Вы находитесь на странице: 1из 15

ISLAM DAN EKONOMI

Farah Conita Lutfiah


Program Pascasarjana Magister Pendidikan Matematika
Universitas Muhammadiyah Malang
e-mail: conitafarah04@gmail.com

ABSTRAK
Ekonomi Islam merupakan bagian dari suatu tata kehidupan lengkap, berdasarkan empat
bagian nyata dari pengetahuan, yaitu: al-Quran, as-Sunnah, Ijma dan Qiyas. Sistem ekonomi
konvensional yang didominasi oleh sistem kapitalis maupun sosialis jelas tidak sesuai dengan
sistem nilai dan prinsip Ekonomi Islam. Keduanya bersifat eksploitatif dan tidak adil serta
memperlakukan manusia bukan sebagai manusia. Kedua sistem itu juga tidak mampu
menjawab tantangan ekonomi, politik, sosial dan moral di zaman sekarang. Kebanggaan
sebagai seoarang muslim ini nyata telah menjadikan para sahabat dulu memiliki jiwa dan
semangat yang membara dalam rangka menyebarkan Islam ke berbagai pelosok bumi.
Semangat seperti ini seharusnya ditumbuhkan kembali dalam rangka menjadikan umat Islam
saat ini bangkit dari perasaan terkucilkan, lemah, malas dan takut bersaing dengan negara
atau bangsa lain.
Kata Kunci: Ekonomi Islam, Konvensional

PENDAHULUAN
Ekonomi Islam saat ini tumbuh dan mereka bahwa sistem keuangan Islam jauh
berkembang menjadi kekuatan ekonomi lebih adil, fair, dan stabil dibanding sistem
dunia yang sangat diperhitungkan. Pada keuangan yang ada.
saat dua sistem ekonomi dunia, Di beberapa universitas di Saudi
kapitalisme dan sosialisme terevaluasi Arabia, mulai diajarkan Dirâsah Fî al-
secara tajam, ekonomi Islam perlahan tapi Iqtishâd al-Islâmi, seperti di Universitas
pasti semakin tumbuh dan berkembang. Imam di Riyadh dan Ummul Quro di
Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan Makkah. Di Pakistan didirikan
dan kemajuan praktik keuangan Islam International Institute of Islamic
yang fantastis, telah mengubah peta Economics pada 1980 dan di Malaysia
pemikiran dan praktik keuangan dunia didirikan Kulliyah of Islamic Economics
secara signifikan. pada 1983. Di Indonesia, walaupun isu
Meski baru lahir pada 1975 tentang ekonomi Islam relatif terlambat
(merujuk pendirian Islamic Development masuk, namun ada antusiasme yang kuat
Bank/IDB di Jeddah), diskursus dan untuk mempelajarinya, seolah hendak
praktik keuangan Islam telah merambah mengejar ketertinggalan. Di Indonesia,
negara maju dan berkembang di lima perkembagan kajian ilmiah ini sangat
benua. Padahal, sebelum IDB berdiri, beragam dan dinamis, karena telah
format ekonomi dan keuangan Islam masih melibatkan perguruan tinggi negeri dan
kabur. Perkembangan itu tidak hanya swasta, baik yang dimiliki umat Islam
menghapuskan keraguan sebagian umat maupun non-Muslim. Hampir setiap
Islam akan kemampuannya mengatasi perguruan tinggi sudah mulai membuka
persoalan-persoalan internal yang berat, program khusus Ekonomi Islam atau
melainkan juga mempertebal keyakinan dikenal juga dengan Ekonomi Syari’ah.
Sistem Keuangan Ekonomi Islam - regulasi yang kondusif untuk mendirikan
kemudian makin mendunia setelah Inggris lembaga keuangan Islam di negara ini.
mengadopsinya- telah berkembang pesat Sedangkan Jerman telah menerbitkan
selama dekade terakhir. Sistem ekonomi sukuk, sebagai pintu investasinya. Di sisi
ini telah menarik semua pemain lain, Italia dan Belgia tengah melakukan
internasional kunci, meninggalkan kajian untuk menerbitkan sukuk,
Amerika Serikat dalam industri global mengikuti jejak Jerman.
yang semakin menguntungkan itu. Inggris Karena tingginya tingkat
telah menjadi penggerak pertama bagi pertumbuhan perbankan syariah, pasar
pengembangan perbankan syariah di keuangan syariah ini menjadi sangat
Eropa, meskipun penduduk Muslimnya menarik bagi perbankan konvensional
(1,8 juta orang) relatif lebih kecil bila yang ada di Eropa. Bank-bank
dibandingkan dengan Prancis (6 juta internasional besar seperti HSBC, UBS
orang) dan Jerman (3,3 juta orang). atau Deutsche Bank telah menyiapkan diri
Indikator tersebut bisa dilihat dari posisi untuk memenuhi kebutuhan, khususnya
aset perbankan dan keuangan syariah para nasabah.
negara tersebut yang bertengger di posisi 8 Perkembangan ini menunjukkan
dunia. Kinerja perbankan Islam di Inggris posisi strategis ekonomi Islam dalam ranah
sampai akhir 2010 ini masih terlihat empiris sangatlah strategis. Hal ini juga
mendominasi. Kemajuan pesat ini menjadi bukti (burhan) yang sangat jelas,
disebabkan oleh kebijakan peraturan yang bahwa Islam sebagai sebuah ajaran Agama
lebih kondusif dan mampu menyedot tidak terlepas dari isu-isu penting dan
perhatian investor, khususnya Timur strategis dalam kehidupan manusia di
Tengah. Hal yang sama juga berusaha muka bumi. Monzer Kahf menegaskan ada
dilakukan oleh negara-negara Eropa hubungan yang sangat kuat antara agama
lainnya, seperti Belanda yang berambisi dan ekonomi. Ia Menjelaskan bahwa jika
mengejar ketertinggalannya sebagai agama sebagaimana didefinisikan oleh
pemain di industri keuangan syariah. beberapa tokoh seperti Michel Mayor dan
Tidak hanya Inggris dan Belanda, Muhammad Abdullah Draz mencakup
kinerja perbankan dan keuangan Islam perilaku manusia dalam semua tahap dan
mengalami kemajuan yang sangat pesat di aspeknya, tentu ekonomi juga merupakan
beberapa Negara Eropa lainnya. Mereka masalah yang diperhatikan dalam kajian
berlomba-lomba menyiapkan berbagai agama. Karena ekonomi pada umumnya
fasilitas baik regulasi, kebijakan dan didefinisikan sebagai kajian tentang
infrastruktur untuk bisa menangkap perilaku manusia dalam hubungannya
peluang pasar yang ada. Regulasi dengan pemanfaatan sumber-sumber
perbankan yang ada di Eropa produktif yang langka untuk memproduksi
memungkinkan pendatang pasar baru barang-barang dan jasa-jasa serta
untuk mengembangkan dan menembus mendistribusikannya untuk dikonsumsi.
