Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Laboratorium
Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
JENIS
Tanggal HASIL NILAI NORMAL ANALISA
PEMERIKSAAN
22/11/2018 HB 13,2 12-16 Normal
RBC 5,08 4-5,5 Normal
HCT 38,2 37-48 Normal
PLT 259.000 150.000-400.000 Normal
Leukosit 13.100 4.000-10.000 Tinggi
HbsAg Negatif Negatif Normal
Natrium 133,8 135-145 Rendah
Kalium 3,49 3,5-5,5 Normal
ALT 28 0-31 Normal
AST 36 0-31 Tinggi
Gluk 99 74-106 Normal
B. Radiologi :
35
Gambar CT SCAN Tanggal 12-11-201
36
C. TERAPI :
5. DATA FOKUS
37
Data Subjektif Data Objektif
Klien mengeluh nyeri pada Klien tampak kesakitan
bagian abdomen Ekspresi wajah meringis
Klien mengeluh nyeri menjalar Skala nyeri 5 (1-10)
ke daerah punggung Distensi abdomen
Klien mengeluh nyeri masih Peristaltik usus 3 kali/menit
dirasakan saat berisitrahat TD : 120/80 mmHg
Klien mengeluh nyeri setiap HR : 84x/i
waktu RR : 20x/i
Klien mengeluh badan lemas T : 360C
dan muntah 2 kali Klien tampak lemah
Klien mengatakan nafsu Distensi abdomen
makan menurun Mual, muntah (+)
Klien mengatakan makanan BB sebelumya 55 kg
tidak habis BB sesudah sakit 45 kg
Klien mengatakan letih Cairan NGT kuning kehitaman
Klien mengatakan tidak dapat jumlah ± 400 cc
beraktifitas Turgor kulit kering
Klien mengatakan aktifitas Klien tampak kelelahan
dibantu keluarga atau perawat Klien tampak lemah
Klien mengatakan kadang Klien tampak bedrest
gatal di adomen Aktifitas klien tampak dibantu
Ada luka post laparatomy
Terpasang colonostomy
eosinofil 0,01
basofil 0,04
limfosit : 1,03
Monosit : 0,50
Leukosit 13.100
38
6. ANALISA DATA
39
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif Gangguan Absobsi Nutrisi perubahan nutrisi kurang
40
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif kelemahan fisik Intoleransi Aktifitas
Klien mengatakan
letih
Klien mengatakan
tidak dapat
beraktifitas
Klien mengatakan
aktifitas dibantu
keluarga atau
perawat
Data objektif
Klien tampak
kelelahan
Klien tampak
lemah
Klien tampak
bedrest
Aktifitas klien
tampak dibantu
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif Luka post laparatomy Kerusakan Integritas kulit
Klien mengatakan
kadang gatal di
adomen
Data objektif
Ada luka post
laparatomy
Jahitan tampak
terbuka
Terpasang
colonostomy
eosinofil 0,01
basofil 0,04
limfosit : 1,03
Monosit : 0,50
Leukosit 13.100
41
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif Prosedur Pembedahan Resiko Infeksi
Dan Port De Entry Kuman
Klien mengatakan
kadang gatal di
adomen
Data objektif
Ada luka post
laparatomy
Jahitan tampak
terbuka
Terpasang
colonostomy
eosinofil 0,01
basofil 0,04
limfosit : 1,03
Monosit : 0,50
Leukosit 13.100
42
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN HASIL
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF
YANG DIHARAPKAN
26/11/2018 Nyeri abdomen berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV tiap shif 1. Nyeri hebat yang dirasakan Nurfatma
dengan distensi abdomen, yang keperawatan selama 2 X 24 pasien akibat adanya distensi Sari
ditandai dengan : jam pasien tidak mengalami abdomen dapat menyebabkan
Data subjektif nyeri, dengan kriteria hasil : peningkatan hasil TTV.
Klien mengeluh nyeri pada Klien mengungkapkan 2. Kaji keluhan nyeri, karakteristik 2. Mengetahui kekuatan nyeri
bagian abdomen secara verbal rasa nyeri dan skala nyeri yang dirasakan yang dirasakan pasien dan
Klien mengeluh nyeri hilang. pesien sehubungan dengan menentukan tindakan
menjalar ke daerah Skala nyeri 0 (1-10) adanya distensi abdomen selanjutnya guna mengatasi
punggung Klien dapat rileks. nyeri.
