Вы находитесь на странице: 1из 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis
rangsangan tertentu. Semua organism memiliki reseptor sebagai alat
penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam dirinya
atau datang dari luar. Reseptor diberi nama berdasarkan jenis rangsangan
yang diterimanya, seperti kemoreseptor (penerima rangsang zat kimia),
fotoreseptor (penerima rangsang cahaya), aodioreseptor (penerima
rangsang suara), dan mekanoreseptor (penerima rangsang fisik, seperti
tekanan, sentuhan, dan getaran). Selain itu dikenal pula beberapa reseptor
yang berfungsi mengenali perubahan lingkungan luar yang dikelompokkan
sebagai eksoreseptor. Sedangkan kelompok reseptor yang berfungsi untuk
mengenali lingkungan dalam tubuh disebut interoreseptor. Interoreseptor
terdapat diseluruh tubuh manusia. Eksoreseptor yang kita kenal ada lima
macam, yaitu indera penglihat(mata), pendengar (telinga), peraba (kulit),
pengecap (lidah), dan pembau (hidung).
Untuk lebih memahami kelima eksoreseptor tersebut, maka kami akan
membahas yang dimulai dari bentuk terkecil dari sistem indera yaitu
stuktur histologi yang berkaitan dengan sistem indera.

1.2. Tujuan
- Untuk mengetahui struktur histologi yang berkaitan dengan sisitem indera
yaitu cutis, kulit kepala, kuku, mata, palpebral. Glandula lakrimalis,
rongga hidung, trachea, sinus, kuku
1.3. MANFAAT
- Agar mahasiswa kedokteran mengetahui struktur histologi yang berkaitan
dengan sisitem indera yaitu cutis, kulit kepala, kuku, mata, palpebral.
glandula lakrimalis, rongga hidung, trachea, sinus, kuku

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. MATA
Kelopak mata merupakan lipatan konjungtiva yang diperkuat oleh tulang
rawan hialin (ruminansia dan anjing) atau tulang rawan elastic (kuda, babi,
kucing). Konjungtiva dibalut oleh epitel silindris banyak baris (kuda dan
karnivora) atau epitel peralihan (babi dan ruminansia) dengan sel mangkuk.
Pada dasarnya lamina propia adalah jaringan ikat longgar yang mengandung
banyak pembuluh darah, fibrosit, makrofag, sel mast, limfosit dan sel
plasma, dapat pula mengandung banyak folikel getah bening. Kelenjar
superficial kelopak mata ke tiga bersifar serous pada kuda dan kucing dan
seromukosa pada mamlia hewan piaraan lain, dan banyak mukosa pada babi.
Kelenjar profundanpada mata ketiga terdapat hanya pada babi dan
menghasilkan sekreta lemak. Pada kelopak mata juga terdapat elenjar
lakrimalis yang merupakan kelenjar eksokrin kompleks, tun=bulo alveolar,
bercabang, soerosa.
b. KULIT
Merupakan serabut epidermis yang telah bermodifikasi. Rambut juga
melakukan fungsi sebagai alat penutup, pelindung dan penerima rangsangan.
Rambut berkembang sebagai penebalan setempat epidermis, selanjutnya
mengadakan invaginasi kedalam lapisan jaringan ikat dan kemungkinan
meluas sampai ke hypodermis.
Istilah rambut dan bulu untuk hewan memang sering dipakai tetapi istilah
bulu dikhususkan untuk bangsa unggas. Hampir seluruh permukaan tubuh
hewan dibungkus rambut, kecuali pada beberapa tempat tertentu, seperti :
daerah moncong termasuk hidung, telapak kaki, daerah mukokuteneus.
Secara morfologis rambut terbagi atas batang rambut, akar rambut dan
follikel. Kuku adalah lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal
setiap falangs distal. Sebenarnya invaginasi yang terjadi pada kuku tidak
jauh berbeda dengan yang terjadi pada rambut, selanjutnya invaginasi
tersebut membelah dan terjadilah sulcus matricis unguis, dan kemudian sel-
sel di daerah ini akan mengadakan proliferasi dan dibagian atas akan
menjadi substansi kuku sebagai keratin keras. Epitel yang terdapat di bawah
lempeng kuku disebut nail bed. Bagian proksimal kuku yang tersembunyi
dalam alur kuku adalah akar kuku(radix unguis).
Lempeng kuku yang sesuai dengan stratum korneum kulit, terletak di atas
dasar epidermis yang disebut dasar kuku. Pada dasar kuku ini hanya terdapat
stratum basale dan stratum spinosum. Stratum ujung kuku yang melipat di
atas pangkal kuku disebut sponychium, sedangkan di bawah ujung bebas
kuku terdapat penebalan stratum corneum membentuk hyponychium.
Macam–macam Keratin. Terdapat dua macam keratin, yaitu keratin lunak
dan keratin keras. Keratin lunak selain terdapat pada folikel rambut juga
terdapat di permukaan kulit. Keratin lunak dapat diikuti terjadinya pada
epidermis yang dimulai dari stratum granulosum dengan butir-butir
keratohyalinnya, kemudian sel-sel menjadi jernih pada stratum lucidum dan
selanjutnya menjadi stratum korneum yang dapat dilepaskan. Sedangkan
keratin keras terdapat pada cuticula, cortex rambut dan kuku. Keratin keras
dapat diikuti terjadinya mulai dari sel-sel epidermis yang mengalami
perubahan sedikit demi sedikit dan akhirnya berubah menjadi keratin keras
yang lebih homogen. Keratin keras juga lebih padat dan tidak dilepaskan,
serta tidak begitu reaktif dan mengandung lebih banyak sulfur.

