Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
ibu. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio, MMR) didasarkan pada
ibu di dunia pada tahun 2005 sebanyak 536.000. Kematian ini dapat
infeksi, 13% aborsi yang tidak aman, 12% eklampsi, 8% penyulit persalinan,
dan yang terjadi setelah anak plasenta lahir pada umumnya adalah perdarahan
yang berat, dan merupakan kasus gawat darurat sehinnga jika tidak segera
plasenta; penyebab lainnya biasanya pada lesi lokal vagina/ serviks. Plasenta
previa merupakan penyulit kehamilan hampir 1 dari 200 persalinan atau 1,7
1
% sedangkan untuk solusio plasenta 1 dalam 155 sampai 1 dari 225
kelahiran hidup pada periode tahun 2003 sampai 2007. Pada tahun 2009
Angka AKI masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. Dari
Indonesia. Sedangkan AKI selama tahun 2006 sebanyak 237 per 100.000
kelahiran hidup. Dari total 4.726 kasus plasenta previa pada tahun 2005
didapati kurang lebih 40 orang ibu meninggal akibat plasenta previa itu
sendiri. Sedangkan pada tahun 2006 dari total 4.409 kasus plasenta previa di
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
terdapat teori yang berbeda mengenai batas minggu kehamilan lanjut jika
dilihat dari berat janin dan kemungkinan hidupnya janin diluar uterus. Pada
menjadi3 :
1. Spotting – noda, bercak darah yang ditemukan pada celana dalam atau
pembalut
3
3. Major Haemorrhage – perdarahan 50-1000 mL, dengan tidak adanya
tanda-tanda syok
tanda-tanda syok
2.1.2 Epidemiologi
oleh plasenta previa atau solusio plasenta dan 3 dari 65 janin meninggal. The
plasenta previa 21% dan perdarahan servikal 6.6%. Dinyatakan secara jelas
2.1.3 Penyebab
umumnya bersumber pada kelainan plasenta (70%), lesi lokal pada saluran
4
Kelainan pada Lesi lokal pada saluran Kelainan
Pusat
Trauma
Vulvovaginal Varicosities
Infeksi genital
Hematuria
penyebab yang lebih bahaya terlebih dahulu, yaitu perdarahan dari plasenta
5
seperti plasenta previa dan solusio plasenta, karena merupakan kemungkinan
2.1.4 Pencegahan
oleh ibu hamil dan tenaga kesehatan. Ibu hamil disarankan untuk menjalani
pola hidup sehat yang baik dan menjauhi merokok dan penggunaan obat-obat
teratur juga perlu dijalani agar kondisi baik dari ibu dan janin dapat
Peran tenaga kesehatan seperti bidan dan dokter juga sangat penting untuk
menilai apakah butuh penanganan segera pada ibu dan janin yang mengalami
2.1.5 Diagnosis
1. Anamnesis :
karakteristik perdarahan.
6
c. Tonus uterus. Uterus yang lunak, dan tidak nyeri menunjukkan kesan
sebagai perdarahan dari saluran kelamin dan vasa previa. Jika timbul
golongan darah dan rhesus. Jika pada wanita dengan rhesus negatif,
Siapkan 2 tabung
7
Pada tabung pertama masukkan 5 tetes darah dari perdarahan,
menit.
Tabung yang berasal dari darah ibu akan berubah warna menjadi
mengecek letak posisi plasenta pada kasus dengan curiga plasenta previa.
Selain itu USG juga dapat mengecek kondisi, berat janin sesuai dengan
usia kehamilan.
2.1.6 Tatalaksana
Tatalaksana Inisial :
8
4. Periksa kondisi janin dengan kardiotokograf dan doppler untuk
match, Apt test, golongan darah dan rhesus, serta Kleihauer Test jika
2.2.1 Definisi
Plasenta previa adalah plasenta yang ada didepan jalan lahir sebagaimana
kata “previa” berasal dari kata prae yang artinya didepan dan vias yang
seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. Imp lantasi plasenta yang
9
normal adalah plasenta yang berimplantasi pada dinding depan atau belakang
uterus di daerah fundus uteri. Plasenta previa cukup sering dijumpai dan pada
2.2.2 Klasifikasi
Menurut letak plasenta melekat, plasenta previa dapat dibagi menjadi 4 tipe,
yaitu5 :
uteri internum
bawah uterus demikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak <
2cm dari ostium uteri internum. Jarak yang >2 cm dianggap plasenta letak
normal.
10
Dari klasifikasi plasenta previa tersebut, perlu diketahui bahwa hanya
plasenta previa totalis yang sama sekali tidak dapat melahirkan pervaginam.