pasar Eropa tanpa harus membentuk Jelas ekonomi merupakan salah satu aspek
kantor cabang di setiap negara anggota yang diperhatikan dalam agama, bahkan
Uni Eropa. Prancis baru-baru ini setiap agama memiliki ajaran sendiri
mengumumkan telah menghilangkan pajak mengenai cara manusia
bagi investor dan meningkatkan kerangka
mengorganisasikan kegiatan-kegiatan pemikir muslim terhadap tantangan-
ekonominya. tantangan ekonomi pada zamannya,
PEMBAHASAN dengan panduan Qur’an dan Sunnah, akal
Pengertian Ekonomi Islam dan pengalaman.”; 4) Syed Nawab Haider
Dawam Rahardjo, memilah istilah Naqvi: “ Ilmu ekonomi Islam adalah
ekonomi Islam ke dalam tiga kemungkinan perwakilan perilaku kaum muslimin dala
pemaknaan, pertama yang dimaksud suatu masyarakat muslim tipikal”. Tidak
ekonomi Islam adalah ilmu ekonomi yang jauh berbeda dengan pemikir lainnya,
berdasarkan nilai atau ajaran Islam. Kedua, Muhammad Abdul Manan berpendapat
yang dimaksud ekonomi Islam adalah bahwa ilmu ekonomi Islam adalah ilmu
sistem. Sistem menyangkut pengaturan pengetahuan sosial yang mempelajari
yaitu pengaturan kegiatan ekonomi dalam masalah-masalah ekonomi rakyat yang
suatu masyarakat atau negara berdasarkan diilhami oleh nilai-nilai Islam. Bagi
suatu cara atau metode tertentu. Mannan ekonomi Islam merupakan studi
Sedangkan pilihan ketiga adalah ekonomi tentang masalah-masalah ekonomi dari
Islam dalam pengertian perekonomian setiap individu dalam masyarakat yang
umat Islam. memiliki kepercayaan terhadap nilai-nilai
Beberapa definisi dan pengertian kehidupan Islam atau Homo
Ekonomi Islam telah dikemukakan oleh Islamicus. Secara keseluruhan gagasan
para pakar yang mengembangkan ekonomi M.A Mannan dapat
keilmuan ini. Dapat disebutkan di sini dikategorikan sebagai gagasan Islamisasi
antara lain para pakar ekonomi Islam ekonomi konvensional. Lebih lanjut Ia
kontemporer seperti: 1) Umar Chapra, mengatakan bahwa ekonomi Islam
Ilmu ekonomi Islam menurutnya adalah merupakan bagian dari suatu tata
suatu cabang pengetahuan yang membantu kehidupan lengkap, berdasarkan empat
merealisasikan kesejahteraan manusia bagian nyata dari pengetahuan, yaitu: al-
melalui suatu alokasi dan distribusi Quran, as-Sunnah, Ijma dan Qiyas.
sumberdaya alam yang langka yang sesuai Prinsip-prinsip dalam Ekonomi Islam
dengan Maqashid, tanpa mengekang Menurut Metwally, prinsip-prinsip
kebebasan individu untuk menciptakan ekonomi Islam secara garis besar dapat
keseimbangan makroekonomi dan ekologi dijabarkan sebagai berikut:
yang berkesinambungan, membentuk 1. Sumber daya dipandang sebagai
solidaritas keluarga, sosial dan jaringan amanah Allah kepada manusia,
moral masyarakat; 2) S.M. sehingga pemanfaatannya haruslah
Hasanuzzaman: “Ilmu ekonomi Islam bisa dipertanggungjawabkan di akherat
adalah pengetahuan dan aplikasi dari kelak. Implikasinya adalah manusia
ajaran dan aturan syari’ah yang harus menggunakannya dalam kegiatan
mencegah ketidakadilan dalam yang bermanfaat bagi dirinya dan
memperoleh sumber-sumber daya material orang lain.
sehingga tercipta kepuasan manusia dan 2. Kepemilikan pribadi diakui dalam
memungkinkan mereka menjalankan batas-batas tertentu yang berhubungan
perintah Allah dan masyarakat.; 3) M. dengan kepentingan masyarakat dan
Nejatullah Siddiqi mendefisinisikan: “Ilmu tidak mengakui pendapatan yang
ekonomi Islam adalah jawaban dari diperoleh secara tidak sah.
3. Bekerja adalah kekuatan penggerak 8. Islam melarang riba dalam segala
utama kegiatan ekonomi Islam. Islam bentuknya. Secara tegas dan jelas hal
mendorong manusia untuk bekerja dan ini tercantum dalam QS 30:39, 4:160-
berjuang mendapatkan materi/harta 161, 3:130, dan 2:278-279.
dengan berbagai cara, asalkan Adapun yang terkait dengan
mengikuti aturan yang telah transaksi, Abdul Ghafur menegaskan
ditetapkan. Hal ini dijamin oleh Allah bahwa Islam secara prinisip melarangnya
bahwa Allah telah menetapkan rizki apabila mengandung unsur perjudian
setiap makhluk yang diciptakan-Nya. (maisyir), unsur ketidakjelasan (gharar),
4. Kepemilikan kekayaan tidak boleh unsur riba, dan unsure bathil.
hanya dimiliki oleh segelintir orang- Sedangkan menurut Yusuf Qardhawi,
orang kaya, dan harus berperan sebagai ilmu ekonomi Islam memiliki tiga prinsip
kapital produktif yang akan dasar yaitu tauhid, akhlak, dan
meningkatkan besaran produk nasional keseimbangan. Dua prinsip yang pertama
dan meningkatkan kesejahteraan dipastikan tidak ada dalam landasan dasar
masyarakat. ekonomi konvensional. Prinsip
5. Islam menjamin kepemilikan keseimbangan pun, dalam praktiknya,
masyarakat dan penggunaannya justru yang membuat ekonomi
dialokasikan untuk kepentingan orang konvensional semakin dikritik. Ekonomi
banyak. Prinsip ini didasari oleh Islam dikatakan memiliki dasar sebagai
sunnah Rasulullah yang menyatakan ekonomi Insani karena sistem ekonomi ini
bahwa masyarakat mempunyai hak dilaksanakan dan ditujukan untuk
yang sama atas air, padang rumput, kemakmuran manusia.