c. THT
- Liang telinga (meatus akustikus eksternus) berbentuk huruf S, dengan
rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, di sepertiga bagian luar
kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen (modifikasikelenjar
keringat = Kelenjar serumen) dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada
seluruh kulit liang telinga. Pada dua pertiga bagian dalam hanya sedikit
dijumpai kelenjar serumen, dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri
dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 - 3 cm. Meatus dibatasi oleh kulit
dengan sejumlah rambut, kelenjar sebasea, dan sejenis kelenjar keringat
yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjar seruminosa, yaitu
kelenjar apokrin tubuler yang berkelok-kelok yang menghasilkan zat
lemak setengah padat berwarna kecoklat-coklatan yang dinamakan
serumen (minyak telinga).
- Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang
telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut
Pars flaksida (Membran Shrapnell), sedangkan bagian bawah Pars Tensa
(membrane propia). Pars flaksida hanya berlapis dua, yaitu bagian luar
ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel
kubus bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. Pars tensa mempunyai
satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan
sedikit serat elastin yang berjalan secara radier dibagian luar dan sirkuler
pada bagian dalam.
Didalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun
dari luar kedalam, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Tulang pendengaran
didalam telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus maleus
melekat pada membrane timpani, maleus melekat pada inkus dan inkus
melekat pada stapes. Stapes terletak pada tingkap lonjong yang
berhubungan dengan koklea. Hubungan antar tulang-tulang pendengaran
merupakan persendian. Telinga tengah dibatasi oleh epitel selapis gepeng
yang terletak pada lamina propria yang tipis yang melekat erat pada
periosteum yang berdekatan. Dalam telinga tengah terdapat dua otot kecil
yang melekat pada maleus dan stapes yang mempunyai fungsi konduksi
suara. maleus, inkus, dan stapes diliputi oleh epitel selapis gepeng. Pada
pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. Ditempat ini terdapat
aditus ad antrum, yaitu lubang yang menghubungkan telinga tengah
dengan antrum mastoid. Tuba eustachius termasuk dalam telinga tengah
yang menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah.
- Epitel mukosa hidung terdiri dari beberapa jenis, yaitu epitel skuamous
kompleks pada vestibulum, epitel transisional terletak tepat di belakang
vestibulum dan epitel kolumnar berlapis semu bersilia pada sebagian
mukosa respiratorius. Epitel kolumnar sebagian besar memiliki silia. Sel-
sel bersilia ini memiliki banyak mitokondria yang sebagian besar
berkelompok pada bagian apeks sel. Mitokondria ini merupakan sumber
energi utama sel yang diperlukan untuk kerja silia. Sel goblet merupakan
kelenjar uniseluler yang menghasilkan mukus, sedangkan sel basal
merupakan sel primitif yang merupakan sel bakal dari epitel dan sel
goblet. Sel goblet atau kelenjar mukus merupakan sel tunggal,
menghasilkan protein polisakarida yang membentuk lendir dalam air.
Distribusi dan kepadatan sel goblet tertinggi di daerah konka inferior
sebanyak 11.000 sel/mm2 dan terendah di septum nasi sebanyak 5700
sel/mm2. Sel basal tidak pernah mencapai permukaan. Sel kolumnar pada
lapisan epitel ini tidak semuanya memiliki silia.
- Kavum nasi bagian anterior pada tepi bawah konka inferior 1 cm dari tepi
depan memperlihatkan sedikit silia (10%) dari total permukaan. Lebih
kebelakang epitel bersilia menutupi 2/3 posterior kavum nasi.
-
-

