Вы находитесь на странице: 1из 10

Pancasila sebagai ideologi nasional (perbandingan

ideologi pancasila dengan liberalisme, komunisme,


sekularisme, dan ideologi keagamaan)

A. Pendahuluan

Franz Magnis-Suseno (1992) menerangkan bahwa pada prinsipnya terdapat


tiga arti utama dari kata ideologi, yaitu (1) ideologi sebagai kesadaran palsu; (2) ideologi
dalam arti netral; dan (3) ideologi dalam arti keyakinan yang tidak ilmiah. Ideologi
dalam arti yang pertama, yaitu sebagai kesadaran palsu biasanya dipergunakan oleh
kalangan filosof dan ilmuwan sosial. Ideologi adalah teori-teori yang tidak berorientasi
pada kebenaran, melainkan pada kepentingan pihak yang mempropagandakannya.
Ideologi juga dilihat sebagai sarana kelas atau kelompok sosial tertentu yang berkuasa
untuk melegitimasikan kekuasaannya. Arti kedua adalah ideologi dalam arti netral.
Dalam hal ini ideologi adalah keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai, dan sikap dasar
suatu kelompok sosial atau kebudayaan tertentu. Arti kedua ini terutama ditemukan
dalam negara-negara yang menganggap penting adanya suatu “ideologi negara”.
Disebut dalam arti netral karena baik buruknya tergantung kepada isi ideologi tersebut.
Arti ketiga, ideologi sebagai keyakinan yang tidak ilmiah, biasanya digunakan dalam
filsafat dan ilmu-ilmu sosial yang positivistik. Segala pemikiran yang tidak dapat
dibuktikan secara logis-matematis atau empiris adalah suatu ideologi. Segala masalah
etis dan moral, asumsi-asumsi normatif, dan pemikiran-pemikiran metafisis termasuk
dalam wilayah ideologi.
Dari tiga arti kata ideologi tersebut, ideologi dalam arti netral wujudnya
ditemukan dalam ideologi negara atau ideologi bangsa. Di sini, Ideologi merupakan
seperangkat prinsip pengarahan yang dijadikan dasar serta memberikan arah dan
tujuan untuk dicapai di dalam melangsungkan dan mengembangkan hidup dan
kehidupan suatu bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan pembahasan Pancasila
sebagai ideologi negara Republik Indonesia.
B. Tipe-Tipe Ideologi

Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe tersebut
adalah ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang
menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan
sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai
sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak
boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain.
Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi
berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan
dunia atau nilai-nilai lain.

Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah :

1. tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga
menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak
mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya
sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve.

2. tidak bersumber dari masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang harus
dipropagandakan kepada masyarakat. Sebaliknya, baik-buruknya pandangan yang
muncul dan berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi
tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan
dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan
dengan cara yang totaliter.

Contoh paling baik dari ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme. Ideologi


yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx yang dilanjutkan oleh Vladimir Ilianov
Lenin ini berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan prinsip dasar dan
dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar,
sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik
selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang
berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat
ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan
sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai
melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya dapat ada dan
mengada dalam sistem yang demokratis.

C. Ideologi-ideologi Besar

Istilah ideologi negara mulai banyak digunakan bersamaan dengan


perkembangan pemikiran Karl Marx yang dijadikan sebagai ideologi beberapa negara
pada abad ke-18. Namun sesungguhnya konsepsi ideologi sebagai cara pandang atau
sistem berpikir suatu bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar tertentu telah ada
sebelum kelahiran Marx sendiri. Bahkan awal dan inti dari ajaran Marx adalah kritik
dan gugatan terhadap sistem dan struktur sosial yang eksploitatif berdasarkan ideologi
kapitalis.

Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin kemudian
disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme.

. .Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki berbagai perbedaan dengan sistem ideologi
liberal dan komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik hak individu maupun masyarakat baik
dibidang ekonomi maupun dibidang politik. Dengan demikian ideologi kita mengakui secara selaras baik
kolektif maupun individualisme. Demokrasi yang dikembangkan bukan semata politik seperti ideologi
komunis tapi juga ekonomi dalam sistem liberal dasar perekonomian bukan usaha bersama dan
kekeluargaan namun kebebasan individu untuk berusaha sedangkan dalam sistem komunis negara yang
mendominasi bukan warga negara.

