Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Indonesia masih memerangi musuh terbesarnya, yaitu sampah. Sampah adalah sisa
kegiatan seharihari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Menurut
Data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2017, produksi sampah perhari
cukup tinggi terjadi di Pulau Jawa, antara lain Jakarta, Surabaya dan Semarang,
sedangkan di luar Pulau Jawa terjadi, antara lain, di Medan, Denpasar, Makasar dan
Manokwari. Salah satu jenis sampah yang kerap menjadi masalah dan masih sulit
untuk kita tangani adalah sampah plastik. Menurut Dirjen Pengelolan Sampah,
Limbah, dan B3 KLHK, Tuti Hendrawati Mintarsih, jumlah sampah plastik Indonesia
di 2019 diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton.
Peningkatan sampah ini dapat disebabkan oleh salah satunya, yaitu jumlah
penduduk yang semakin banyak, khususnya di daerah perkotaan. Pada tahun 2030
diproyeksikan lebih dari 60 persen penduduk Indonesia yang tinggal di daerah
perkotaan. Meningkatnya jumlah penduduk di setiap daerah menyebabkan jumlah
sampah, khususnya sampah plastik yang dihasilkan rumah tangga pun semakin
meningkat terutama di kota-kota besar yang padat penduduknya, seperti Jakarta,
Bandung, Surabaya dan lainnya.
Bagi yang peduli pada bumi pasti berpikir, bagaimana mengakhiri masalah sampah
plastik tersebut? Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghentikan, yaitu
setidaknya kita mengurangi, contohnya mengurangi menggunakan kemasan,
kantong plastik dan sebagainya. Sebenarnya banyak upaya yang bisa kita lakukan
untuk mengurangi sampah plastik tersebut. Contoh lainnya yaitu kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah seperti pembayaran kantong plastik yang digunakan
konsumen di toko-toko ritel. Kebijakan ini mulai diberlakukan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tanggal 21 Februari 2016. Semoga kita
sebagai orang yang peduli dengan bumi, dapat menerapkan dan mengubah perilaku
dalam upaya mengurangi sampah plastik.