Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
Abstract
This quasi-experimental study aimed to determine the influence of contextual approach toward
student’s mathematical conceptual understanding. Design used in this study was a posttest only
control design.The population in this study are all students in 8th Grade of SMPN 3 Batanghari
in the academic year 2012/2013 that having low mathematical conceptual understanding. The
sample are class VIII.2 and VIII.5 choosed by using purposive random sampling. Data
techniques collection uses mathematical conceptual understanding test. Based on the result of
hipotesis test, the average of student’s mathematical conceptual understanding at class using
contextual approach is more than that of using conventional learning in the significant level
5%. So, it was concluded that the contextual approach there influences mathematical
conceptual understanding of student.
68
69 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 2, Mei 2013
matematis merupakan hal yang sangat pada akhirnya akan menimbulkan anxiety
penting. (kecemasan) belajar matematika.
Menurut hasil penelitian Trendsin Salah satu pendekatan
International Mathematics and Science pembelajaran yang dapat membuat siswa
Study (TIMSS, 2011) menunjukkan bahwa aktif dalam pembelajaran adalah
peringkat matematika siswa Indonesia pendekatan kontekstual. Pendekatan
berada di deretan 36 dari 49. Hal ini kontekstual merupakan konsep belajar
menunjukkan bahwa siswa di Indonesia yang membantu guru mengaitkan antara
masih belum memiliki kompetensi materi yang diajarkan dengan situasi dunia
matematika yang seharusnya tercapai. nyata siswa dan mendorong siswa
Kemungkinan besar hal ini disebabkan membuat hubungan antara pengetahuan
oleh pemahaman konsep matematis siswa yang dimilikinya dengan penerapannya
yang rendah. dalam kehidupan mereka sebagai anggota
Rendahnya pemahaman konsep keluarga dan masyarakat. Dengan begitu,
matematis siswa salah satunya karena pembelajaran matematika menjadi lebih
matematika dipandang sebagai mata bermakna karena siswa mengalami sendiri
pelajaran yang sulit. Kesulitan siswa dalam apa yang dipelajarinya.
pelajaran matematika disebabkan pembel- Pembelajaran dengan pende-katan
ajaran matematika yang kurang bermakna. kontekstual menekankan pada siswa untuk
Pembelajaran menjadi tidak bermakna dapat mengonstruksi pengetahuannya
karena siswa hanya mendengarkan guru sendiri sesuai dengan pengetahuan yang
dan tidak ikut aktif dalam pembelajaran. telah dimilikinya. Siswa dituntut untuk
Dengan kata lain, pembelajaran hanya berperan aktif dan menjadi pusat
berpusat pada guru. Pembelajaran yang pembelajaran. Pembelajaran dengan
hanya berpusat pada guru seharusnya pendekatan kontekstual mampu
diubah menjadi pembelajaran yang menghadirkan kreativitas siswa dalam
berpusat pada siswa yang berarti bahwa mengonstruksi pengetahuan yang akan
siswa menjadi lebih partisipatif dalam diperolehnya.
pembelajaran. Pembelajaran yang Dalam hal belajarmatematika pada
diharapkan adalah adanya interaksi dasarnya merupakan belajar konsep.
edukatif antara siswa dan guru. Selama ini siswa cenderung menghafal
Kesulitan lainnya dalam konsep-konsep mate-matika tanpa
pembelajaran matematika juga karena memahami maksud dan isinya. Dengan
objek kajian matematika yang abstrak. demikian pembel-ajaran matematika di
Pembelajaran matematika sebaiknya sekolah merupakan masalah. Jika konsep
dimulai dari hal yang bersifat konkret dasar diterima siswa secara salah, maka
(nyata) ke abstrak (tidak nyata). sangat sukar untuk memperbaiki kembali,
Pembelajaran mate-matika dapat dimulai terutama jika sudah diterapkan dalam
dengan hal-hal yang bersifat konkret, yaitu menyelesaikan soal-soal matematika. Oleh
permasalahan matematika yang ada di karena itu, yang penting adalah bagaimana
kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa memahami konsep-konsep
siswa akan lebih mudah mengonstruksi matematika secara bulat dan utuh,
dan memahami materi yang diberikan. sehingga jika diterapkan dalam
Menurut Newstead dalam Sutiarso dan menyelesaikan soal-soal matematika siswa
Nurhanurawati (2008), pendekatan tidak mengalami kesulitan.
pengajaran guru sangat menentukan SMP Negeri 3 Batanghari
keberhasilan pengajaran matematika di merupakan salah satu sekolah yang
kelas. Bila guru yang tidak mampu mempunyai masalah rendahnya pemaham-
menampilkan pengajaran matematika an konsep matematis siswa, khususnya
dengan menarik akan membosankan siswa, pada kelas VIII. Hal ini ditunjukkan dari
Amalia, Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep 70
konsep matematis siswa pada ceramah guru. Selain itu tidak semua guru
pembelajaran yang menggunakan pandai melaksanakan ceramah sehingga
pendekatan kontekstual lebih baik daripada tujuan pelajaran tidak dapat tercapai dan
pembelajaran konvensional. dapat menimbulkan rasa bosan sehingga
Berdasarkan penjelasan di atas, materi sulit diterima.
