Вы находитесь на странице: 1из 18

Prototype Pemanfaatan Solar Cell Sebagai Sumber Energi

Pada Sistem Otomatisasi Lampu Penerangan Taman

Oleh:
Yossie Widiatmoko
NIM. 08506134010

ABSTRAK
Tujuan pembuatan proyek akhir yang berjudul “Prototype Pemanfaatan
Solar Cell Sebagai Sumber Energi Pada Sistem Otomatisasi Lampu Penerangan
Taman” adalah sebagai sebuah bentuk penghematan energi listrik pada
penerangan taman. Penghematan energi listrik dilakukan dengan cara
memanfaatkan solar cell dan lampu LED yang dioperasikan dengan sistem
kontrol.
Metode yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah metode rancang
bangun. Langkah-langkah metode rancang bangun adalah analisis, perancangan,
pembuatan dan pengujian. Perancangan perangkat keras terdiri dari solar cell,
battery Li-Po, tombol seting, pengolah data ATmega16, dan LCD monitor.
Tombol seting digunakan untuk memilih menu dan memasukkan nilai seting yang
berupa waktu sesungguhnya untuk pengoperasian lampu nyala dan mati. Solar
cell sebagai sensor cahaya dan pengkonversi energi matahari ke energi listrik
yang kemudian disimpan ke dalam battery Li-Po. LCD menampilkan besar
tegangan solar cell dan waktu untuk pengoperasian lampu.
Berdasarkan Hasil pengujian pada alat menunjukkan hasil sesuai
perencanaan. Battery dapat bertahan selama 14 jam ketika semua beban aktif
(ON), sedangkan pengisian (charging) battery selama 13 jam ketika battery
dalam keadaan benar-benar kosong.

Kata kunci: Solar Cell, Lampu Taman, Hemat Energi, Mikrokontroler ATmega16

1
A. Latar Belakang
Perkembangan era globalisasi untuk mengotomatiskan hidup dan
saat ini berdampak pada kebutuhan mati lampu.
konsumsi energi listrik yang semakin Sensor cahaya tidak akan
meningkat. Sangat diperlukan sumber bekerja secara optimal dalam proses
energi alternatif terbarukan untuk otomatisasi jika terjadi gangguan
memenuhi kebutuhan listrik saat ini karena perubahan cuaca, maka
salah satunya menggunakan energi diperlukan suatu cadangan dengan
matahari (Solar Energy). solar cell menggunakan timer. Pemanfaatan
yang berfungsi untuk mengkonversi timer tersebut dimaksudkan agar
energi matahari menjadi energi listrik. lampu dapat hidup dan mati secara
Teknologi solar cell merupakan otomatis saat sensor terjadi gangguan,
sebuah hamparan semikonduktor yang sehingga proses otomatisasi pada
dapat menyerap photon dari sinar lampu tetap berjalan.
matahari dan mengkonversi menjadi Rancangan ini dimaksudkan
listrik. Solar cell banyak digunakan untuk penghematan energi listrik
untuk berbagai aplikasi salah satunya dalam aplikasi lampu penerangan
pada lampu penerangan. taman dengan cara pemanfaatan energi
Lampu penerangan taman, matahari menggunakan solar cell dan
umumnya mengggunakan lampu yang lampu LED yang dilengkapi sistem
tergolong tidak hemat energi, maka kontrol.
diperlukan satu rancangan untuk lebih
hemat energi listrik pada lampu, yaitu B. Identifikasi Masalah
dengan pemanfaatan lampu LED Berdasarkan latar belakang
(Light Emiting Dioda) dan solar cell masalah yang telah dikemukakan di
sebagai sumber energi. Lampu atas, maka dapat diidentifikasikan
penerangan taman masih banyak yang beberapa permasalahan antara lain :
dikendalikan secara manual atau 1. Energi matahari dapat
dengan kata lain masih perlu tangan dimanfaatkan untuk sumber
manusia untuk menghidupkan dan energi alternatif dengan
mematikan lampu, maka diperlukan menggunakan solar cell.
suatu rancangan pada kendali lampu