Klien mengeluh nyeri masih Klien mampu 3. Berikan posisi yang nyaman: 3. Posisi yang nyaman dapat
dirasakan saat berisitrahat mendemonstrasikan posisi semi fowler mengurangi rasa nyeri yang
Klien mengeluh nyeri setiap keterampilan relaksasi dirasakan pasien
waktu TTV dalam batas normal 4. Ajarkan dan anjurkan tehnik 4. Relaksasi dapat mengurangi
Data objektif relaksasi tarik nafas dalam saat rasa nyeri
merasa nyeri
Klien tampak kesakitan
5. Kolaborasi dengan medic untuk 5. Analgetik dapat mengurangi
Ekspresi wajah meringis
terapi analgetik rasa nyeri
Skala nyeri 5 (1-10)
Distensi abdomen
Peristaltik usus 3 kali/menit
TD : 120/80 mmHg
HR : 84x/i
RR : 20x/i
T : 360C
Nyeri tekan (+)
43
26/11/2018 Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nutrisi 1. Mengidentifikasi kebutuhan Hesti
kebutuhan tubuh berhubungan perawatan selama 2 x 24 jam dengan seksama Mailastri
dengan gangguan absorbsi nutrisi klien tidak mengalami 2. Auskultasi bising usus. 2. Kembalinya fungsi usus
yang ditandai dengan : perubahan nutrisi kurang menunjukan kesiapan untuk
Data subjektif dari kebutuhan tubuh, mencerna kembali.
Klien mengeluh badan dengan kriteria : 3. Mulai dengan nutrisi cairan 3. Menurunkan insiden kram
lemas dan muntah 2 kali Tidak ada tanda- perlahan, bila masukan oral abdomen dan mual.
tanda malnutrisi dimulai
Klien mengatakan nafsu
Berat badan 4. Berikan makanan enteral atau 4. Untuk mengantisipasi
makan menurun parenteral jika diindikasikan. kebutuhan tubuh dalam
stabil
Klien mengatakan Bising usus 6-12 metabolisme
makanan tidak habis kali/menit
Data objektif
Klien tampak lemah
Distensi abdomen
Mual, muntah (+)
BB sebelumya 55 kg
BB sesudah sakit 45 kg
Cairan NGT kuning
kehitaman jumlah ± 400
cc
Turgor kulit kering
44
26/11/2018 Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi kelemahan otot 1. Mengidentifikasi kelelahan Nelsa
dengan kelemahan fisik ditandai keperawatan selama 2 x 24 2. Memberikan lingkungan 2. Batasi pengunjung Angraini
dengan : jam intoleransi aktifitas klien yang tenang
Data subjektif teratasi, dengan kriteria hasil 3. Menganjurkan klien 3. Melakukan aktifitas semampu
Klien mengatakan letih : istirahat bila terjadi klien
Klien mengatakan tidak Klien tidak mengalami kelelahan dan kelemahan
kelelahan otot
dapat beraktifitas
Terjadi peningkatan 4. Kolaborasi pemberian 4. Pemberian terapi NaCl 0,9%
Klien mengatakan kualitas istirahat terapi
aktifitas dibantu keluarga Peningkatan kualitas tidur
atau perawat Keseimbangan antara
Data objektif aktifitas dan istirahat
Klien tampak kelelahan
Klien tampak lemah
Klien tampak bedrest
Aktifitas klien tampak
dibantu
26/11/2018 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan untuk melakukan 1. Meningkatkan aliran darah Ine
berhubungan dengan luka post perawatan luka selama 2 x latihan ROM dan kesemua daerah Permata
laparatomy ditandai dengan : 24 jam klien tidak mobilisasi jika mungkin Sari
Data subjektif mengalami kerusakan 2. Rubah posisi tiap 2 jam 2. Menghindari tekanan dan
integritas kulit, dengan meningkatkan aliran darah
Klien mengatakan kadang kriteria hasil : 3. Gunakan bantal air atau 3. Menghindari tekanan yang
gatal di adomen Klien mau berpartisipasi pengganjal yang lunak berlebih pada daerah yang
untuk pencegahan luka dibawah daerah daerah menonjol
Data objektif Klien mengetahu yang menonjol
