Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan dalam waktu terbatas

menggunakan sumber daya tertentu dengan harapan untuk memperoleh hasil yang

terbaik pada waktu yang akan datang. Proyek konstruksi dapat dibagi dalam dua kelompok

bangunan yaitu bangunan gedung (seperti rumah, kantor, pabrik, dan lain-lain), serta

bangunan sipil (seperti jalan, jembatan, bendungan dan infrastruktur lainnya). Proyek

konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan

manusia. Salah satu infrastruktur yang sangat bermanfaat untuk membantu kegiatan

manusia dalam kelangsungan hidup adalah jalan raya.

Jalan merupakan infrastruktur yang menghubungkan satu daerah dengan daerah

yang lain yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat (Dipohusodo, 2006).

Lapis perkerasan jalan berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkan ke

lapis dibawahnya kemudian diteruskan ke tanah dasar. Berdasarkan bahan pengikatnya,

lapis perkerasan jalan dibagi menjadi dua kategori yaitu lapis perkerasan lentur dan lapis

perkerasan kaku. Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang

menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Perkerasan kaku (rigid pavement) adalah

perkerasan yang menggunakan semen (Portland cement) sebagai bahan pengikat (Oglesby,

2009). Kombinasi antara dua jenis perkerasan diatas disebut perkerasan komposit

(composite pavement) dimana sebagai lapis bawah digunakan struktur beton sedangkan

sebagai lapis permukaan digunakan aspal.

Salah satu proyek pembangunan jalan raya yang sedang dilakukan adalah pada

proyek rekonstruksi Jalan Ahmad Yani di Kota Pasuruan. Pembangunan jalan tersebut

awalnya menggunakan jenis perkerasan lunak (flaxyble pavement) kemudian dilakukan

rekonstruksi menggunakan perkerasan kaku (rigid pavement). Hal ini dilatar belakangi

1
2

karena jalan daerah tersebut memiliki kondisi lalu lintas yang cukup padat dan memiliki

distribusi beban yang besar, seperti pada jalan-jalan lintas antar provinsi, jembatan layang

(fly over), jalan tol, maupun pada persimpangan bersinyal. Jalan-jalan tersebut umumnya

menggunakan beton sebagai bahan perkerasannya, namun untuk meningkatkan

kenyamanan biasanya diatas permukaan perkerasan dilapisi asphalt. Keunggulan dari

perkerasan kaku sendiri disbanding perkerasan lentur (asphalt) adalah bagaimana distribusi

beban disalurkan ke subgrade. Oleh karena itu diperlukan sumber daya yang merupakan

faktor penentu dalam keberhasilan suatu proyek kontruksi pada jalan raya. Sumber daya

yang berpengaruh dalam proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method

(Soeharto, 2008).

Suatu keberhasilan proyek konstruksi secara keseluruhan tergantung dari

keberhasilan setiap pekerjaan yang ada dalam proyek tersebut, sedangkan salah satu faktor

yang mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan adalah produktivitas tenaga kerjanya.

Tenaga kerja merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan keberhasilan dalam

suatu implementasi proyek, yang dituntut untuk bekerja secara efisien, yaitu dapat

bekerja efektif sesuai dengan jumlah jam kerja yang ada dan dapat menghasilkan

volume pekerjaan sesuai dengan uraian pekerjaan yang ada. Sehingga diharapkan

dengan hal tersebut dapat menunjang kemajuan serta mendorong kelancaran proyek

baik untuk tiap pekerjaan maupun proyek secara keseluruhan.

Dalam upaya untuk mengatur atau memanajemen penggunaan Sumber Daya

Manusia (SDM) agar realistis, maka kontraktor harus mengetahui tingkat produktivitas

masing-masing. Hal tersebut sangat diperlukan untuk memantau dan memetakan apa yang

akan terjadi pada sebuah proyek akibat penggunaan dan pemanfaatan tenaga kerja. Kurang

diperhatikannya produktivitas tenaga kerja pada suatu proyek kontruksi dapat menghambat

pekerjaan kontruksi itu sendiri.