2
2. Penggunaan lampu penerangan 5. Sistem kontrol dilengkapi
taman biasamya mengunakan dengan penggunaan sistem
lampu yang berdaya besar. timer yang menggunakan
3. Proses otomatisasi saat ini mikrokontroler ATMega 16.
sering terjadi gangguan pada 6. Pengoperasian lampu dapat
sensor cahaya karena dilakukan dengan tiga cara,
perubahan cuaca, maka yaitu: manual, otomatis dengan
diperlukan cadangan dengan solar cell dan timer.
menggunakan sistem timer agar
proses otomatisasi pada lampu D. Rumusan Masalah
penerangan tetap berjalan. Berdasarkan berbagai hal yang
4. Pemanfaatan solar cell dan telah dikemukakan diatas, maka
lampu LED lebih murah dan rumusan masalah yang akan dikaji
efisien. dalam tugas akhir ini adalah:
5. Penggunaan output solar cell 1. Bagaimana rancangan dan
dapat diteliti secara detail. pembuatan prototype lampu
penerangan taman dengan
C. Batasan Masalah kontrol timer dan solar cell?
Tugas akhir ini hanya terbatas 2. Bagaimana unjuk kerja dari
pada hal-hal sebagai berikut: prototype pemanfaatan solar
1. Solar cell berfungsi sebagai cell sebagai sumber energi
pengkonveersi energi matahari pada sistem otomatisasi lampu
ke energi listrik dan sebagai penerangan taman?
sensor cahaya.
2. Battery sebagai tempat E. Tujuan
penyimpanan energi listrik. Tujuan dari perancangan dan
3. Lampu penerangan taman pembuatan alat adalah:
menggunakan lampu LED. 1. Merancang dan membuat
4. Rangkaian kontrol dan prototype lampu penerangan
pengolah data menggunakan taman dengan pemanfaatan
mikrokontroler ATMega 16. solar cell sebagai sumber
energi.

3
2. Mengetahui unjuk kerja dari rancang bangun, langkah-langkah dari
prototype pemanfaatan solar metode rancang bangun antara lain:
cell sebagai sumber energi analisis, perancangan, pembuatan dan
pada sistem otomatisasi lampu pengujian. Data hasil pengukuran
penerangan taman. diperoleh dengan cara observasi
menyangkut rancang bangun dan
F. Manfaat unjuk kerja alat.
Pembuatan tugas akhir ini Mulai

diharapkan dapat memberikan manfaat


Analisis :
bagi semua pihak, yaitu bagi: 1. Analisis Kebutuhan
2. Analisis SWOT
1. Mahasiswa:
Mahasiswa dapat mengasah
kemampuan menciptakan Perancangan :
1. Alat dan Bahan
inovasi dan mengaplikasikan 2. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
3. Perancangan Perangkat Lunak (Software)
ilmu yang telah diperoleh
dalam perkuliahan.
Pembuatan
2. Masyarakat:
Sistem penerangan taman yang
Pengujian
lebih efektif dan efisien, karena
tidak perlu bersusah payah
Selesai
untuk menyalakan atau
mematikan lampu taman tiap
hari dan lebih hemat dalam Gambar 1. Konsep Perancangan Alat
penggunaan energi listrik pada
lampu penerangan taman. 1. Analisis Kebutuhan
3. Institusi : Analisis kebutuhan diartikan
Sebagai referensi dalam sebagai suatu proses kebutuhan yang
pengembangan kreatifitas prioritas. Analisis kebutuhan (need
assessment) adalah suatu cara atau
G. Konsep Perancangan Alat metode untuk mengetahui perbedaan
Proyek akhir ini dalam antara kondisi yang diinginkan (should
pengerjaannya menggunakan metode

