Вы находитесь на странице: 1из 25

DIAGNOSTIC TEST

A. Laboratorium
Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
JENIS
Tanggal HASIL NILAI NORMAL ANALISA
PEMERIKSAAN
22/11/2018 HB 13,2 12-16 Normal
RBC 5,08 4-5,5 Normal
HCT 38,2 37-48 Normal
PLT 259.000 150.000-400.000 Normal
Leukosit 13.100 4.000-10.000 Tinggi
HbsAg Negatif Negatif Normal
Natrium 133,8 135-145 Rendah
Kalium 3,49 3,5-5,5 Normal
ALT 28 0-31 Normal
AST 36 0-31 Tinggi
Gluk 99 74-106 Normal

B. Radiologi :

Gambar Colonoscopy Tanggal 13-11-2018

Kesan : Tampak massa di anterior, perdarahan aktif tidak ditemukan.


Gambar USG Tanggal 13-11-2018

35
Gambar CT SCAN Tanggal 12-11-201

Kesan : gambaran isodens pada anterior abdomen setinggi umbilikal

Gambar Foto Thoraks

36
C. TERAPI :

Tabel 3.3 Terapi yang diberikan di Ruang Ambun Suri Lantai 2

No. Nama Obat Dosis Jam Cara Pemberiaan Sediaan


1 IVFD : RL 20 tts/menit Intravena Flabot
2 Albumin 20 tts/menit Intravena Flabot
3 Ceftriaxon 2 x 1 gr 18 – 06 Intravena Ampul
4 Ranitidin 2x1 18 – 06 Intravena Ampul
5 Ketorolac 3x1 15-23-07 Intravena Ampul
6 Cefepime 2x1 18 - 06 Intravena Ampul
7 Kalnex 3x1 15-23-07 Intravena Ampul
8 Vit K 3x1 15-23-07 Intravena Ampul

5. DATA FOKUS

37
Data Subjektif Data Objektif
 Klien mengeluh nyeri pada  Klien tampak kesakitan
bagian abdomen  Ekspresi wajah meringis
 Klien mengeluh nyeri menjalar  Skala nyeri 5 (1-10)
ke daerah punggung  Distensi abdomen
 Klien mengeluh nyeri masih  Peristaltik usus 3 kali/menit
dirasakan saat berisitrahat  TD : 120/80 mmHg
 Klien mengeluh nyeri setiap  HR : 84x/i
waktu  RR : 20x/i
 Klien mengeluh badan lemas  T : 360C
dan muntah 2 kali  Klien tampak lemah
 Klien mengatakan nafsu  Distensi abdomen
makan menurun  Mual, muntah (+)
 Klien mengatakan makanan  BB sebelumya 55 kg
tidak habis  BB sesudah sakit 45 kg
 Klien mengatakan letih  Cairan NGT kuning kehitaman
 Klien mengatakan tidak dapat jumlah ± 400 cc
beraktifitas  Turgor kulit kering
 Klien mengatakan aktifitas  Klien tampak kelelahan
dibantu keluarga atau perawat  Klien tampak lemah
 Klien mengatakan kadang  Klien tampak bedrest
gatal di adomen  Aktifitas klien tampak dibantu
 Ada luka post laparatomy
 Terpasang colonostomy
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit 13.100

38
6. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


 Data subjektif distensi abdomen Nyeri Akut
 Klien mengeluh
nyeri pada bagian
abdomen
 Klien mengeluh
nyeri menjalar ke
daerah punggung
 Klien mengeluh
nyeri masih
dirasakan saat
berisitrahat
 Klien mengeluh
nyeri setiap waktu
 Data objektif
 Klien tampak
kesakitan
 Ekspresi wajah
meringis
 Skala nyeri 5 (1-10)
 Distensi abdomen
 Peristaltik usus 3
kali/menit
 TD : 120/80 mmHg
 HR : 84x/i
 RR : 20x/i
 T : 360C
 Nyeri tekan (+)