dan api. Sistem ekonomi konvensional yang
6. Seorang muslim harus tunduk pada didominasi oleh sistem kapitalis maupun
Allah dan hari pertanggungjawaban di sosialis jelas tidak sesuai dengan sistem
akherat (QS. 2:281). Kondisi ini akan nilai dan prinsip Ekonomi Islam.
mendorong seorang muslim Keduanya bersifat eksploitatif dan tidak
menjauhkan diri dari hal-hal yang adil serta memperlakukan manusia bukan
berhubungan dengan maisir, gharar, sebagai manusia. Kedua sistem itu juga
dan berusaha dengan cara yang bathil, tidak mampu menjawab tantangan
melampaui batas dan sebagainya. ekonomi, politik, sosial dan moral di
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan zaman sekarang. Hal ini bukan saja
yang telah memenuhi batas (nisab). dikarenakan ada perbedaan ideologis,
Zakat ini merupakan alat distribusi sikap moral dan kerangka sosial politik,
sebagian kekayaan orang kaya yang tetapi juga karena alasan-alasan yang lebih
ditujukan untuk orang miskin dan bersifat ekonomis duniawi, perbedaan
mereka yang membutuhkan. Menurut sumberdaya, stuasi ekonomi internasional
pendapat para ulama, zakat dikenakan yang berubah, tingkat ekonomi masing-
2,5% untuk semua kekayaan yang masing dan biaya sosial ekonomi
tidak produktif, termasuk di dalamnya pembangunan.
adalah uang kas, deposito, emas, perak Teori pembangunan seperti yang
dan permata, dan 10% dari pendapatan dikembangkan di Barat, banyak
bersih investasi. dipengaruhi oleh kakrakteristik unik dan
spesifik, juga dipengaruhi oleh nilai dan mengerahkan dana dari masyarakat dan
infra struktur sosial politik ekonomi Barat. menyalurkan kembali dana-dana tersebut
Teori demikian jelas tidak dapat kepada masyarakat yang membutuhkannya
diterapkan persis di negara-negara Islam. dalam bentuk fasilitas pembiayaan.
Terlebih lagi, sebagian teori pembangunan Perbedaan pokoknya terletak dalam jenis
Barat lahir dari teori Kapitalis. Karena keuntungan yang diambil bank dari
kelemahan mendasar inilah, maka teori transaksi-transaksi yang dilakukannya.
tersebut tidak mampu menyelesaikan Bila bank konvensional mendasarkan
persoalan pembangunan di berbagai keuntungannya dari pengambilan bunga,
negara berkembang. maka Bank Syariah dari apa yang disebut
Ilmu Ekonomi Pembangunan sebagai imbalan, baik berupa jasa (fee-
sekarang ini menghadapi masa krisis dan base income) maupun mark-up atau profit
re-evaluasi. Ia menghadapi serangan dari margin, serta bagi hasil (loss and profit
berbegai penjuru. Banyak ekonom dan sharing).
perencana pembangunan yang skeptis Beberapa produk jasa yang disediakan
tentang pendekatan utuh ilmu ekonomi oleh bank berbasis syariah antara lain:
pembangunan kontemporer. Menurut  Al-Wadi'ah (jasa penitipan), adalah jasa
Kursyid Ahmad, sebagian mereka penitipan dana dimana penitip dapat
berpendapat bahwa teori yang didapat dari mengambil dana tersebut sewaktu-waktu.
pengalaman pembangunan Barat kemudian Dengan sistem wadiah Bank tidak
diterapkan di negara-negara berkembang, berkewajiban, namun diperbolehkan,
jelas tidak sesuai dan merusak masa depan untuk memberikan bonus kepada nasabah.
pembangunan itu sendiri. Bank Muamalat Indonesia-Shahibul Maal.
Beberapa Persoalan Ekonomi  Deposito Mudhorobah, nasabah
dalam Islam menyimpan dana di Bank dalam kurun
Perbankan Syari’ah waktu yang tertentu. Keuntungan dari
Secara umum pengertian Bank Islam investasi terhadap dana nasabah yang
(Islamic Bank) adalah bank yang dilakukan bank akan dibagikan antara
pengoperasiannya disesuaikan dengan bank dan nasabah dengan nisbah bagi
prinsip syariat Islam. Saat ini banyak hasil tertentu.
istilah yang diberikan untuk menyebut  Al-Musyarakah (Joint Venture),
entitas Bank Islam selain istilah Bank konsep ini diterapkan pada model
Islam itu sendiri, yakni Bank Tanpa Bunga partnership atau joint venture.
(Interest-Free Bank), Bank Tanpa Riba Keuntungan yang diraih akan dibagi
(Lariba Bank), dan Bank Syari’ah (Shari’a dalam rasio yang disepakati sementara
Bank). Di Indonesia secara teknis yuridis kerugian akan dibagi berdasarkan rasio
penyebutan Bank Islam mempergunakan ekuitas yang dimiliki masing-masing
istilah resmi “Bank Syariah”, atau yang pihak. Perbedaan mendasar dengan
secara lengkap disebut “Bank Berdasarkan mudharabah ialah dalam konsep ini
Prinsip Syariah”. ada campur tangan pengelolaan
Fungsi Bank Syariah secara garis besar manajemennya sedangkan mudharabah
tidak berbeda dengan bank konvensional, tidak ada campur tangan
yakni sebagai lembaga intermediasi  Al-Mudharabah, adalah perjanjian
(intermediary institution) yang antara penyedia modal dengan
pengusaha. Setiap keuntungan yang Barang yang dibeli harus diukur dan
diraih akan dibagi menurut rasio ditimbang secara jelas dan spesifik,
tertentu yang disepakati. Resiko dan penetapan harga beli berdasarkan
kerugian ditanggung penuh oleh pihak keridhaan yang utuh antara kedua
Bank kecuali kerugian yang belah pihak. Contoh: Pembiayaan bagi
diakibatkan oleh kesalahan petani dalam jangka waktu yang
pengelolaan, kelalaian dan pendek (2-6 bulan). Karena barang
penyimpangan pihak nasabah seperti yang dibeli (misalnya padi, jagung,
penyelewengan, kecurangan dan cabai) tidak dimaksudkan sebagai
penyalahgunaan. inventori, maka bank melakukan akad
 Al-Muzara'ah, adalah bank bai' as-salam kepada pembeli kedua
memberikan pembiayaan bagi nasabah (misalnya Bulog, pedagang pasar
yang bergerak dalam bidang induk, grosir). Contoh lain misalnya
pertanian/perkebunan atas dasar bagi pada produk garmen, yaitu antara
hasil dari hasil panen. penjual, bank, dan rekanan yang
 Al-Musaqah, adalah bentuk lebih direkomendasikan penjual.
