Вы находитесь на странице: 1из 46

Psikologi Komunikasi

Seorang Auditor Profesional

Budi Pratiti (Titi), DR.dr. SpKJ


FK UGM- RSUP DR. Sardjito Yogyakarta
Bagaimana menjadi seorang
auditor

Tentu hal ini sangat penting


- How to audit ?

- Whoes the auditee ?

- What do we do?
Pemahaman Diri Sebagai
seorang Auditor

 Agar seorang auditor selalu meningkatkan


dan mengendalikan diri dalam
berhubungannya dengan pihak auditee.
Sebelum melangkah jauh
Hal penting dalam Nonviolent Communication
dalam proses audit, menggunakan prinsip
- memberi dari hati
- empati
- memberi apresiasi
Selama proses audit internal berlangsung.
Sehingga diharapkan seorang mampu untuk
berkomunikasi dengan baik sesama anggota tim
maupun dengan auditee.
5 Hambatan Komunikasi dalam Audit yang
Harus Diperhatikan

 1. Intonasi Suara
Intonasi suara dapat memicu permasalahan atau
hambatan komunikasi audit.
Komunikasi antara auditor dan auditee sering
dipicu karena auditor menggunakan intonasi
suara keras seperti orang marah kepada
auditee.
Berdampak komunikasi tidak efektif dalam
komunikasi bisnis.
2. Pemilihan Kata

 Pemilihan kata merupakan salah satu pemicu


hambatan dalam komunikasi audit.
 Pemilihan kata berkaitan dengan sikap seseorang.
 Pemilihan kata yang kurang tepat dapat memberikan
kesan tidak enak didengar
 ……. bahkan sampai membuat orang lain merasa
tersindir atau sakit hati.
3. Percaya Diri (berlebihan ?)

 Percaya diri merupakan suatu hal yang harus dimiliki


oleh setiap orang.
 Rasa percaya diri yang berlebihan juga tidak baik
untuk diri kita sendiri dan orang lain
 Contoh: tingkat pendidikan lebih tinggi, memiliki
kemampuan yang lebih baik, lebih sukses dll dari
orang lain
 Percaya diri berlebihan dapat menimbulkan reaksi yang
tidak baik pada auditee misal: rasa ingin membully. Hal
ini memicu permasalahan dalam komunikasi audit.
4. Arogansi Institusi

 Dalam ranah publik, auditor institusi dianggap


entitas yang superior dibandingkan dengan
entitas yang diaudit.
 Kebanyakan orang yang dipanggil oleh auditor
merasa tegang, pemanggilan untuk dimintai
keterangan terkait dengan pemeriksaan
tersebut.
 Hal ini dapat menyebabkan hambatan pada
komunikasi audit.
5. Komunikasi Tidak Lengkap

 Seorang auditor akan memperoleh informasi


melalui seorang auditee.
 Terkadang seorang auditor memanggil seorang
auditee hanya untuk menanyakan hal-hal
secara garis besarnya saja.
 Padahal auditor masih harus mendapatkan
informasi yang lebih jelas kepada auditee.
 Auditee akan merasa lelah, … bolak-balik
 Hal ini yang membuat terhambat
komunikasinya.
..

Hal-hal yang perlu dikenali dan


dipahami oleh auditor mengenai
dirinya
Hal-hal …

1. Penampilan auditor.
 Cara berdandan
 Gaya bicara
 Bahasa tubuh
 Nada suara
 Cara duduk
Hal-hal …

 2. Kemampuan dan keahlian.


 3. Etika pergaulan
 4. Sifat-sifat kepemimpinan
 Disiplin dan dapat dipercaya
 Teliti dan luwes

 Berkemauan keras dan ulet

 Inisiatif, kreatif dan percaya diri


..