39
DATA ETIOLOGI MASALAH
 Data subjektif Gangguan Absobsi Nutrisi perubahan nutrisi kurang

 Klien mengeluh dari kebutuhan tubuh

badan lemas dan


muntah 2 kali
 Klien mengatakan
nafsu makan
menurun
 Klien mengatakan
makanan tidak
habis
 Data objektif
 Klien tampak
lemah
 Distensi abdomen
 Mual, muntah (+)
 BB sebelumya 55
kg
 BB sesudah sakit
45 kg
 Cairan NGT
kuning kehitaman
jumlah ± 400 cc
 Turgor kulit kering

40
DATA ETIOLOGI MASALAH
 Data subjektif kelemahan fisik Intoleransi Aktifitas
 Klien mengatakan
letih
 Klien mengatakan
tidak dapat
beraktifitas
 Klien mengatakan
aktifitas dibantu
keluarga atau
perawat
 Data objektif
 Klien tampak
kelelahan
 Klien tampak
lemah
 Klien tampak
bedrest
 Aktifitas klien
tampak dibantu
DATA ETIOLOGI MASALAH
 Data subjektif Luka post laparatomy Kerusakan Integritas kulit
 Klien mengatakan
kadang gatal di
adomen
 Data objektif
 Ada luka post
laparatomy
 Jahitan tampak
terbuka
 Terpasang
colonostomy
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit 13.100

41
DATA ETIOLOGI MASALAH
 Data subjektif Prosedur Pembedahan Resiko Infeksi
Dan Port De Entry Kuman
 Klien mengatakan
kadang gatal di
adomen
 Data objektif
 Ada luka post
laparatomy
 Jahitan tampak
terbuka
 Terpasang
colonostomy
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit 13.100

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS


1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi abdomen
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
absobsi nutrisi.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
4. Gangguan integritas kulit b.d luka bekas operasi laparatomy.
5. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan dan port de entry kuman

42
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN HASIL
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF
YANG DIHARAPKAN
26/11/2018 Nyeri abdomen berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV tiap shif 1. Nyeri hebat yang dirasakan Nurfatma
dengan distensi abdomen, yang keperawatan selama 2 X 24 pasien akibat adanya distensi Sari
ditandai dengan : jam pasien tidak mengalami abdomen dapat menyebabkan
 Data subjektif nyeri, dengan kriteria hasil : peningkatan hasil TTV.
 Klien mengeluh nyeri pada  Klien mengungkapkan 2. Kaji keluhan nyeri, karakteristik 2. Mengetahui kekuatan nyeri
bagian abdomen secara verbal rasa nyeri dan skala nyeri yang dirasakan yang dirasakan pasien dan
 Klien mengeluh nyeri hilang. pesien sehubungan dengan menentukan tindakan
menjalar ke daerah  Skala nyeri 0 (1-10) adanya distensi abdomen selanjutnya guna mengatasi
punggung  Klien dapat rileks. nyeri.
 Klien mengeluh nyeri masih  Klien mampu 3. Berikan posisi yang nyaman: 3. Posisi yang nyaman dapat
dirasakan saat berisitrahat mendemonstrasikan posisi semi fowler mengurangi rasa nyeri yang
 Klien mengeluh nyeri setiap keterampilan relaksasi dirasakan pasien
waktu  TTV dalam batas normal 4. Ajarkan dan anjurkan tehnik 4. Relaksasi dapat mengurangi
 Data objektif relaksasi tarik nafas dalam saat rasa nyeri
merasa nyeri
 Klien tampak kesakitan
5. Kolaborasi dengan medic untuk 5. Analgetik dapat mengurangi
 Ekspresi wajah meringis
terapi analgetik rasa nyeri
 Skala nyeri 5 (1-10)
 Distensi abdomen
 Peristaltik usus 3 kali/menit
 TD : 120/80 mmHg
 HR : 84x/i
 RR : 20x/i
 T : 360C
 Nyeri tekan (+)