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : 05 Juli 2018
Waktu : 08.00-09.40 WITA
Tempat : Lab. Terpadu II, Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Al-Azhar Mataram
3.2. Alat dan Bahan
- Mikroskop
- Preparat yang akan
diamati
- Pensil warna
- Pensil
- Kertas
- Puplen
3.3. Cara Kerja
- siapkan alat dan bahan
- ambil preparat hitologi yang telah disediakan
- letakkan preparat histologi di atas meja mikroskop
- atur mikroskop dengan perbesaran 40x
- kemudian amati preparat
- catat hasil yang diamati

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Stuktur histologi Gambar


KULIT KEPALA

7
CUTIS

KUKU
MATA

PALPEBRA

8
GLANDULA
LAKRIMALIS

RONGGA HIDUNG

TRAKEA

LIP WITH SINUS,


HAIR

9
EYELID

HOOF

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

10
11

Вам также может понравиться

  • CBD AR - Doc-Dikonversi
    CBD AR - Doc-Dikonversi
    Документ26 страниц
    CBD AR - Doc-Dikonversi
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • JR 2 Ind
    JR 2 Ind
    Документ11 страниц
    JR 2 Ind
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • JR 1 Indo
    JR 1 Indo
    Документ4 страницы
    JR 1 Indo
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Документ1 страница
    PENYULUHAN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Документ1 страница
    PENYULUHAN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • JR 1 Indo
    JR 1 Indo
    Документ4 страницы
    JR 1 Indo
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Документ1 страница
    PENYULUHAN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Tentiran Dokter Rohadi
    Tentiran Dokter Rohadi
    Документ1 страница
    Tentiran Dokter Rohadi
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Документ1 страница
    PENYULUHAN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • JR 4
    JR 4
    Документ3 страницы
    JR 4
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • JR 5 Ind
    JR 5 Ind
    Документ8 страниц
    JR 5 Ind
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Документ1 страница
    PENYULUHAN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • HBBN
    HBBN
    Документ99 страниц
    HBBN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • PAD-REVASKULARISASI
    PAD-REVASKULARISASI
    Документ1 страница
    PAD-REVASKULARISASI
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • PENYULUHAN
    PENYULUHAN
    Документ1 страница
    PENYULUHAN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ4 страницы
    Presentation 1
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • JR 4
    JR 4
    Документ3 страницы
    JR 4
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • JR 5 Ind
    JR 5 Ind
    Документ8 страниц
    JR 5 Ind
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ4 страницы
    Presentation 1
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • TARSAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL PADA LAKI-LAKI 60 TAHUN
    TARSAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL PADA LAKI-LAKI 60 TAHUN
    Документ36 страниц
    TARSAL TUNNEL SYNDROME BILATERAL PADA LAKI-LAKI 60 TAHUN
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Dry Eye
    Dry Eye
    Документ21 страница
    Dry Eye
    hvzns
    Оценок пока нет
  • PAD-REVASKULARISASI
    PAD-REVASKULARISASI
    Документ1 страница
    PAD-REVASKULARISASI
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Dina Puspitasari DAFTAR PUSTAKA - 2
    Dina Puspitasari DAFTAR PUSTAKA - 2
    Документ2 страницы
    Dina Puspitasari DAFTAR PUSTAKA - 2
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ4 страницы
    Presentation 1
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Dry Eye
    Dry Eye
    Документ21 страница
    Dry Eye
    hvzns
    Оценок пока нет
  • Biosintesis Hemoglobin
    Biosintesis Hemoglobin
    Документ32 страницы
    Biosintesis Hemoglobin
    Dicha Oseanni Andriswari
    Оценок пока нет
  • Tips Mencegah Dan Mengelola Cemas Dan Depresi Di
    Tips Mencegah Dan Mengelola Cemas Dan Depresi Di
    Документ6 страниц
    Tips Mencegah Dan Mengelola Cemas Dan Depresi Di
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Perineum
    Perineum
    Документ2 страницы
    Perineum
    Ar Ona
    Оценок пока нет
  • Biosintesis Hemoglobin
    Biosintesis Hemoglobin
    Документ32 страницы
    Biosintesis Hemoglobin
    Dicha Oseanni Andriswari
    Оценок пока нет
  • DAFTAR PUSTAKA NNSKJDNWSJK
    DAFTAR PUSTAKA NNSKJDNWSJK
    Документ1 страница
    DAFTAR PUSTAKA NNSKJDNWSJK
    Ar Ona
    Оценок пока нет