 PEMAHAMAN TERHADAP
PERILAKU AUDITEE
PEMAHAMAN …

 Memahami perilaku auditee merupakan


hal yang penting
 Karena seorang auditor akan langsung
berhubungan dan berhadapan langsung
dengan auditee.
PEMAHAMAN …

 Terkadang seorang manusia mempunyai


sikap dan perilaku yang berubah-ubah
dalam waktu yang relatif pendek.
 Hal ini disebabkan kondisi, keadaan dan
lingkungan dimana seorang tersebut
berada.
..

Auditor perlu memahami hal-hal


berikut,
Auditor perlu memahami..

1. Motivasi
 Motivasi merupakan dorongan yang
menggerakkan seseorang untuk berbuat
atau berperilaku yang sangat erat
hubungannya dengan kebutuhan hidup
manusia.
Motivasi..

 Kebutuhan hidup (lahir bathin) telah


tercukupi :
cenderung bersikap tenang dan sangat
menghargai orang lain.
Motivasi..

Kebutuhan hidup
 Kebutuhan dasar/primer.
 Kebutuhan sekunder.

 Kebutuhan sosial dan rasa aman.

 Kebutuhan akan dihargai dan


aktualisasi diri.
Auditor perlu memahami..

2. Tipe-tipe Manusia
 Tipe manusia sangat beragam
berdasarkan pendekatan-pendekatan yang
dialami. Berdasarkan arah perhatiannya,
Carl Gustav Jung membedakan manusia
menjadi tiga golongan :
Tipe manusia extrovert

Ciri-cirinya
 Mementingkan lingkungannya daripada diri
sendiri.
 Mementingkan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi.
 Berhati terbuka, gembira, ramah,
luwes dalam pergaulan dan mudah
mendapat kawan.
Tipe manusia introvert

Ciri-ciri seorang yang introvert :


 Mementingkan diri sendiri daripada
lingkungannya.
 Mementingkan kepentingan pribadi
daripada kepentingan umum.
 Cenderung pendiam, egois, menyendiri,
sukar bergaul dan membutuhkan waktu
lama untuk berteman.
Tipe yang ketiga adalah ambivert.

 Seorang ambivert mempunyai gabungan


sifat dari kedua tipe sebelumnya.
 Kemunculan diantara keduanya
tergantung ciri yang lebih menonjol.
 Berdasarkan fakta, manusia lebih banyak
memiliki tipe yang ketiga ini.
Auditor perlu memahami..

3. Sikap Manusia
 Manusia adalah mahluk sosial dan individu.
 Ketika seseorang berhadapkan dengan
kepentingan sosial maka secara tidak langsung
dia harus berlaku sosial.
 Dan ketika kepentingan individunya muncul,
maka muncullah sikap individunya.
Auditor perlu memahami..

4. Sifat-sifat Manusia
 Terdapat dua kecenderungan sifat-sifat manusia
yaitu sifat baik/positif dan jelek/negatif.
 Sifat yang baik perlu untuk dikenali untuk
diarahkan dan dikembangkan sehingga menjadi
pendorong yang kuat.
 Sifat yang negatif perlu dicegah sehingga
tidak menjadi faktor penghalang yang menonjol.
Auditor perlu memahami..

5. Tipe Kepemimpinan.
(DEMOKRATIS, OTORITER, BEBAS)

 Tipe kepemimpinan merupakan ciri khas


seorang pemimpin dalam membimbing,
mengarahkan, mempengaruhi dan mengerahkan
bawahannya pada suatu tujuan tertentu.
 Memahami hal diatas bagi seorang auditor
sangat penting karena dalam penugasan audit
harus berhadapan dengan pimpinan lembaga
yang diaudit.
..

