Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Pendahuluan
Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe tersebut
adalah ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang
menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan
sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai
sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak
boleh dipermasalahkan berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain.
Isinya dogmatis dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi
berdasarkan pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan
dunia atau nilai-nilai lain.
1. tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga
menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak
mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya
sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve.
2. tidak bersumber dari masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang harus
dipropagandakan kepada masyarakat. Sebaliknya, baik-buruknya pandangan yang
muncul dan berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi
tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan berlaku dan
dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat otoriter dan dijalankan
dengan cara yang totaliter.
Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar,
sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik
selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang
berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat
ditentukan secara apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan
sendirinya ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai
melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya dapat ada dan
mengada dalam sistem yang demokratis.
C. Ideologi-ideologi Besar
Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin kemudian
disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme.
. .Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki berbagai perbedaan dengan sistem ideologi
liberal dan komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik hak individu maupun masyarakat baik
dibidang ekonomi maupun dibidang politik. Dengan demikian ideologi kita mengakui secara selaras baik
kolektif maupun individualisme. Demokrasi yang dikembangkan bukan semata politik seperti ideologi
komunis tapi juga ekonomi dalam sistem liberal dasar perekonomian bukan usaha bersama dan
kekeluargaan namun kebebasan individu untuk berusaha sedangkan dalam sistem komunis negara yang
mendominasi bukan warga negara.
(+) orang2 mau bekerja keras untuk memenuhi keinginannya . Cth : seseorang mau beli pesawat.
Dia akan bekerja keras (makan sedikit , byk menabung untuk beli pesawat itu).
(-) ada nya persaingan antar individu yang menyebabkan invidualisme. Jenjang antara si kaya
dan miskin itu jauh sekali.
Kebebasan manusia merupakan milik yang sangat tinggi , dengan membawa unsur2 :
Rasionalisme : kebebasan yg masuk akal. Ex : kalau bgn hotel, jgn bgn hotel ditgh jalan. Krn
bisa ganggu org lain
Materialism : termasuk system kapitalisme :berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan
keuntungan yang byk
Empirisme : pengetahuan didpt dr pengalaman.
Individualime : org2 lbh mementingkan dr sendiri, keinginan nya harus terpenuhi. Kepentingan
org lain dibelakang kan. Cth : ani mau beli rumah nih, trus ada tmn yg mau pinjem uang krn lagi
susah . tapi ani tdk mau meminjamkanny. Krn dia sdng menabung u/ bias beli rmh.
Liberalism itu adalah hak asasi. Kebebasan untuk bljr, berpendapat, memilih, menentukan
agama/tdk. Berbeda di pancasila : ada pancasila Ketuhanan. Maka kita perlu puny agama, kalau
tidak, kita dianggap komunis.
Prof.Dr. JJ Roseno : Man is born free and everywhere is chained. Dibelenggu oleh peraturan2.
Jadi kebebasan kita itu tdk menggangu kebebasan org lain.
3. Komunisme
Pada awalnya, sosialisme dan komunisme mempunyai arti yang sama, tetapi
akhirnya komunisme lebih dipakai untuk aliran sosialis yang lebih radikal. Kaum
komunis modern menganggap dirinya sebagai ahli waris teori Marxis sebagaimana
yang tertera dalam Manifesto Komunis oleh Marx dan Engels. Marxisme
menganggap pengawasan alat produksi tidak saja sebagai kunci kekuasaan ekonomi,
tetapi juga kunci kekuasaan politik dalam Negara. Istilah komunisme sering
dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan
partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin
sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme". Dalam komunisme perubahan
sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya, perubahan
sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika
bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-
tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro.
Ideologi Marxisme-Leninisme meliputi ajaran dan paham tentang (a) hakikat
realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme; (b) ajaran makna
sejarah sebagai materialisme historis; (c) norma-norma rigid bagaimana masyarakat
harus ditata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup; dan (d) legitimasi
monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar.
Sekularisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah
ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau
kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan
kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta
tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.
Sekularisme juga merujuk ke pada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan manusia,
terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan
fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan.
Tujuan dan argumen yang mendukung sekularisme beragam. Dalam Laisisme Eropa, diusulkan
bahwa sekularisme adalah gerakan menuju modernisasi dan menjauh dari nilai-nilai keagamaan
tradisional. Tipe sekularisme ini, pada tingkat sosial dan filsafat seringkali terjadi selagi masih
memelihara gereja negara yang resmi, atau dukungan kenegaraan lainnya terhadap agama.
Daftar isi
1 Sekularisme dalam kehidupan bernegara
2 Masyarakat Sekuler
3 Alasan-alasan pendukungan dan penentangan sekularisme
4 Pranala luar
Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan
pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan
agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan
pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama. Hal ini dikatakan menunjang demokrasi dengan
melindungi hak-hak kalangan beragama minoritas.