penyebab dan cara 4. Lakukan massade pada 4. Menghindari kerusakan
Ada luka post laparatomy pencegahan luka daerah yang menonjol yang kerusakan kapiler kapiler
Jaitan tampak terbuka Tidak ada tanda tanda baru mengalami tekanan
kemerahan / luka pada waktu berubah posisi
Terpasang colonostomy 5. Observasi terhadap eritema 5. Hangat dan pelunakan adalah
dan kepucatan dan palpasi tanda tanda kerusakan jaringan
eosinofil 0,01 area sekitar terhadap
basofil 0,04 kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah
45
limfosit : 1,03 posisi
6. Jaga kebersihan kulit dan 6. Mempertahankan keutuhan kulit
Monosit : 0,50 seminimal mungkin hindari
Leukosit 13.100 trauma, panas terhadap
kulit
26/11/2018 Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan pada keluarga 1. Penjelasan yang adekuat Nurfatma
prosedur pembedahan dan port perawatan luka selama 2 x sari
tentang penularan infeksi dapat membuat
entry de kuman, yang ditandai 24 jam klien tidak
dengan : mengalami resiko infeksi, pengetahuan pasien dan
Data subjektif dengan kriteria hasil : dapat membuat pasien
Klien mengatakan kadang Klien bebas dari tanda lebih kooperatif saat
gatal di adomen dan gejala infeksi dilakukan tindakan
Klien mengatakan keluar Mengidentifikasi keperawatan
nanah dibekas luka proses penularan 2. Ajarkan pada keluarga dan 2. Mencuci tangan dengan
operasi penyakit, faktor yang
pasien tentang cara cuci benar dapat mencegah
Klien mengatakan jahitan mempengaruhi
penularan, serta tangan dengan benar infeksi silang
operasi lepas
3. Anjurkan keluarga untuk 3. Nutrisi dapat
Klien mengatakan penatalaksanaannya
ususnya kadang-kadang Menunjukkan meningkatkan nutrisi pasien meningkatkan daya tahan
keluar kemampuan untuk tubuh pasien terhadap
Data objektif mencegah timbulnya infeksi
post laparatomy infeksi 4. Anjurkan keluarga untuk 4. Kebersihan lingkungan
tampak keluar nanah Menunjukkan perilaku menjaga kebersihan dan pasien dapat
dibekas laparotomi hidup sehat
lingkungan dan kebersihan mencegah terjadinya
tampak jahitan operasi tampak kembali segar
pasien infeksi nosokomial
eosinofil 0,01 TTV dalam batas yang
basofil 0,04 normal terutama suhu : 5. Perhatikan teknik islasi 5. Membatasi pengunjung
limfosit : 1,03 36,5-37,40C dengan batasi pengunjung dapat mencegah
Monosit : 0,50 Hasil pemeriksaan lab terjadinya infeksi pada
leukosit dalam batas pasien
normal (3,70-10,1 x 6. Ganti colostomy bag dengan 6. Menganti colostomy bag
103/uL)
teknik aseptik sesuai dengan SOP dan
46
teknik aseptic dapat
mencegah terjadinya
plebitis dan infeksi
7. Kolaborasi dengan dokter 7. Antibiotik berguna untuk
dalam pemberian obat membunuh bakteri gram
antibiotik positif dan bakteri gram
- Amplicilin 4x500mg negatif
/tiap 6 jam
8. Kolaborasi dengan petugas 8. Leukosit yang terlalu
lab untuk mengobservasi tinggi atau rendah
hasil leukosit merupakan tanda infeksi
9. Monitoring tanda dan gejala 9. Rubor, kalor, dolor,
infeksi dan suhu nadi pasien tumor, dan fungsio laisa
merupakan tanda
terjadinya infeksi, TTV
dapat digunakan untuk
melihat keadaan umum
pasien.
47
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
NO. DX
TGL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON PARAF
KEPERAWATAN
26/11/2018 13.00 WIB DX 1 1. Mengobservasi TTV tiap shif 1. TD : 120/80 mmHg, Suhu 36oc, Nadi Nurfatma Sari
84 kali/menit, Respirasi 22 kali/menit.
2. Mengkaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala 2. Nyeri pada area supra umbilikus,
nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan nyeri menjalar ke punggung, skala
adanya distensi abdomen nyeri 5 (1-10), klien tampak meringis.
3. Memberikan posisi yang nyaman: posisi semi 3. Klien merasa lebih nyaman dalam
fowler posisi semi fowler
4. Mengajarkan dan menganjurkan tehnik relaksasi 4. Klien merasa lebih rilek setelah
tarik nafas dalam saat merasa nyeri dilakukan teknik relaksasi.
5. Kolaborasi dengan medik untuk terapi analgetik 5. Memberikan obat analgetik injeksi,
ranitidin
26/11/2018 13.10 WIB DX 2 1. Melakukan pengkajian nutrisi dengan seksama 1. Makanan habis ½ porsi, berat badan Hesti
45 kg Mailastri
2. Melakukan pemeriksaan auskultasi bising usus. 2. Bising usus 3 kali/menit
26/11/2018 13.20 WIB DX 3 1. Mengobservasi kehilangan/ gangguan 1. Klien berusaha untuk melakukan Nelsa
keseimbangan atau kelemahan otot aktifitas tetapi tidak mampu Angraini
2. Mengobservasi TTV sebelum dan sesudah 2. TD : 120/80 mmHg, HR : 84x/i, RR :
48
aktifitas 20x/i, T : 360C
3. Memberikan lingkungan tenang dengan 3. Klien masih merasakan nyeri
membatasi kunjungan pasien meskipun lingkungam sudah tenang
4. Menganjurkan klien beristirahat apanila terjadi 4. Klien menyatakan masih merasakan
kelelahan lelah
26/11/2018 13.35 WIB DX 4 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan 1 Klien akan memakai pakaian yang Ine Permata
pakaian yang longgar longgar Sari
2. Memonitor kulit akan adanya kemerahan 2 Kulit klien gatal gatal
3. Memonitor status nutrisi pasien 3 Klien makan makanan yang telah
diatur oleh RS
4. Menganjurkan klien mandi menggunakan sabun 4 Klien mandi dengan sabun dan air
dan air yang hangat hangat
5. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih 5 Klien akan menjaga kebersihan kulit
26/11/2018 13.45 WIB DX 5 1. Mempertahankan teknik isolasi 1. klien tidak memegang luka operasi Nurfatma Sari
2. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah 2. perawat mencuci tangan sebelum dan
tindakan sesudah melakukan tindakan
3. Menggunakan APD 3. perawat menggunakan sarung tangan
saat perawatan colostomy
49
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Jam NO DX Evaluasi TTD Perawat
26/11/2018 1. 00 WIB DX 1 Subyektif : Nurfatma Sari
Klien mengeluhkan nyeri perut dari supra umbilikus menyebar ke punggung
Obyektif :
Klien tampak meringis, skala nyeri 5 (1-10), TD 120/80 mmHg, Nadi 84 x/menit, R : 22 x/menit Suhu 36oC
Analisa :
Masalah belum teratasi
Planning :
1. Observasi TTV tiap shif
2. Kaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya distensi
abdomen
3. Berikan posisi yang nyaman: posisi semi fowler
4. Ajarkan dan anjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa nyeri
5. Kolaborasi dengan medic untuk terapi analgetik
13.10 WIB DX 2 Subyektif : Hesti Mailastri
Klien mengatakan mual dan muntah, klien mengatakan makanan tidak habis, klien mengatakan nafsu makan
menurun
Obyektif :
Klien tampak lemah, bising usus 3 x/menit, distensi abdomen (+), BB 45 kg, turgor kulit kering
