Вы находитесь на странице: 1из 13

METODE PENYIMPANAN ENERGI SURYA DAN

MANFAATNYA

Tugas-2
TKT 336 – Teknologi Surya

Nama : Septhio Trifosa Persisco


NIM : 2013-041-040

TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada dasarnya mahkluk hidup diciptakan oleh Tuhan untuk dapat melangsungkan
kehidupannya dengan saling memanfaatkannya sesuai dengan siklus yang terjadi secara
alamiah. Semakin berkembangnya zaman, keperluan akan energi bagi kelangsungan
kehidupan semakin besar. Contoh kecil yang dapat kita lihat seperti diperlukan cahaya untuk
menerangi malam, dibutuhkannya listrik untuk melakukan penelitian, kebutuhan energi akan
moda transportasi, energi yang diperlukan dalam berjalannya proses produksi suatu industri,
dan masih banyak lagi pemanfaatan yang membutuhkan energi baik itu energi listrik maupun
energi dari bahan bakar.
Dengan semakin meningkatnya akan kebutuhan suatu energi di dunia menyebabkan
beberapa sumber daya energi semakin krisis dan akan habis pada limit tertentu. Sehingga
dibutuhkan energi alternatif yang dapat dibuat ulang atau diperbarui serta tahan lama
(effisien). Berbicara soal energi terbarukan kini telah banyak pengembangan serta penelitian
yang menyangkut tentang energi alternatif yang dapat diperbarui. Salah satu pemanfaatan
energi alternatif ialah bersumber dari Matahari.
Matahari atau Surya adalah bintang yang berpusat di Tata Surya. Bentuknya nyaris
bulat terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km,
kurang lebih 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali
massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekitar
tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium.
Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen
berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain.
Penyimpanan energi adalah suatu metode atau alat untuk menyimpan beberapa
bentuk energi yang bisa diambil pada suatu waktu tertentu untuk berbagai kepentingan. Alat
yang digunakan untuk menyimpan energi kadang-kadang disebut dengan akumulator. Semua
bentuk energi yang termasuk ke dalam energi potensial (misal: energi kimia, energi listrik,
dan sebagainya) atau energi termal dapat disimpan. Jam putar mekanis menyimpan energi
potensial dalam tegangan mekanis. Baterai menyimpan energi kimia yang dapat diubah
secara langsung menjadi energi listrik dengan menghubungkan kedua kutubnya dengan
peralatan listrik. Bendungan hidroelektrik menyimpan energi dengan reservoir air sebagai
energi potensial gravitasi. Makanan juga merupakan media penyimpanan energi, yaitu energi
kimia, bahkan es dapat dikatakan sebagai sarana penyimpanan energi termal dan akan
dipergunakan ketika kebutuhan akan temperatur dingin dibutuhkan.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa manfaat serta kegunaan energi Matahari?
 Apa saja teknologi yang berkaitan dengan metode penyimpanan (bank) energi
Matahari?
 Bagaimana cara kerja metode penyimpanan energi dari Matahari?

1.3. Tujuan
 Mengetahui manfaat serta kegunaan energi Matahari.
 Mengetahui teknologi apa saja yang kini telah ada untuk mendapatkan dan
menyimpan energi Matahari.
 Mengetahui cara kerja teknologi penangkap atau penyimpan energi Matahari
dengan tujuan pemanfaatan bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Energi Matahari


Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni
teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini tergantung
pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan
energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas.
Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke arah
matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan dispersi cahaya yang
baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami sesuai kebutuhan.
Energi surya dalam pemanfaatannya dibagi menjadi dua, yaitu energi Matahari secara
langsung (direct), dan energi Matahari secara tidak langsung (indirect). Yang dimaksud
energi Matahari secara langsung adalah energi baik cahaya maupun panas yang langsung
diterima dan dimanfaatkan langsung oleh manusia baik itu menghasilkan litsrik maupun
panas contohnya seperti pembangkit listrik tenaga Matahari. Energi Matahari secara tidak
langsung adalah Energi Matahari yang secara tidak langsung dimanfaatkan oleh makhluk
hidup khususnya manusia. Contohnya seperti melaut dengan kapal layar, memanfaatkan
energi angin yang sebenarnya diciptakan oleh panas Matahari.