4
be) atau diharapkan dengan kondisi tahun tersebut diprediksikan bahwa
yang ada (what is). total keseluruhan pembangunan Solar
Menghemat pemakaian listrik, Cell akan mencakup luas wilayah dua
dapat dilakukan dengan menggunakan juta mil persegi yang sama dengan
lampu hemat energi, mematikan separuh dari luas Amerika Serikat
peralatan elektronik jika tidak (Trend E Magazine 2011, p.40).
diperlukan dan memanfaatkan energi PT Perusahaan Listrik Negara
alternatif dalam memenuhi kebutuhan (PLN) mengaku siap menjalankan
listrik yang murah dan praktis. rencana pemerintah menaikkan tarif
Pemanfaatan inovasi dalam bidang listrik (TDL) mulai tahun depan setiap
energi, diperlukan kebijakan dan 3 bulan sekali hingga mencapai 10 %
pengaturan yang lebih baik, yang (Merdeka, 27/08/2012). TDL tersebut
dikenal sebagai konversi energi. membuat masyarakat harus berpikir
Konversi energi adalah usaha mencari ulang untuk menggunakan listrik
sumber energi dan memanfaatkannya, sehemat mungkin dan pintar-pintar
antara lain sinar matahari, panas bumi menyiasatinya, agar penggunaan listrik
dan tenaga air. Konversi energi dapat tidak terlalu banyak. Bagaimana
dilakukan dengan penggunaan energi seandainya harus ke luar kota dalam
yang terdapat di alam, salah satunya waktu yang cukup lama, dan
adalah pemanfaatan energi matahari meninggalkan rumah dalam kondisi
sebagai alternatif yang bersifat kosong. Umumnya masyarakat
berkelanjutan. Penggunaan energi terbiasa menyalakan lampu depan,
Matahari menggunakan teknologi lampu teras, lampu taman dan lampu
Solar Cell yang ramah lingkungan. jalan yang merupakan bagian akses
Metode semacam ini diharapkan bisa publik, agar pada malam hari tidak
diterapkan di daerah yang belum terlalu gelap. Tanpa disadari, apa yang
terjangkau oleh aliran listrik. Menurut dilakukan ini merupakan pemborosan
Jacobson (2009), teknologi Solar Cell energi listrik karena menggunakan
bersama dengan teknologi angin dan lampu di siang hari, di sisi lain justru
kekuatan air mampu mensuplai seluruh hal ini dapat memicu tindakan
kebutuhan umat manusia akan energi kriminal. Pelaku kejahatan justru
pada tahun 2030. Setidaknya pada mengira bahwa lampu luar yang

5
dinyalakan merupakan pertanda bahwa menghemat 1,9 Kwh perhari dengan
lingkungan dalam keadaan kosong dan beberapa kelebihan, yaitu:
tanpa pengawasan, maka a) Lebih ringan dan tahan lama
diperlukannya sistem kontrol. Sistem b) Mencegah dampak pemanasan
kontrol bertujuan agar lampu global
penerangan dapat menyala otomatis c) Anti Kedip / flicker
saat gelap dan padam ketika terang, d) Sinar lampu bisa lebih fokus
sebetulnya inilah jawaban dari masalah
di atas yaitu lampu otomatis dengan Kajian ekonomi menunjukkan
sistem kontrol. bahwa Lampu LED dengan efikasi 80
Tarif listrik yang mahal dapat lm/W dan memiliki umur minimal
disiasati, salah satunya yang paling 50.000 jam lebih ekonomis
sederhana adalah mengganti lampu dibandingkan dengan Lampu CFL
penerangan rumah dengan lampu LED dengan efikasi 70 lm/W (harga Rp.
1W. Penghematan yang di dapat dari 25.000 dan umur pemakaian 10.000
penggantian lampu ini diperoleh dari jam), apabila harganya dibawah
perhitungan daya, seperti tabel berikut: Rp. 200.000 (PT. PLN Persero,
http://www.pln.co.id/puslitbang/?p=65
Tabel 1. Perbandingan lampu biasa 8).
dengan lampu LED Taman tidak saja dapat

No.
Lampu Lampu
Penghematan dinikmati pada siang hari akan tetapi
Biasa LED
Mengganti 10 lampu 20 W untuk tetap harus dapat dinikmati pada
penerangan dengan 10 lampu LED 1 W
1. 10 lampu 10 lampu malam hari. Suasana taman akan lebih
200 W – 10 W
x 20 W = x 1 W =
= 190 W dramatis jika ada lampu yang
200 W 10 W
Rata- rata penggunaan lampu perhari menerangi. Lampu taman adalah salah
adalah 10 jam
2. 200 W x 10 W x satu elemen penting didalam
2 – 0,1 = 1,9
10 jam = 10 jam =
Kwh menciptakan suasana taman yang asri,
2 Kwh 0,1 Kwh
indah dan sejuk. Lampu bukan hanya
Tabel diatas diperoleh hasil sarana penerangan namun sudah
bahwa penggantian lampu LED dapat berkembang menjadi penambah nilai
menghemat energi listrik sebesar 80%. estetika. Pemilihan lampu taman harus
Penggantian lampu sudah dapat disesuaikan dengan konsep taman