Produktivitas tenaga kerja yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan proyek

kontruksi. Produktivitas tenaga kerja akan sangat berpengaruh juga terhadap besarnya
3

keuntungan atau kerugian suatu proyek. Dalam pelaksanaan dilapangan hal tersebut

terkadang bisa terjadi dikarenakan tenaga kerja yang kurang efektif didalam pekerjaannya.

Contoh tindakan yang menyebabkan pekerjaan yang kurang effektif tersebut antara lain

menganggur, ngobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemuanya itu dilaksanakan pada

saat jam kerja (Dipohusodo, 2005).

Selain kegiatan-kegiatan yang kurang efektif diatas yang menyebabkan hambatan

produktivitas, masih ada faktor lain yang menjadi pengaruh dalam produktivitas tenaga

kerja. Faktor tersebut antara lain kondisi lapangan dan sarana bantu, keahlian pekerja,

faktor umur atau usia pekerja, kesesuaian upah, pengalaman dalam bekerja, kesehatan

pekerja, koordinasi dan perencanaan, jenis kontrak kerja, manajerial atau manajemen

lapangan (Dipohusodo, 2006). Variabel-variabel tersebut adalah hal yang tentu menjadi

variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Oleh karena itu dalam

usaha penganalisaan produktivitas tenaga kerja harus dipertimbangkan variabel-variabel

yang mungkin dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitasnya.

Dari latar belakang tersebut penulis akan melakukan penelitian tentang

produktivitas tenaga kerja berdasarkan tingkat efektifitas dalam bekerja (labour utilization

rate) di Proyek Rekonstruksi Jalan Ahmad Yani Kota Pasuruan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapakah tingkat produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan rigid pavement di

proyek rekonstruksi Jalan Ahmad Yani Kota Pasuruan?


2. Bagaimana pengaruh faktor variabel umur, kondisi lapangan dan sarana bantu,

keahlian pekerja, pengalaman kerja, kesesuaian upah, kesehatan pekerja, koordinasi

dan perencanaan, manajerial terhadap produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan

rigid pavement di proyek rekonstruksi Jalan Ahmad Yani Kota Pasuruan?


3. Faktor variabel apa yang paling dominan yang berpengaruh terhadap produktivitas

tenaga kerja pada pekerjaan rigid pavement di proyek rekonstruksi Jalan Ahmad

Yani Kota Pasuruan?


4

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan rigid pavement

di proyek rekonstruksi Jalan Ahmad Yani Kota Pasuruan.


2. Untuk mengetahui pengaruh variabel umur, kondisi lapangan dan sarana bantu,

komposisi kelompok kerja, pengalaman kerja, kesesuaian upah, kesehatan pekerja,

koordinasi dan perencanaan, manajerial terhadap tingkat produktivitas pekerjaan

rigid pavement di proyek rekonstruksi Jalan Ahmad Yani Kota Pasuruan.


3. Untuk mengetahui faktor variabel apa yang dominan berpengaruh terhadap

produktivitas pekerjaan rigid pavement di proyek rekonstruksi Jalan Ahmad Yani Kota

Pasuruan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

Memberikan gambaran umum dan masukan terhadap pihak-pihak yang berkecimpung

dalam bidang industri kontruksi dalam usaha meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya.

1.5 Batasan Masalah

Agar pada penelitian ini lebih terarah pada permasalahan yang ada, maka pada penelitian

ini akan ditentukan batasan-batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini akan menggunakan data dari proyek rekonstruksi jalan pada pekerjaan

rigid di jalan Ahmad Yani kota Pasuruan.

2. Pengamatan tenaga kerja pada jam 14.00 – 23.00 dengan istirahat satu jam yaitu

pada jam 17.30 – 18.30.

3. Objek pekerjaan hanya pada pekerjaan pengecoran rigid saja yang meliputi:

pekerjaan pembagi beton, pengasut beton, perata beton, vibrator, grouving, penata

bakesting dan fabrikasi pembesian.

Вам также может понравиться