2.2. Manfaat Matahari


Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat besar dan juga penting bagi
kehidupan di Bumi. Berikut paparan manfaat energi Matahari:
 Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di
Bumi. Bumi juga menerima energi Matahari dalam jumlah yang sesuai untuk membuat
air tetap berbentuk cair dan udara berbentuk gas. Matahari juga merupakan sumber
utama terciptanya ombak, angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim serta panas bumi.
 Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh dan menghasilkan
oksigen. Hal tersebut berperan penting sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia.
Mahluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak
bumi dan batu bara sebagai sumber energi yang dibantu oleh panas Matahari.
 Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada sebagian yang menerima sinar Matahari dan
ada yang tidak. Hal inilah yang menciptakan terjadinya siang dan malam di Bumi.
Sedangkan pergerak Bumi mengelilingi Matahari menyebabkan terjadinya perbedaan
musim.
 Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang
bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa
karena ditahan oleh gaya gravitasi Matahari yang sangat besar.
Secara langsung (direcly) energi matahari dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut:
 Menjemur, banyak keperluan yang mengharuskan untuk melakukan penjemuran, guna
mengurangi kadar air pada suatu benda yang diinginkan, panas Matahari dimanfaatkan
secara langsung seperti dalam menjemur pakaian, menejemur daun teh, ikan asin, dan
lain sebagainya.
 Pembangkit listrik tenaga Matahari. Yang merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan sumber energi alternatif yang dapat diperbarukan sehingga dapat bertahan
sangat lama tanpa harus takut mengalami krisis atau kekurangan energi. Pembangkit
listrik ini sendiri terdiri dari dua cara penangkapan.
Yang pertama yaitu penangkapan panas Matahari sebagai sumber pemanas, terdiri dari
kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya Matahari dan
mengkonsentrasikannya ke satu titik. Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk
menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin
sehingga energi listrik dapat diproduksi.
Selanjutnya Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang
terbuat dari silikon untuk menangkap sinar Matahari dan menjadikannya energi listrik.
Sel surya kini sudah banyak dipakai guna kebutuhan energi listrik.
 Pemanas Air (water heater), pemanas tersebut biasanya tersimpan diatap rumah guna
mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Pemanas air dengan teknik pemanasan
menggunakan sinar matahari ini sangat ramah lingkungan karena sama sekali tidak
menggunakan bahan bakar minyak, tanpa listrik, dan tidak menimbulkan polusi.
Membuat air menjadi panas berkat adanya kolektor pengumpul atau penyerap panas
Matahari. Air dingin akan melewati kolektor dan menyerap panas dari kolektor untuk
selanjutnya air yang telah panas disimpan dalam tangki air panas dengan menggunakan
prinsip perpindahan panas (heat exchange).
2.3. Metode Penyimpanan Energi Matahari
Penyimpanan energi pada dasarnya telah dialami oleh seluruh dunia sejak
terbentuknya alam semesta. Energi muncul pada penciptaan awal alam semesta dan sudah
disimpan dalam berbagai media seperti bintang. Energi Matahari sejatinya merupakan energi
yang tak terbatas besarnya. Dalam hal ini penyimpanan energi yang diberikan oleh Matahari
sangatlah penting bagi ketersediaan energi di dunia. Baik secara langsung ataupun secara
tidak langsung.
1) Penyimpanan energi Matahari secara langsung.
Artinya energi yang dipancarkan oleh Matahari langsung diproses dan dikonversi
menjadi energi lain kemudian ditampung pada suatu media tertentu. Berikut merupakan
metode penyimpanan energi Matahari secara langsung:
 Sistem Perpindahan Panas (Collecting)
Dengan cara memanfaatkan panas radiasi sinar Matahari secara langsung. Cahaya
yang diterima oleh collector atau absorber sebagian besar diteruskan dan diserap lalu
dikonversi menjadi energi panas. Energi panas tersebut dipindahkan pada fluida yang
selanjutnya akan bersisrkulasi dan dimanfaatkan energi panasnya. Berikut merupakan
contoh dan jenis metode penyimpanan energi Matahari dengan sistem perpindahan
panas:
 Flat Collectors
Kolektor surya type plat datar adalah type kolektor surya yang dapat menyerap
energi matahari dari sudut kemiringan tertentu sehingga pada proses
penggunaannya dapat lebih mudah dan lebih sederhana. Dengan bentuk persegi
panjang seperti pada Gambar 2.1. Di bawah ini.