6
yang akan dan telah dibuat baik dari energi yang lebih (overcharging) saat
panjang dari battery terisi penuh
segi bentuk, untuk itu selain faktor battery yang berpengaruh
sejenisnya pada perubahan
desain lampu taman perlu bentuk dan kerusakan
pada sel battery.
dipertimbangkan kekuatan, keawetan Penggunaan
dan keamanan. programmable logic
Penggunaan
control (PLC) saat ini
mikrokontroler
harganya relatif
lebih efektif,
mahal.
2. Analisis SWOT karena dapat
Timer yang banyak
dibuat sesuai
3. dijual saat ini
Analisa SWOT adalah sebuah dengan kebutuhan
pengaturanya lebih
dan mudah
rumit, karena harus
analisa yang dicetuskan oleh Albert didapat dengan
mengatur waktu
harga yang relatif
Humprey pada dasawarsa 1960-1970 sesungguhnya, waktu
lebih murah.
ON / OFF alat, dan
an. Analisa ini merupakan sebuah pengaturan hari.
bohlam pijar
akronim dari huruf awalnya yaitu menggunakan
sebagian besar
Strenghts (kekuatan), Weaknesses energinya untuk
memproduksi panas,
(kelemahan), Opportunity (Peluang)
bukan cahaya. Oleh
dan Threat (Ancaman). Analisa ini karena itu, kawat
lampu LED pijar lebih cepat
didasarkan pada logika yang dapat mempunyai umur terbakar.
yang panjang dan Lampu neon
memaksimalkan kekuatan dan mudah didapat menggunakan tenaga
4.
dengan harga elektrik untuk
peluang, namun secara bersamaan yang lebih murah merangsang
dari lampu penguapan merkuri
dapat meminimalkan kelemahan dan
sejenisnya. yang menghasilkan
ancaman. gelombang UV.
Proses ini
menyebabkan fosfor
berpendar dan
Tabel 2. Kekuatan (Strengths) dan memproduksi cahaya
Kelemahan (Weaknesses) yang menyilaukan
mata.
Kekuatan Kelemahan
No
(Strengths) (Weaknesses)
Pemanfaatan Tabel 3. Peluang (Opportunities) dan
energi matahari Energi angin dan
lebih mudah energi air harus Ancaman (Threats)
dilakukan. menggunakan
1. Menggunakan alternator sebagai Peluang Ancaman
No
solar cell sebagai pembangkit dan (Opportunities) (Threats)
alat pengkonversi turbin sebagai Solar cell saat ini
energi matahari penggeraknya. belum banyak
Penggunaan alat
ke energi listrik digunakan pada dan bahan serta
Battery Lithium- Battery Ni-MH, Ni- aplikasi dalam prinsip kerja
polymer (Li-PO) CD umurnya relatif 1.
masyarakat dan produk yang
2. mempunyai pendek, karena tidak umumnya masih
tingkat dilengkapi dengan
sama, akan
menggantungkan
penyimpanan pemutus arus suplai energi
memunculkan

7
listrik dari PLN pesaing bisnis diharapkan dapat menghemat energi
Sistem kontrol
pada umumnya listrik semaksimal mungkin tanpa
menggunakan
sistem timer yang menggunakan suplai dari PLN.
banyak dijual,
namun lebih rumit
dalam 3. Perancangan Perangkat Keras
2. pengaturannya
dan (Hardware)
Pengoperasian
untuk nyala dan Perancangan perangkat keras
mati lampu masih
membutuhkan terdiri atas:
bantuan tangan
a) Catu Daya (Power Supply)
manusia
Penggunaan Catu Daya merupakan
lampu umumnya
menggunakan rangkaian yang menyediakan catu
lampu neon dan
CFL yang daya untuk setiap komponen pada
3. mempunyai daya
besar dan Kualitas produk rangkaian. Lampu penerangan
penggunaan LED dan umur yang
taman secara otomatis terdiri dari
untuk penerangan, pendek dapat
saat ini masih mengurangi komponen-komponen elektronik
tergolong sedikit tingkat keminatan
Desain lampu saat yang membutuhkan catu daya yang
ini lebih banyak
konsumen
menggunakan stabil. Rangkaian tersebut harus
4. bahan dari kaca
dan besi yang dimodifikasi agar sesuai dengan
materialnya lebih kebutuhan. Besarnya tegangan
berat
keluaran yang dibutuhkan adalah
Penghematan energi listrik tegangan DC 5 Volt. Tegangan 5
yang didapat dari kedua analisis diatas volt digunakan untuk mencatu
adalah dengan membuat sebuah alat Mikrokontroller, LCD Monitor,
penerangan taman dengan Switch, dan lampu LED.
pemanfaatan energi matahari dengan
menggunakan alat pengkonversi energi
matahari ke energi listrik. Alat tersebut
adalah solar cell, energi listrik yang
dihasilkan solar cell akan disimpan ke
dalam battery dan penggunaan lampu Gambar 2. Rangkaian Catu Daya
LED yang dilengkapi dengan sistem Rangkaian dibuat dengan
kontrol dengan mikrokontroler satu sumber yaitu sumber battery

