Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MODUL 1
SAMPLE t-Test
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami Uji Hipotesis Sample t-Test
2. Mampu menyeleseikan persoalan Uji Hipotesis Sample t-Test dengan software SPSS
DESKRIPSI
Salah satu cabang ilmu statistik yang digunakan untuk membuat keputusan adalah uji
hipotesis. Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar dan
mungkin juga tidak benar tentang suatu populasi. Dengan menggunakan uji hipotesis, peneliti
dapat menguji berbagai teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang sedang
diteliti.
Salah satu metode untuk menguji hipotesis adalah sample t-Test, dimana metode
sample t-Test dibagi menjadi tiga, yaitu one sample t-Test, paired sample t-Test dan
independent sample t-Test. Uji hipotesis t-Test adalah uji hipotesis yang digunakan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel yang diambil.
LANDASAN TEORI
One Sample t-Test
One sample t test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel
bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara
signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji hipotesis ini, diambil
satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel
tersebut. Prosedur yang umum dan harus diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini
adalah sebagai berikut :
3. Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
4. Tentukan daerah kritisnya.
5. Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampelnya, kemudian ubah ke dalam
variable normal standar (Z) atau t (tergantung banyaknya sampel).
6. Nyatakan menolak atau menerima H0.
Langkah pertama dalam uji hipotesis ini adalah menentukan hipotesis nol dan
hipotesis alternatifnya. H0 atau hipotesis nol merupakan pernyataan tentang nilai suatu
populasi yang diasumsikan akan benar jika kita melakukan uji suatu hipotesis, sedangkan
Hipotesis alternatif atau H1 adalah pernyataan tentang nilai parameter suatu populasi yang
harus benar jika hipotesis nol Ho ternyata salah (Sugiharto,2009). Ho awalnya dianggap
sebagai suatu kondisi yang benar. Selanjutnya sampel diambil dari populasi dan seterusnya
diuji untuk menentukan apakah cukup kuat untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Uji
Hipotesis dilakukan untuk menerima atau menolak salah satu dari hipotesis nol atau hipotesis
alternatif dan tidaklah mungkin untuk menerima atau menolak kedua hipotesis tersebut. Cara
menguji apakah suatu hipotesis itu ditolak atau diterima adalah dengan membandingkan nilai
t tabel dan t hitung. Nilai t hitung didapat dari tabel t yang nilainya disesuaikan dengan nilai
dari derajat kepercayaan (α) dan degree of freedom (dF). Sedangkan nilai dari t hitung dapat
diperoleh dari rumus
(x - )
t hitung =
N
Ada dua jenis kasus yang ada pada uji hipotesis parameter tunggal yaitu uji hipotesis
satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda kurang dari dan uji hipotesis satu arah dengan
hipotesis alternatif bertanda lebih dari.
1. Uji hipotesis satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda kurang dari.
H0 =0 = 00
H1 = 0 < 00
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Di dalam uji ini hipotesis nol mempunyai tanda “sama dengan” dan hipotesis
alternatif mempunyai tanda “kurang dari”.Uji hipotesis ini mempunyai arah yang
jelas, yaitu ke kiri.
Uji hipotesis ini digunakan apabila kita ingin berkonsentrasi untuk menguji apakah
suatu data statistik sama atau kurang dari ukuran tertentu.
Contoh :
PT Kuda memproduksi minuman berenergi, lembaga konsumen ingin melakukan
pengujian apakah perusahaan tersebut telah merugikan konsumen atau tidak. Apabila
kandungan isi tiap kaleng kurang dari 250 ml, maka perusahaan tersebut sebenarnya
telah merugikan konsumen. Tetapi sebaliknya apabila isi setiap kaleng adalah 250 ml,
maka perusahaan tersebut telah memenuhi apa yang telah dijanjikan kepada
konsumen.
2. Uji hipotesis satu arah dengan hipotesis alternatif bertanda lebih dari.
H0 =0 = 00
H1 = 0 > 00
Di dalam uji ini hipotesis nol mempunyai tanda “sama dengan” dan hipotesis
alternative mempunyai tanda “lebih dari”. Uji hipotesis ini mempunyai arah yang
jelas, yaitu ke kanan.
Uji hipotesis ini digunakan apabila kita ingin berkonsentrasi untuk menguji apakah
kita ingin mengetahui suatu ukuran statistik sama atau lebih dari ukuran tertentu.
Contoh :
Misalnya manajemen PT Teri ingin melakukan penyelidikan kandungan isi setiap
kaleng sarden yang mereka produksi sama atau lebih dari 100 gram. Perusahaan ini
tidak ingin mengalami kerugian disebabkan oleh karena kelebihan isi setiap
kaleng.Kelebihan 1 gram tiap kaleng dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
sebesar Rp 10 juta setiap bulan.Uji Hipotesis yang sesuai dengan kasus ini adalah uji
hipotesis satu sisi kanan.