yang sederhana dari muzara'ah, di  Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk
mana nasabah hanya bertanggung- As-Salam khusus di mana harga
jawab atas penyiramaan dan barang bisa dibayar saat kontrak,
pemeliharaan, dan sebagai imbalannya dibayar secara angsuran, atau dibayar
nasabah berhak atas nisbah tertentu di kemudian hari. Bank mengikat
dari hasil panen. masing-masing kepada pembeli dan
 Bai' Al-Murabahah, adalah penjual secara terpisah, tidak seperti
penyaluran dana dalam bentuk jual As-Salam di mana semua pihak diikat
beli. Bank akan membelikan barang secara bersama sejak semula. Dengan
yang dibutuhkan pengguna jasa demikian, bank sebagai pihak yang
kemudian menjualnya kembali ke mengadakan barang bertanggung-
pengguna jasa dengan harga yang jawab kepada nasabah atas kesalahan
dinaikkan sesuai margin keuntungan pelaksanaan pekerjaan dan jaminan
yang ditetapkan bank, dan pengguna yang timbul dari transaksi tersebut.
jasa dapat mengangsur barang tersebut. Asuransi (Takâful)
Besarnya angsuran flat sesuai akad Asuransi dalam bahasa Arab disebut
diawal dan besarnya angsuran=harga At’ta’mîn yang berasal dari kata amanah
pokok ditambah margin yang yang berarti memberikan perlindungan,
disepakati. Contoh: harga rumah 500 ketenangan, rasa aman serta bebas dari
juta, margin bank/keuntungan bank rasa takut. Istilah menta’minkan sesuatu
100 jt, maka yang dibayar nasabah berarti seseorang memberikan uang cicilan
peminjam ialah 600 juta dan diangsur agar ia atau orang yang ditunjuk menjadi
selama waktu yang disepakati diawal ahli warisnya mendapatkan ganti rugi atas
antara Bank dan Nasabah. hartanya yang hilang.
 Bai' As-Salam, Bank akan Menurut Fatwa Dewan Asuransi
membelikan barang yang dibutuhkan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
di kemudian hari, sedangkan (DSN-MUI) Fatwa DSN No.21/DSN-
pembayaran dilakukan di muka. MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah bagian pertama bahasa Arab, gadai diistilahkan dengan
menyebutkan pengertian Asuransi Syariah rahn dan dapat juga dinamai al- habsu .
(ta’mîn, takâful’ atau tadhâmun) adalah Secara etimologis, pengertian rahn adalah
usaha saling melindungi dan tolong tetap dan lama, sedangkan al-habsu berarti
menolong di antara sejumlah orang atau penahanan terhadap suatu barang tersebut.
pihak melalui investasi dalam bentuk set Praktik seperti ini telah ada sejak
dan atau tabarru yang memberikan pola jaman Rasulullah SAW., dan Rasulullah
pengembalian untuk mengehadapi resiko sendiri pernah melakukannya. Gadai
tertentu melalui akad atau perikatan yang mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi
sesuai dengan syariah. dan dilakukan secara sukarela atas dasar
Akad atau perjanjian yang menjadi tolong-menolong. Sesuai dengan PP 103
dasar bagi setiap transaksi, termasuk Tahun 2000 Pasal 8, Perum Pegadaian
dalam asuransi atau yang lazim disebut melakukan kegiatan usaha utamanya dengan
dengan polis juga harus disesuaikan menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum
dengan prinsip-prinsip syari’ah, Untuk itu gadai serta menjalankan usaha lain seperti
penyaluran uang pinjaman berdasarkan
maka dalam pembuatan polis asuransi
layanan jasa titipan, sertifikasi logam mulia,
dapat menerapkan akad-akad tradisional
dan lainnya.
Islam. Berdasarkan fatwa DSN-MUI,
Adapun boleh tidaknya transaksi gadai
jenis-jenis akad yang dapat diterapkan
menurut Islam diatur dalam Al-Qur’an,
dalam asuransi syari’ah adalah : akad
As-Sunnah dan Ijtihad. Dari ketiga sumber
mudhârabah, akad mudhârabah
hukum tersebut disajikan dasar hukum
musytarakah, akad wakâlahbil-ujrah, dan
sebagai berikut:
akad tabarru’.
1. Al-Qur’an : Ayat-ayat Al-Qur’an yang
Konsep asuransi syari’ah adalah risk
dapat dijadikan dasar hukum perjanjian
sharing (pembagian resiko) berdasarkan
gadai adalah Q.S Al-Baqarah ayat 282 dan
prinsip tolong menolong. Ini berbeda
283. Inti dari dua ayat tersebut adalah:
dengan asuransi konvensional yang
“Apabila kamu bermu’amalah tidak secara
menekankan pada pengalihan resiko (risk
tunai untuk waktu yang ditentukan
transfering). Prinsip tolong menolong ini
hendaklah kamu menuliskan, yang
dalam Islam dikenal dengan prinsip
dipersaksikan dua orang saksi laki-laki
ta’âwuniyah. Hal ini didasarkan pada
atau satu seorang saksi laki-laki dan dua
ketentuan al-Qur `an surat al-Maidah
orang saksi perempuan”.
ayat 2 berikut :
2. As-Sunnah : Dalam hadist berasal dari
”..dan tolong-menolonglah kamu dalam
‘Aisyah disebutkan bahwa Nabi
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
Muhammad SAW pernah membeli
jangan tolong-menolong dalam berbuat
makanan dari seorang Yahudi dengan
dosa dan pelanggaran..”
harga yang diutang, sebagai tanggungan
Penggadaian (Rahn)
atas utangnya itu Nabi Muhammad SAW
Gadai merupakan salah satu kategori
menyerahkan baju besinya (HR. Bukhari).
dari perjanjian utang-piutang, yang mana Secara umum lembaga pegadaian
untuk suatu kepercayaan dari orang yang mempunyai produk jasa berupa :
berpiutang, maka orang yang berutang
menggadaikan barangnya sebagai jaminan
terhadap utangnya itu. Dalam istilah
a. Gadai adalah Lembaga Keuangan Islam yang
Gadai merupakan kredit jangka pendek guna usaha pokoknya menghimpun dana dari
memenuhi kebutuhan dana yang harus pihak lain (anggota/deposan) dan
dipenuhi pada saat itu juga, dengan barang menyalurkannya kepada yang
jaminan berupa barang bergerak berwujud memerlukan melalui pembiayaan
seperti perhiasan, kendaraan roda dua, (kredit/pinjaman) untuk usaha produktif
barang elektronik dan barang rumah tangga. dan investasi dengan sistem syariah.
b. Jasa taksir Dapatlah disimpulkan bahwa
Jasa taksir diberikan kepada mereka yang
penggunaan istilah BMT diambil dari
ingin mengetahui kualitas barang miliknya
kata-kata Baitul Mâl dan Baitul
seperti emas, perak dan berlian.