8
sebagai catu daya utama pada alat menggunakan fungsi timer dengan
keseluruhan. Solar cell berfungsi periode 100 ms. Tombol reset
sebagai pengisi (charge) pada berfungsi untuk mereset
battery dan sebagai parameter mikrokontroller. PORT C difungsikan
untuk pengoperasian lampu secara sebagai port keluaran LCD monitor.
otomatis dengan melalui ADC 0. PORT D difungsikan sebagai port
keluaran lampu, masukan tombol, dan
b) Perangkat Kontrol masukkan sensor cahaya.
Perangkat kontrol berupa
mikrokontroller ATMega 16. Skema c) LCD Monitor
rangkaian mikrokontroller, seperti LCD monitor berfungsi untuk
pada gambar 3. menampilkan tegangan solar cell dan
seting waktu (jam, menit dan detik)
saat lampu nyala ataupun mati. Skema
rangkaian LCD adalah seperti pada
gambar 4.

Gambar 3. Skema Rangkaian Sistem


Mikrokontroller AVR Atmega16.

Rangkaian Mikrokontroller
tersusun dari rangkaian sistem
minimum yaitu Atmega16, oscilator
Gambar 4. Skema Rangkaian LCD
eksternal dan reset. Oscilator eksternal
monitor 16x2 karakter.
berfungsi untuk menentukan kecepatan
eksekusi program. Rangkaian oscilator
Resistor variabel berfungsi
eksternal terdiri dari komponen
untuk mengatur kontras tampilan
capasitor dan crystal dengan nilai
karakter pada LCD.
11.0592 MHz. Crystal dengan nilai
d) Tombol Seting
11.0592 MHz digunakan agar
didapatkan nilai yang tepat saat

9
Tombol Seting berfungsi untuk penerangan yang cukup dengan daya
memasukkan data seting berupa jam, yang keci, seperti pada gambar 6.
menit dan detik lampu akan menyala
dan mati. Seperti pada gambar 5.

Gambar 6. Rangkaian Lampu LED


Gambar 5. Rangkaian Tombol Seting
Delapan buah LED yang
Pin D bit ke-0, 1, dan 2 disambung secara seri-parallel.
difungsikan sebagai input tombol Transistor NPN berfungsi sebagai
seting. Resistor sebesar 1 kΩ berfungsi saklar pada rangkaian lampu, ketika
untuk membatasi arus yang masuk ke output dari mikrokontroller berlogika
mikrokontroler. Tegangan 5 volt yang 1, maka ada aliran arus yang mengalir
dilewatkan pada resistor sebesar 1 kΩ dari colector ke emitor sehingga lampu
memberikan input data pada Pin D bit menyala.
ke-0, 1 dan 2 berlogika 1. Saat semua
tombol ditekan maka arus akan 4. Perancangan Perangkat Lunak
langsung mengalir ke ground, (Software)
sehingga input data pada Pin D bit ke- Piranti pengolah data dan
0, 1 dan 2 menjadi berlogika 0. kontrol yang berupa mikrokontroler
Atmega16 akan diisi (di-download)
e) Lampu LED (Light Emiting Diode) program. Program ditulis dengan
Rangkaian lampu perlu bahasa C. Program tersebut berisi
diperhatikan untuk mendapatkan kuat pengoperasian lampu penerangan
taman, pembacaan tegangan solar cell

10
dan penyetingan waktu untuk operasi PORTD.7=0;
lampu menyala atau mati secara lampu=2;
otomatis, yang kemudian akan }
ditampilkan melalui LCD berdasarkan if ((jam>=6)&&(jam<=7)&&(lampu==1))

program yang telah dibuat. {

a) Sensor Cahaya (Solar cell) PORTD.7=0;