IDEOLOGI LIBERALISME (AS, Inggris)


Paham yang mengakui adanya kebebasan individu secara mutlak.
Secara mutlak : bebas , asalkan tidak bertentangan.
Ex : terserah kita mau menganut agama atau tidak. Itu kebebasan kita. Tapi kamu tidak boleh
mengganggu org lain yg menganut agama. Jd ada peraturan2 nya.
Kalau di pancasila : jika kita tdk menganut agama, maka kita akan dianggap komunis. Sulit
menikah, bekerja, dsb. Karena Indonesia punya pancasila. Pancasila lah yg membedakan kita
dgn ngra lain.
Memilih presiden : suara terbanyak itulah yang dipilih. Di pancasila :dipilih yg terbaik u/
semuanya.

(+) orang2 mau bekerja keras untuk memenuhi keinginannya . Cth : seseorang mau beli pesawat.
Dia akan bekerja keras (makan sedikit , byk menabung untuk beli pesawat itu).
(-) ada nya persaingan antar individu yang menyebabkan invidualisme. Jenjang antara si kaya
dan miskin itu jauh sekali.

Kebebasan manusia merupakan milik yang sangat tinggi , dengan membawa unsur2 :
Rasionalisme : kebebasan yg masuk akal. Ex : kalau bgn hotel, jgn bgn hotel ditgh jalan. Krn
bisa ganggu org lain
Materialism : termasuk system kapitalisme :berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan
keuntungan yang byk
Empirisme : pengetahuan didpt dr pengalaman.
Individualime : org2 lbh mementingkan dr sendiri, keinginan nya harus terpenuhi. Kepentingan
org lain dibelakang kan. Cth : ani mau beli rumah nih, trus ada tmn yg mau pinjem uang krn lagi
susah . tapi ani tdk mau meminjamkanny. Krn dia sdng menabung u/ bias beli rmh.

Liberalism itu adalah hak asasi. Kebebasan untuk bljr, berpendapat, memilih, menentukan
agama/tdk. Berbeda di pancasila : ada pancasila Ketuhanan. Maka kita perlu puny agama, kalau
tidak, kita dianggap komunis.

Prof.Dr. JJ Roseno : Man is born free and everywhere is chained. Dibelenggu oleh peraturan2.
Jadi kebebasan kita itu tdk menggangu kebebasan org lain.

3. Komunisme

Pada awalnya, sosialisme dan komunisme mempunyai arti yang sama, tetapi
akhirnya komunisme lebih dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal. Kaum
komunis modern menganggap dirinya sebagai ahli waris teori Marxis sebagaimana
yang tertera dalam Manifesto Komunis oleh Marx dan Engels. Marxisme
menganggap pengawasan alat produksi tidak saja sebagai kunci kekuasaan ekonomi,
tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam Negara. Istilah komunisme sering
dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan
partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin
sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme". Dalam komunisme perubahan
sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan
sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika
bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-
tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro.
Ideologi Marxisme-Leninisme meliputi ajaran dan paham tentang (a) hakikat
realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme; (b) ajaran makna
sejarah sebagai materialisme historis; (c) norma-norma rigid bagaimana masyarakat
harus ditata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup; dan (d) legitimasi
monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar.

Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai


alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi. Prinsip semua
adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme
juga disebut anti liberalisme.
Ciri-ciri inti masyarakat komunisme adalah penghapusan hak milik pribadi atas
alat-alat produksi, penghapusan adanya kelas-kelas sosial, menghilangnya negara,
penghapusan pembagian kerja. Kelas-kelas tidak perlu dihapus secara khusus sesudah
kelas kapitalis ditiadakan; karena kapitalisme sendiri sudah menghapus semua kelas,
sehingga tinggal kelas proletariat. Itulah sebabnya, revolusi sosialis tidak akan
menghasilkan masyarakat dengan kelas atas dan kelas bawah lagi.

Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan


prinsip agama adalah racun yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional
dan nyata.