Gambar 2.1. Flat Collectors


Kolektor surya merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memanaskan fluida
kerja yang mengalir kedalamnya dengan mengkonversikan energi radiasi
matahari menjadi panas. Fluida yang dipanaskan berupa cairan minyak , oli, dan
udara kolektor surya plat datar mempunyai temperatur keluaran dibawah 95°C.
dalam aplikasinya kolektor plat datar digunakan untuk memanaskan udara dan air.
Keuntungan utama dari sebuah kolektor surya plat datar adalah bahwa
memanfaatkan kedua komponen radiasi matahari yaitu melalui sorotan langsung
dan sebaran, tidak memerlukan tracking matahari dan juga karena desainnya yang
sederhana, hanya sedikit memerlukan perawatan dan biaya pembuatan yang
murah. Tipe ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas pada
temperatur di bawah 100°C. Spesifikasi tipe ini dapat dilihat dari absorber-nya
yang berupa plat datar yang terbuat dari material dengan konduktivitas termal
tinggi, dan dilapisi dengan cat berwarna hitam. Kolektor pelat datar
memanfaatkan radiasi matahari langsung dan terpencar ( beam dan diffuse ), tidak
membutuhkan pelacak matahari, dan hanya membutuhkan sedikit perawatan.
 Concentrating Collectors
Jenis ini dirancang untuk aplikasi yang membutuhkan energi panas pada
temperature antara 100° – 400°C. Kolektor surya jenis ini mampu memfokuskan
energi radiasi cahaya matahari pada suatu receiver, sehingga dapat meningkatkan
kuantitas energi panas yang diserap oleh absorber. Spesifikasi jenis ini dapat
dikenali dari adanya komponen konsentrator yang terbuat dari material dengan
transmisivitas tinggi. Berdasarkan komponen absorber-nya jenis ini
dikelompokan menjadi dua jenis yaitu Line Focus dan Point Focus.

Gambar 2.2. Concentrating Collectors (Parabolic and Focusing)


 Solar Prismatic Collectors
Kolektor surya tipe prismatik adalah kolektor surya yang dapat menerima energi
radiasi dari segala posisi matahari kolektor jenis ini juga dapat digolongkan
dalam kolektor plat datar dengan permukaan kolektor berbentuk prisma yang
tersusun dari empat bidang yang berbentuk prisma, dua bidang berbentuk segitiga
sama kaki dan dua bidang berbentuk segi empat siku – siku. Sehingga dapat lebih
optimal proses penyerapan tipe kolektor jenis prismatik ini dapat dilihat seperti
Gambar 2.3. berikut.

Gambar 2.3. Skema sistem kolektor surya prismatic

 Evacuated Tube Collector


Jenis ini dirancang untuk menghasilkan energi panas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan dua jenis kolektor surya sebelumnya. Keistimewaannya
terletak pada efisiensi transfer panasnya yang tinggi tetapi faktor kehilangan
panasnya yang relatif rendah. Hal ini dikarenakan fluida yang terjebak diantara
absorber dan cover-nya dikondisikan dalam keadaan vakum, sehingga mampu
meminimalisasi kehilangan panas yang terjadi secara konveksi dari permukaan
luar absorber menuju lingkungan.