Tamwîl, yang kemudian dalam
c. Jasa titipan
perkembangannya menjadi Baitul Mâl
Jasa titipan merupakan cara pemecahan
Wa Baitul Tamwîl yang disingkat
masalah yang paling tepat bagi masyarakat
menjadi BMT. Ada dua bagian dari
yang menghendaki keamanan yang baik
atyas barang berharga miliknya. Barang- BMT yang keduanya memiliki fungsi
barang yang dapat dititipkan di pegadaian dan pengertian yang berbeda.
adalah perhiasan, surat-surat berharga, Pertama, Baitul Mâl merupakan
sepeda motor dan sebagainya. lembaga penerima zakat, infak,
Sistem operasional produk Pegadaian sedekah dan sekaligus menjalankannya
syari’ah dilakukan melalui prinsip-prinsip sesuai dengan peraturan dan
sebagai berikut : amanahnya. Sedangkan Baitul Tamwîl
1) Prinsip Wadi’ah (Simpanan); adalah lembaga keuangan yang
2) Prinsip Tijarah (Jual Beli atau berorientasi bisnis dengan
Pengembalian Bagi Hasil); mengembangkan usaha-usaha produktif
3) Prinsip Ijarah (Sewa); dan investasi dalam meningkatkan
4) Prinsip al-Ajr wa al-Umulah kualitas kehidupan ekonomi masyarakat
(Pengembalian Fee); terutama masyarakat dengan usaha
5) Prinsip al-Qard (Biaya Administrasi). skala kecil. Dalam perkembangannya
Baitul Mâl wa Tamwîl (BMT) BMT juga diartikan sebagai Balai-
Istilah BMT sebenarnya dapat usaha Mandiri Terpadu yang
dipilah sebagai Baitul Mâl (BM) dan singkatannya juga BMT.
Baitul Tamwîl (BT). Menurut Dengan mengetahui nama dan
fungsinya, BM bertugas menghimpun, membaca pengertian diatas sudah
mengelola dan menyalurkan dana ZIS sedikit tergambar apa itu BMT, namun
(Zakat, Infak, Sedekah) sebagai bagian akan lebih jelas lagi bila kita lihat lebih
yang menitikberatkan pada aspek jauh beberapa ciri dari BMT. Adapun
sosial. Sementara, BT merupakan ciri dari BMT adalah :
lembaga komersial dengan pendanaan 1. Berorientasi bisnis dan mencari
dari pihak ke tiga, bisa berupa pinjaman laba bersama
atau investasi. 2. Bukan lembaga sosial tapi dapat
Arti kata Baitul Tamwîl (BT) dari dimanfaatkan untuk
sudut etimologi adalah tempat mengefektifkan penggunaan zakat,
pengembangan harta/kekayaan. Dari infak dan sadaqoh.
sudut ekonomi Baitul Tamwîl (BT)
3. Ditumbuhkan dari bawah dan Pasar modal syari’ah adalah pasar modal
berlandaskan pada peran serta yang dijalankan dengan konsep syari’ah,
masyarakat. di mana setiap perdagangan surat berharga
4. Milik masyarakat secara bersama, mentaati ketentuan transaksi sesuai dengan
bukan milik perorangan. ketentuan syari’ah. Pasar modal syari’ah
5. Dalam melakukan kegiatannya tidak hanya ada dan berkembang di
para pengelola BMT bertindak Indonesia tetapi jugadi negara-negara lain,
aktif, dinamis, berpandangan seperti negara Malaysia. Lembaga
proaktif. keuangan yang pertama kali menaruh
6. Melakukan upaya peningkatan perhatian di dalam mengoperasikan
wawasan dan pengamalan nilai- portofolionya dengan manajemen
nilai Islam kepada semua personil portofolio syri’ah di pasar syari’ah adalah
dan nasabah BMT. Biasanya Amanah Income Fund yang didirikan pada
dilakukan dengan pengajian- bulan Juni 1986 oleh para anggota The
pengajian atau diskusi-diskusi North American Islamic Trust yang
dengan topik-topik yang terencana. bermarkas di Indiana Amerika Serikat.
7. Manajemen BMT dikelola secara Pasar modal syari’ah dapat diartikan
profesional dan Islami. sebagai pasar modal yang menerapkan
prinsip-prinsip syari’ah dalam kegiatan
transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal
Pasar Modal Syariah yang dilarang seperti riba, perjudian,
Menurut Undang-undang no. 8 tahun spekulasi, dan lain-lain.
1995 tentang pasar modal mendefinisikan Dalam Islam investasi merupakan
pasar modal sebagai “Kegiatan yang kegiatan muamalah yang sangat
bersangkutan dengan Penawaran umum dianjurkan, karena dengan berinvestasi
dan perdagangan efek, perusahaan publik harta yang dimiliki menjadi produktif dan
yang berkaitan dengan efek yang juga mendatangkan manfaat bagi orang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi lain. Al-Quran dengan tegas melarang
yang berkaitan dengan efek. aktivitas penimbunan (iktinaz) terhadap
Menurut Kepres No. 60 Tahun1988, harta yang dimiliki (9:33). Dalam sebuah
pasar modal adalah bursa yang merupakan hadits, Nabi Muhammad Saw
sarana untuk mempertemukan penawar bersabda,”Ketahuilah, Siapa yang
dan peminta dana jangka panjang dalam memelihara anak yatim, sedangkan anak
bentuk efek. Sedangkan pasar modal yatim itu memiliki harta, maka hendaklah
syari’ah sendiri dapat diartikan sebagai ia menginvestasikannya
pasar modal yang menerapkan prinsip- (membisniskannya), janganlah ia
prinsip syari’ah dalam kegiatan transaksi membiarkan harta itu idle, sehingga harta
ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang itu terus berkurang lantaran zakat”
dilarang seperti: riba, perjudian, spekulasi, Bekerja Sebagai Kewajiban dan Ibadah
dan lain-lain. Dari pengertian tersebut Bekerja adalah manifestasi amal saleh.
tampak jelas sekali ada yang berbeda Bila kerja itu amal saleh, maka kerja
antara pasar modal konvensional dengan adalah ibadah. Dan bila kerja itu ibadah,
pasar modal syari’ah. maka kehidupan manusia tidak bisa
dilepaskan dari kerja. Seorang muslim
dalam mengerjakan sesuatu selalu “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-
melandasinya dengan mengharap ridha anaknya yang masih kecil, itu adalah fî
Allah. Ini berimplikasi bahwa ia tidak sabilillâh; kalau ia bekerja untuk
boleh melakukan sesuatu dengan menghidupi kedua orangtuanya yang
sembrono, sikap seenaknya, dan secara sudah lanjut usia, itu adalah fî sabilillâh;
acuh tak acuh. Sehubungan dengan ini, kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya
optimalisasi nilai hasil kerja berkaitan erat sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga
dengan konsep ihsan. Ihsan berkaitan fî sabilillâh.” (HR Ath-Thabrani).