Sensor cahaya yang }


if ((jam>=18)&&(jam<=19)&&(lampu==2))
digunakan adalah solar cell. Solar
{
cell selain berfungsi sebagai
PORTD.7=1; /
sumber energi namun juga dapat
}
digunakan sebagai sensor cahaya.
Solar cell saat terkena cahaya
b) Mikrokontroler ATMega 16
matahari maka akan menghasilkan
Pengguna (user) tidak perlu
tegangan dan sebaliknya jika tidak
melakukan seting kembali pada
terkena cahaya, maka solar cell
program saat sistem tidak
tidak menghasilkan tegangan.
mendapatkan catu daya dan hendak
Tegangan solar cell yang
digunakan kembali, karena file yang
difungsikan sebagai sensor cahaya
berekstensi *.hex sudah di-download
dalam otomatisasi lampu akan
ke dalam mikrokontroller. Program
diproses lebih lanjut oleh
secara garis besar dapat digambarkan
mikrokontroler ATmega16 dengan
dalam diagram alir pada gambar 6
ADC (analog to digital converter).
sampai dengan gambar 9.
Mulai

cell=read_adc(0);
tegangan=((float)cell*0.00488); Inisialisasi

if (tegangan<=1)
{ Pilih
Mode

PORTD.7=1;
Mode Mode
lampu=1; Manua
l?
Otomati
s?

} A1 A2

if (tegangan>1)
Gambar 6. Program Utama
{

11
A1

Tombol
ON Lampu
PIND.0=0? ON

Lampu
OFF

Gambar 7. Eksekusi Operasi Lampu

Pada Mode Manual

A2

Ambil data ADC 0


Read_adc (0)
Gambar 9. Seting Waktu
Proses Data ADC
read_adc (0)*0,00488 5. Pembuatan
a) Pembuatan PCB
Seting Seting Waktu
Waktu
?
(Jam, Menit,
Detik)
Pembuatan PCB dilakukan
dengan menggunakan software
Apakah
tegangan Lampu
PCB Wizard Unlimited. Adapun
solar cell >1 OFF
volt?
proses pembuatan PCB adalah
sebagai berikut:
Apakah
tegangan Lampu
1) Membuat layout PCB
solar cell <=1 ON
volt?
menggunakan software

Apakah sekarang jam


PCB Wizard Unlimited.
6.00 sampai jam 7.00 dan Lampu
lampu ON? OFF Layout yang sudah jadi
kemudian dicetak, sperti
Apakah sekarang jam
18.00 sampai jam 19.00
dan lampu OFF?
Lampu pada gambar 10.
ON

Gambar 8. Eksekusi Operasi Lampu

Pada Mode Otomatis

12
benar, dan komponen dapat
disolder.

c) Pembuatan Boks
Bahan pembuatan boks
menggunakan aklirik dengan
Gambar 10. Layout Pcb
ketebalan 3 mm. Boks dibuat
berbentuk balok dengan
2) Layout hasil cetakan
panjang 12 cm, lebar 12 cm
kemudian di-photo copy
dan tinggi 20.6 cm. Boks ini
menggunakan kertas glossy.
tersusun dari dua bagian, yaitu
3) Sablon layout kertas glossy
bagian kontrol atau pengolah
pada PCB polos
data pada bagian atas dan
menggunakan setrika
bagian lampu pada bagian
listrik.
bawah, seperti pada gambar 11.
4) PCB yang sudah disablon
kemudian dilarutkan
menggunakan larutan ferite
clorida (FeCl) agar lapisan
tembaga yang tidak
terpakai hilang.
5) Pemeriksaan jalur PCB.
6) Lubangi PCB sesuai
dengan pola yang tersablon
menggunakan bor. Gambar 11. Desain Boks
7) Bersihkan PCB dari tinta
sablon. Desain ini dibuat untuk
memudahkan saat melakukan
b) Perakitan Komponen pengecekan dan perbaikan,
Semua komponen harus sedangkan untuk lampu
dipastikan bahwa tempat menggunakan bahan akrilik
ataupun posisi pemasangannya dengan ketebalan 2 mm

13
berbentuk balok dengan dari tegangan keluaran yang
panjang 4 cm, lebar 4 cm dan diinginkan. Pada bagian ini akan
tinggi 6 cm, yang terdiri dari 8 diamati tegangan keluaran dari
buah lampu LED 5 mm, seperti battery saat pengisian (charging)
pada gambar 12. dan saat tidak dalam pengisian
(discharge).