43
26/11/2018 Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nutrisi 1. Mengidentifikasi kebutuhan Hesti
kebutuhan tubuh berhubungan perawatan selama 2 x 24 jam dengan seksama Mailastri
dengan gangguan absorbsi nutrisi klien tidak mengalami 2. Auskultasi bising usus. 2. Kembalinya fungsi usus
yang ditandai dengan : perubahan nutrisi kurang menunjukan kesiapan untuk
 Data subjektif dari kebutuhan tubuh, mencerna kembali.
 Klien mengeluh badan dengan kriteria : 3. Mulai dengan nutrisi cairan 3. Menurunkan insiden kram
lemas dan muntah 2 kali  Tidak ada tanda- perlahan, bila masukan oral abdomen dan mual.
tanda malnutrisi dimulai
 Klien mengatakan nafsu
 Berat badan 4. Berikan makanan enteral atau 4. Untuk mengantisipasi
makan menurun parenteral jika diindikasikan. kebutuhan tubuh dalam
stabil
 Klien mengatakan  Bising usus 6-12 metabolisme
makanan tidak habis kali/menit
 Data objektif
 Klien tampak lemah
 Distensi abdomen
 Mual, muntah (+)
 BB sebelumya 55 kg
 BB sesudah sakit 45 kg
 Cairan NGT kuning
kehitaman jumlah ± 400
cc
 Turgor kulit kering

44
26/11/2018 Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi kelemahan otot 1. Mengidentifikasi kelelahan Nelsa
dengan kelemahan fisik ditandai keperawatan selama 2 x 24 2. Memberikan lingkungan 2. Batasi pengunjung Angraini
dengan : jam intoleransi aktifitas klien yang tenang
 Data subjektif teratasi, dengan kriteria hasil 3. Menganjurkan klien 3. Melakukan aktifitas semampu
 Klien mengatakan letih : istirahat bila terjadi klien
 Klien mengatakan tidak  Klien tidak mengalami kelelahan dan kelemahan
kelelahan otot
dapat beraktifitas
 Terjadi peningkatan 4. Kolaborasi pemberian 4. Pemberian terapi NaCl 0,9%
 Klien mengatakan kualitas istirahat terapi
aktifitas dibantu keluarga  Peningkatan kualitas tidur
atau perawat  Keseimbangan antara
 Data objektif aktifitas dan istirahat
 Klien tampak kelelahan
 Klien tampak lemah
 Klien tampak bedrest
 Aktifitas klien tampak
dibantu
26/11/2018 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan untuk melakukan 1. Meningkatkan aliran darah Ine
berhubungan dengan luka post perawatan luka selama 2 x latihan ROM dan kesemua daerah Permata
laparatomy ditandai dengan : 24 jam klien tidak mobilisasi jika mungkin Sari
 Data subjektif mengalami kerusakan 2. Rubah posisi tiap 2 jam 2. Menghindari tekanan dan
integritas kulit, dengan meningkatkan aliran darah
 Klien mengatakan kadang kriteria hasil : 3. Gunakan bantal air atau 3. Menghindari tekanan yang
gatal di adomen  Klien mau berpartisipasi pengganjal yang lunak berlebih pada daerah yang
untuk pencegahan luka dibawah daerah daerah menonjol
 Data objektif  Klien mengetahu yang menonjol
penyebab dan cara 4. Lakukan massade pada 4. Menghindari kerusakan
 Ada luka post laparatomy pencegahan luka daerah yang menonjol yang kerusakan kapiler kapiler
 Jaitan tampak terbuka  Tidak ada tanda tanda baru mengalami tekanan
kemerahan / luka pada waktu berubah posisi
 Terpasang colonostomy 5. Observasi terhadap eritema 5. Hangat dan pelunakan adalah
dan kepucatan dan palpasi tanda tanda kerusakan jaringan
 eosinofil 0,01 area sekitar terhadap
 basofil 0,04 kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah

45
 limfosit : 1,03 posisi
6. Jaga kebersihan kulit dan 6. Mempertahankan keutuhan kulit
 Monosit : 0,50 seminimal mungkin hindari
 Leukosit 13.100 trauma, panas terhadap
kulit
26/11/2018 Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan pada keluarga 1. Penjelasan yang adekuat Nurfatma
prosedur pembedahan dan port perawatan luka selama 2 x sari
tentang penularan infeksi dapat membuat
entry de kuman, yang ditandai 24 jam klien tidak
dengan : mengalami resiko infeksi, pengetahuan pasien dan
 Data subjektif dengan kriteria hasil : dapat membuat pasien
 Klien mengatakan kadang  Klien bebas dari tanda lebih kooperatif saat
gatal di adomen dan gejala infeksi dilakukan tindakan
 Klien mengatakan keluar  Mengidentifikasi keperawatan
nanah dibekas luka proses penularan 2. Ajarkan pada keluarga dan 2. Mencuci tangan dengan
operasi penyakit, faktor yang
pasien tentang cara cuci benar dapat mencegah
 Klien mengatakan jahitan mempengaruhi
penularan, serta tangan dengan benar infeksi silang
operasi lepas
3. Anjurkan keluarga untuk 3. Nutrisi dapat
 Klien mengatakan penatalaksanaannya
ususnya kadang-kadang  Menunjukkan meningkatkan nutrisi pasien meningkatkan daya tahan
keluar kemampuan untuk tubuh pasien terhadap
 Data objektif mencegah timbulnya infeksi
 post laparatomy infeksi 4. Anjurkan keluarga untuk 4. Kebersihan lingkungan
 tampak keluar nanah  Menunjukkan perilaku menjaga kebersihan dan pasien dapat
dibekas laparotomi hidup sehat
lingkungan dan kebersihan mencegah terjadinya
 tampak jahitan operasi  tampak kembali segar
 pasien infeksi nosokomial
 eosinofil 0,01 TTV dalam batas yang
 basofil 0,04 normal terutama suhu : 5. Perhatikan teknik islasi 5. Membatasi pengunjung
 limfosit : 1,03 36,5-37,40C dengan batasi pengunjung dapat mencegah
 Monosit : 0,50  Hasil pemeriksaan lab terjadinya infeksi pada
leukosit dalam batas pasien
normal (3,70-10,1 x 6. Ganti colostomy bag dengan 6. Menganti colostomy bag
103/uL)
teknik aseptik sesuai dengan SOP dan

46
teknik aseptic dapat
mencegah terjadinya
plebitis dan infeksi
7. Kolaborasi dengan dokter 7. Antibiotik berguna untuk
dalam pemberian obat membunuh bakteri gram
antibiotik positif dan bakteri gram
- Amplicilin 4x500mg negatif
/tiap 6 jam
8. Kolaborasi dengan petugas 8. Leukosit yang terlalu
lab untuk mengobservasi tinggi atau rendah
hasil leukosit merupakan tanda infeksi
9. Monitoring tanda dan gejala 9. Rubor, kalor, dolor,
infeksi dan suhu nadi pasien tumor, dan fungsio laisa
merupakan tanda
terjadinya infeksi, TTV
dapat digunakan untuk
melihat keadaan umum
pasien.

47
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
NO. DX
TGL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON PARAF
KEPERAWATAN
26/11/2018 13.00 WIB DX 1 1. Mengobservasi TTV tiap shif 1. TD : 120/80 mmHg, Suhu 36oc, Nadi Nurfatma Sari
84 kali/menit, Respirasi 22 kali/menit.
2. Mengkaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala 2. Nyeri pada area supra umbilikus,
nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan nyeri menjalar ke punggung, skala
adanya distensi abdomen nyeri 5 (1-10), klien tampak meringis.
3. Memberikan posisi yang nyaman: posisi semi 3. Klien merasa lebih nyaman dalam
fowler posisi semi fowler
4. Mengajarkan dan menganjurkan tehnik relaksasi 4. Klien merasa lebih rilek setelah
tarik nafas dalam saat merasa nyeri dilakukan teknik relaksasi.
5. Kolaborasi dengan medik untuk terapi analgetik 5. Memberikan obat analgetik injeksi,
ranitidin

26/11/2018 13.10 WIB DX 2 1. Melakukan pengkajian nutrisi dengan seksama 1. Makanan habis ½ porsi, berat badan Hesti
45 kg Mailastri
2. Melakukan pemeriksaan auskultasi bising usus. 2. Bising usus 3 kali/menit