dengan etos kerja, yaitu melakukan Kemuliaan seorang manusia itu
pekerjaan dengan sebaik mungkin, bergantung kepada apa yang
sesempurna mungkin atau seoptimal dilakukannya. Dengan itu, sesuatu amalan
mungkin. Allah mewajibkan atas segala atau pekerjaan yang mendekatkan
sesuatu, sebagaimana firman-Nya, “Yang seseorang kepada Allah adalah sangat
membuat segala sesuatu yang Dia penting serta patut untuk diberi
ciptakan sebaik-baiknya“. (QS. As-Sajdah perhatian. Amalan atau pekerjaan yang
ayat 7). demikian selain memperoleh keberkahan
Rasulullah SAW menjadikan kerja serta kesenangan dunia, juga ada yang
sebagai aktualisasi keimanan dan lebih penting yaitu merupakan jalan atau
ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk tiket dalam menentukan tahap kehidupan
menumpuk kekayaan duniawi. Beliau seseorang di akhirat kelak; apakah masuk
bekerja untuk meraih keridaan Allah golongan ahli surga atau sebaliknya.
SWT.Suatu hari Rasulullah SAW Istilah ‘kerja’ dalam Islam bukanlah
berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz Al- semata-mata merujuk kepada mencari
Anshari. Ketika itu Rasul melihat tangan rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga
Sa’ad melepuh, kulitnya gosong kehitam- dengan menghabiskan waktu siang
hitaman seperti terpanggang matahari. maupun malam, dari pagi hingga sore,
“Kenapa tanganmu?,” tanya Rasul kepada terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja
Sa’ad. “Wahai Rasulullah,” jawab Sa’ad, mencakup segala bentuk amalan atau
“Tanganku seperti ini karena aku pekerjaan yang mempunyai unsur
mengolah tanah dengan cangkul itu untuk kebaikan dan keberkahan bagi diri,
mencari nafkah keluarga yang menjadi keluarga dan masyarakat sekelilingnya
tanggunganku”. Seketika itu beliau serta negara.
mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya Islam menempatkan kerja atau amal
seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak sebagai kewajiban setiap muslim. Kerja
akan pernah disentuh api neraka”. bukan sekedar upaya mendapatkan rezeki
Dalam kisah lain disebutkan bahwa ada yang halal guna memenuhi kebutuhan
seseorang yang berjalan melalui tempat hidup, tetapi mengandung makna ibadah
Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang seorang hamba kepada Allah, menuju
bekerja dengan sangat giat dan tangkas. sukses di akhirat kelak. Oleh sebab itu,
Para sahabat kemudian bertanya, “Wahai muslim mesti menjadikan kerja sebagai
Rasulullah, andaikata bekerja semacam kesadaran spiritualnya.
orang itu dapat digolongkan jihad fî Dengan semangat ini, setiap muslim
sabilillâh, maka alangkah baiknya.” akan berupaya maksimal dalam melakukan
Mendengar itu Rasul pun menjawab, pekerjaannya. la berusaha menyelesaikan
setiap tugas dan pekerjaan yang menjadi ini, optimalisasi nilai hasil kerja berkaitan
tanggungjawabnya dan berusaha pula agar erat dengan konsep ihsan. Ihsan berkaitan
setiap hasil kerjanya menghasilkan dengan etos kerja, yaitu melakukan
kualitas yang baik dan memuaskan pekerjaan dengan sebaik mungkin,
. Dengan kata lain, ia akan menjadi sesempurna mungkin atau seoptimal
orang yang terbaik dalam setiap bidang mungkin
yang ditekuninya. Ada dua tahapan yang “Sesungguhnya Allah tidak akan
harus dilakukan seseorang agar prestasi mengubah nasib manusia sebelum mereka
kerja meningkat dan kerjapun bernilai mengubah apa yang ada pada dirinya.
ibadah. (Q.S. Ar-Ra’du ayat 11).
Pertama, Kerja Ikhlas. Betapa banyak “dan bahwasannya seorang manusia tidak
para pekerja dalam melaksanakan akan memperoleh selain apa yang telah
pekerjaannya dengan tekun, cerdas, gigih diusahakannya”. (Q.S. Al-Najm ayat 39).
dan penuh tanggungjawab namun jauh dari Akhlak (Etos) Bekerja dalam Islam
nilai-nilai keikhlasan akhirnya menjadi Pembahasan Akhlak bekerja, dikenal
petaka. Bekerja dengan dilandasi juga dengan istilah Etos kerja (work ethic).
keikhlasan adalah suatu keharusan agar Etos kerja suatu masyarakat tidak bisa
materi dari hasil kerja didapat sementara dilepaskan dari pemahaman dan
pahala diraih. Sesuai dengan doa yang pengamalan atas doktrin-doktrin
seringkali dibaca ‘fiddunya hasanah wafil keagamaan atau ideologi yang dianut.
akhirati hasanah…”Dan katakanlah : Agama atau ideologi merupakan
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul- pembentuk etika yang paling dasar yang
Nya serta orang-orang mukmin akan dikembangkan sedemikian rupa sesuai
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dengan tuntutan aktual masyarakat.
dikembalikan kepada (Allah) Yang Cendikiawan Muslim Nurcholis Majid
mengetahui akan yang gaib dan yang dalam bukunya Islam Dogma dan
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu Peradaban mencatat beberapa konsep
apa yang telah kamu kerjakan” (al-Qur’an ajaran Islam yang terkait erat dengan
Surat At-Taubah ayat 105) peningkatan kualitas etos kerja umat,
Kedua, Kerja keras dan cerdas. antara lain :
Ukuran kerja keras adalah kesempatan 1. Niat dan Tauhidullah
berbuat, tanpa pamrih, bekerja maksimal Dalam Islam kedudukan niat merupakan
dan Kepasifan dalam menghadapi yang paling fundamental dalam setiap
pekerjaan membatasi seseorang tidak praktek ibadah baik mahdah maupun
berusaha meningkatkan kemampuan ghairu mahdah. Baik buruknya suatu
profesionalismenya. Profesionalisme pekerjaan tergantung pada niat pelakunya.