dengan menerapkan pendekatan Pada pencapaian indikator
kontekstual dapat membantu siswa pemahaman konsep matematis siswa, rata-
memahami konsep lebih baik.Hal ini rata pemahaman konsep matematis siswa
disebabkan pendekatan kontekstual secara keseluruhan pada kelas yang
melibatkan siswa secara aktif untuk lebih menggunakan pendekatan kontekstual
antusias dalam belajar dengan memberikan lebih dari kelas yang menggunakan
soal-soal yang ber-hubungan dengan pembelajaran konvensional yaitu 64,04%
kehidupan nyata siswa. Siswa ikut terlibat pada pendekatan kontekstual dan 40,76%
langsung dalam pembelajaran dengan pada pembelajaran konvensional. Dari
melakukan diskusi dengan kelompoknya. rata-rata di atas terlihat bahwa rata-rata
Kegiatan ini membuat siswa tidak mudah pemahaman konsep matematis siswa
bosan karena siswa terlibat aktif dalam dengan pendekatan kontekstual sudah
pembelajaran. Menurut Atit, pembelajaran cukup baik dibandingkan dengan pema-
dengan pendekatan kontekstual mengajak haman konsep matematis siswa dengan
siswa belajar dengan mengalami sendiri, pembelajaran konvensional. Namun bila
mengkonstruksi pengetahuan, kemudian dilihat dari pen-capaiannya, meskipun
memberi makna pada pengetahuan itu. pendekatan kontekstual memberikan hasil
Guru memulai pembelajaran dengan pemahaman konsep siswa lebih baik dari
mengaitkan dengan dunia nyata yaitu pada pembelajaran kon-vensional, terlihat
diawali dengan bercerita atau tanya-jawab bahwa hasil yang diperoleh belum optimal.
lisan tentang kondisi aktual dalam Hal ini mungkin disebabkan masih di-
kehidupan siswa (daily life), kemudian temukan kelemahan-kelemahan da-lam
diarahkan melalui modeling agar siswa penelitian ini.
termotivasi, questioning agar siswa Pada penerapan pembelajaran
berfikir, constructivism agar siswa pendekatan kontekstual pada kelas VIII.5,
membangun pengertian, inquiry agar masih memiliki kendala-kendala misalnya
siswa bisa menemukan konsep dengan pembelajaran menjadi kurang efektif
bimbingan guru, learning community agar karena ada beberapa siswa yang tidak ikut
siswa bisa berbagi pengetahuan dan aktif berdiskusi. Hanya beberapa siswa
pengalaman serta terbiasa berkolaborasi, dalam kelompok yang fokus dan benar-
reflection agar siswa bisa mereview benar mengamati apa yang ada di lembar
kembali pengalaman belajarnya, serta kerja. Selain itu, muncul beberapa kegiatan
authentic assessment agar penilaian yang yang tidak relevan dengan pembelajaran,
diberikan menjadi sangat objektif. seperti beberapa siswa terlihat mengobrol,
Sedangkan pada pembe-lajaran memainkan benda-benda di sekitarnya
konvensional yang proses ataupun malas-malasan. Akibatnya diskusi
pembelajarannya berpusat pada guru ini membutuhkan waktu yang lama. Hal ini
mengakibatkan pemahaman konsep karena pada saat pembentukan kelompok,
menjadi rendah karena tidak semua siswa guru tidak secara selektif membentuk
memiliki daya tangkap yang baik, sehingga kelompok. Dengan demikian, ada
akan menimbulkan verbalisme yang kemungkinan bahwa dengan pembentukan
mengakibatkan siswa agak sulit mencerna kelompok yang lebih selektif dapat
atau menganalisis materi yang terbentuk kelompok yang sesuai dan hasil
diceramahkan bersama-sama dengan pemahaman konsep yang diperoleh dapat
kegiatan mendengarkan penjelasan atau lebih optimal.
73 Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 2, Nomor 2, Mei 2013
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pene-litian dan
pembahasan diperoleh kesim-pulan bahwa
pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual berpengaruh terhadap pema-
haman konsep matematis siswa kelas VIII
SMPN 3 Batanghari. Hal ini terlihat dari
pemahaman konsep matematis siswa yang
pembelajarannya mengg-unakan pendekat-
an kontekstual lebih baik dibandingkan
dengan pema-haman konsep matematis
siswa yang pembelajarannya menggunakan
pem-belajaran konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik
Indonesia tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Saiful Bahri.&Aswan Zain.
2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.