26/11/2018 13.20 WIB DX 3 1. Mengobservasi kehilangan/ gangguan 1. Klien berusaha untuk melakukan Nelsa
keseimbangan atau kelemahan otot aktifitas tetapi tidak mampu Angraini
2. Mengobservasi TTV sebelum dan sesudah 2. TD : 120/80 mmHg, HR : 84x/i, RR :

48
aktifitas 20x/i, T : 360C
3. Memberikan lingkungan tenang dengan 3. Klien masih merasakan nyeri
membatasi kunjungan pasien meskipun lingkungam sudah tenang
4. Menganjurkan klien beristirahat apanila terjadi 4. Klien menyatakan masih merasakan
kelelahan lelah
26/11/2018 13.35 WIB DX 4 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan 1 Klien akan memakai pakaian yang Ine Permata
pakaian yang longgar longgar Sari
2. Memonitor kulit akan adanya kemerahan 2 Kulit klien gatal gatal
3. Memonitor status nutrisi pasien 3 Klien makan makanan yang telah
diatur oleh RS
4. Menganjurkan klien mandi menggunakan sabun 4 Klien mandi dengan sabun dan air
dan air yang hangat hangat
5. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih 5 Klien akan menjaga kebersihan kulit
26/11/2018 13.45 WIB DX 5 1. Mempertahankan teknik isolasi 1. klien tidak memegang luka operasi Nurfatma Sari
2. Mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah 2. perawat mencuci tangan sebelum dan
tindakan sesudah melakukan tindakan
3. Menggunakan APD 3. perawat menggunakan sarung tangan
saat perawatan colostomy

49
D. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Jam NO DX Evaluasi TTD Perawat
26/11/2018 1. 00 WIB DX 1 Subyektif : Nurfatma Sari
 Klien mengeluhkan nyeri perut dari supra umbilikus menyebar ke punggung
Obyektif :
 Klien tampak meringis, skala nyeri 5 (1-10), TD 120/80 mmHg, Nadi 84 x/menit, R : 22 x/menit Suhu 36oC
Analisa :
 Masalah belum teratasi
Planning :
1. Observasi TTV tiap shif
2. Kaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya distensi
abdomen
3. Berikan posisi yang nyaman: posisi semi fowler
4. Ajarkan dan anjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa nyeri
5. Kolaborasi dengan medic untuk terapi analgetik
13.10 WIB DX 2 Subyektif : Hesti Mailastri
 Klien mengatakan mual dan muntah, klien mengatakan makanan tidak habis, klien mengatakan nafsu makan
menurun
Obyektif :
 Klien tampak lemah, bising usus 3 x/menit, distensi abdomen (+), BB 45 kg, turgor kulit kering
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
1. Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
2. Auskultasi bising usus.
3. Mulai dengan nutrisi cairan perlahan, bila masukan oral dimulai
4. Berikan makanan enteral atau parenteral jika diindikasikan.

50
13.25 WIB DX 3 Subjektif : Nelsa Angraini
 Klien mengatakan badannya masih lemas Yunasri
Objektif :
 KU lemah
 Pergerakan sendi terbatas
 Hanya terbaring di tempat tidur
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
1. Observasi kelemahan otot
2. Memberikan lingkungan yang tenang
3. Menganjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan otot
4. Kolaborasi pemberian terapi

13.35 WIB DX 4 Data subjektif Ine Permata


 Klien mengatakan kadang gatal di adomen Sari
Data objektif
 Ada luka post laparatomy
 Jahitan tampak terbuka
 Terpasang colonostomy
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit 13.100
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
1. Anjurkan untuk melakukan latihan ROM dan mobilisasi jika mungkin
2. Rubah posisi tiap 2 jam

51
3. Gunakan bantal air atau pengganjal yang lunak dibawah daerah daerah yang menonjol
4. Lakukan massade pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi
5. Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah posisi
6. Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit

2. 45 WIB DX 5 subjektif Nurfatma Sari


 Klien mengatakan kadang terasa gatal di adomen area luka post laparatomy
objektif
 post laparatomy
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosi : 13.100
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planning
1. Jelaskan pada keluarga tentang penularan infeksi
2. Ajarkan pada keluarga dan pasien tentang cara cuci tangan dengan benar
3. Anjurkan keluarga untuk meningkatkan nutrisi pasien
4. Anjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan pasien
5. Perhatikan teknik islasi dengan batasi pengunjung
6. Ganti iv line dengan teknik aseptik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik
8. Amplicilin 4x500mg /tiap 6 jam
9. Kolaborasi dengan petugas lab untuk mengobservasi hasil leukosit
10. Monitoring tanda dan gejala infeksi dan suhu nadi pasien

52
27/11/2018 13.00 WIB DX 1 Subyektif : Nurfatma Sari
 Klien mengatakan nyeri perut mulai hilang timbul, klien mengatakan sedikit merasa nyaman
Obyektif :
 Klien terlihat mulai nyaman, Skala nyeri 4 (1-10), TD 110/80 mmHg, Nadi : 83 x/menit, R : 20 x/menit
Analisa :
 Masalah belum teratasi
Planning :
1. Observasi TTV tiap shif
2. Kaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya distensi
abdomen
3. Berikan posisi yang nyaman: posisi semi fowler
4. Ajarkan dan anjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa nyeri
5. Kolaborasi dengan medic untuk terapi analgetik
Implementasi :
1. Mengobservasi TTV tiap shif
2. Mengkaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya
distensi abdomen
3. Memberikan posisi yang nyaman: posisi semi fowler
Respon : Klien merasa nyaman dalam posisi tidur semifowler
4. Mengajarkan dan menganjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa nyeri
5. Kolaborasi dengan medik untuk terapi analgetik
Respon : Memberikan injeksi ketorolac 1 ampul iv
13.15 WIB DX 2 Subyektif : Hesti Mailastri
 Klien mengatakan badan lemes, sudah mulai makan sedikit demi sedikit
Obyektif :
 Klien masih tampak lemah, bising usus 6 x/menit, distensi abdomen (+), BB 45 kg
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
1. Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
2. Auskultasi bising usus.
3. Mulai dengan nutrisi cairan perlahan, bila masukan oral dimulai
4. Berikan makanan enteral atau parenteral jika diindikasikan.
Implementasi :
1. Melakukan pengkajian nutrisi dengan seksama

53
2. Melakukan pemeriksaan auskultasi bising usus
3. Memulai dengan nutrisi cairan perlahan peroral
Respon : klien tidak muntah

13.25 WIB DX 3 Subjektif : Nelsa Angraini


 Klien mengatakan badannya masih lemas, klien mengatakan tidak mampu melakukan aktifitas Yunasri
Objektif :
 KU lemah
 Pergerakan sendi terbatas
 Hanya terbaring di tempat tidur
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
5. Observasi kelemahan otot
6. Memberikan lingkungan yang tenang
7. Menganjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan otot
8. Kolaborasi pemberian terapi

13.35 WIB DX 4 Data subjektif Ine Permata


 Klien mengatakan masih gatal di adomen Sari
 Klien mengatakan luka terasa panas
Data objektif
 Ada luka post laparatomy
 Jahitan tampak terbuka
 Terpasang colonostomy
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit 13.100
Analisa
 Masalah belum teratasi

54
Planing
7. Anjurkan untuk melakukan latihan ROM dan mobilisasi jika mungkin
8. Rubah posisi tiap 2 jam
9. Gunakan bantal air atau pengganjal yang lunak dibawah daerah daerah yang menonjol
10. Lakukan massade pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi
11. Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah posisi
12. Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit

13.45 WIB DX 5 subjektif Nurfatma Sari


 Klien mengatakan kadang gatal di adomen, dan terasa panas di daerah luka post laparatomy
objektif
 post laparatomy
 luka tampak memerah
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit : 13,100
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planning
1. Jelaskan pada keluarga tentang penularan infeksi
2. Ajarkan pada keluarga dan pasien tentang cara cuci tangan dengan benar
3. Anjurkan keluarga untuk meningkatkan nutrisi pasien
4. Anjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan pasien
5. Perhatikan teknik islasi dengan batasi pengunjung
6. Ganti iv line dengan teknik aseptik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik
8. Amplicilin 4x500mg /tiap 6 jam

55
9. Kolaborasi dengan petugas lab untuk mengobservasi hasil leukosit
10. Monitoring tanda dan gejala infeksi dan suhu nadi pasien

28/11/2018 13.00 WIB DX 1 Subyektif : Nurfatma Sari


 Klien mengatakan nyeri sudah berkurang, klien mengatakan sudah nyaman karena nyeri berkurang
Obyektif :
 Klien tampak rileks, Skala nyeri 3 (1-10), TD 110/90 mmHg, Nadi 80 x/menit, R : 20 x/menit Suhu 36oC
Analisa :
 Masalah teratasi
Planning :
1. Observasi TTV tiap shif
2. Kaji keluhan nyeri, karakteristik dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya distensi
abdomen
3. Berikan posisi yang nyaman: posisi semi fowler
4. Ajarkan dan anjurkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam saat merasa nyeri
5. Kolaborasi dengan medic untuk terapi analgetik

13.15 WIB DX 2 Subyektif : Hesti Mailastri


 Klien mengatakan badan masih lemes, klien mengatakan nafsu makan mulai ada
Obyektif :
 Klien masih tampak lemah, bising usus 8 x/menit, distensi abdomen (+), BB 45 kg
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
1. Lakukan pengkajian nutrisi dengan seksama
2. Auskultasi bising usus.
3. Mulai dengan nutrisi cairan perlahan, bila masukan oral dimulai
4. Berikan makanan enteral atau parenteral jika diindikasikan.

56
13. 25 WIB DX 3 Subjektif : Nelsa Angraini
 Klien mengatakan badannya masih lemas, Klien mengatakan sudah mampu untuk duduk Yunasri
Objektif :
 KU lemah
 Pergerakan sendi terbatas, aktifitas dibantu
 Bedrest (-)
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
1. Observasi kelemahan otot
2. Memberikan lingkungan yang tenang
3. Menganjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan otot
4. Kolaborasi pemberian terapi

13.35 WIB DX 4 Data subjektif Ine Permata


 Klien mengatakan masih gatal di adomen Sari
 Klien mengatakan luka sudah tidak panas
Data objektif
 Ada luka post laparatomy
 Jahitan tampak terbuka
 Terpasang colonostomy
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit 13.100
Analisa
 Masalah belum teratasi
Planing
13. Anjurkan untuk melakukan latihan ROM dan mobilisasi jika mungkin
14. Rubah posisi tiap 2 jam
15. Gunakan bantal air atau pengganjal yang lunak dibawah daerah daerah yang menonjol

57
16. Lakukan massade pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi
17. Observasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan
jaringan tiap merubah posisi
18. Jaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit

13.45 WIB DX 5 subjektif Nurfatma Sari


 Klien mengatakan masih gatal di adomen, dan memerah

objektif
 post laparatomy
 luka tampak memerah
 eosinofil 0,01
 basofil 0,04
 limfosit : 1,03
 Monosit : 0,50
 Leukosit : 13,100

Analisa
 Masalah belum teratasi

Planning
1. Jelaskan pada keluarga tentang penularan infeksi
2. Ajarkan pada keluarga dan pasien tentang cara cuci tangan dengan benar
3. Anjurkan keluarga untuk meningkatkan nutrisi pasien
4. Anjurkan keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan pasien
5. Perhatikan teknik islasi dengan batasi pengunjung
6. Ganti iv line dengan teknik aseptik
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik
8. Amplicilin 4x500mg /tiap 6 jam
9. Kolaborasi dengan petugas lab untuk mengobservasi hasil leukosit
10. Monitoring tanda dan gejala infeksi dan suhu nadi pasien

58
59

Вам также может понравиться