Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGAMATAN DI LAPANGAN
Dalam bab ini penulis akan menyajikan data hasil kegiatan pengamatan
lapangan meliputi kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang di Quarry
Kedondong yang dilakukan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit
gamping yang dilakukan oleh perusahaan termasuk ke dalam sistem tambang terbuka
dengan menggunakan metode Side Hill Quarry Type (memotong dan mengupas
perbukitan) dan menggunakan sistem jenjang. Pola reklamasi yang digunakan oleh
penambangan.
seluruhnya adalah 14,43 hektar dan luas daerah yang sedang diusahakan perizinan
IUP nya seluas 23 hektar lihat Lampiran C. Pada saat ini lahan yang sudah di
reklamasi untuk sementara waktu yaitu sekitar 0,6 hektar untuk kolam sedimentasi
(settling pond) dan seluas 14,43 hektar masih merupakan tambang yang masih aktif
produksi nya.
4.1) dapat terlihat dari kestabilan lahan yang tidak baik untuk kemantapan lereng
66
67
Tabel 4.1
Hari
Jam Kerja
Senin – Kamis Jum’at
Prakarsa Tbk. Unit Palimanan adalah 31,5 jam. Hal ini karena dalam satu pekan pada
diliburkan.
Jam kerja efektif karyawan di bagian reklamasi umumnya memiliki jam kerja
selama 6 jam 30 menit pada hari Senin s/d Kamis dan selama 5 jam 30 menit pada
hari Jum’at, yaitu dengan menambah waktu istirahat sebanyak 1 jam untuk
Jam kerja efektif Hari Senin s/d Khamis (J1) = 390 menit
= 6,3 Jam/Hari
seluas 14,43 ha. Lahan seluas 14 ha di Quarry Kedondong masih digunakan untuk
karena lahan tersebut masih digunakan sebagai fasilitas penunjang untuk mendukung
Sedangkan sisa lahan bagian samping tambang di Quarry Kedondong seluas 0,6
pengendap) dan saluran air serta tanggul penahan longsor. Kedepan nya lahan
dengan tujuan menjadikan Quarry Kedondong sebagai area hutan produksi sesuai
dengan keputusan perusahaan pada saat perencaan reklamasi tambang setelah tahun
ke 5. Pada area seluas 0,6 ha, lahan yang aktif digunakan untuk kolam pengendapan
seluas 500 m2, sebanyak 4 kolam, dengan ukuran yang berbeda tiap masing-masing
kolam pengendapan. untuk akses jalan masuk ke area penambangan seluas 9.400 m2
70
dan untuk fasilitas penunjang terdiri dari workshop dan kantor seluas 0,15 ha dari
Tabel 4.2
Prakarsa Tbk. Unit Palimanan diperlukan agar hasil reklamasi pascatambang sesuai
dengan rencana awal yang telah ditetapkan. Berikut adalah data pendukung yang
Dokumen reklamasi PT. ITP Unit Palimanan telah dibuat dalam buku
sedemikian rupa agar sesuai dengan yang diharapkan dengan mengacu pada
masuk ke dalam daftar area yang telah direklamasi adalah Quarry Kedondong
Gempol, Kabupaten Cirebon yang di ukur dan di gambar oleh Bapak Eko F. N
Lampiran D).
Quarry Kedondong yang dibuat oleh penulis dengan skala 1:200 yang
bersumber dari peta perusahaan dan data citra satelit perusahaan, pengukuran,
dan perhitungan luas area penelitian melalui Google Maps bulan Desember
GoogleSkethup, dan Google Earth Pro. Hasil pemetaan dapat di lihat pada
Lampiran F).