biasanya dijadikan ukuran dalam Rasulullah bersabda :
peningkatan prestasi di setiap pekerjaan. ‫إنما األعمال بالنية وإنما لكل امرئ ما‬
Dalam mengerjakan sesuatu, seorang
muslim selalu melandasinya dengan ‫نوى‬
mengharap ridha Allah. Ini berimplikasi "Sesungguhnya setiap amal itu dengan
bahwa ia tidak boleh melakukan sesuatu niatnya, dan setiap perkara tergantung
dengan sembrono, sikap seenaknya, dan pada apa yang ia niatkan".
secara acuh tak acuh. Sehubungan dengan
Inilah yang membedakan antara sistem didasarkan kepada derajat tertinggi akan
Islam dengan yang lain. Termasuk dengan memberi motivasi kuat untuk
konfusianisme, faham ini secara nyata menyamakannya. Itulah Ihsan. Ihsan
memang memberi pengaruh kuat kepada merupakan bentuk kerja yang didasarkan
pemeluknya untuk melakukan kerja keras. pada kualitas kerja terbaik. Rasulullah
Sebab secara umum ajaran yang bersabda :
ditekankan lebih mengarah kepada ‫عنننب بننن دادننن وننن ا بنننب عنننو‬
materialisme. Dimana kepemilikan
seseorang akan materi akan sangat ‫ عب رسول هللا‬،‫رض هللا عنه‬
menentukan tingkatan kastanya baik waktu ‫قننال" نإهللا هللا ب نننس ا علنناهللا عدننن‬
di dunia maupun ketika sesudah mati.
Itulah karenanya dalam sistem ekonomi ،‫بل وئ" فنذاا ق دن ف فسعلننوا الة دنة‬
negara yang menganut paham ‫ وليحن‬،‫وإاا ابح ف فسعلننوا الببحنة‬
kongfusianisme lebih mengarah kepada
sistem yang menjunjung tinggi materi ‫ع بف وفرته ولينر ابيح نهن روا‬
sebagai pusat perbaikan suatu bangsa. ‫ملدف‬
Islam adalah agama yang
"Sesungguhnya Allah mewajibkan Ihsan
mengajarkan tauhid pada setiap aspek
atas segala sesuatu, maka jika kamu
kehidupan umatnya. Seoarang muslim
membunuh hendaklah membunuh degnan
yang beriman wajib meyakini dengan lisan
cara yang baik, dan jika kamu
dan qalbunya syahadat Lâ ilâha illallâh,
menyembelih maka sembelihlah dengan
lafadz ini berarti menafikan tuhan-tuhan
cara yang baik, dan hendaklah
lain selain Allah. Tuhan-tuhan itu bisa
menajamkan pisau dan menyenangkan
berarti benda yang dicenderungi maupun
hewan sembelihan itu (mempecepat proses
disembah (paganisme), ideologi seperti
matinya)".
materialisme, hedonisme, atau sistem
Berihsan dengan menajamkan pisau untuk
kepercayaan yang diikuti yang lebih
menyembelih hewan qurban tidak saja
diutamakan dari pada Allah. Maka ketika
dilihat dari sudut pandang "kehewanan"
seseorang bekerja dengan didasarkan pada
tetapi juga menunjukkan kerja yang efektif
tauhid, hal itu menjadikanya merdeka
dan efisien. Dalam sistem kerja
untuk melakukan apa saja yang diyakini
masyarakat modern, efektifitas dan
selama tidak bertentangan dengan
efisiensi merupakan tuntutan utama yang
kehendak Allah Swt.
harus dimiliki semua orang jika ingin
2. Ihsan dan Itqan
berhasil.
Untuk memperkuat dan memperjelas niat,
Selain ihsan dikenal juga itqan, yaitu
umat Islam diperintahkan untuk
proses kerja dengan standar mutu terbaik.
mengucapkan nama Allah (bismillâh)
Seorang muslim dituntut untuk tidak kerja
setiap awal pekerjaannya. Secara filosofis
asal-asalan, tetapi berorientasi pada karya
ikrar kepada sesuatu berarti pengakuan
terbaik, indah dan memiliki kualitas yang
atas apa yang dimiliki olehnya. Allah
diperhitungkan semua orang. Rasulullah
dalam pandangan umat Islam adalah
bersabda :
Tuhan yang maha segala-galanya, tidak
ada yang lebih maha dari pada Dia. Hal ini
melahirkan kesadaran bahwa sesuatu yang
‫هللا‬ ‫إهللا هللا دحنس عن بف إاا عمنل عمن‬ kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
‫د ةنه‬ segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 148)
"Sesungguhnya Allah menyukai Bekerja dengan semangat beramal soleh
seseorang jika melakukan suatu kerja dalam rangka kejayaan diri, agama dan
dengan ber-itqan" bangsa merupakan jargon yang tak akan
pernah padam karena merupakan semangat
3. Pentingya bekerja dalam Islam utama yang bisa menjadikan pemeluk
Kerja merupkan wujud keberadaan agama ini berada pada tingkatan tertinggi
manusia di muka bumi (mode of dalam peradaban manusia. Dan itu pernah
existence). Jika bapak filsafat modern terjadi pada masa sahabat dan daulah
Rene Descartes memformulasikan sebuah Islamiyah.
prinsip, aku berpikir maka aku ada (cogito 4. Mukmin yang Kuat lebih dicintai Allah
ergo sum), maka dalam tema ini menjadi Kebanggaan sebagai suatu bangsa secara
"aku bekerja maka aku ada". Sesorang nyata telah menjadikan bangsa tersebut
akan dikenal dan diperhitungkan sebagai bangsa pesaing. Masyarakat
berdasarkan kerja yang dilakukan. Selain Inggris pernah mengklaim dirinya sebagai
kerja sebagai usaha memenuhi kebutuhan, manusia terdepan dalam sistem evolusi
juga sebagai penunjukkan jati diri manusia ketika ditemukannya fosil
masyarakat dengan ideologi yang manusia Fieltdown, yang kemudian
diyakininya. Masyarakat di beberapa berlanjut dengan penjajahan kepada
negara maju asia seperti Jepang, Korea bangsa-bangsa diberbagai tempat di dunia.
Selatan dan Hongkong dikenal sebagai Islam tidak mengajarkan rasisme seperti
masyarakat pekerja. Satu dengan yang lain itu, tetapi menanamkan keberanian dan
saling berlomba untuk bisa menjadi yang kepercayaan diri untuk melakukan banyak
terbaik di Asia. Itulah yang disebut dengan hal sebagai seorang muslim yang mukmin
fighting Spirit (semangan bersaing) dalam kepadaNya. Allah berfirman :
rangka mencapai idealisme ideologi yang
ِ ‫نننر ُ َّمنننن جة ُ ٌر ِر َةنننن ٌ ِلدنَّننننا‬
َ ‫ُبننننن ُ ٌف َر ٌين‬
mereka anut.
