Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB II

PROFIL PASIEN

A. Profil Pasien

Nama Pasien : Ny. Mr

Umur : 58 tahun

Alamat :

Berat badan :-

Tinggi badan :-

Jenis kelamin : Perempuan

MRS : 04 -12 - 2018

KRS :-

B. Profil Penyakit

Keluhan utama : Ny. Mr masuk rumah sakit dengan keluhan muntah.

Dimana pasien mengalami muntah-muntah selama ±

4 kali. Keluhan dialami ± jam 01:00 masuk rumah

sakit. Pasien juga mengeluh nyeri uluhati tembus

belakang serta mual.


Riwayat penyakit : Maag, DM Tipe 2

Diagnosa : Dispepsia, DM Tipe 2


BAB III

PROFIL PENGOBATAN

A. Hasil Pemeriksaan Fisik

Tanggal pemeriksaan
Pemeriksaan
04/12/18 05/12/18 06/12/18 07/12/18 08/12/18

TD (mmHg)
180/110 120/80 110/90 140/80 140/70
120/80

Suhu (oC)
37,9 36 36 36 36,4
36,5 - 37,2

Nadi

(..x/menit) 76 80 80 82 80

60-100

Respirasi

(..x/menit) - - - - -

16-20
B. Data Pemeriksaan Laboratorium

Pemerik Nilai Tanggal pemeriksaan

saan Normal 04/12/18 05/12/18 06/12/18 07/12/18 08/12/18

70- 200
GDS 380 130
mg/dL

4 -10x
WBC 13.8
103/mm

Leukosit - +3
C. Profil Pengobatan Pasien

Tanggal pemberian
Jenis obat Regimen
04/12 05/12 06/12 07/12 08/12

20
Ringer Lactat √ √ √ - -
tetes/menit

Ranitidin
1x1 ampul √
Injeksi

Ondansentron
2x1 ampul √
Injeksi

Metformin 3x1 √

Paracetamol 3x1 √ √ √ √ -

Omeprazole 2x1 Vial √ √ √ √ √

Sucralfat 3x2 c. √ - √ - √

Betahistine
3x1 √ √ √ √ √
Mesylate

Novorapid 8-8-8 √ √ √ √ √

Ceftriaxone 2x1 Vial √ √ √ - -

Cefixime 2x1 - - - √ √

Atorvastatin 0-0-1 - - - √ √

Simvastatin 1-0-0 - - - √ -
D. Tinjauan Farmakologi Obat

1. Ringer Lactat
 Indikasi : Mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam
kondisi dehidrasi.

 KI : Hipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati,


laktat asidosis.
 Perhatian : Jangan digunakan bila botol rusak, larutan keruh
atau berisi partikel.
 Dosis : penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk
dokter. Dosis tergantung pada usia, berat badan dan keadaan
klinis penderita.

2. Ranitidin

 Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum, refluks esofagis,

hipersekresipatologis.

 KI : Penderita yan hipersensitif terhadap raitidine atau

H2 reseptor antagonis lainnya.

 Perhatian : Ganguan ginjal, ganguanhati, kehamilan, menyusui.

 Dosis : Injeksi: injeks intramuskular 50 mg (2ml) tiap 6-8

jam.

3. Ondancentron

 Indikasi : Mual dan muntah akibat kemoterapi, pencegahan

mual dan muntah.

 KI : Hipersensitifitas, sindroma perpanjangan intervel QT

bawaan.
 Perhatian : Hipersensitifitas terhadap antagonis 5HT3 lainnya,

obstruksi intestinal subakut, kehamilan, menyusui, gangguan

fungsi hati sedang dan berat.

 Dosis : Dewasa: 500 mg- 1000 mg perhari diberikan tiap 4-6

jam. Maksimum 4 gram perhari.

4. Metformin

5. Paracetamol

 Indikasi : Nyeri ringan sampai sedang, demam

 KI : Hipersensitif, ganguan hati

 Perhatian : Ganguan fungsi hati, ginjal, ketergantungan alkohol

 Dosis : Dewasa: 500 mg- 1000 mg perhari diberikan tiap 4-6

jam. Maksimum 4 gram perhari.

6. Omeprazole

 Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum, GERD,

hipersekresi patologis.

 KI : Penderita yang hipersensitif terhadap Omeprazole.

 Perhatian : Pasien dengan penyakit hati, kehamilan, menyusui.

Singkirkan terlebih dahulu kemungkinan kanker lambung

sebelum pemberian omeprazole.