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
t hitung =
12 22
+
n1 n2
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
t hitung =
12 22
+
n1 n2
2. Pindahkan semua variabel ke kotak Test Variabel List dengan meng-klik tanda panah
ke kanan.
3. Klik Options dan akan muncul kotak dialoog seperti dibawah ini, centang descriptive
lalu klik Continue.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Keputusan
a. Sex: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,023
atau probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti populasi tidak
berdistribusi normal.
b. Nilai Harian 1: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed))
adalah 0,904 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti
populasi berdistribusi normal.
c. Nilai Rapot: Terlihat bahwa pada kolom signifikan (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah
0,977 atau probabilitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti populasi
berdistribusi normal.
PENYELESAIAN
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : μ = 100
H1 : μ ≠ 100
α = 0,05
̅ = 100,45
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
σ = 2,539
ttabel = t/ 2;n-1 = t(0,05/2: 20-1) = t(0,025; 19) = 2,093
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk one-sample t test nilai df adalah jumlah
sampel dikurangi satu atau n-1.
(x - )
t hitung =
N
(100,45 - 100)
t hitung = 0,793
2,539
20
2,5% 2,5%
95%
-2,093 2,093
thitung : ttabel = 0,793 < 2,093 dan 0,793 > -2,093 maka H0 diterima
Pengerjaan SPSS
Sebelum mengolah data dengan menggunakan SPSS, masukan dulu data kedalam SPSS.
1. Klik Variabel View pada sebelah kiri bawah jendela SPSS.
2. Masukan data seperti dibawah gambar dibawah ini :
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
3. Setelah itu masukan data isi botol diatas pad Data View yang ada di kiri bawah,
seperti jendela dibawah ini :
5. Akan muncul jendela One Sample T-Test, pindahkan variabel botol ke test variabel
dengan memilih variabel botol kemudian klik tanda panah ke kanan di jendela
tersebut. Dan isikan test Value dengan T hitung yang dijadikan perbandingan.
6. Klik Option pada jendela One samplet-test kemudian muncul jendela berikutnya.
Isikan derajat keyakinan sebesar 95% (α = 55)
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
7. Klik Continue kemudian Ok akan muncul jendela hasil yang menampilkan text dan
tabel seperti dibawah ini :
T-Test
[DataSet0]
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Botol 20 100.45 2.544 .569
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
One-Sample Test
Test Value = 100
T df Sig. (2-tailed) Mean 95% Confidence Interval of the
Difference Difference
Lower Upper
Botol .791 19 .439 .450 -.74 1.64
8. Kesimpulan
Dari output kedua diperoleh nilai t hitung SPSS = 0,791. Sedangkan nilai - dan
adalah -2,093 dan 2,093. Jika dibandingkan, maka t hitung SPSS berada di
antara angka-angka t tabel, sehingga Ho diterima. Karena Sig. (2-tailed) > 0,05 maka
H0 diterima.
Oleh karena dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara
signifikan hasil pengujian tidak berbeda dengan apa yang diklaim oleh perusahaan
pembuat mesin pengisi botol.
Paired Sample t-Test
Kasus:
Sebuah tempat kursus ingin mengetahui apakah cara pengajaran ditempatnya efektif
untuk meningkatkan nilai siswanya atau tidak. Untuk itu, sampel yang terdiri dari 20 siswa
dikumpulkan hasil nilai ujiannya ketika tes saat pertama kali mendaftar, kemudian setelah
dilakukan kursus selama 3 bulan dilakukan tes kembali dan dikumpulkan kembali nilai
ujiannya. Berikut data perbandingan nilai siswasaat pertama kali mendaftar dan sesudah
mengikuti kursus selama 3 bulan. Diketahui α = 5%.
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 ≠ μ2
α = 0,05
̅1 = 63,3 ; ̅2 = 84,35
σ1 = 5,302 ; σ2= 4,075
ttabel = t/ 2;n-1 = t(0,05/2: 20-1) = t(0,025; 19) = 2,093
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk paired-sample t test nilai df adalah jumlah
sampel dikurangi satu atau n-1.
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
t hitung =
12 22
+
n1 n2
(63,3 - 84,35)
t hitung = 12,574
5,302 2 4,705 2
+
20 20
2,5% 2,5%
95%
-2,093 2,093
2. Mengisi data yang telah diketahui pada studi kasus pada DATA VIEW
3. Pengolahan Data dengan SPSS :
Menu AnalyzeCompare MeansPaired-samples T Test
Pengisian:
Paired Variable (s) atau Variabel yang akan diuji. Karena yang akan diuji
nilai ujian sebelum dan sesudah remediasi, maka klik nilai_ujian_sebelum
agar masuk pada variable 1, kemudian klik nilai_ujian_sesudah, agar masuk
ke variable 2.
