkan di atas piring kemudian dinyalakan. Pada piring juga diberikan air
secukupnya. Kemudian dengan hati-hati menutup lilin dengan gelas. Gejala
yang terjadi adalah lilin akan padam dengan perlahan, dan air yang berada
pada piring naik masuk ke dalam gelas.
Hal ini terjadi dikarenakan pembakaran lilin membutuhkan oksigen, namun
pada ruangan tertutup oksigen terbatas. Sehingga lilin lama-lama meredup dan
mati. Molekul oksigen yang habis menyebabkan tekanan udara di dalam gelas
lebih kecil daripada di luar gelas. Sesuai dengan hukum Boyle, volume
sebanding dengan tekanan menyebabkan tekanan di luar gelas mengalir ke
dalam gelas yang menyebabkan air masuk dalam gelas.

2. Percobaan Sulap Sederhana


Percobaan kedua yaitu menggunakan sedotan plastik dan botol. Tujuan dari
percobaan ini adalah memperlihatkan sedotan yang seolah-olah mengikuti
pergerakan tangan. Prinsip kerja pada percobaan ini adalah menggunakan
listrik statis. Cara kerjanya yaitu sedotan digosok menggunakan dua jari
tangan. Kemudian sedotan diletakkan di atas botol plastik. Saat jari yang
digunakan menggosok sedotan tadi didekatkan pada ujung sedotan yang
digosok, maka sedotan akan mengikuti gerakan jari tangan.
Hal itu bisa terjadi karena saat digosok menggunakan tangan maka eloktron
pada sedotan akan berpindah ke tangan dan sedotan bermuatan positif dan
tangan bermuatan negatif. Sehingga saat tangan didekatkan pada sedotan
terjadi penetralan muatan yang menyebabkan sedotan mengikuti tangan.

3. Simulasi Gunung Meletus


Percobaan ketiga menggunakan baking soda, clay (terbuat dari tanah
liat), kardus, pewarna makanan warna merah (warnanya bisa sesuai kesukaan,
merah dipilih karena kemiripan dengan warna lava), 1 botol cuka, sabun cair,
dan botol bekas. Yang pertama harus dilakukan adalah beri alas kardus untuk
tempat eksperimen. Setelah itu ajak anak untuk membuat gunung berapi
menggunakan tanah liat. Gunung berapi dibuat dengan lubang di bagian
tengahnya. Kemudian memasukkan satu sendok makan baking soda ke dalam
gunung berapi, lalu memberi 3 tetes pewarna makanan. Ini akan membuat
penampilan letusan jadi lebih menarik. Lalu minta anak untuk memasukkan 3
tetes sabun cair ke dalamnya.Puncaknya adalah masukkan seperempat botol
cuka dan melihat apa yang terjadi.
‘Gunung berapi’ meletus ketika cuka yang bersifat asam bertemu dengan
baking soda yang bersifal alkali dan menetralkan sifat asamnya. Lalu gunung
berapi memancarkan karbondioksida yang menciptakan gelembung serta
muncul suara.

Reaksi antara cuka dan soda kue menghasilkan gas karbondioksida yang
menyebabkan timbulnya buih-buih yang sangat banyak. Reaksi lengkap antara
cuka dengan soda kue adalah sebagai berikut.

Reaksi ini akan lebih hebat apabila terjadi dalam keadaan tanpa udara/ruang
hampa. Buih yang terjadi dalam ruang hampa cukup kuat hingga meletup-
letup seperti semburan magma yang naik ke langit.

D. HASIL
Hasil program “Fun Physics” diperoleh melalui pengamatan/observasi bahwa
program ini 90% berhasil dilaksanakan sesuai dengan rencana. Anak-anak
memiliki antusias yang tinggi dalam melakukan percobaan. Hanya keterbatasan
alat yang ada yang menjadi halangan dalam program ini. Selain itu anak-anak
dapat berfikir secara ilmiah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
E. PENUTUP
Kesimpulan
Dari program kerja yang telah terlaksana, dapat disimpulkan bahwa
program Fun Physics ini berhasil dilaksanakan. Anak-anak dapat belajar ilmu
fisika sederhana yang menyenangkan. Selain itu anak-anak dapat berfikir
secara ilmiah untuk mnecahkan suatu permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Pupuh Fathur Rohman. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Sudjana. 2005. Metoda & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Fajar
Production.
Young dan Freedman. 2001. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Вам также может понравиться