Spesifikasi alat berat yang digunakan pada kegiatan reklamasi dapat dilihat pada
Tabel 4.3 :
Tabel 4.3
Alat yang
No Penatagunaan Lahan Tipe Alat
digunakan
tahap kegiatan sebelum dilakukannya kegiatan revegetasi pada lahan bekas tambang
dan re-sloping), penataan lahan, kendali erosi dan sedimentasi, penaburan tanah
pucuk (top soil), pekerjaan sipil, dan kegiatan revegetasi. Berikut adalah kegiatan-
lahan didesain dengan menggunakan teras bangku yaitu suatu teras yang dibuat
mengembalikan tata guna lahan yang telah ditambang sesuai dengan tata guna
lubang bekas tambang. Hal ini dilakukan agar memperoleh kondisi lahan
dengan kemiringan lereng yang stabil. Permukaan lahan bekas tambang ditata
lebih kecil untuk menghindari terjadinya erosi saat sudah dilakukan penebaran
tanah pucuk. Permukaan lahan hasil landscaping yang akan ditaburi dengan
revegetasi sesuai dengan syarat pengaturan bentuk teras yang sesuai. Pada
74
lereng awal adalah 60º dirubah setelahnya menjadi 15º dan panjang bench dari
Sebelum Reklamasi
Sesudah Reklamasi
Gambar 4.3
disebabkan oleh air dan angin. Pengendalian erosi dan sedimentasi yang
dilakukan oleh PT. ITP Tbk. Unit Palimanan adalah dengan cara mengurangi
penanaman tanaman penutup (cover crop). Lahan bekas tambang yang telah
ditata harus dirawat agar kegiatan reklamasi dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan rencana awal. Untuk mengurangi kecepatan air limpasan adalah
dengan rencana awal. Ketersediaan jumlah tanah pucuk di PT. ITP Tbk. Unit
dan motor grader untuk menyebarkan dan meratakan permukaan tanah pucuk
tersebut adalah 0,15 meter. Pada Tabel 4.4 diperlihatkan kebutuhan tanah
Tabel 4.4
Kegiatan Pengelolaan
No Lapangan Keterangan
Tanah Pucuk
pembuatan bangunan workshop dan kantor seluas 0,15 ha, tanggul pada kolam
pengendap dan tanggul pada jalan angkut, serta kolam penampungan air hujan
bagi bibit yang ditanami dan mempermudah pengambilan air untuk kegiatan
secara alami yaitu air hujan yang bercampur dengan batu gamping di sekitar
homogen.
antara tanaman pokok dalam mendapatkan unsur hara dan air dengan
menggunakan unit alat Bulldozer dan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
78
yang digunakan.
atau instansi terkait dan dapat juga melalui persemaian yang dibuat
tahun kedepan yaitu pada tahun 2020 dengan luas lahan 14.000 m2
dengan jarak tanam 4m x 4m. Dari data tersebut maka dapat dihitung
Tabel 4.5
Persiapan Jenis Bibit Tanaman Untuk Kegiatan Revegetasi
di Quarry Kedondong
Pada persiapan penanaman bibit untuk 1.000 lubang tanam pada luas
lahan 2 hektar pertama, PT. ITP Tbk. Unit Palimanan berencana akan
di dalam area IUP dan hasil pembelian diluar lokasi tambang, sehingga
direvegetasi.
ajir, meteran, alat penggarap tanah, ajir, ember, skop, linggis, gunting,
(mulsa), dan pupuk tunggal dari sentra penjualan pupuk seperti pupuk
dengan menggunakan pola segi empat (Square Pattern) dengan jarak tanam
yaitu sekitar 4 x 4 meter. Karena bibit yang akan ditanam sebagian besar
adalah jenis pohon maka ukuran lubang tanam yang dibuat lebih besar
disesuaikan dengan jenis bibit tanaman yang akan ditanam serta sifat fisik dan
kimia tanah. Setiap titik tempat penamanan bibit diberi tanda dengan
diameter dan kedalaman lubang tanam yang digunakan rata-rata adalah 60 cm.