Tabel 2. Hasil Pengujian Power

Gambar 12. Desain Lampu Supply 3600 mAH.


Tegangan Power Supply
No (Volt)
d) Pembuatan Tiang Lampu discharge charging
Pembuatan tiang lampu 1 4,9 5,4
2 4,8 5,2
menggunakan alumunium 3 5,2 5,2
berbentuk lingkaran dengan 4 5 5,4
diameter 4 cm, dan tinggi 50
cm. menggunakan alumunium
karena anti karat, ringan dan
harga lebih murah bila
Battery dengan keluaran
dibandingkan dengan stainless
sebesar 4,97 volt dan 5,3 volt dirasa
steel.
cukup baik dan aman untuk suplai
tegangan mikrokontroler ATmega16,
H. Hasil Pengujian
LCD dan tombol seting. Berdasarkan
1. Catu Daya (Power Supply) hasil pengujian power supply, besarnya
Rangkaian power supply
tegangan keluaran adalah 4,97 volt.
terdiri dari battery 3600 mAH
Idealnya, besar tegangan keluaran
sebagai sumber dengan tegangan
adalah 5 volt, sehingga selisih hasil
+5V. Pengamatan dilakukan
perhitungan :
dengan mengukur tegangan power
supply menggunakan multimeter.
Pengamatan tersebut menghasilkan
tegangan yang tidak jauh berbeda

14
2. Sensor Cahaya
Pada pengujian sensor if (tegangan<=1)
cahaya dengan solar cell di PORTD.7=1;
ukur berapa besar tegangan }
yang dihasilkan pada jam-jam if (tegangan>1)
tertentu, ketika terkena sinar {
matahari. PORTD.7=0;
Tabel 3. Hasil Pengujian Tegangan }
Solar Cell.
Hasil Arus yang mengalir saat
Percobaan pengukuran
No. pengisian yaitu pada jam 07.00 sampai
(Jam) Voc Isc
(Volt) (mA) jam 18.00 adalah :
1 05.00 0,2 88
2 06.00 1,1 180
3 07.00 3,2 260
4 08.00 5 300
5 09.00 5 300
6 10.00 5 300
7 11.00 5 300
8 12.00 5,1 300
9 13.00 5,1 300
10 14.00 5,1 300
11 15.00 5 300 Perhitungan diatas dapat
12 16.00 4,8 290 disimpulkan bahwa solar cell dirasa
13 17.00 3.6 260
kurang optimal dalam pengisian
14 18.00 0,9 140
battery Li-Po 3600 mAH ketika dalam
Berdasarkan tabel 3 terjadi keadaan kosong. Solar cell dirasa
perbedaan yang cukup besar pada cukup baik dalam pengisian ketika
jam-jam tertentu, ketika solar cell battery Li-Po 3600 mAH tidak dalam
terkena sinar matahari, sehingga dari keadaan kosong dan di dukung oleh
hasil pengujian diperoleh tegangan keadaan cuaca yang cerah dapat terisi
acuan untuk program. penuh selama 12 jam.

Dalam program diambil tegangan


rata-rata, sehingga menjadi :

15
3. Arus Beban ATmega16 dengan program seperti
Pengujian besar arus beban dibawah.
diukur pada beban yang berbeda, cell=read_adc(0);
dimaksudkan untuk mengetahui tegangan=((float)cell*0.00488);
seberapa lama battery Li-Po 3600
mAH dapat menyuplai arus.

Tabel 4. Hasil Pengujian Arus Beban.