Nb: variabel niali ujian sebelum dan sesudah harus dipilih bersamaan.
Untuk kolomOption atau pilihan yang lain
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Pengisian:
Untuk Confidence Intervalatau tingkat kepercayaan, karena tidak ada data
yang hilang dan tingkat kepercayaan 95%, maka abaikan pengisian pilihan
option apabila tidak akan merubah tingkat kepercayaan.
Untuk Missing Value atau data yang hilang. Karena dalam data ini semua
pasangan data lengkap, maka bagian ini diabaikan saja.
4. Kemudian klik OK untuk memroses data.
Output SPSS dan Analisis Data
Paired Samples Statistics
Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk nilai ujian sebelum
remediasi, mahasiswa memiliki nilai rata-rata 63,3 dari total keseluruhan 20 data. Sedangkan
nilai ujian setelah remediasi, mahasiswa memiliki nilai rata-rata 84,35 dari total keseluruhan
20 data. Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard
error mean dari masing-masing variabel.
N Correlation Sig.
Pair 1 nilai_ujian_sebelum &
20 -.116 .626
nilai_ujian_sesudah
Paired Differences
95% Confidence
Sig. (2-
Std. Std. Error Interval of the t df
Mean tailed)
Deviation Mean Difference
Lower Upper
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Paired Differences
95% Confidence
Sig. (2-
Std. Std. Error Interval of the t df
Mean tailed)
Deviation Mean Difference
Lower Upper
Pair 1 nilai_ujian_sebelum
-21.050 7.487 1.674 -24.554 -17.546 -12.574 19 .000
nilai_ujian_sesudah
Pengambilan keputusan:
a. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel:
- Jika thitung berada dalam rangettabel, maka H0 diterima
- Jika thitung berada di luar rangettabel, maka H0 ditolak
thitung dari output adalah -12,574
ttabel = t/ 2;n-1 = t(0,05/2: 20-1) = t(0,025; 19) = 2,093
Perhitungan manual:
Hipotesis
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 ≠ μ2
α = 0,05
̅1 = 77,10 ; ̅2 = 82,80
σ1 = 3,725 ; σ2= 4,733
ttabel =t(0,05/2;n-2) = t(0,05/2; 20-2) = t(0,025; 18) = 2,101
Keterangan: Ingat dalam melihat tabel t untuk independent-sample t test nilai df adalah
jumlah sampel dikurangi dua atau n-2.
( x1 - x 2 ) - ( 1 - 2 )
t hitung =
12 22
+
n1 n2
(77,10 - 82,80)
t hitung = 2,933
3,725 2 4,733 2
+
10 10
2,5% 2,5%
95%
-2,101 2,101
Pengisian:
Test Variable (s) atau Variabel yang akan diuji. Karena yang akan diuji adalah
apakah ada perbedaan antar jumlah pembelian produk yang berbeda
perlakuan, maka klik jumlah_pembelian agar masuk pada Test Variable (s)
Grouping Variable. Dalam kolom ini masukkan jenis_mobil sebagai grup
yang akan dibandingkan jumlah pembeliannya.
Untuk kolom Optionatau pilihan yang lain
Pengisian:
Untuk Confidence Intervalatau tingkat kepercayaan, karena tidak ada data
yang hilang dan tingkat kepercayaan 95%, maka abaikan pengisian pilihan
option apabila tidak akan merubah tingkat kepercayaan.
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Untuk Missing Value atau data yang hilang. Karena dalam data ini semua
pasangan data lengkap, maka bagian ini diabaikan saja.
Define Group. Isi sesuai dengan gambar dibawah ini kemudian klik Continue.
Group Statistics
jenis perlakuan
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
jumlah pembelian tanpa diskon 10 77,10 3,725 1,178
dimension
1
Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk jumlah pembelian dengan
tanpa diskon, rata-rata pembelian adalah 77,10 dari 10 data keseluruhan. Sedangkan jumlah
pembelian dengan diskon rata-rata pembelian adalah 82,80 dari 10 data keseluruhan. Selain
itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error mean dari
masing-masing jenis perlakuan.
Keterangan: Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output
independent-sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik Transpose
Rows and Columns)
Pengambilan keputusan :
a. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel:
Jika thitung berada dalam rangettabel, maka H0 diterima
Jika thitung berada di luar rangettabel, maka H0 ditolak
thitung dari output adalah -2,933
ttabel dilihat dari perhitungan : ttabel =t(0,05/2;n-2) = t(0,05/2; 20-2) = t(0,025; 18) = 2,101
Sehingga dapat diketahui nilai dari Tabel t adalah 2,101 atau -2,101
Karena thitung= -2,933 < -2,101 = ttabel , maka H0 ditolak.