Gambar 2.4. Evacuated Tube Collector


 Sistem Penangkapan dengan Sel Surya (Solar Cell)
Pada sistem ini metode yang digunakan ialah menggunakan sel surya. Sel surya
bekerja dengan mengubah secara langsung sinar matahari menjadi listrik. Elektron-
elektron di dalam bahan semikonduktor adalah bahan yang digunakan untuk
menangkap sinar matahari, kemudian akan bergerak ketika energi matahari dalam
bentuk foton menabraknya. Energi matahari yang memaksa elektron berpindah,
terjadi secara terus menerus, dan akibatnya terjadi pula produksi listrik yang kontinyu.
Proses tersebut, yang mengubah sinar matahari (foton) menjadi listrik (tegangan),
disebut dengan efek fotovoltaik.
Sel-sel surya biasanya disusun menjadi modul-modul yang setiap modulnya bisa
terdiri dari 40 sel surya. Sejumlah modul bisa disusun untuk membentuk barisan PV
yang dipasang dengan sudut tetap menghadap selatan. Atau bahkan bisa dipasang di
sebuah perangkat penjejak sinar matahari, untuk mendapatkan energi matahari lebih
banyak sepanjang hari. Beberapa barisan PV bisa menghasilkan daya yang cukup
untuk sebuah rumah. Sedangkan untuk aplikasi industri atau perusahaan listrik,
ratusan baris PV bisa dihubungkan untuk membentuk satu sistem PV besar dan cukup
untuk memenuhi kebutuhan listriknya.Berikut beberapa jenis panel surya yang sudah
diproduksi secara komersial.

Gambar 2.5. Skema Jenis-jenis Sollar Cell

Secara garis besar, Sel surya berbahan dasar Silicon menjadi piliah terbaik, dilihat dari
sisi performa dan efisiensi harga, serta dapat digunakan dalam jumlah yang besar.
 Thin-Film Solar Cell
Sel surya film tipis menggunakan beberapa lapis bahan semikonduktor dengan
ketebalan dalam skala mikrometer. Teknologi tersebut memungkinkan untuk
membuat sel surya yang diintegrasikan dengan atap rumah hingga skylight.
Bahkan sel surya untuk aplikasi tersebut didesain mempunyai kekuatan yang
sama dengan atap rumah sebenarnya.

Gambar 2.6. Thin-Film Solar Cell & Cara Kerjanya.

 Concentrating Photovoltaic (CPV)


Beberapa sel surya juga didesain untuk bekerja dengan sinar matahari yang
difokuskan (concentrated sunlight). Sel-sel surya tersebut diintegrasikan ke
dalam kolektor sinar matahari yang biasanya menggunakan lensa untuk
memfokuskannya ke atas sel surya. Ada beberapa keuntungan dan kerugian
dengan menggunakan teknik ini jika dibandingkan dengan panel surya pelat datar.
Tujuan utamanya adalah menggunakan sesedikit mungkin bahan semikonduktor
yang mahal sembari meningkatkan efisiensinya dengan lebih banyak
melipatgandakan energi matahari yang mengenai permukaan sel. Tetapi karena
lensa harus diarahkan ke matahari, penggunaan kolektor menjadi dibatasi oleh
lokasi atau wilayah yang paling banyak mendapatkan sinar matahari. Hampir
sama dengan panel surya pelat datar, teknologi ini juga bisa dipasang di atas
perangkat penjejak matahari yang sederhana, tetapi sebagian besar menggunakan
perangkat yang canggih. Akibatnya, pemakaian teknologi sel surya ini masih
terbatas pada perusahaan listrik, industri dan bangunan-bangunan besar.
Gambar 2.7. Concentrating Photovoltaic

2) Penyimpanan energi Matahari secara tidak langsung.


