Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah Desa

Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di

Desa Panggungharjo banyak terjadi kekerasan dalam rumah tangga,

dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2014.

B. Desain dan Jenis Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang

bertujuan untuk menggambarkan kecenderungan persepsi warga Desa

Panggungharjo Sewon Bantul tentang kekerasan dalam rumah tangga.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang suatu keadaan pada suatu waktu tertentu (gambaran pada waktu

sesaat) atau perkembangan tentang sesuatu. Riset deskriptif biasanya tanpa

melakukan pengujian hipotesis tetapi hanya utnuk satu variable saja, tanpa

mengkaitkan dengan variable lainnya (Supranto, 2003: 14)

52
2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitiaan kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,

karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi

sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode

positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini

sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah

ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.

Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini

dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini

disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2011:7).

C. Definisi Operasional

Persepsi warga desa tentang kekerasan dalam rumah tangga yaitu

tanggapan/pandangan pemahaman masyarakat yang berada dalam

lingkungan desa.

Kekerasan dalam rumah tangga dalam penelitian ini yaitu

kekerasan yang dilakukan oleh suami terhadap istri, anak, orang tua

pasangan dan pembantu rumah tangga, atau kekerasan yang dilakukan istri

terhadap suami atau anak, orang tua pasangan dan pembantu rumah tangga

yang berakibat penderitaan fisik dan psikis, yang berbentuk kekerasan

fisik, psiskis, seksual, dan ekonomi.

53
D. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah warga Desa Panggungharjo

Sewon Bantul. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono,2011: 80).

2. Sampel

a. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

purposive proportional random sampling. Purposive sampling menurut

Sugiyono adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2012 : 68). Adapun langkah-langkah untuk mengambil subjek

yang menjadi sampel ini dilakukan dengan cara:

1) Menentukan Rukun Tetangga (RT) yang akan dijadikan tempat

penelitian dengan pertimbangan lokasi kejadian kekerasan dalam

rumah tangga yaitu di RT 03 Dusun Geneng, RT 08 Perum Alam

Citra Dusun Cabeyan, RT 09 Dusun Dongkelan.

2) Menentukan subjek yang akan dijadikan responden dalam

penelitian ini adalah warga Desa Panggungharjo Kecamatan

54
Sewon Bantul dengan kriteria laki-laki dan perempuan yang sudah

menikah, usia produktif yaitu antara 20-60 tahun.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 95), jika peneliti mempunyai

beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat menentukan kurang

lebih 25-30% dari jumlah subjek tersebut. Jika jumlah anggota subjek

dalam populasi hanya meliputi antara 100 hingga 150 orang, dan dalam

pengumpulan data peneliti menggunakan angket, sebaiknya subjek

sejumlah itu diambil seluruhnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil

sampel yang memenuhi kriteria secara acak sebanyak 40% dari tiap-tiap

RT (Rukun Tetangga) dimana terdapat kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam proportional random sampling, penentuan anggota sampel peneliti

mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap kelompok yang ada dalam populasi

yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada

dalam masing-masing kelompok tersebut (Suharsimi Arikunto, 2007:98).

Tabel 3.1 Jumlah Rumah Tangga Desa Panggungharjo yang


Dijadikan Sampel Penelitian
No. Dusun Jumlah KK Sampel
1. RT 03 Dusun Geneng 85 34
2. RT 08 Perum Alam Citra Dusun 123 49
Cabeyan
3. RT 09 Dusun Dongkelan 62 25
Jumlah 270 108

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2011 : 81), sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada

55
penelitian ini, sampel yang diambil dari populasi menggunakan

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan

data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 218). Kriteria

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laki-laki dan perempuan

yang sudah menikah, usia produktif yaitu 20-60 tahun.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu

kuesioner (angket). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner (angket) dalam

penelitian ini berupa pertanyaan tertutup. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka (Sugiyono, 2011:142).