2.2.3 Epidemiologi
previa ditemukan sebesar 1 dari 300 persalinan dan lebih banyak ditemukan
pada kehamilan dengan paritas tinggi dan usia di atas 30 tahun. Di Parkland
lebih dari 280.000 persalinan yang terjadi antara tahun 1998 hingga 2006.
previa yang jauh lebih tinggi dibanding negara maju disebabkan oleh karena
2.2.4 Etiologi
desidua di daerah segmen bawah uterus tanpa latar belakang lain yang
vaskularisasi desidua yang tidak memadai, akibat dari proses radang atau
atrofi.7
11
Berikut beberapa faktor resiko pada plasenta previa :
resiko terjadinya plasenta previa. Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun
dengan wanita berusia kurang dari 35 tahun yang memiliki resiko 0,5%.
dari 8x lipat pada perempuan dengan angka paritas lebih dari empat kali.
sebelumnya.
dengan kehamilan janin tunggal. Plasenta yang terlalu besar seperti pada
12
pertumbuhan plasenta melebar ke segmen bawah uterus sehingga
sebesar 1,3% pada populasi yang memiliki riwayat satu kali kelahiran
Caesar, dan 3,4% pada mereka yang pernah menjalani dua kali atau
peradangan.
uterus yang keluar melalui vagina tanpa adanya rasa nyeri. Selain itu
13
Berhubung plasenta terletak pada bagian bawah uterus, maka pada
palpasi abdomen sering ditemui bagian terbawah janin yang masih tinggi
di atas simfisis. Bagian terendah janin yang tinggi disebabkan oleh tidak
dapat nya bagian janin yang dapat masuk ke pintu atas panggul karena
letak janin tidak dalam letak memanjang dikarenakan janin yang tidak
dapat berotasi leluasa karena adanya hambatan oleh plasenta yang terletak
di bagian bawah uterus. Selain itu pada plasenta previa, palpasi abdomen
tidak akan membuat ibu merasa nyeri dan tidak tegang yang membedakan
2.2.6 Diagnosis
14
terasa lunak atau tegang dan keras yang sering ditemukan pada solusio
plasenta.
3. Pemeriksaan dalam. Pada ibu janin dengan curiga plasenta previa tidak
yang lebih banyak. Oleh karena itu, pemeriksaan dalam hanya boleh
kedua jenis USG tersebut, terdapat transperineal USG yang juga dapat
masalah harga dan tidak banyak pusat kesehatan yang memiliki MRI,
2.2.7 Komplikasi
15
1. Anemia
berulang dan semakin banyak, dan perdarahan yang terjadi itu tidak
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada uterus yang pernah seksio
sesarea.
3. Perdarahan
Serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah
sangat potensial untuk robek dan disertai oleh perdarahan yang banyak.
Oleh karena itu, harus sangat berhati-hati pada semua tindakan manual.
1. Kelainan letak
Pada plasenta previa lebih sering terjadi kelainan letak janin, hal ini
konsekuensinya.
16
dalam kehamilan belum aterm. Pada kehamilan <37 minggu dapat
yang terlepas terlalu awal dan adanya kompresi dari tali pusat.
dan syok.
2.2.8 Tatalaksana
1. Tatalaksana Umum :
2. Tatalaksana Khusus :
17
Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethason 12 mg
masih lama, ibu dapat dirawat jalan dengan pesan segera kembali
ke
18
Jika terdapat plasenta letak rendah, perdarahan sangat sedikit, dan
2.3.1 Definisi
19
2.3.2 Klasifikasi
terlepas.
melalu vagina.
rahim.
2.3.3 Epidemiologi
20
Frekuensi diagnosis solusio plasenta bervariasi karena perbedaan
2.3.4 Etiologi
21
3. Faktor usia ibu. Peningkatan kejadian solusio plasenta sejalan dengan
peningkatan umur ibu, hal ini karena semakin tua umur ibu, semakin
dekompresi uterus pada hidramnion dan gemeli. Selain itu, juga dapat
dicetus dengan tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan
Gejala dan tanda klinis yang klasik dari solusio plasenta adalah terjadinya
perdarahan yang berwarna tua keluar melalui vagina, rasa nyeri perut dan
Luas plasenta yang terlepas tidak sampai 25%, atau ada yang
biasanya <250 mL. Tumpahan darah yang keluar terlihat seperti pada
22
haid bervariasi dari sedikit sampai seperti menstruasi yang banyak.
belum ada.
Luas plasenta yag terlepas telah melebihi 25%, tetapi belum mencapai
gejala dan tanda-tanda sudah jelas seperti rasa nyeri pada perut yang
takikardia.
Luas plasenta yang terlepas sudah melebihi 50%, dan jumlah darah
dan gagal ginjal yang ditandai pada oliguria biasanya telah ada.