Secara tidak langsung energi Matahari telah dimanfaatkan dan disimpan di Bumi sejak
bumi ini diciptakan. Terciptanya perbedaan suhu, ombak, angin, cuaca, siklus hujan, dan
perubahan iklim serta panas-bumi merupakan rentetan kejadian yang disebabkan oleh
adanya energi yang diberikan oleh Matahari. Oleh sebab itu secara tidak sengaja energi
yang diberikan disimpan secara alami dan digunakan serta dimanfaatkan bagi mahkluk
hidup juga manusia. Berikut beberapa paparan mengenai penyimpanan energi Matahari
secara tidak langsung:
 Tumbuh-tumbuhan mengalami proses fotosintesis dimana Matahari berperan sangat
penting untuk kelangsungan-hidupnya. Dari proses tersebut tumbuhan telah
menyimpan energi yang diberikan Matahari dan dapat digunakan sewaktu-waktu.
 Menjadi bahan pangan dan salah satu pemegang kunci rantai makanan.
Tumbuhan menjadi sumber vitamin dan energi makhluk hidup yang memakannya.
 Tumbuhan yang dimakan oleh hewan dan meneruskan kehidupannya, dan hewan
akan dimakan oleh manusia sebagai puncak tertinggi rantai makanan.
 Dengan adanya tumbuhan dan hewan yang dapat memiliki kelangsungan-
hidupnya maka sampai saat ini telah banyak pemanfaatan biofuel atau biomassa
baik itu hewani maupun nabati yang menjadi sumber utama bahan bakar alami
yang dapat diproduksi dari proses kimia.
 Tidak hanya itu tumbuh-tumbuhan serta hewan merupakan kunci penting bagi
segala kehidupan. Akibatnya Matahari pun menjadi pemegang kendali adanya
kehidupan di Galaksi Bimasakti ini.
 Hasil dari peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan hewan dapat
terbentuknya material minyak bumi yang terbenam dalam di bawah permukaan
Bumi. Seperti yang kita tahu bahan bakar (minyak bumi, biofuel, biomassa)
merupakan salah satu media penyimpan energi yang cukup besar nilai. Yang
dapat digunakan bagi kendaraan, pembangkit listrik, industri, perumahan, dan
lain-lain.
 Panas Matahari yang diserap oleh Bumi dimanfaatkan menjadi energi panas bumi
yang tersimpan dan terbentuk di dalam kerak bumi. Panas Bumi adalah sumber energi
yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral gas lainnya.
Yang mana dari semua hasil panas yang didapatkan bisa dimanfaaktan dengan
memerlukan proses penambangan.
 Panas Bumi dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik (Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi) dimana hasilnya diproduksi dan disimpan sebagai energi listrik yang
kini telah menjadi kebutuhan pokok bagi perkembangan keberlangsungan-hidup
mansuia.
 Suhu yang semakin dalam semakin tinggi dari permukaan tanah serta dengan
tekanan yang tinggi, membuat material organik yang terbenam dalam tanah
terjadi perubahan kimiawi. Perubahan kimiawi tersebut merupakan cikal bakal
terbentuknya campuran bahan hidrokarbon. Dimana hal inilah yang merupakan
dasar dari sumber proses terbentuknya minyak bumi.
 Akibat perbedaan suhu suatu permukaan dengan permukaan lainya, menimbulkan
terciptanya angin. Angin yang terbentuk dapat dikonversi dan disimpan menjadi
energi listrik sebagai pembangkit listrik tenaga angin (bayu).
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diberikan pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:
 Matahari merupakan sumber energi bersih yang sangat penting dan berguna bagi
segala bentuk kehidupan di muka Bumi ini.
 Energi matahari memiliki peranan penting bagi manusia terutama sebagai
pemanfaatan sumber energi terbarukan.
 Terdapat banyak metoda dalam penyimpanan energi Matahari baik secara
langsung maupun tidak langsung.
 Penimpanan energi Matahari sangat penting karena potensinya yang begitu besar
dan juga manfaat yang tidak terbatas.
 Secara tak langsung energi Matahari dapat dimanfaatkan menjadi energi lain,
seperti bahan bakar minyak, panas bumi, angin, yang sebagian besar akan
dikonversi lagi menjadi listrik.

3.2. Daftar Pustaka


Bolton, James., 1977. Solar Power and Fuels. Academic Press, Inc. Greenpeace. 2016.
Energi Matahari, Mei 2016.
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-
global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ [Diakses pada 10 Maret 2016]
Wang, Y.-M.; Sheeley; Sheeley, N.R., 2003. "Modeling the Sun's Large-Scale
Magnetic Field during the Maunder Minimum". The Astrophysical Journal
Wikipedia. 2016. Matahari. https://id.wikipedia.org/wiki/Matahari [Diakses pada 20
Mei 2016]
Wikipedia. Mei 2016. Penyimpanan Energi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyimpanan_energi [Diakses pada 20 Mei 2016]

Вам также может понравиться