82
sehingga pada perhitungan jumlah volume tiap media tanam yang dimasukan
Volume Lubang Tanam (m3) = Luas Alas Lubang (m2) x Kedalaman (m)
= 0.050868 m3
Quarry Kedondong berupa campuran tanah pucuk, pupuk kompos dan sekam
dari kedalaman lubang 37-60 cm, campuran pupuk kompos, sekam padi, dan
pupuk kandang sampai 30% dari kedalaman lubang 19-36 cm lalu lapisan
tanah paling atas dengan tanah pucuk sampai 30% dari kedalaman lubang 0-18
cm (lihat Tabel 4.6). persentase ini didapatkan dari hasil perhitungan volume
Tabel 4.6
di Quarry Kedondong
Kedalaman Persentase
Jenis Media
Lubang Volume (m3) komposisi/lubang
Tanam
Tanam tanam
0-18 cm Tanah Pucuk 0,050868 m3 30 %
Campuran Pupuk
19-36 cm Kompos dan Pupuk 0,050868 m3 30 %
Kandang
37-60 cm Tanah Pucuk 0,067824 m3 40 %
Total komposisi media
0,16956 m3 100 %
tanam/lubang tanam
(Sumber : Laporan Pascatambang Quarry Kedondong di PT .ITP Unit Palimanan, 2016)
yang terbaik adalah pada saat kelembaban tanah mencapai kapasitas lapang.
saat langit berawan atau cuaca teduh. Sebaiknya kegiatan penanaman bibit di
kawasan Quarry Kedondong dilakukan pada awal bulan Desember 2018 dan
Penanaman dilakukan setelah musim hujan tiba yang berlangsung antara bulan
karena bibit yang baru ditanam membutuhkan air yang cukup dan udara
lembab.
akan dilakukan dua kali yaitu penanaman awal pada bulan Desember 2018
sebanyak 1.000 bibit tanam yang dipantau sampai bulan Maret 2019.
polybag agar tidak terlipat pada saat ditanam ke dalam lubang tanam.
c. Pelepasan bibit tanaman pokok dari dalam polybag dengan hati-hati agar
tanah pembungkus bibit, akar, dan bibit tanaman tidak pecah dan tidak
rusak.
85
ditandai dengan ajir dengan posisi tegak dan melepaskan ajir sementara
tanah pucuk (top soil) dan campuran pupuk kandang/pupuk kompos yang
ditimbun sampai pangkal batang atau leher akar bibit tanaman pokok.
lubang tanam yang telah ditanami dengan bentuk timbunan cembung agar
pokok.
ditanam danakan terus diperiksa setelah umur 1-3 bulan pertama penanaman.
penanaman yaitu awal bulan Januari 2019 sampai dengan bulan Maret 2019,
dan pada penyulaman evaluasi dilakukan pada awal bulan Januari 2020 sampai
pemulihan tutupan lahan melalui penanaman vegetasi pada area bekas tambang
perusahaan adalah :
ditanami kembali.
ditanami kembali.
Tanaman berumur muda yang tumbuh pada kondisi tanah kurang subur
pada umumnya rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Jenis hama dan
tanaman, musim, serta sumber penyebab hama dan penyakit. Oleh karena itu,
bersaing dalam pengambilan unsur hara, air dan sinar matahari, serta dapat
menjadi sumber munculnya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman
pokok.
gulma dilakukan dengan intensitas yang ringan, yakni hanya di sekitar tanaman
herbisida yang disesuaikan dengan jenis gulma yang ada seperti Round Up,
yang digunakan adalah 6–8 l/ha atau disesuaikan dengan anjuran pemakaian
Hal ini menjadi salah satu kendala pada kegiatan revegetasi karena hasil
tanam menjadi tidak sesuai dengan rencana awal yang diharapkan. Pada jenis
Quarry Kedondong secara garis besar peraturan yang diberikan sama dengan
untuk batas area yang direklamasi sehingga para penebang liar dapat
yang dilakukan dengan cara gerakan dari satu tempat ke tempat lain oleh
dua atau lebih di wilayah reklamasi. Patroli dilaksanakan secara teratur dan
masih berumur muda dan apabila tajuk pohon sudah tidak dapat dicapai
kembali.
lokasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Palimanan tidak selalu bejalan
91
dengan lancar. Kendala yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan
bekas tambang nanti nya di Quarry Kedondong adalah hasil tanaman pokok yang
memiliki kualitas kurang baik, serangan hama dan penyakit, aktivitas pengembalaan
liar yang melibatkan hewan perusak tanaman pokok seperti kerbau, sapi, dan
kambing, penebangan liar, musim kemarau, cuaca yang buruk, dan gulma atau
Quarry Kedondong sangat banyak. Pemilihan jenis bibit tanam yang sebagian besar
tanaman hias dapat menjadi nilai tambah. Sehingga hasil panen yang akan didapat
laporan keuangan kegiatan reklamasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit
92
Palimanan. Biaya langsung sebesar Rp. 271.055.192,00,- dan biaya tidak langsung
sebesar Rp. 41.992.905,- sehingga total biaya reklamasi di Quarry Kedondong pada
pengeluaran biaya langsung dan biaya tidak langsung untuk upaya reklamasi dengan
Quarry Kedondong dapat di lihat pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10. Perhitungan biaya
Tabel 4.9
Urea = Rp.3.900,
3. Pemupukan (Rp) KCL = Rp.3900, 300 hari Rp.159.350
TSP = Rp.3.650,
Rp.30.000 s/d
4. Pengadaan Bibit (Rp) 1.318 bibit Rp.37.120.000
Rp.50.000/bibit
5. Penanaman (Rp) - - -
6. Pemeliharaan harian (5
50.000/hari 300 hari Rp.75.000.000
orang) (Rp)
93
D.Biaya Pekerjaan
Sipil Peruntukan - - -
Revegetasi (Rp)
Total Biaya Langsung Rp. 184.853.190,00,-
(Sumber : Rencana Reklamasi Quarry Kedondong di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Unit Palimanan, 2016)
Tabel 4.10
Persentase
Deskripsi Biaya Tidak Langsung (Rp) dari Biaya
Total Biaya
Langsung
pengecekan kualitas air pada kolam buatan tersebut. litologi dari dasar pembentukan
kolam yang ada di Quarry Kedondong umumnya adalah batu gamping dan batu
batugamping dan mengurangi kualitas air untuk kebutuhan perairan lahan revegetasi.
94
Untuk memperoleh informasi tentang kualitas air kolam dan jumlah kerusakan
pada kolam penampungan air hujan. Parameter utama yang dilakukan dalam kegiatan
pemantauan kualitas air kolam adalah : nilai keasaman (pH), kadar TSS pada kolam
yang menjadi badan penerimaan air, dan jumlah sedimen yang harus dikeruk pada
kolam pengendapan. Berikut metode pemantauan kualitas air yang digunakan oleh
Tahun 2016 dapat di Lihat pada Lampiran D yang bersumber dari laporan tahunan
4.11 Pelaporan
Palimanan tertera pada laporan dokumen reklamasi, laporan dokumen ANDAL, RPL
dan RKL, status perizinan dari pemerintah terkait pelaksanaan reklamasi khususnya
pemantauan yang diawasi oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Barat, Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dan pelaporan
Palimanan ditunjukan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
95
Barat, Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, dan Bupati Kabupaten
Cirebon.
Standar keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang pada kawasan hutan dari
penilaian keberhasilan reklamasi hutan dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali atau
setahun sebelum berakhirnya masa berlaku izin pinjam pakai kawasan hutan.
reklamasi dilakukan dengan cara pemberian skor dan pembobotan pada setiap
tanaman.
96
a) Pemeliharaan Tanaman
Persentase jadi tanaman ≥ 90% dari total jumlah batang yang ditanam pada
kegiatan reklamasi.
penggunaan pupuk.
Jumlah batang tanaman yang terganggu oleh gulma atau terserang hama
b) Kondisi tanaman
Jumlah batang tanaman yang tumbuh secara sehat ≥ 90% dari total
ditanam.