2.3.6 Diagnosis
23
akhirnya berhenti, selain itu pasien sering merasa pusing, lemas, pucat.
TFU terkadang tidak sesuai dengan usia kehamilan, uterus tegang dan
keras seperti papan, nyeri tekan dan sulit mengenali bagian janin.
hipofibrinogenemia.
janin.
2.3.7 Komplikasi
24
akan menyebabkan perfusi ginjal terganggu dan membuat terjadinya
nekrosis tubuli ginjal. Oliguria dan proteinuria akan terjadi akibat dari
ini dapat terjadi akibat dari perdarahan yang terjadi hingga ke dalam
keunguan.
2.3.8 Tatalaksana
ekstraksi vakum
25
a. DJJ normal, lakukan seksio sesarea
b. DJJ tidak terdengar namun nadi dan tekanan darah ibu normal,
c. DJJ tidak terdengar dan nadi dan tekanan darah ibu bermasalah,
26
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
utama kematian maternal di dunia, diikuti oleh hipertensi dan infeksi pada
kehamilan. Perdarahan pada kehamilan lanjut atau yang sering dikenal sebagai
perdarahan antepartum adalah salah satu dari penyebab perdarahan pada ibu
hamil. Perdarahan antepartum adalah perdarah dari saluran genitalia yang terjadi
Pada prakteknya, karena gejala yang seringkali tidak khas dan dianggap
tatalaksana awal untuk mengurangi resiko pada ibu dan janin. Melakukan deteksi
dini dan asuhan antenatal yang teratur serta pentalaksanaan secara dini dapat
pada kasus kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta) sangat akurat dan
27
mungkin, namun jika tidak, terdapat berbagai hal yang perlu dipersiapkan untuk
dan prelu dilakukan penanganan yang segera karena menyangkut nyawa ibu
maupun janin. Oleh karena itu diagnosis yang dini dan akurat beserta penanganan/
tatalaksana yang baik dapat sangat membantu menurunkan angka mortalitas ibu
28
DAFTAR PUSTAKA
29
BAB III
LAPORAN KASUS OBSTETRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Ds
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Pipit II No 265 PERUMNAS Mandala
Tanggal Masuk : 10 Desember 2018
Pukul : 18.57 WIB
Nama : Tn. Z
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan :Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln. Pipit II No 265 PERUMNAS Mandala
II. ANAMNESA
Ny. Ds, 22 th, G1P0A0, Islam, IRT, SMA i/d Tn.Z, 23 th, Islam, Swasta, SMA, datang ke RS
Haji Medan pada tanggal 10 Desember 2018 pada pukul 18.57 WIB dengan :
a. Perdarahan Antepartum
Kapan mulai :- Perdarahan ke : -
Banyaknya :- Darah beku :-
30
Rasa Nyeri :- Trauma :-
c. Riwayat Haid
Menarche : 15 Tahun Hamil Kembar: -
Siklus Haid : Teratur Dysmenorrhea : -
Lama Haid : 3-5 Hari Fluor Albus :-
Volume : 2-3 x ganti duk/hari
d. Riwayat Obstetri
Riwayat Kehamilan : G1P0A0
Haid Terakhir :10-03-2018
T.T.P :17-12-2019
ANC : Bidan 2 x, Dokter Sp.OG 1 x
Menikah : 1 x, Usia 20 tahun
Berobat Mandul :-
Keluarga Berencana : KB suntik
e. Riwayat Persalinan
(-)
III. PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Anemia :-
Hipertensi :-
Peny. Ginjal :-
Diabetes Melitus :-
Tuberculosis :-
31
IV. HASIL PEMERIKSAAN UMUM
Berat Badan :67 Kg
Anemia :-
Tinggi badan : 165 cm
Ikterus :-
Kesadaran : Compos Mentis
Edema :-
Nadi : 80 x /i
Sianosis :-
Suhu : 37° C Dispnea :-
Pernapasan : 20 x/i
TekananDarah : 140/70 mmHg
V. STATUS LOKALIS
Abdomen : Membesarasimetris
Leopold I :Tinggi Fundus Uteri 3 Jari di bawah proccesus
Xyphoideus (37-38 minggu), bagian teratas janin
adalah bokong
Leopod II : Bagian punggung janin sebelah kanan
Leopold III : Bagian terbawah janin adalah kepala
Leopold IV : Polus sefalik sudah masuk jalan lahir (engaged)
S.B.R : Dalam batas normal
Lig.rotundum : Dalam batas normal