 Dosis : Tukak lambung dan duodenum : dosis awal 1x20
mg/hari selama 4-8 minggu, dapat ditingkatkan menjadi 40
mg/hari pada kasus berat atau kambuh; Refluks
gastroesofageal : 1x20 mg/hari selama 4-8 minggu.

7. Sucralfat
 Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum
 KI : Tidak boleh diberikan untuk pasien yang memiliki
riwayat hipersensitif terhadap sukralfat dan komponen lain
dalam obat. Tidak dianjurkan digunakan oleh anak usia < 15
tahun. Jangan menggunakan obat ini pada pasien gagal ginjal
kronis mengingat resiko nefropati yang diinduksi oleh
aluminium.
 Perhatian : Gangguan ginjal berat, kehamilan dan menyusui,

pemberian sucralfat dan nutrisi enteral harus berjarak 1 jam.

 Dosis : Tukak lambung dan duodenum : Tab: 4x1 g/hari

(2 jam sebelum makan dan sebelum tidur malam) selama 4-6

minggu. Maksimal 8 g/hari. Larutan suspensi: 2 sdt 4x/hari.

8. Betahistine Mesylate / Vastigo

 Indikasi : Vertigo dan pusing pada penyakit Meniere,

sindrom Meniere, dan vertigo perifer.

 KI : Hipersensitif, Feokromositoma

 Perhatian : Asma bronkial, tukak peptik, atau riwayat tukak

peptik, hamil, laktasi, anak < 12 tahun.

 Dosis : 1-2 tab (6-12 mg) diberikan 3x1.


9. Novorapid

 Indikasi : Terapi untuk DM tipe I dan DM tipe II

 KI : Hipoglikemia

 Perhatian : Penyakit atau obat yang dapat memperlambat

absorpsi makanan dan atau meningkatkan kebutuhan insulin.

 Dosis : 0,5 - 1 u/kgBB/hari

10. Ceftriaxone

 Indikasi : Infeksi yang disebabkan oleh patogen yang

sensitif terhadap ceftriaxone dalam kondisi (sepsis, meningitis,

infeksi abdomen peritonitis, infeksi kandung empedu, dan

saluran pencernaan), infeksi tulang, persendian dan jaringan

lunak, pencegahan infeksi pra bedah, infeksi ginjal dan saluran

kemih, infeksi saluran pernapasan, terutama pneumonia, infeksi

THT, infeksi kelamin termasuk gonorhea.

 KI : Hipersensitif terhadap Chepalosporin.

 Perhatian : Sebaiknya jangan diberikan pada neonatus

karna dapat menimbulkan resiko terbentuknya bilirubin

enselofati; dapat menimbulkan pseudomembran kolitis pada

penderita yang mengalami diare setelah pemberian obat-

obatan antibakteri; dapat menimbulkan superinfeksi pada

mikroorganisme yang tidak peka.

 Dosis : Dewasa dan anak > 12 tahun : 1-2 g/hari.

Pada infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan hingga 4 g/hari.


Dapat diberikan secara injeksi i.v dan i.m. Bayi dan anak <12

tahun : 20-80 mg/KgBB/hari. pemberian infus i.v dalam 60

menit. Neonatus : 20-50 mg/KgBB/hari. Pemberian infus i.v

dalam 60 menit.

11. Cefixime

 Indikasi : Infeksi yang disebabkan oleh patogen yang

sensitif terhadap cefixime, pada penyakit ISK tanpa komplikasi

(sistitis, sistouretritis, pielonefritis), infeksi saluran napas atas

(otitis media, faringitis, tonsilitis), infeksi saluran napas bawah (

bronkitis akut dan bronkitis kronik eksaserbasi akut).

 KI : Hipersensitifitas terhadap cephalosporin.

 Perhatian : Pada penderita yang hipersensitifitas

terhadap penicilin kemungkinan dapt terjadi reaksi alergi silang

bila diberikan cefixime, pada pasien dengan fungsi ginjal

menurun dosis harus disesuaikan, pada wanita hamil dan

menyusui hanya diberikan bila benar-benar diperlukan, hati-hati

pemberian untuk penderita dengan riwayat kolitis, pemakaian

jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan

dari organisme yang resisten.

 Dosis : Dewasa dan anak >12 tahun atau berat ≥

30 Kg: 2 x 50-100 mg/hari. Anak BB < 30 Kg: 2 x 1,5 – 3

mg/KgBB/hari.
12. Atorvastatin

 Indikasi : Terapi tambahan pada diet untuk menurunkan

kolesterol pada hiperkolesterolemia primer atau dislipidemia

campuran.