Analisa
Masalah belum teratasi
Planing
1. Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
2. Auskultasi bising usus.
3. Mulai dengan nutrisi cairan perlahan, bila masukan oral dimulai
4. Berikan makanan enteral atau parenteral jika diindikasikan.
50
13.25 WIB DX 3 Subjektif : Nelsa Angraini
Klien mengatakan badannya masih lemas Yunasri
Objektif :
KU lemah
Pergerakan sendi terbatas
Hanya terbaring di tempat tidur
Analisa
Masalah belum teratasi
Planing
1. Observasi kelemahan otot
2. Memberikan lingkungan yang tenang
3. Menganjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan otot
4. Kolaborasi pemberian terapi
51
3. Gunakan bantal air atau pengganjal yang lunak dibawah daerah daerah yang menonjol
4. Lakukan massade pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi
5. Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah posisi
6. Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit
52
27/11/2018 13.00 WIB DX 1 Subyektif : Nurfatma Sari
Klien mengatakan nyeri perut mulai hilang timbul, klien mengatakan sedikit merasa nyaman
Obyektif :
Klien terlihat mulai nyaman, Skala nyeri 4 (1-10), TD 110/80 mmHg, Nadi : 83 x/menit, R : 20 x/menit
Analisa :
Masalah belum teratasi
Planning :
1. Observasi TTV tiap shif
2. Kaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya distensi
abdomen
3. Berikan posisi yang nyaman: posisi semi fowler
4. Ajarkan dan anjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa nyeri
5. Kolaborasi dengan medic untuk terapi analgetik
Implementasi :
1. Mengobservasi TTV tiap shif
2. Mengkaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya
distensi abdomen
3. Memberikan posisi yang nyaman: posisi semi fowler
Respon : Klien merasa nyaman dalam posisi tidur semifowler
4. Mengajarkan dan menganjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa nyeri
5. Kolaborasi dengan medik untuk terapi analgetik
Respon : Memberikan injeksi ketorolac 1 ampul iv
13.15 WIB DX 2 Subyektif : Hesti Mailastri
Klien mengatakan badan lemes, sudah mulai makan sedikit demi sedikit
Obyektif :
Klien masih tampak lemah, bising usus 6 x/menit, distensi abdomen (+), BB 45 kg
Analisa
Masalah belum teratasi
Planing
1. Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
2. Auskultasi bising usus.
3. Mulai dengan nutrisi cairan perlahan, bila masukan oral dimulai
4. Berikan makanan enteral atau parenteral jika diindikasikan.
Implementasi :
1. Melakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
53
2. Melakukan pemeriksaan auskultasi bising usus
3. Memulai dengan nutrisi cairan perlahan peroral
Respon : klien tidak muntah
54
Planing
7. Anjurkan untuk melakukan latihan ROM dan mobilisasi jika mungkin
8. Rubah posisi tiap 2 jam
9. Gunakan bantal air atau pengganjal yang lunak dibawah daerah daerah yang menonjol
10. Lakukan massade pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi
11. Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah posisi
12. Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit
55
9. Kolaborasi dengan petugas lab untuk mengobservasi hasil leukosit
10. Monitoring tanda dan gejala infeksi dan suhu nadi pasien
56
13. 25 WIB DX 3 Subjektif : Nelsa Angraini
Klien mengatakan badannya masih lemas, Klien mengatakan sudah mampu untuk duduk Yunasri
Objektif :
KU lemah
Pergerakan sendi terbatas, aktifitas dibantu
Bedrest (-)
Analisa
Masalah belum teratasi
Planing
1. Observasi kelemahan otot
2. Memberikan lingkungan yang tenang
3. Menganjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan otot
4. Kolaborasi pemberian terapi
57
16. Lakukan massade pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi
17. Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah posisi
18. Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit
objektif
post laparatomy
luka tampak memerah
eosinofil 0,01
basofil 0,04
limfosit : 1,03
Monosit : 0,50
Leukosit : 13,100
Analisa
Masalah belum teratasi
Planning
1. Jelaskan pada keluarga tentang penularan infeksi
2. Ajarkan pada keluarga dan pasien tentang cara cuci tangan dengan benar
3. Anjurkan keluarga untuk meningkatkan nutrisi pasien
4. Anjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan pasien
5. Perhatikan teknik islasi dengan batasi pengunjung
6. Ganti iv line dengan teknik aseptik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik
8. Amplicilin 4x500mg /tiap 6 jam
9. Kolaborasi dengan petugas lab untuk mengobservasi hasil leukosit
10. Monitoring tanda dan gejala infeksi dan suhu nadi pasien
58
59