Voltage: VHigh = 5 Volts, VLow = 0
Arus Beban
No Beban yang digunakan
(mA) Volts
1 Mikrokontroler ATmega16 40 Full measurement voltage (EFSR) =
2 LCD 30
= 5V
Mikrokontroler ATmega16 +
3 LCD
70
ADC resolution (N) = 10 bits = 1024
4 Lampu LED 200
Mikrokontroler ATmega16 +
5 LCD + Lampu LED
270
Tabel 5. Hasil Pengujian Pembacaan
Tegangan Solar Cell
Pengujian diatas diambil data
Tegangan (Volt) Error
ke-5 yaitu semua beban dalam kondisi No
Multimeter LCD (%)
aktif (ON), maka diperoleh : 1 1 1,1 3,3
2 2 2 0
3 3 2,9 3,3
4 4 4,1 3,3
Battery dirasa cukup mampu 5 5 5 0
untuk beban pada malam hari yang
bekerja selam 12 jam, yaitu pada jam 5. Kesesuaian Waktu
18.00 sampai jam 06.00. Tabel 17. Hasil Pengujian Kesesuaian
Waktu Antara Waktu Sesungguhnya
4. Pembacaan Tegangan Dengan Waktu Pada Alat.
Pengujian dimaksudkan untuk Waktu Waktu Selisih
No
sesungguhnya pada alat Waktu
mengetahui keakuratan pembacaan 1 21:59:00 21:59:00 00:00:00
tegangan pada LCD dengan 2 22:00:00 22:00:00 00:00:00
3 02:00:00 02:00:01 00:00:01
multimeter. Pembacaan tegangan pada
4 02:15:00 02:15:01 00:00:01
LCD dilakukan oleh mikrokontroler 5 04:00:00 04:00:00 00:00:00

16
Dalam pengujian, waktu 1 jam, selebihnya sensor
anatara waktu sesungguhnya dengan cahaya yang bekerja untuk
waktu pada alat didapatkan hasil mengotomatisasi lampu.
ketepatan waktu pada alat sangat 2. Unjuk kerja dari alat, ketika
sesuai dengan waktu sesungguhnya malam hari semua beban pada
walaupun terdapat sedikit perbedaan alat dalam kondisi aktif (ON),
pada percobaan ke-3 dan ke-4. Terjadi sehingga arus yang mengalir
selisih waktu selama 1 detik. sekitar 270 mA. Suplai energi
listrik saat siang hari masih
I. Kesimpulan dapat di kontrol oleh solar cell,
Berdasarkan perancangan, sedangkan di malam hari di
pembuatan dan pembahasan, maka kontrol oleh battery Li-Po 3600
dapat diambil beberapa kesimpulan mAH. Battery tersebut dapat
sebagai berikut: bertahan untuk suplai energi
1. Perancangan dan pembuatan listrik pada malam hari, yaitu
lampu penerangan taman sekitar 14 jam, namun yang
otomatis terdiri dari beberapa dibutuhkan hanya 12 jam maka
komponen penting antara lain dapat dikatakan cukup untuk
catu daya, solar cell, sistem menyuplai energi pada alat.
minimum, lampu dan LCD. Solar cell dapat mengisi
Prinsip kerja dari Lampu battery (charging) selama 13
penerangan taman otomatis jam ketika battery benar-benar
adalah mendeteksi adanya dalam keadaan kosong.
tegangan yang dihasilkan solar
cell dalam pengkonversian
energi. Besar tegangan tersebut
digunakan sebagai acuan untuk
menyalakan atau mematikan
lampu secara otomatis. Timer
hanya bekerja ketika sensor
cahaya (solar cell) terjadi
gangguan dengan waktu selama

17
J. Daftar Pustaka Menggunakan Bahasa C
1. Prasetyo, Eri. (1999). Dasar (CodeVision AVR). Bandung:
Fisika Energi. Jakarta: Informatika.
Gunadarma Jakarta. 8. Jacobson, MZ. 2009, Review of
2. Sitompul, Rislima. (2011). Solutions to Global Warming,
Manual Pelatihan: Teknologi Air Pollution, and Energy
Energi Terbarukan Yang Tepat Security, Energy and
Untuk Aplikasi Masyarakat Environmental Science.
Pedesaan. Jakarta: Program 9. Sunomo. (1996). Elektronika
Nasional Pemberdayaan II. Yogyakarta: IKIP
Masyarakat (PNPM). Yogyakarta.
3. Hardi, Syam. (1983). Dasar-
Dasar Teknik Listrik Aliran
Rata I. Jakarta: Bina Aksara.
4. Prihandoko, Bambang. (2010).
Laporan Akhir Program
Intensif Peneliti Dan
Perekayasa LIPI: Pembuatan
Nanomaterial Sebagai Bahan
Pembuatan Lithium. Jakarta:
Pusat Penelitian Fisika
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
5. G.T. Heydt. (1991). Electric
Power Quality. Avarua: Star In
a Circle Publication
6. Satwiko, Prasasto. (2009).
Fisika Bangunan. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta.
7. Andrianto, Heri. (2008).
Pemrograman Mikrokontroler
AVR ATMEGA 16

18

Вам также может понравиться