Fighting Spirit sudah ada dalam sistem ِ ‫وَ َوت َ ٌن َ ن ٌننوهللاَ َعن‬
‫ننب‬ ِ ‫ننال َم ٌا ُر‬ ٌ ‫تَنننس ٌ ُم ُروهللاَ بِن‬
ajaran islam. Dianjurkan kepada ِ ِ‫ٌال ُمن َك ِر َوتُؤٌ ِمنُوهللاَ ب‬
ِ‫الل‬
pemeluknya untuk berlomba-lomba
"Kamu adalah umat yang terbaik yang
dalam kebaikan (fastabiqul khairat).
dilahirkan untuk manusia, menyuruh
Allah berfirman :
kepada yang makruf, dan mencegah dari
ٌ‫نننو ُم َو ِلِي َ ننننا فَا ٌسنننن َ ِةُوا‬
َ ‫َو ِل ُكنننن جِل ِو ٌة َ ننننةُ َُن‬ yang mungkar, dan beriman kepada
ُ ِ ‫ٌال َخ ٌين َنرا ِ َ ٌدننبَ َمننا ت َ ُكونُننواٌ َدننس ٌ ِ ِب ُكن ُف‬ Allah…." (QS. Ali-Imran : 110)
Atau sabda Rasulullah saw. :
ُ َ‫و ٌ ءج ق‬
‫ِدر‬ َ ‫َة ِمياًا ِإ َّهللا ِ َ َعدَ ُب ِل‬ ‫المؤمب الةوي رير و عس إل هللا منب‬
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya
(sendiri) yang ia menghadap kepadanya. ‫المؤمب الضايف وف بل رير‬
Maka berlomba-lombalah kamu (dalam "Orang mukmin yang kuat itu lebih baik
berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin
berada pasti Allah akan mengumpulkan
yang lemah, dan dalam berbagai hal Ini merupakan salah satu contoh bahwa di
(nyata) lebih baik" Makah, bahkan sebelum terbentukanya
Juga sabdanya saw. : masyarakat Muslim di Madinah, ayat-ayat
‫ا س م دادو وال داد عد‬ al-Qur`an sudah menampilkan pandangan
Islam mengenai hubungan antara agama
"Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih
dan keimanan terhad apa adanya Allah dan
tinggi darinya"
Hari Kiamat, di satu pihak, dan perilaku
ekonomi dan sistem ekonomi, di pihak
Kebanggaan sebagai seoarang muslim ini
lain.
nyata telah menjadikan para sahabat dulu
memiliki jiwa dan semangat yang
DAFTAR RUJUKAN
membara dalam rangka menyebarkan
Islam ke berbagai pelosok bumi. Semangat
Ahmad, Kursyid, Pembangunan Ekonomi
seperti ini seharusnya ditumbuhkan
dalam Perspektif Islam,
kembali dalam rangka menjadikan umat
dalam Etika Ekonomi
Islam saat ini bangkit dari perasaan
Politik, Jakarta: Risalah
terkucilkan, lemah, malas dan takut
Gusti, , 1977.
bersaing dengan negara atau bangsa lain.
An-Nabhani, Taqyiddin, Membangun
Sistem Ekonomi Alternatif
SIMPULAN Perspektif Islam, Surabaya,
Dalam al-Qur’an terdapat beberapa Risalah Gusti : 1996.
contoh jelas mengenai ajaran para Rasul di Chapra, M. Umar, The Future of
masa lalu yang menekankan bahwa Economics: an Islamic
perilaku ekonomi merupakan salah satu Perspektive, Jakarta: SEBI,
bidang perhatian agama. Contoh 2001
pernyataan Nabi Syu’aib berikut Chapra, M. Umer, Islam dan Tantangan
merupakan pesan ekonomik. Ekonomi, Islamisasi Ekonomi
Ketika Syu'aib Berkata kepada mereka: Kontemporer, Surabaya,
"Mengapa kamu tidak bertakwa?, Risalah Gusti : 1999.
Sesungguhnya Aku adalah seorang Rasul Ghafur, Abdul, Asuransi Syari’ah di
kepercayaan (yang diutus) kepadamu. Indonesia, Regulasi dan
Maka bertakwalah kepada Allah dan Operasionalisasinya di
'taatlah kepadaku; Dan Aku sekali-kali dalam Kerangka Hukum
tidak minta upah kepadamu atas ajakan Positif di Indonesia,
itu; upahku tidak lain hanyalah dari Yogyakarta: UII Press, 2007
Tuhan semesta alam. Sempurnakanlah Hasanuzzaman, “Definition of Islamic
takaran dan janganlah kamu termasuk Economics” dalam Jurnal of
orang- orang yang merugikan; Dan Research in Islamic
timbanglah dengan timbangan yang lurus. Economics, Vol 1 No. 2,
Dan janganlah kamu merugikan manusia 1984.
pada hak-haknya dan janganlah kamu Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan
merajalela di muka bumi dengan membuat Syari’ah, Malang: UIN –
kerusaka.(QS. asy-Syuara : 177-183) Maliki Press, 2010
Madjid, Nurcholish. Islam, Doktrin dan Siddiqi, Muhammad N., Muslim Economic
Peradaban: Sebuah Telaah Thinking: A Survey of
Kritis tentang Masalah Contemporary Literature.
Keimanan, Kemanusiaan, Jeddah and The Islamic
dan Kemodernan, cet. I., Foundation, 1981.
Jakarta: Pramadina, 1992 Sri Handaru Yuliati, dkk, Manajemen
Mannan, Abdul, Teori dan Praktek Portofolio dan Analisis
Ekonomi Islam, Yogyakarta, Investasi, Yogyakarta: Andi,
Dhana Bakt Wakaf: 1997. 1996
Mariam Darus Badrul Zaman, Aneka Widodo, Hertanto, Panduan Praktis
Hukum Bisnis, Bandung: PT Operasional Baitul Maal wat
Alumni, 2005 Tamwil (BMT), Dompet
Metwally, M.M, Teori dan Model Duafa Republika, 1999
Ekonomi Islam. Jakarta : PT. Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral
Bangkit Daya Insana. 1995 dalam Perekonomian Islam,
Naqvi, Syed Nawab Haider, Etika dan Jakarta : Robbani Press, 2004
Ilmu Ekonomi: Suatu Sintesis http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_sy
Islami, Bandung : Mizan, ariah,
1985
Rahman, Azalur, Doktrin Ekonomi Islam
Jilid II, Yogyakarta, 1995

Вам также может понравиться