Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ibu: ruuul, sini nak jagain adekmu dulu. Ibu mau masak…
Fahrul: (tidak peduli dengan apa yang dikatakan ibunya, ia hanya berdiam diri di
kamar)
Ibu: aduh anak ini susah kalo dibilangin. Ayah liat tuh anaknya, dipanggil diem aja,
kaya ga punya telinga
Fahrul: udah lah yah biarin aja, kan udah ada mainan
Bu guru: waalaikum salam, bunda mohon maaf mengganggu. Ini saya, wali kelas
fahrul bu. Ada yang ingin saya sampaikan mengenai perilaku fahrul di sekolah.
Bu guru: jadi begini bu, setelah saya perhatikan. Fahrul ini selama di sekolah sulit
untuk bergaul dengan anak-anak lain. Ia juga sering melanggar peraturan sekolah.
Bahkan beberapa hari yang lalu, ia bertengkar dan memukul temannya karena
tersinggung dengan ucapan temannya.
Ibu: ya Allah, begitu ya bu? Baiklah bu nanti saya akan menegur fahrul ya bu. Terima
kasih atas informasinya bu
Bu guru: iya bun, saya juga mau minta izin agar fahrul diberikan konselling oleh
guru BP di sekolah
ibu: (ibu fahrul masuk ke kamar fahrul) fahrul, kamu kenapa sih? Bikin masalah
terus. Barusan guru kamu telpon ke ibu, ngasih tau kelakuan kamu di sekolah. malu-
maluin orang tua. Kamu ini pelajar, masa kelakuannya seperti yang tidak sekolah
fahrul: (wajah fahrul mulai memerah, menahan amarah kepada ibunya)
Ibu: pokonya ibu ga mau tau, kamu harus minta maaf sama anak yang kamu pukul.
Ikuti aturan sekolah. Kalo ngga ibu ga mau mengurus kamu lagi
fahrul: ibu apa-apaan sih. Jelas-jelas temen aku yang bikin kesel. Ko aku yang harus
minta maaf.
Ibu: ayah, tadi ibu dipukul oleh fahrul. Kita bawa dia ke dokter saya ya ayah.
Kondisinya sudah mulai tidak terkontrol
(ayah dan ibu fahrul membawa fahrul untuk konsultasi dengan dokter psikiatri di
Instalasi anak dan remaja RSJSH)
Ayah: begini dok, fahrul anak kami ini sulit untuk diberi tahu. Dia tidak pernah mau
mengikuti aturan di sekolah. Ia tidak pernah peduli dengan lingkungannya.
Beberapa hari yang lalu, ia sempat memukul teman di sekolah.
Dokter: begitu ya bu, dek fahrul usianya berapa? Sekolah kelas berapa?
Ayah: sudah beberapa bulan terakhir ini dok. Saya juga tidak tahu kenapa ia bisa
seperti ini. Kira-kira kenapa ya dok?
Ayah: ya begitu dok dia lebih sering dikamar saja, kalau diminta tolong sesuatu
selalu aja ada alasan tidak mau menolong. Waktu itu juga sewaktu dirumah ibunya
menasehati fahrul tetapi ibunya malah dipukul oleh fahrul.
Dokter: ooo begitu ya buk, dek fahrul kenapa begitu kepada temannya sama ibu juga
kenapa sampai dipukul.
Fahrul: ha dok saya ceritain paling juga saya lagi yang disalahin, saya udah bilang
kemaren ke ibu itu teman saya yang salah dia duluan yang memulai bikin saya kesal.
Dokter: jadi temen kamu memulai bikin kamu kesal, terus kenapa ibu kamu juga
kamu pukul fahrul
Fahrul: yah dok capek saya cerita dok (fahrul pun keluar dari ruangan)
Ayah: begitu dok fahrul tidak mau mendengarkan orang tuanya juga, terlalu
gampang terpancing untuk marahnya dok.
Dokter: iya pak jadi fahrul ini mengalami gangguan kepribadian disosial, jadi
memang remaja pada masa pubertas sering mengalami gejolak pada dirinya,
sehingga terkadang dia sering memerlukan pengakuan dari orang-orang
disekitarnya, bila fahrul seperti itu alangkah baiknya kita terus berusaha
menasehatinya, mengajaknya mengikuti kegiatan-kegiatan social diluar rumah, juga
kita harus memberikan pendekatan agama pada fahrul agar dia memiliki pondasi
agama yang baik sehingga dia menjadi manusia yang baik. Seperti itu bapak
mungkin dari saya hanya membatu memberikan obat untuk mengontrol emosi dari
fahrul, diharapkan dengan diberikan obat ini fahrul lebih mampu untuk mengontrol
emosinya pak