Kisi-kisi kuesioner (angket) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen
No. Indikator No.Butir Jumlah
Butir
1. Persepsi tentang pengertian 1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7, 9
kekerasan dalam rumah tangga. 8, 9
2. Persepsi tentang jenis-jenis 10, 11, 12, 13, 14, 9
kekerasan dalam rumah tangga. 15, 16, 17, 18
3. Persepsi tentang faktor-faktor 19, 20, 21, 22, 23, 9
penyebab maraknya kekerasan 24, 25, 26, 27
dalam rumah tangga.
4. Persepsi tentang perlindungan 28, 29, 30, 31, 32, 9
korban kekerasan dalam rumah 33, 34, 35, 36
tangga
Jumlah 36

56
F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun soisal yang diamati (Sugiyono, 2011:102). Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner ini

disusun sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada materi kekerasan dalam

rumah tangga. Instrumen penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Kuesioner data demografi masyarakat meliputi nama, usia, jenis kelamin,

agama, pendidikan terakhir, pekerjaan, anggota keluarga, status

pernikahan, jumlah anak, dan status anak. Kuesioner ini digunakan untuk

melihat distribusi demografi responden.

2. Kuesioner persepsi warga desa terhadap kekerasan dalam rumah tangga

berisi 36 pernyataan. Kuesioner ini menggunakan skala likert dengan skor

untuk pernyataan positif dan negatif sebagai berikut.

Pernyataan Skor
Sangat Setuju Tidak Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4

G. Pengujian Instrumen

Uji instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui validitas dan reabilitas instrumen, sehingga dapat diketahui layak

tidaknya instrumen penellitian tersebut digunakan dalam pengambilan data

penelitian data.

57
1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 168) validitas adalah suatu

ukuran yang menentukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan dan apabila dapat mengungkapkan variabel yang

diteliti secara tepat tinggi rendahnya instrumen menunjukkan sejauh mana

data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas

yang dimaksud. Uji validitas merupakan prosedur pengujian untuk

mengetahui apakah instrumen dapat mengukur dengan baik atau tidak.

Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen

yang berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan istrumen nontest

yang mengukur sikap (Sugiyono, 2011:122).

Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan

eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila

kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah

mencerminkan apa yang diukur. Instrumen yang mempunyai validitas

eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta

empiris yang telah ada.

Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi

construct validity (validitas konstruksi) dan content validity (validitas isi).

Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur

58
sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (construct) (Sugiyono, 2011:

122-123).

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas

konstruksi dengan rumus Pearson (product moment) dari Pearson dengan

angka kasar, yaitu sebagai berikut :

𝑁𝑁 ∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋 − (∑ 𝑋𝑋)(∑ 𝑌𝑌)


𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 =
�{∑ 𝑋𝑋 2 − (∑ 𝑋𝑋)2 }{𝑁𝑁 ∑ 𝑌𝑌 2 − (∑ 𝑌𝑌)2 }

Keterangan :

𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Nilai masing-masing item

Y = Nilai total

∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋 = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y

∑ 𝑋𝑋 2 = Jumlah kuadrat variabel X

∑ 𝑌𝑌 2 = Jumlah kuadrat variabel Y

N = Jumlah subjek

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Uji validitas dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 20

orang responden yang memenuhi kriteria. Uji validitas dilakukan dengan

bantuan SPSS 17.0. Item pertanyaan yang valid adalah jika item

pertanyaan tersebut mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total.

Oleh karena itu, sebuah item pernyataan dikatakan memiliki validitas

59
tinggi jika terdapat skor kesejajaran (korelasi yang tinggi) terhadap skor

total item. Untuk menguji korelasi, hasil r hitung dibandingkan dengan r

tabel. Pada r tabel dengan N 20, taraf signifikan 5% = 0,444. Pernyataan

dikatakan valid jika r hitung > 0,444 (Sugiyono, 2012 : 373).