KAFITALISME SOSIALISME KOMUNISME

 penggunaan kalkulasi  ekonomi kolektivisme  kepemilikan modal atas


rasional untuk mendapat ketika tidak terdapat hak individu sangat dibatasi
keuntungan. milik perseorangan
 penghapusan hak milik
 penyesuaian semua alat  meleburnya kelas kaya dan pribadi atas alat-alat
produksi material antara miskin, majikan dan produksi, semua adalah
lain tanah, perkakas, buruh: milik rakyat dan dikuasai
mesin-mesin sebagai hak oleh negara untuk
 kontrol kolektiv atas
pribadi, kebebasan pasar kemakmuran rakyat
sekurang kurangnya alat-
(kebalikan dari berbagai secara merata.
alat produksi.
pembatasan yang sangat
 penghapusan adanya kelas-
feodal pada masa  perluasan dari fungsi dan
kelas sosial,
prakapitalis), teknologi aktivitas negara. Pada
menghilangnya negara,
rasional yang memacu masyarakat sosialis, suatu
penghapusan pembagian
aktivitas ekonomi, suatu komunitas yang
kerja.
sistem hukum yang terorganisir memiliki
rasional (sehingga dapat wewenang untuk  Komunisme sangat
diramalkan), buruh bebas mengelola secara mandiri membatasi demokrasi
(kebalikan dari tanah, modal, mekanisme pada rakyatnya, dan
perbudakan), dan produksi; termasuk juga karenanya komunisme
komersialisasi ekonomi. dalam hal pendistribusian juga disebut anti
barang dan hal-hal lain liberalisme.
yang dianggap perlu bagi
 komunisme sangat
tercapainya kesejahteraan
membatasi agama pada
umum. rakyatnya, dengan prinsip
 semua orang hidup dan agama adalah racun yang
dapat bekerja sama dalam membatasi rakyatnya dari
kebebasan dan solidaritas pemikiran yang rasional
dengan hak-hak, yang dan nyata.
sama.
Ada perbedaan antara sosialisme dengan komunis bahwa sosialisme lebih pada
sistem ekonomi yang mengutamakan kolektivisme dengan titik ekstrem menghapuskan
hak milik pribadi, sedangkan komunisme menunjuk pada sistem politik yang juga
mengutamakan hak-hak komunal, bukan hak-hak sipil dan politik individu. Namun
demikian keduanya berhadapan dengan ideologi liberalisme-kapitalis yang
menekankan pada individualisme baik dari sisi politik maupun ekonomi. Penulis
melihat bahwa kapitalisme dilihat dari sejarahnya mengacu kepada kepentingan
ekonomi yang memberikan kebebasan secara individu. Sedangkan liberalisme lebih
menekankan kepada kebebasan idividu dalam bidang politik.Yang mendominasi
perekonomian, bukan warga negara baik sebagai individu maupun bersama-sama
dengan warga negara lainnya. Bagi kaum kapitalis-liberalis, kebebasan individu
merupakan hak mutlak yang absolut. Ajaran mereka hanya mengagung-agungkan
material dan tak menghiraukan sama sekali aspek immaterial-religi. Kapitalisme adalah
sebuah ajaran yang didasarkan pada sebuah asumsi bahwa manusia secara individu
adalah makhluk yang tidak boleh dilanggar kemerdekaannya dan tidak perlu tunduk
pada batasan-batasan sosial. Kapitalisme memiliki konsep kecenderungan yang
membolehkan kepemilikan pribadi tanpa batas. Sedangkan komunis adalah sistem
kepercayaan yang mendasarkan pandangan hidup pada keyakinan bahwa masyarakat
merupakan dasar dan secara individu tidak bisa memisahkan eksistensi dari ruang
lingkup sosial. Dengan itu komunisme menyerahkan semua yang dimiliki individu pada
negara (sebagai representasi masyarakat). Kedua pandangan ini, manusia secara
individu akan kehilangan hak milik. Karena negara menggunakan otoritas sebagai
legitimasi kekuasaan. Baik kapitalisme maupun komunisme adalah bentuk
pengekspoitasian hak-hak pribadi melalui lembaga negara. Kapitalisme memiliki
sebuah sistem sosial yang menekankan kepentingan individu. Penumpukan kakayaan
untuk kepentingan diri sendiri dan hidup berfoya-foya dengan kekayaan pribadi.
Kapitalisme menganut sistem sentralisasi kekayaan individu baik dalam kerangka
organisasi atau negara.