Sekularisme, seringkali dikaitkan dengan Era Pencerahan di Eropa, dan memainkan peranan
utama dalam perdaban barat. Prinsip utama Pemisahan gereja dan negara di Amerika Serikat,
dan Laisisme di Perancis, didasarkan dari sekularisme.
Kebanyakan agama menerima hukum-hukum utama dari masyarakat yang demokratis namun
mungkin masih akan mencoba untuk memengaruhi keputusan politik, meraih sebuah
keistimewaan khusus atau. Aliran agama yang lebih fundamentalis menentang sekularisme.
Penentangan yang paling kentara muncul dari Kristen Fundamentalis dan juga Islam
Fundamentalis. Pada saat yang sama dukungan akan sekularisme datang dari minoritas
keagamaan yang memandang sekularisme politik dalam pemerintahan sebagai hal yang penting
untuk menjaga persamaan hak.
Negara-negara yang umumnya dikenal sebagai sekuler di antaranya adalah Kanada, India,
Perancis, Turki, dan Korea Selatan, walaupun tidak ada dari negara ini yang bentuk
pemerintahannya sama satu dengan yang lainnya.
Masyarakat Sekuler
Dalam kajian keagamaan, masyarakat dunia barat pada umumnya dianggap sebagai sekuler. Hal
ini dikarenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi legal atau sosial, dan juga
karena kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan keputusan politis. Tentu saja,
pandangan moral yang muncul dari tradisi keagamaan tetap penting di dalam sebagian dari
negara-negara ini.
Sekularisme juga dapat berarti ideologi sosial. Di sini kepercayaan keagamaan atau supranatural
tidak dianggap sebagai kunci penting dalam memahami dunia, dan oleh karena itu dipisahkan
dari masalah-masalah pemerintahan dan pengambilan keputusan.
Sekularisme tidak dengan sendirinya adalah Ateisme, banyak para Sekularis adalah seorang yang
religius dan para Ateis yang menerima pengaruh dari agama dalam pemerintahan atau
masyarakat. Sekularime adalah komponen penting dalam ideologi Humanisme Sekuler.
Beberapa masyarakat menjadi semakin sekuler secara alamiah sebagai akibat dari proses sosial
alih-alih karena pengaruh gerakan sekuler, hal seperti ini dikenal sebagai Sekularisasi
1.Ideologi Komunis -Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia. Komunisme sebagai anti
kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai Prinsip semua adalah milik
rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.yang paling utama pula
Komunis sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunis juga disebut anti
liberalisme.Parahnya Komunis sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama
dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang
rasional dan nyata. Ideologi Komunis bersifat absolutisasi dan determinisme, karena memberi perhatian
yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi
tempat dalam Negara Komunis. Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.
2.Ideologi Liberal Ajaran liberal bertitik tolak dari paham individualisme (perorangan) yang mendasarkan
hak dan kebebasan individu, yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat di ganggu
siapapuun. Paham liberalisme tidak sesuai dengan pancasila yang memandang manusia sebagai
makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat wajib
menyelaraskan kepentingan pribadinya dengan kewajibannnya terhadap masyarakat. Pancasila adalah
paham integralistik atau kekeluargaan sehingga menolak individualisme.
3.Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki berbagai perbedaan dengan sistem ideologi
liberal dan komunis. Pancasila mengakui dan melindungi baik hak individu maupun masyarakat baik
dibidang ekonomi maupun dibidang politik. Dengan demikian ideologi kita mengakui secara selaras baik
kolektif maupun individualisme. Demokrasi yang dikembangkan bukan semata politik seperti ideologi
komunis tapi juga ekonomi dalam sistem liberal dasar perekonomian bukan usaha bersama dan
kekeluargaan namun kebebasan individu untuk berusaha sedangkan dalam sistem komunis negara yang
mendominasi bukan warga negara.
(sumber: http://www.google.com perbedaan pancasila dengan Ideologi lainnya)
Kesimpulan :Berdasarkan latar belakang, pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ideologi Pancasila yang merupakan ideologi negara dan dasar negara, mempumyai kedudukan penting
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan dasar bagi semua
peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. Selain itu, Pancasila menjadi dasar bagi
perilaku aparatur negara dan pemerintah Indonesia. Sebagai sarana persatuan bangsa Indonesia,
Pancasila berfungsi sebagai pengikat seluruh bangsa dalam bidang ideologi politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan dan keamanan 230 juta penduduk Indonesia. Fungsi Pancasila yang demikian,
menyebabkan bangsa Indonesia memerlukan keberadaan ideologi ini demi kelangsungan hidup bangsa
dan negara kesatuan republik Indonesia.
Ideologi asing seperti Liberalis, Komunis, Sosialis tidak cocok diterapkan di Indonesia karena
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Sumber : http://queenachun.blogspot.com/2012/06/perbedaan-ideologi-pancasila-dengan.html