 KI : Pasien dengan penyakit hati yang aktif, kehamilan,

menyusui, hipersensitifitas.

 Perhatian : Statin harus digunakan dengan hati- hati pada

pasien dengan riwayat penyakit hati atau peminum alkohol.

Obat ini harus dihentikanbila kadar transaminase serum

meningkat dan bertahan pada tiga kali batas atas normal.

 Dosis : dosis awal: 10 mg sekali sehari, bila perlu

ditingkatkan dengan interval 4 minggu hingga maksimal 80 mg

sekali sehari.

13. Simvastatin

 Indikasi : Terapi tambahan pada diet untuk menurunkan

kolesterol pada hiperkolesterolemia primer atau dislipidemia

campuran.

 KI : Pasien dengan penyakit hati yang aktif, kehamilan,

menyusui, hipersensitifitas.

 Perhatian : Statin harus digunakan dengan hati- hati pada

pasien dengan riwayat penyakit hati atau peminum alkohol.

Obat ini harus dihentikanbila kadar transaminase serum

meningkat dan bertahan pada tiga kali batas atas normal.


 Dosis : Dosis awal: 5 - 10 mg/hari dosis tunggal pada

malam hari, dosis dapat disesuaikan dengan interval 4 minggu.

Maksimal 40 mg/hari sebagai dosis tunggal (malam hari).

E. Monitoring Efek Samping dan Informasi Obat


1. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Obat Indikasi Monitoring Efek Samping
Obat
Ringer Lactat Mengembalikan Asidosis laktat,
keseimbangan elektrolit Hiperkalemia,
pada dehidrasi. Pembentukan bekuan
darah / clotting pada pasien
transfusi, Alergi, Pruritus,
Reaksi lokal
Ranitidin
Ondansentron
Metformin
Parecetamol Nyeri ringan sampai Reaksi alergi, ruam kulit
sedang, demam berupa eritema atau
urtikaria, kelainan
darah,hipotensi, kerusakan
hati.
Omeprazole Tukak lambung, tukak Urtikaria, mual dan muntah,
duodenum, GERD, kontipasi, kembung, nyeri
hipersekresi patologis abdomen, lesu, nyeri otot
dan sendi, pandangan
kabur, edema perifer,
perubahan hematologik,
enzim dan hati, depresi.
Sucralfat Tukak lambung, tukak Konstipasi, diare, mual,
duodenum gangguan pencernaan,
gangguan lambung, ruam,
mulut kering, rekasi
hipersensitifitas, nyeri
punggung, pusing, sakit
kepala, vertigo, mengantuk
dan pembentukan bezoar.
Betahisitn Vertigo dan pusing pada Gangguan gastrointestinal,
Mesylate
penyakit Meniere, sindrom ruam kulit, gatal.
Meniere, dan vertigo perifer.
Novorapid Terapi untuk DM tipe I dan Hipoglikemia
DM tipe II
Ceftriaxone Infeksi yang disebabkan Reaksi hematologi :
oleh patogen yang sensitif gangguan saluran cerna
terhadap ceftriaxone dalam (mual, muntah, tinja lunak,
kondisi (sepsis, meningitis, stomatitis, glositis).
infeksi abdomen peritonitis, Reaksi kulit : urtikaria,
infeksi kandung empedu, edema, dermatitis alergi,
dan saluran pencernaan), pruritus, eksantema,
infeksi tulang, persendian eritema multiforme.
dan jaringan lunak,
pencegahan infeksi pra
bedah, infeksi ginjal dan
saluran kemih, infeksi
saluran pernapasan,
terutama pneumonia,
infeksi THT, infeksi kelamin
termasuk gonorhea.
Cefixime Infeksi yang disebabkan Gangguan saluran cerna,
oleh patogen yang sensitif reaksi hipersensitifitas,
terhadap cefixime, pada gangguan fungsi hati,
penyakit ISK tanpa gangguan SSP, gangguan
komplikasi (sistitis, hematologi.
sistouretritis, pielonefritis),
infeksi saluran napas atas
(otitis media, faringitis,
tonsilitis), infeksi saluran
napas bawah ( bronkitis
akut dan bronkitis kronik
eksaserbasi akut).
Atorvastatin Terapi tambahan pada diet Miosis, sakit kepala,
untuk menurunkan perubahan fungsi ginjal dan
kolesterol pada efek saluran cerna,
hiperkolesterolemia primer perubahan uji fungsi hati,
atau dislipidemia campuran. ruam kulit dan reaksi
hipersensitifitas.
Simvastatin Terapi tambahan pada diet Miosis, sakit kepala,
untuk menurunkan perubahan fungsi ginjal dan
kolesterol pada efek saluran cerna,
hiperkolesterolemia primer perubahan uji fungsi hati,
atau dislipidemia campuran. ruam kulit dan reaksi
hipersensitifitas.