Adanya pemikiran untuk membangun ideologi Pancasila dalam kehidupan


negara dan bangsa Indonesia yang lebih baik menurut pemikiran penulis mestinya
menjadi sebuah keharusan sebab di abab 21 yang ditandai dengan perdagangan bebas
dan globalisasi, Pancasila harus mampu menjawab berbagai tantangan dan ancaman
adanya pengaruh negatif ideologi liberal-kapitalis dan komunis dalam segala aspek
kehidupan. Bahkan ideologi Pancasila mestinya tampil sebagai suatu ideologi alternatif
bagi negara dan bangsa di dunia.
Penulis setuju dengan yang dikemukakan oleh Noor MS Bakry yang
mengindikasikan, Pancasila akan selalu mempunyai hal baru yang progresif dalam
menghadapi tantangan kehidupan yang makin maju dan kompleks. Dalam beberapa
pasal, khususnya menyangkut nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, Pancasila telah
tampil di garda depan. Tantangan sekarang ini, pancasila dihadapkan pada kekuatan
kapitalisme global yang telah dijadikan "ideologi" masyarakat dunia. Masyarakat
Indonesia sedikit banyak terpengaruh dengan kaum kapitalisme global ini. Dan cara
untuk mereduksi sistem kapitalisme yang sudah mengkristal dalam perilaku sosial
masyarakat modern ini adalah dengan kekuatan negara, karena negara mempunyai
power. Dalam konteks itu, bangsa kita yang dikenal sebagai bangsa beradab. Bangsa
yang pluralisme kebudayaan agama dan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar ideologi
negara seyogyanya diamalkan dengan penuh kesadaran moral oleh elit pengelola
negara. Tentu saja seluruh masyarakat Indonesia harus turut mendukung.
Dunia modern sekarang telah mengagung-agungkan sistem pemikiran yang
dibangun oleh akum kapitalis-liberalis, dengan teori dan term globalisasi.
Menghancurkan hak hidup rakyat marjinal di Selatan. Penghancuran hak hidup itu
berwujud perebutan sumber-sumber alam dan keanekaragaman hayati, hak-hak rakyat
lokal yang semestinya dihormati.
Menghadapi konsepsi tatanan pemikiran yang berkembang, sekarang saatnya
kita menghidupkan dan memperlihatkan Pancasila sebagai sosok yang sakti. Saatnya
kita menggali nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang terkandung didalamnya.
Dalam Pancasila ada kepribadian kemanusiaan yang sangat penting. Kepribadian
kemanusiaan merupakan sifat-sifat hakikat kemanusiaan abstrak umum universal yang
dapat membedakan manusia dengan makhluk lain, yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, keadilan, yang merupakan sifat hakikat manusia.
Sebagai penutup, penulis coba menyimpulkan karakteristik ideologi Pancasila
yang membedakan dengan ideologi lainnya adalah sebagai berikut:
 Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak individu maupun hak masyarakat
baik di bidang ekonomi maupun politik.
 Pancasila mengakui hak-hak milik pribadi dan hak-hak umum. Dalam Kapitalisme
membolehkan kepemilikan pribadi tanpa batas. Sedangkan komunis menyerahkan
semua yang dimiliki individu pada negara
 Pancasila mengakui secara selaras baik kolektivisme maupun individualisme.
Sedangkan kapitalisme mengakui individualisme dan komunisme hanya mengakui
kolektivime.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Sekularisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah
ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau
kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan
kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta
tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.

Sekularisme juga merujuk ke pada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan manusia,
terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan
fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan.

Tujuan dan argumen yang mendukung sekularisme beragam. Dalam Laisisme Eropa, diusulkan
bahwa sekularisme adalah gerakan menuju modernisasi dan menjauh dari nilai-nilai keagamaan
tradisional. Tipe sekularisme ini, pada tingkat sosial dan filsafat seringkali terjadi selagi masih
memelihara gereja negara yang resmi, atau dukungan kenegaraan lainnya terhadap agama.

Daftar isi
 1 Sekularisme dalam kehidupan bernegara
 2 Masyarakat Sekuler
 3 Alasan-alasan pendukungan dan penentangan sekularisme
 4 Pranala luar

Sekularisme dalam kehidupan bernegara


Lihat juga: Negara sekuler

Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan
pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan
agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan
pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama. Hal ini dikatakan menunjang demokrasi dengan
melindungi hak-hak kalangan beragama minoritas.

Sekularisme, seringkali dikaitkan dengan Era Pencerahan di Eropa, dan memainkan peranan
utama dalam perdaban barat. Prinsip utama Pemisahan gereja dan negara di Amerika Serikat,
dan Laisisme di Perancis, didasarkan dari sekularisme.