Meteorismus : Tidak
D.J.J : (+) 132 x/i (reguler)
Formula Johnsoon : (36 cm – 12) x 155
Taksiran BB Anak : 3720 gr
Osborn :-
HIS :3x40’’/10i
Gerak : (+)
Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 10-12-2018
Jam : 19.30 WIB
Indikasi :Inpartu
Pembukaan : 8 cm
Effacement : 100 %
Selaput Ketuban : (-)
32
BagianTerbawah : Kepala
Posisinya : UUK kanan depan
Promontorium : Tidak teraba
Lin. Inominata : Teraba 2/3 anterior
Sacrum : Cekung
S.Ischiadica : Tidak menonjol
Arcus Pubis : Tumpul
Vagina : Dalam Batas Normal
Vulva : Dalam Batas Normal
Sarung Tangan : Lendir, Darah (+), air ketuban (+)
Meconium : (-)
Kesan Panggul : Adekuat
Tanggal : 10-12-2018
Jam : 19.50 WIB
Indikasi : Inpartu
Pembukaan : Lengkap (10 cm)
Cervix : Anterior
Effacement : 100%
Selaput Ketuban : (-)
BagianTerbawah : Kepala
Turunnya : Hodge 4
Posisinya : UUK kanan depan
Promontorium : Tidak teraba
Lin. Inominata : Teraba 2/3 anterior
Sacrum : Cekung
S.Ischiadica : Tidak menonjol
Arcus Pubis : Tumpul
Vagina : Dalam Batas Normal
Vulva : Dalam Batas Normal
SarungTangan : Lendir, darah (+), air ketuban (+)
Meconium : (-)
Perieum : Menonjol
Kesan Panggul : Adekuat
33
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X – Ray Pelvimetri
Conj. Vera : TidakDilakukanPemeriksaan
Conj. Transversa : TidakDilakukanPemeriksaan
Conj. Oblique : TidakDilakukanPemeriksaan
2. Ro Foto / Sinar Tembus
Thorax : TidakDilakukanPemeriksaan
Abdomen : TidakDilakukanPemeriksaan
3. USG TAS : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
4. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil laboratorium tanggal 10-12-2018
Hematologi
Darah Rutin Nilai NilaiRujukan Satuan
Hemoglobin 12,1 15,2 – 23,6 g/dl
Hitung eritrosit 4,3 3,9 - 5,610*6/µl
Hitung leukosit 17,540 6,000- 20,000 /µl
Hematokrit 37,1 36-47 %
Hitung trombosit 369.000 150,000-450,000 /µl
Index eritrosit
MCV 85,7 98 – 122 fL
MCH 27,9 33 – 41 pg
MCHC 32,6 30 – 34 %
Diagnosa:
Multi Gravida + KDR 39 minggu + Presentasi Kepala + Anak Hidup + Inpartu
34
35
Lapor Supervisor dr. M. HaidirSp.OG
Advice:
R/ Partus Pervaginam hari ini 10/12/18 jam 20.05 WIB
- IVFD RL 20 gtt/i
- Pantau Vital Sign
- Pantau DJJ, HIS
PERIHAL PERSALINAN
LAPORAN PSP
- Tanggal :10 Desember 2018
- Jam :20.05 WIB
Langkah-langkah PSP :
1. Ibu di baringkan di meja Ginekologi dengan posisi Litotomi.
2. Lakukan pembersihan jalan lahir pada vagina meliputi labia mayor dan labia minora.
3. Pada his yang adekuat tampak kepala bayi maju mundur, kemudian menetap.
4. Pada his berikutnya ibu dipimpin mengejan, dan kemudian kepala bayi terus medorong
perineum, setelah itu kepala bayi keluar.
5. Terjadi putar paksi luar, dengan dipegang biparietal kepala di tarik kebawah untuk menarik
bahu depan dan kepala di tarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang, kemudian lahir
seluruh tubuh.
6. Lahir bayi laki-laki dengan berat badan lahir 3400 gr, panjang bayi lahir 50 cm, apgar skor
8/10, anus positif pada pukul 20.05 wib.
8 Tali pusat diklem didua tempat dan digunting diantaranya, plasenta lahir spontan dengan
kesan lengkap.
9 Laserasi jalan lahir dilakukan repair dengan menggunakan chromic cat gut no 2.0.
10 Evaluasi jalan lahir tidak ditemukan kelainan
11 Evaluasi perdarahan terkontrol, keadaan ibu post partum baik.
Terapi:
- IVFD RL + oksitosin 10 IU 20 gtt/menit
- Cefadroksil tab mg 500 3x1
- Pondex 3x1
- Vitamin C 3x1
KALA IV POST PSP
36
Kontraksi
Jam Nadi Tek.Darah Tinggi Fundus Uterus
Uterus
37
- Vitamin C 3x1
- Luka jahit kompres kasa betadine
38