2. Informasi Obat
OBAT INFORMASI

Ringer Lactat

Ranitidin 1 ampul (25mg/ml)/ 24 jam

Ondansentron

Metformin

Parecetamol 1 tab (500 mg) / 8 jam

Omeprazole 1 Vial (40 mg) / 24 jam malam

Sucralfat 1 Sendok (500 mg/5 ml) / 8 jam

Betahistine Mesylate 1 tab (6 mg) /8 jam malam

Novorapid 1 pen (100 u/mL)

Ceftriaxone 1 Vial (1 g)/ 12 jam

Cefixime 1 Kaps (100 mg) / 12 jam

Atorvastatin 1 tab (20 mg)/24 jam malam

Simvastatin 1 tab (20 mg)/24 jam malam


F. Analisa Pengobatan

Drug Related Problem ADA/TIDAK KETERANGAN

(DRP)

Obat yang diberikan pada

Obat tidak diperlukan / - pasien semua diperlukan

dibutuhkan

Dibutuhkan terapi obat √ Ada kondisi yang tidak

tambahan diobati

Obat tidak / kurang efektif Semua obat efektif untuk

- keluhan pasien

Dosis obat terlalu rendah Dosis sudah sesuai

Reaksi obat yang tidak Tidak ada reaksi obat

diinginkan - yang merugikan

Dosis obat terlalu tinggi - Dosis sudah sesuai

Pasien tidak patuh - Pasien sudah

menggunakan /

meminum obat dengan

baik.

Interaksi obat Tidak ada obat yang


- berinteraksi

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang didapatkan pada pasien Ny. MR umur 53

tahun, dimana masuk rumah sakit pada tanggal 04-12-2018 dengan

keluhan muntah. Dimana pasien mengalami muntah-muntah selama ± 4

kali. Keluhan dialami ± jam 01:00 masuk rumah sakit. Pasien juga

mengeluh nyeri uluhati tembus belakang serta mual. Berdasarkan keluhan

tersebut, pasien didiagnosa terkena Dispepsia yang komplikasi dengan

DM tipe 2, karena dari hasil lab pada hari pertama masuk rumah sakit

menunjukkan kadar GDS pasien yang tinggi yaitu 380 mg/dL.

Pada hari pertama, pasien diberikan terapi cairan infus Ringer lactat dan
obat yaitu Paracetamol, OMZ (Omeprazole) injeksi, Sucralfat suspensi,
Vastigo (Betahistin Mesylate), injeksi Novorapid dan Ceftriaxone. Pasien
diberikan infus Ringer Lactat bertujuan
untuk mengembalikan
kekurangan dan kehilangan cairan akibat muntah yang
terjadi. Infus Ringer Laktat hampir sama dengan ion-ion
utama di dalam plasma normal sehingga cairan ini cocok
sebagai cairan pengganti parenteral terhadap kehilangan
cairan dan elektrolit dari kompartemen ekstraseluler.
Omeprazole diberikan karena dapat menghambat sekresi asam lambung
dengan cara memblok H + /K + ATPase (Adenosine Triphosphatase) yang terdapat di sel parietal
lambung. Suspensi Sucralfat diberikan kepada pasien karena Sukralfat
dapat
membantu sintesa prostaglandin, menambah sekresi
bikarbonat dan mucus serta peningkatan pertahanan dan
perbaikan mukosa. Untuk menahan asam lambung yang
masuk ke lambung dan mengikat permukaan dinding
lambung, sucralfat akan membentuk zat pengkhelat
sehingga terjadi hambatan yang terbentuk dalam dinding
lambung untuk melindungi lambung dari sifat ulkusogenik
sehingga peradangan pada lambung dapat sembuh.
Betahistin mesylate diberikan kepada pasien, karena
pasien mengeluh pusing bila berdiri sehingga pemberian
Betahistin mesylate dapat membantu meringankan rasa
pusing tersebut. Pasien diberikan Novorapid karena kadar
glukosa darah (GDS) pada pasien sangat tinggi, sehinnga pemberian
novorapid dapat mempercepat masuknya glukosa ke sel otot rangka dan
adipose.

Вам также может понравиться