Tabel 3.3 Nilai r Hitung Kuesioner Persepsi Warga Desa


Panggungharjo tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga.
No. Pernyataan R Keterangan
Hitung
1. 1 0,479 Item pernyataan valid
2. 2 0,616 Item pernyataan valid
3. 3 0,498 Item pernyataan valid
4. 4 0,508 Item pernyataan valid
5. 5 0,148 Item pernyataan tidak valid
6. 6 0,278 Item pernyataan tidak valid
7. 7 0,634 Item pernyataan valid
8. 8 0,585 Item pernyataan valid
9. 9 0,515 Item pernyataan valid
10. 10 0,647 Item pernyataan valid
11. 11 0,550 Item pernyataan valid
12. 12 -0,029 Item pernyataan tidak valid
13. 13 0,438 Item pernyataan tidak valid
14. 14 0,621 Item pernyataan valid
15. 15 -0,159 Item pernyataan tidak valid
16. 16 0,615 Item pernyataan valid
17. 17 0,401 Item pernyataan tidak valid
18. 18 0,760 Item pernyataan valid
19. 19 0,680 Item pernyataan valid
20. 20 0,586 Item pernyataan valid
21. 21 0,566 Item pernyataan valid
22. 22 0.531 Item pernyataan valid
23. 23 0,550 Item pernyataan valid
24. 24 0,313 Item pernyataan tidak valid
25. 25 0,536 Item pernyataan valid
26. 26 0,817 Item pernyataan valid
27. 27 0,676 Item pernyataan valid
28. 28 0,323 Item pernyataan tidak valid
29. 29 0,781 Item pernyataan valid
30. 30 0,564 Item pernyataan valid
31. 31 0,666 Item pernyataan valid
32. 32 0,584 Item pernyataan valid
33. 33 0,662 Item pernyataan valid
34. 34 0,666 Item pernyataan valid
35. 35 0,535 Item pernyataan valid
36. 36 0,088 Item pernyataan tidak valid

60
Hasil uji vaiditas pada instrumen ini menggunakan rumus Product

Moment dengan bantuan SPSS 17.0 didapatkan dari 36 item pernyataan

sebanyak 9 item pernyataan tidak valid dan sebanyak 27 item pernyataan

valid.

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk menguji sebagai alat pengumpul

data karena instrument tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto,

2006:178).

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal

maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-

retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal

reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-

butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2011:

130).

Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alfa

Cronbach dilakukan untuk jenis data interval/essay.

Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach :

𝑘𝑘 ∑𝑆𝑆 2
𝑟𝑟1 = �1 − 𝑖𝑖2 �
𝑘𝑘 − 1 𝑆𝑆𝑡𝑡

Dimana :

61
K = mean kuadrat antara subyek

∑𝑆𝑆𝑖𝑖 2 = mean kuadrat kesalahan

𝑆𝑆𝑡𝑡2 = varians total

(Sugiyono, 2012 : 365)

Uji reliabilitas dilakukan sebelumpengumpulan data terhadap 20

orang responden yang memenuhi kriteria. Suatu instrumen dikatakan

reliabel jika memiliki reliabilitas lebih dari 0,70.

Hasil uji reliabilitas pada instrumen ini menggunakan rumus Alfa

Cronbach dengan bantuan SPSS 17.0 didapatkan dengan nilai 0,922.

Selanjutnya, hasil perhitungan tersebut diinterpretasikan dengan tingkat

keadaan koefisien korelasi tinggi sebagai berikut (Suharsimi Arikunto,

2002:75):

0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi

0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

0,400 sampai dengan 0,599 = cukup

0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah

Maka dari itu, dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan,

dinyatakan bahwa kuesioner (angket) dalam penelitian ini mempunyai

reliabilitas yang sangat tinggi, karena alpha>0,800.

62
H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik

deskritif dengan menggunakan persentase. Penyajian data pada penelitian ini

dilakukan dengan cara mencari frekuensi relatifnya (mencari presentasenya).

Frekuensi relatif adalah besarnya presentase setiap frekuensi yang menunjuk

pada nilai (Suharsimi Arikunto, 2007:296). Rumusmencari frekuensi relatif

(persentase) sebagai berikut :


𝑛𝑛
P(%) = 𝑁𝑁 x 100

Keterangan :

n = Jumlah Pilihan

N = Jumlah Responden

P = Jumlah Hasil Berbentuk Persentase

63

Вам также может понравиться