Kebanyakan agama menerima hukum-hukum utama dari masyarakat yang demokratis namun
mungkin masih akan mencoba untuk memengaruhi keputusan politik, meraih sebuah
keistimewaan khusus atau. Aliran agama yang lebih fundamentalis menentang sekularisme.
Penentangan yang paling kentara muncul dari Kristen Fundamentalis dan juga Islam
Fundamentalis. Pada saat yang sama dukungan akan sekularisme datang dari minoritas
keagamaan yang memandang sekularisme politik dalam pemerintahan sebagai hal yang penting
untuk menjaga persamaan hak.

Negara-negara yang umumnya dikenal sebagai sekuler di antaranya adalah Kanada, India,
Perancis, Turki, dan Korea Selatan, walaupun tidak ada dari negara ini yang bentuk
pemerintahannya sama satu dengan yang lainnya.

Masyarakat Sekuler
Dalam kajian keagamaan, masyarakat dunia barat pada umumnya dianggap sebagai sekuler. Hal
ini dikarenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi legal atau sosial, dan juga
karena kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan keputusan politis. Tentu saja,
pandangan moral yang muncul dari tradisi keagamaan tetap penting di dalam sebagian dari
negara-negara ini.
Sekularisme juga dapat berarti ideologi sosial. Di sini kepercayaan keagamaan atau supranatural
tidak dianggap sebagai kunci penting dalam memahami dunia, dan oleh karena itu dipisahkan
dari masalah-masalah pemerintahan dan pengambilan keputusan.

Sekularisme tidak dengan sendirinya adalah Ateisme, banyak para Sekularis adalah seorang yang
religius dan para Ateis yang menerima pengaruh dari agama dalam pemerintahan atau
masyarakat. Sekularime adalah komponen penting dalam ideologi Humanisme Sekuler.

Beberapa masyarakat menjadi semakin sekuler secara alamiah sebagai akibat dari proses sosial
alih-alih karena pengaruh gerakan sekuler, hal seperti ini dikenal sebagai Sekularisasi

Perbedaan Ideologi pancasila dengan ideologi lainnya

1.Ideologi Komunis -Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Komunisme sebagai anti
kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai Prinsip semua adalah milik
rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.yang paling utama pula
Komunis sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunis juga disebut anti
liberalisme.Parahnya Komunis sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama
dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang
rasional dan nyata. Ideologi Komunis bersifat absolutisasi dan determinisme, karena memberi perhatian
yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi
tempat dalam Negara Komunis. Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.
2.Ideologi Liberal Ajaran liberal bertitik tolak dari paham individualisme (perorangan) yang mendasarkan
hak dan kebebasan individu, yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat di ganggu
siapapuun. Paham liberalisme tidak sesuai dengan pancasila yang memandang manusia sebagai
makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat wajib
menyelaraskan kepentingan pribadinya dengan kewajibannnya terhadap masyarakat. Pancasila adalah
paham integralistik atau kekeluargaan sehingga menolak individualisme.
3.Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki berbagai perbedaan dengan sistem ideologi
liberal dan komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik hak individu maupun masyarakat baik
dibidang ekonomi maupun dibidang politik. Dengan demikian ideologi kita mengakui secara selaras baik
kolektif maupun individualisme. Demokrasi yang dikembangkan bukan semata politik seperti ideologi
komunis tapi juga ekonomi dalam sistem liberal dasar perekonomian bukan usaha bersama dan
kekeluargaan namun kebebasan individu untuk berusaha sedangkan dalam sistem komunis negara yang
mendominasi bukan warga negara.
(sumber: http://www.google.com perbedaan pancasila dengan Ideologi lainnya)
Kesimpulan :Berdasarkan latar belakang, pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara dan dasar negara, mempumyai kedudukan penting
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan dasar bagi semua
peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. Selain itu, Pancasila menjadi dasar bagi
perilaku aparatur negara dan pemerintah Indonesia. Sebagai sarana persatuan bangsa Indonesia,
Pancasila berfungsi sebagai pengikat seluruh bangsa dalam bidang ideologi politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan 230 juta penduduk Indonesia. Fungsi Pancasila yang demikian,
menyebabkan bangsa Indonesia memerlukan keberadaan ideologi ini demi kelangsungan hidup bangsa
dan negara kesatuan republik Indonesia.
Ideologi asing seperti Liberalis, Komunis, Sosialis tidak cocok diterapkan di Indonesia karena
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Sumber : http://queenachun.blogspot.com/2012/06/perbedaan-ideologi-pancasila-dengan.html

Вам также может понравиться