 HumanRelation dan
Komunikasi Audit.
Human Relation dan Komunikasi Audit

 Auditor perlu mempelajari Human Relation


(HR) dan komunikasi dengan harapan
diperoleh kerjasama yang baik dan
harmonis dengan pihak auditee pada saat
melaksanakan tugas auditnya.
Dalam HR dan komunikasi

 Biasanya pendekatan yang dipakai adalah


secara persuasif dan partisipatif.
 Sangat penting adalah etika dan empati
HR dan komunikasi
Sangat berkaitan dengan
 upaya menghilangkan hambatan komunikasi,

 mencegah salah pengertian

 mengembangkan sifat keterbukaan auditee

 mendukung keberhasilan tugas auditor dan


auditee.
Sikap yang Harus Dimiliki
Auditor

1. Skeptisisme Profesional
2. Pengetahuan dan Pengalaman
3. Independensi dan Objektivitas

SPADE (Skeptisisme, Probing Komunikasi,


Analisis, Dokumentasi dan Evaluasi)
Skeptisisme
 Skeptisisme menekankan bahwa auditor
harus mengevaluasi secara kritis bukti
audit dan mempertahankan kecurigaan
(prasangka) dengan terus menimbulkan
pertanyaan.
Skeptisisme Profesional

 Skeptisisme profesional merupakan suatu


perilaku pemikiran yang secara kritis
dalam penilaian bahan bukti audit.
Skeptisisme Profesional

 Auditor tidak harus menganggap bahwa


manajemen telah berlaku tidak jujur,
 namun kemungkinan ketidakjujuran harus
dipertimbangkan.
 Pada saat yang sama, auditor juga harus
menganggap bahwa manajemen telah
berlaku jujur.
Probing Komunikasi

 Probing Komunikasi melibatkan


penyelidikan dan diskusi dengan tim
audit, karyawan, dan komite audit.
 Pertanyaan yang menyelidik digabungkan
dengan skeptisisme akan membuat
auditor lebih mungkin mendapatkan
bukti yang diinginkan.
Analisis

 Analisis dapat memberikan bukti audit


yang sangat baik dalam perencanaan
awal, daerah pemeriksaan, memvalidasi,
dan penyelesaian audit
Dokumentasi

 Dokumentasi memberikan gambaran


dan dasar pekerjaan yang dilakukan.
 Merupakan kewajiban auditor untuk
menampilkan.
 Merupakan cara terbaik untuk penilaian
yang tepat untuk pelaksanaan respons
audit atas suatu risiko
Evaluasi

 Merupakan tindakan menilai bukti yang


diperoleh dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain misalnya ekonomi,
industri, dan pengendalian internal.
Pengetahuan dan Pengalaman

 Auditor harus menunjukkan


profesionalitasnya, memiliki keterampilan
untuk melakukan audit secara efektif.
 Auditor harus memiliki pemahaman yang
menyeluruh
Pengetahuan dan Pengalaman

 Selain pengetahuan tentang entitas, tim


audit harus ada individu/seseorang yang
memiliki keterampilan khusus dan
keahlian
Independensi dan Objektivitas

 Seorang auditor harus menjaga


independensi (standar audit)
 Hal ini sangat penting untuk
memertahankan kepercayaan masyarakat
terhadap independensi auditor
Independensi dan Objektivitas

 Independensi dalam audit berarti


mengambil sudut pandang yang tidak bias
dalam melakukan pengujian audit,
evaluasi hasil pengujian dan penerbitan
laporan audit.
Independensi dan Objektivitas

 Syarat umum bagi independensi auditor,


seorang auditor dilarang terlibat konflik
kepentingan yang belum terselesaikan
terkait dengan entitas yg diaudit
Objektivitas

 Para auditor harus tidak: berkrompomi


dalam memberikan pertimbangan
profesionalnya, konflik kepentingan atau
karena adanya pengaruh dari orang lain
yang tidak semestinya.
Objektivitas

 Auditor harus menjaga


 perilaku yang netral ketika menjalankan audit,
 menginterpretasikan bukti audit dan
 melaporkan laporan keuangan yang
merupakan hasil dari penelaahan yang
mereka lakukan.
..
.

Вам также может понравиться